Tahun ini adalah tahun pertama Layla kuliah, jadi orang tua Layla sangat khawatir kalau Layla akan mengalami masalah yang sama seperti saat Layla masih di sekolah menengah atas dan menengah pertama.
Layla adalah seorang gadis yang sangat nakal dan suka berkelahi, orang tua Layla sering diminta oleh guru untuk datang ke sekolah karena ulah Layla. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menjodohkan Layla dengan seorang dosen di kampus Layla. Secara kebetulan, dosen tersebut adalah anak dari teman dekat ayah Layla.
Layla tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ayahnya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Layla akhirnya menikah, setelah menikah dan Felix tidur di kamar terpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tomat _ merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 " Aku benci kau!! "
Rebbeca meringis kesakitan akibat di jambak oleh Layla, " Kau!! " Bentak Rebbeca lalu menjambak balik rambut Layla dengan lebih keras.
Layla tidak mau kalah dan akhirnya menjambak rambut Rebbeca lebih kuat lagi, Tentu saja Pertengkaran itu di tonton oleh semua mahasiswa dan mahasiswi disana.
" Dasar kau wanita murahan!! " Bentak Layla dengan keras, " Kau yang wanita murahan!! " ucap Rebbeca dengan lancang.
Sedangkan itu Felix memasuki lorong dengan dingin, tapi Tatapan nya mengarah ke kerumunan yang ada disana.
Felix mengerutkan keningnya lalu melangkah mendekat ke arah kerumunan itu, " Apa yang terjadi? " tanya Felix dingin.
" Pak! Layla dan Rebecca bertengkar!! " ucap Salah satu mahasiswi yang berada di sana. " APA?! " Felix segera masuk ke kerumunan tersebut.
Felix menatap tajam ke arah Layla dengan geram, " Layla hentikan!! " Bentak felix dengan keras.
Felix menghampiri mereka berdua lalu memisahkan nya, " Apa apaan ini?! " ucap Felix dengan geram.
" Layla menjambak rambut saya pak!! " ucap Rebeca dengan kesal, Layla Memicingkan matanya.
" Kau Wanita murahan!! " ucap Layla hendak menjambak rambut Rebbeca lagi, Tetapi Felix mencengkram lengan Layla.
" Hentikan Layla! kau terlalu kekanak kanakan! " bentak Felix, Layla memutar matanya kesal.
" Kalian berdua ikut saya ke ruangan!! " Ucap Felix sebelum melangkah pergi dari sana dan diikuti dengan Layla dan juga Rebecca.
*
*
*
Felix duduk di kursi pribadinya, dan didepan nya Ada Layla dan Rebbeca, " Apa yang kalian lakukan tadi, huh?! " ucap Felix keras.
" Layla yang duluan pak!! " ucap Rebbeca dengan marah, " Kau yang duluan! " ucap Layla tak mau kalah.
" Apa, aku? kau yang tiba tiba menjambak rambut ku!! " ucap Rebbeca tak senang, " Itu kan karna ulahmu " ucap Layla sembari menyilangkan tangannya kesal.
" Hentikan! kalian sudah kuliah! tapi kelakuan masih seperti anak kecil " Bentak Felix geram, Layla dan Rebecca memandang Felix.
" Pak, Layla menjambak ku dan menampar ku " ucap Rebbeca meneteskan air matanya, Layla mengerutkan keningnya.
" Aku cuman ngejambak doang! ga nampar?! " ucap Layla bingung, Rebbeca menggeleng. " Jangan percaya Layla pak, Buktinya pipi saya merah " ucap Rebbeca memperlihatkan pipinya yang terlihat merah.
" Layla tulis kata permintaan maaf sepuluh lembar kertas! " Bentak Felix, Layla menggeleng. " Saya tidak mau pak! ap- "
" Berhenti membantah dan tulis kata maaf, disini!! " ucap Felix keras, Layla menatap tajam ke arah Rebbeca.
Sedangkan Rebecca tersenyum dan memperlihatkan blush on yang di pake di pipinya, Layla Menggeram kesal.
" Rebbeca masuk ke kelas " ucap Felix dengan lembut, Layla menatap kesal ke arah Felix lalu hendak berdiri.
" Kemana? sudah kukatakan kerjakan disini, gadis nakal! " ucap Felix dengan dingin, Layla memutar matanya kesal.
" Duduk di sofa itu, dan tulis kata maaf sepuluh lembar, tidak ada penolakan " ucap Felix sembari menunjuk ke arah sofa.
Layla berdiri dari kursi nya lalu melangkah ke sofa dan duduk di sana. Felix menghampiri Layla sembari membawa sepuluh kertas.
" Ini tulis sampai habis " ucap Felix melempar kertas itu ke hadapan Layla, " Sebanyak ini?! " ucap Layla membelak kaget.
