NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Kuyang

Istriku Ternyata Kuyang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:791
Nilai: 5
Nama Author: Amak Tanah

Kisah ini menceritakan tentang perantauan ku ke Kalimantan dan bertemu dengan seseorang perempuan yang ternyata perempuan itu menganut ilmu hitam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amak Tanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

"bukannya kemarin pabrik sudah di bersihin dari hal-hal yang gaib ya" ucap Nina.

"Nggak berhasil mungkin" jawab Bagas.

"Atau kamu lupa nyiram kepala ayam yang dikubur Nin?" Tanya Samsul pada Nina.

"Ingat lah sul, setiap hari aku siram kok" jawab Nina

"Kepala ayam apa sih?" Tanya Bagas, ia tidak mengetahui kepala ayam yang di kubur pas ritual kemarin dikarenakan ia hanya menunggu di pos satpam, tidak mengikuti ritual tersebut.

"Itu loh gas kemarin pas ritual, kepala ayamnya di kubur di pabrik, dan setiap paginya sebelum jam 9 harus udah di siram" ucap Samsul menjelaskan

"Oo begitu" jawab Bagas sembari mengangguk.

"Kayaknya emang ritualnya nggak berhasil deh, dasar dukun abal-abal" gerutu Nina

Setelah mereka menyelesaikan makan siangnya mereka pun membayar makanannya lalu kembali ke pabrik. Nina kembali ke dapur sedangkan Bagas dan Samsul kembali ke ruangannya masing-masing. Setibanya di ruangannya Bagas pun kembali menyalakan komputernya lalu ia melanjutkan pekerjaannya, disaat sedang mengutak-atik komputernya Bagas di kagetkan dengan suara ketukan pintu dari arah luar.

Tok...tok....tokk

"Permisi pak Bagas" ucap Susi dari luar ruangan Bagas

"Iya masuk" jawab Bagas, Susi pun tampak muncul dari balik pintu.

"Pak Bagas, bapak dipanggil pak Samidi ke ruangan beliau" ucap Susi

"Baik sus sebentar lagi saya ke sana" jawab Bagas

"Baik pak, kalau begitu saya permisi dulu" ucap Susi

"Iya sus, terimakasih ya" jawab Bagas

"Iya pak sama-sama, permisi" Susi pun keluar meninggalkan Bagas.

Setelah kepergian Susi Bagas pun keluar dari ruangannya lalu menuju ruangan pak Samidi. Setibanya di ruangan pak Samidi Bagas pun mengetuk pintu.

Tok...tok...tok

"Permisi pak" panggil Bagas dari luar.

"Iya masuk pak bagas" jawab pak Samidi yang sudah mengetahui bahwa yang datang adalah Bagas. Bagas pun segera masuk kedalam ruangan pak Samidi dan duduk.

"Bapak memanggil saya?" Tanya Bagas basa-basi

"Iya pak bagas, jadi gini gas, nanti malam kita ada pertemuan meeting dengan orang-orang dari cabang perusahaan yang ada di kabupaten B kamu sama Samsul ikut saya ya" ucap pak Samidi,

"Nanti malam pak? Jam berapa?" Tanya Bagas

"Iya nanti malam pak bagas, jam 19:00 gas" jawab pak Samidi

"Meetingnya dimana pak?" Tanya Bagas lagi.

"Meetingnya di ibukota provinsi pak, pak Bagas kasi tahu Samsul kalian berdua siap-siap nanti jam 15:00 kita berangkat" ucap pak Samidi.

"Baik pak, kalau tidak ada lagi saya permisi dulu pak" ucap Samsul

"Iya pak, itu aja nanti tunggu saja di ruangannya ya" jawab pak Samidi.

"Iya pak, mari" jawab Bagas sembari beranjak dari tempat duduknya. Bagas pun keluar meninggalkan ruangan pak Samidi ia menuju ke ruangan Samsul.

Setibanya di sana Bagas tidak menemukan Samsul. Meja Samsul kosong, Bagas pun bertanya kepada karyawan yang mejanya bersebelahan dengan Samsul.

"Permisi samsulnya kemana" tanya Bagas

"Samsul sudah ke toilet pak" jawab salah satu karyawan. Namun tiba-tiba ada yang memanggil nama Bagas dari arah belakang.

"Eh gas, tumben kamu kesini" ucap Samsul yang baru tiba dari toilet.

"Eh panjang umur, iya sul disuruh pak Samidi buat ngasi tau kamu" jawab Bagas

"Ngasi tau apa gas" tanya Samsul.

"Nanti kita ada meeting dengan orang-orang dari perusahaan cabang yang di kabupaten B" jawab Bagas

"Meeting dimana gas" tanya Samsul lagi.

