Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Keesokkan harinya
Arsya sudah bangun pagi seperti biasanya. Dia bergegas menuju ke kamar mandi untuk melakukan ibadah sholat subuh. Setelah itu dia keluar dari kamar mencari dapur di apartemen Dion.Dilihatnya Dion masih tertidur di sofa ruang televisi
" kasihan juga kak Dion. Maaf kak sudah merepotkan mu" ucap Arsya pelan
Dia bergegas menuju ke dapur mencari sesuatu yang bisa di makan oleh mereka berdua sebagai sarapan pagi.
" nah ini ada telur dan roti tawar. Apa aku buat sandwich aja buat sarapan. " ucap Arsya
Mencium aroma harum dari dapur Dion bangun dan menuju ke dapur
" apa yang lho lakukan" ucap Dion
" maaf kak aku hanya mau membuat sarapan aja namun aku hanya menemukan bahan ini saja. " ucap Arsya seraya menunjukkan sandwich nya yang sudah siap untuk di konsumsi
Tanpa menunggu jawaban dari Arsya di berbalik menuju ke kamarnya. Dia ternyata mengambil sebuah baju dan di serahkan ke Arsya.
" ini pakai aja kaos ku ini untuk ke kampus. " ucap Dion seraya memberikan sebuah baju ke Arsya
" tapi untuk pakaian dalamnya gue nggak punya. " ucap Dion tanpa malu
" nggak..nggak usah kak. ini udah cukup kok. Sebentar aku mau mandi dulu. Kakak boleh sarapan dulu. " ucap Arsya
Arsya turun dengan menggunakan baju yang diberikan oleh Dion tadi dipadukan dengan celana jins yang dipakai kemarin. Mereka kemudian makan pagi dalam diam tanpa bersuara.
" ada kuliah jam berapa?" tanya Dion
" aku agak siang kak jam 9. Aku bisa pesan taksi kak dari sini. " ucap Arsya
" lho berangkat bareng gue. " ucap Dion tak terbantahkan
Mereka kemudian bersama menuju ke kampus. Mereka nampak seperti sepasang pengantin baru. Setibanya di kampus sebelum turun tidak lupa Arsya mengucapkan terimakasih kepada Dion.
" terimakasih kak maaf jadi merepotkan kakak. " ucap Arsya
Tiba-tiba di raihnya muka Arsya dan cup.. Dion mencium bibir ranum Arsya. Di rasa tidak ada perlawanan dari Arsya Dion semakin memperdalam ciuman mereka. Barulah setelah cukup puas Dion mengakhiri ciuman itu.
Wajah Arsya merah seperti kepiting rebus. Dia cukup kaget menerima ciuman itu secara tiba-tiba. Ini sudah ke sekian kali nya Dion mencium dirinya. Arsya buru-buru turun dari mobil Dion.
" aku keluar dulu kak. Terimakasih banyak" ucap Arsya
Dia bergegas menuju ke kelasnya. Sedangkan Dion dia juga turun menuju ke kantin dulu mencari teman -temannya.
Dari balik ruang kelas Amel melihat Arsya turun dari mobil Dion. Rasa cemburunya semakin besar pada Arsya
" nggak ada kapok nya tu cewek. Lihat aja apa yang akan kuperbuat. " ucap Amel
Setibanya di kelas Arsya langsung di sambut oleh Ceci dengan berbagai pertanyaan.
" gimana-gimana lho kemaren kemana aja?" tanya Ceci
"ntar dulu. Tu dosen udah datang habis ini gue ceritain semuanya. " ucap Arsya
Mereka mengikuti perkuliahan dengan kusyuk.
Arsya dan Ceci menuju ke kantin kampus untuk melanjutkan cerita Arsya.
" lho mau pesan makanan apa?" tanya Ceci
" gue gado-gado aja " ucap Arsya
" jadi kemarin kan gue udah mau pulang tiba-tiba ada yang WA gue. Kalau kak Rangga pingsan di Hmf. Gue bergegas kesana namun sesampainya disana malah nggak ada orang yang ada gue malah di kunci dari luar oleh seseorang dan tiba-tiba ada cowok juga yang masuk. Dia nyaris memperkosa gue. " cerita Arsya
" astaghfirullah terus lho gimana" tanya Arsya
" Alhamdulillah kak Rangga dan kak Dion datang tepat waktu dan berhasil menyelamatkan gue. Karena gue shock berat dan kak Dion juga nggak tau rumah gue. Dia membawa gue ke apartemen nya" Ucap Arsya lagi.
" jadi lho tidur di rumah Kak Dion?" jawab Ceci nyaris teriak
" kecilkan suara mu Ci...malu kalau di dengar orang" ucap Arsya
" tapi dia nggak ngapain-ngapain lho kan?" selidik Ceci
" aman gue merasa terlindungi olehnya. " ucapku
" jangan bilang lho jatuh cinta ke dia. " selidik Ceci
" nggak lah. nggak segampang itu gue. " bantah Arsya
Tiba-tiba Amel dan geng nya datang menghampiri Arsya dan Ceci yang sedang makan
" heh cewek baru jangan kegatelan ya lho ke pacar gue. " ucapnya seraya menggebrak meja makan Arsya
" maksud kakak apa?" tanya Arsya
" alah nggak usah sok .sok an alim. Gue udah pernah kan ingetin lho jangan deketin Dion . Tapi apa lho malah bareng sama dia. " ucap Amel
" maaf kak. Kakak salah paham dia hanya nolongin saya kemarin. " bantah Arsya
" alah jangan banyak alesan. Awas aja kalau lho masih deketin dia. " ancam Amel kemudian pergi meninggalkan Arsya dan Ceci
" tu lihat cewek nya ada udah ngamuk-ngamuk kayak gitu. " ucap Arsya ke Ceci
" lho nggak papa kan? Yuk balik ke kelas aja " ajak Ceci
Di sisi lain Rangga yang juga khawatir akan kondisi Arsya segera menemui Dion ketika melihat Dion tiba di kampus.
" Gimana kondisi Arsya?" tanya Rangga
" Dia udah nggak papa kok. Lho tenang aja. " ucap Dion santai
" Dia ternyata anak teknik tapi yang nyuruh siapa dia belum ngaku. " ucap Rangga lagi.
" apakah gue melewatkan sesuatu?" tanya Tio kepo
" kemarin Arsya mau di perkosa di ruang Hmf. kebetulan saat itu kita kembali mau ambil berkas di sana. " ucap Rangga
Mereka kemudian mengobrol biasa seraya membahas mengenai persiapan ospek prodinya.
" gimana rencana nya jadi minggu ini kan kita ospek. " ucap Dion
" jadi semua udah beres dan hari ini rencana nya para maba akan di kasih tahu. " jawab Rangga