" Karna kau membuat masalah " ucap Felix sembari menyeringai, Layla menatap tajam Felix lalu menulis kata kata di kertas yang sudah disediakan Felix.
Felix menatap Layla yang sedang menulis itu, Felix melangkah ke arah paper bag dan mengambilnya.
Laku kembali ke arah Layla dan menaruh paper bag itu, " Makan Sandwich ini " ucap Felix
Layla menatap paper bag itu lalu mengambil nya cepat, Dan mengambil sandwich nya dan memakannya.
" Terlalu menggemaskan " gumam Felix dengan pelan, " Setelah itu lanjut kan menulis kata permintaan maaf mu!! " Ucap Felix sebelum pergi keluar dari ruangan nya.
*
*
*
Setelah waktu nya pulang Felix memasuki ruangannya dan terkekeh ketika melihat Layla yang tertidur di meja nya.
Felix merapihkan kertas kertas nya dan dilihat ternyata sudah beres, " Good Girl " gumam Felix.
Felix menggendong tubuh Layla dan membawanya keluar menuju parkiran lalu Layla di masukkan ke dala mobil Felix.
Layla Menggeliat ketika ditaruh di kursi penumpang. dan tidak sengaja menyentuh benda yang di balik celana Felix.
" A-ah! " Felix mengerang sedikit ketika milik nya di sentuh oleh Layla, " Gadis nakal! " ucap Felix menyeringai.
" Kau pasti harus membayarnya " Bisik Felix di telinga Layla sebelum masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya.
*
*
*
Layla Mengerjapkan matanya lalu melihat ke sekeliling mobil, " Huh?! aku dimana! " ucap Layla terkejut.
" Tenang lah, kau bersama ku " ucap Felix yang masih fokus ke depan. Layla menggosok matanya.
" Kita pulang? " tanya Layla menatap Felix, " Tidak aku akan menjual mu ke kake kakek " ucap Felix.
Layla membelak kaget, " Hentikan aku disini!! " ucap Layla mencoba membuka pintu mobilnya.
" Bercanda sayang.. " ucap Felix tertawa tipis, Layla memukul lengan Felix. " Bercandaan mu tidak lucu!! " ucap Layla kesal.
Layla menatap ke arah Tukang ice cream yang berada di Taman. Felix menyadari Layla menatap tukang ice cream disana.
" Kita beli di mall saja " ucap Felix masih fokus ke depan. " Rasanya beda " ucap Layla kesal.
" Pergi beli sendiri kalau begitu " ucap Felix menghentikan mobilnya dan memarkirkan mobil nya di sisi jalan.
Felix menyerahkan beberapa lembar uang nya, " Beli lah " ucap Felix menyerahkan uang nya.
Layla mengambil uangnya lalu segera turun dari mobil dan berlari kecil menuju tukang ice cream itu.
Ketika Layla sedang menunggu pesanan nya Layla terfokus kepada seorang Pria. " Arion? " ucap Layla.
Arion yang merasa terpanggil menoleh untuk menatap siapa yang memanggilnya. " L-Layla? " ucap Arion menghampiri Layla.
" Arion, sudah lama kita tidak bertemu " ucap Arion tersenyum tipis lalu memeluk Layla dengan erat.
Layla membalas pelukan itu dengan erat, " Aku merindukanmu " ucap Layla dengan senang.
Sedangkan Felix yang sedang bersandar di Mobil nya dengan dingin melihat ke arah mereka berdua dengan tajam.
Felix menghampiri mereka berdua yang sedang berpelukan lalu segera menarik Layla menjauh.
" Sudah ku katakan jangan berani berani nya mendekati Pria sialan ini!! " bentak Felix keras, Layla terdiam dan menatap Wajah Arion.
" M-Maaf pak, saya hanya ri- "
" Tidak ada kata rindu dari kalian berdua, apakah kalian mempunyai hubungan? tidak kan " ucap Felix dengan nada yang tajam.
Arion terdiam di tempatnya dengan gemetar, " Jangan berani berani nya mendekati Layla, atau kau memang mau aku membangkrut kan ayah mu? " ucap Felix panjang lebar.
" Saya mohon jangan pak, maafkan saya " ucap Arion membungkuk meminta maaf, Felix mengangguk tanda persetujuan.
" Alright, Tapi jangan mendekati Layla lagi! " ucap Felix sembari menunjuk Layla, Layla menatap tajam Ke arah Felix.
" Siapa kau! aku tidak suka di atur!! " ucap Layla dengan marah, Felix memincingkan matanya tajam.
" Aku benci kau!! " ucap Layla.
*
*
*
Bersambung..
Haiii, kak aku mampir! Semangat nulisnya yaw 😍✨
yuk mampir juga jika berkenan/Smile//Pray/