"Meeting di ibukota provinsi sul, jam 19:00 kamu siap-siap sekarang ya, soalnya jam 15:00 kita berangkat" ucap Bagas

"Baik gas, aman aja itu nggak ada yang perlu di bawa kan?" Tanya Samsul

"Nggak ada sul palingan laptop aja" jawab Bagas

"Oke deh" jawab Samsul

"Yasudah sul aku mau siap-siap dulu ya, takut nggak keburu" ucap Bagas

"Iya gas, aku juga mau siap-siap" jawab Samsul, Bagas pun pergi meninggalkan ruangan Samsul dan menuju ke ruangan nya. Setibanya di ruangannya Bagas pun berkemas, ia mematikan komputer setelah selesai ia pun duduk-duduk menunggu pak Samidi. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan dan suara Samsul,

Tok...tok...tok...

Bagas pun bergegas keluar, dan membuka pintu.

"Sudah siap pak Bagas" tanya pak Samidi yang berdiri tepat di samping Samsul.

"Sudah pak" jawab Bagas

"Yasudah ayok kita berangkat" ucap pak Samidi

"Ayok pak" jawab Bagas, kemudian mereka pun bergegas menuju parkiran, dan mereka berangkat menggunakan mobil kantor.

"Pak Bagas bisa nyetir mobil?" Tanya pak Samidi pada Bagas.

"Bisa pak" jawab Bagas

"Yasudah pak Bagas yang nyetir ya" ucap pak Samidi kemudian menyerahkan kunci mobil kepada Bagas. Lalu mereka masuk kedalam mobil pak Samidi Duduk di kursi belakang sedangkan Samsul duduk di kursi depan. Bagas pun menyalakan mobilnya dan mengeluarkannya dari parkiran, setelah beberapa saat memanaskan mobil Bagas pun melajukan mobilnya ke ibukota provinsi.

"Gas kamu tahu jalannya kan" tanya Samsul kepada Bagas

"Hehe sedikit sul, nanti kamu kasi tahu aja ya kalau salah jalan, maklum kan baru sekali saya lewat kesini" jawab Bagas.

"Beres gas" jawab Samsul, Samsul dan Bagas mengobrol sepanjang jalan, sedangkan pak Samidi hanya tidur saja.

Setelah kurang lebih 3 jam perjalanan mereka pun akhirnya tiba di ibukota provinsi, mereka pun menuju dimana tempat meeting akan diadakan.

"Meetingnya dimana pak?" Tanya Bagas

"Di jalan X gas di situ ada gedung perusahaan kita" jawab pak Samidi.

Lalu Bagas melajukan mobilnya dengan di pandu oleh samsul, setelah sekitar sepuluh menit mereka pun tiba di jalan X, lalu Bagas mencari gedung perusahaan S, setelah ketemu ia pun memarkirkan mobilnya di halaman gedung, dan di situ sudah tampak beberapa mobil dari perusahaan cabang yang akan melaksanakan meeting bersama dengan mereka.

Setelah memarkirkan mobilnya mereka pun segera menemui orang-orang dari perusahaan cabang. Kemudian mereka saling menyapa,

"Hallo pak Anton bagaimana kabarnya" ucap pak Samidi sembari menyalami pak Anton dan beberapa karyawan yang ikut bersama pak Anton.

"Kabar baik pak, pak Samidi bagaimana?" Ucap pak Anton sembari menyalami pak Samidi, Bagas dan Samsul.

"Baik juga pak Anton, oh ya ini kenalkan ini karyawan dari perusahaan induk kita, namanya pak Bagas" ucap pak Samidi memperkenalkan Bagas, sedangkan Samsul sudah di kenali oleh orang-orang dari perusahaan cabang.

"Hallo pak, Bagas" ucap Bagas memperkenalkan diri lalu menyalami pak Anton dan karyawan lainnya yang berjumlah 5 orang.

"Hallo pak Bagas, saya Anton" jawab pak Anton

Seekor selesai berkenalan dengan para karyawan mereka pun memutuskan untuk memulai meetingnya pada hari itu, meeting berlangsung sekitar kurang lebih 3 jam dan selesai tepat pada pukul 22:00 malam, pak Anton dan karyawannya pun memutuskan untuk segera balik ke perusahaan mereka yang berjarak kurang lebih 4 jam dari ibukota provinsi.

"Terimakasih pak sudah menyempatkan diri untuk meeting hari ini, kami pamit pulang dulu" ucap pak Anton sembari menyalami pak Samidi, Bagas dan Samsul.

"Iya pak saya juga berterimakasih kepada kalian" jawab pak Samidi. Rombongan pak Anton pun pergi meninggalkan gedung perusahaan S dan kembali ke kabupaten B.

"ayok kita nyari makan dulu, habis itu kita langsung pulang ke desa E" ucap pak Samidi, lalu mereka segera mencari warung makan, setibanya di warung mereka pun makan.

BERSAMBUNG.....

***

1
Rembulan menangis
mna sambunganya thor
lilhyanaaaa
Keren abis nih karya, besok balik lagi baca baruannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!