Novel ini mengisahkan seorang pemuda lugu yang kekuatannya tertutup racun sejak kecil, dia bertemu dengan seorang kakek yang menolongnya dan memberinya kekuatan yang bisa mengalahkan para dewa.
Dia punya tubuh antik yang jarang dimiliki oleh banyak orang, tapi titik kekuatan yang dia punya hanya terbuka satu saja, padahal ada tiga titik kekuatan yang harus dibuka untuk setiap orang yang belajar beladiri.
Pemuda ini tidak tahu siapa kedua orang tuanya, dia berpetualang mengelilingi kerajaan-kerajaan hingga akhirnya dapat menemukan orang tuanya yang saat ini kekuatannya sudah hilang sama sekali karena titik kekuatannya sudah dihancurkan semua oleh seorang yang mempunyai kekuatan super power juga.
Orang yang mempunyai kekuatan super power itu ternyata adalah saudaranya sendiri yang menapaki jalan hitam dalam kehidupannya.
Dengan segenap keinginan dan semangat yang membara, tokoh utama dari novel ini mempelajari ilmu spiritual dan berusaha untuk membuka semua titik kekuatannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aang Albasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rama Dan rombongannya berpetualang bersama
Pertemuan mereka semua seakan menjadi sebuah reuni yang membuat mereka tidak tidur semalaman, bercanda tawa semalaman di taman kerajaan yang membuat keadaan kerajaan menjadi ramai saat itu.
Keesokan harinya.
“Anak muda, seperti janjiku kemarin, aku akan memberikanmu hadiah yang mungkin akan dibutuhkan olehmu suati hari nanti, ini aku sudah menyiapkan tanduk badak besi yang aku dapat dahulu saat aku berperang melawan siluman badak besi, tanduk ini mungkin bisa digunakan olehmu nantinya”. Kata raja Tirta Wangsa sambil memberikan sebuah tanduk
“Terima kasih raja, mungkin ini bisa dibuat menjadi sebuah senjata yang bisa untuk melawan para siluman yang ranahnya sudah tingkat dewa nantinya”. Jawab Rama
“Baiklah raja, kami berpamitan terlebih dahulu untuk melanjutkan misi pemberantasan para siluman yang menyerang diseluruh kerajaan kekaisaran kumbang Tirta ini, kami akan pergi ke kerajaan Gajah Sakti, Wulan Api, Kejora Abadi dan Tunggul Pungkasan, mudah-mudahan masih ada waktu untuk mengalahkan para siluman itu, kalau tidak, maka kami harus mengeluarkan kekuatan terkuat kami”. Jawab rama sambil berpamitan dan langsung membuat formasi teleportasi yang langsung diarahkan ke kerajaan Gajah Sakti.
Sesampainya di kerajaan Gajah Sakti terlihat hampir seluruh kerajaan sudah porak poranda tak tersisa, hanya tinggal puing-puing dan ribuan siluman sedang asik melahap daging mentah manusia-manusia yang sudah tak bernyawa.
“Kita langsung ke kerajaan saja, sepertinya semua orang sudah diamankan di istana kerajaan, karena seluruh kota terlihat sangat sepi tanpa penghuni”. Kata Wicaksana
“Baiklah, kita langsung ke istana kerajaan saja”. Jawab Rama
Merekapun langsung melesat ke istana kerajaan Gajah Sakti yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Singa Gada, dia terkenal sebagai sosok yang sangat garang ketika berhadapan dengan seorang musuh didepannya, dan sangat sadis tidak ada apun ketika bertarung dengan siapapun.
Sesampainya digerbang pintu istana kerajaan, terlihat sebuah perisai yang menghalangi ribuan siluman yang masih berusaha untuk memasuki istana kerajaan itu.
“Aseeek, kita pesta lagi hari ini”. Kata Rama sambil kegirangan
“Kak Rama, bolehkan aku yang membantai semua siluman itu?”. Kata Purwati menawarkan diri.
“Okey, lakukan semaumu saja”. Kata Rama.
Berjalanlah Purwati sendirian menuju kerumunan siluman yang mendadak mengarahkan pandangan mereka kepada Purwati yang seorang gadis kecil sedang berjalan sendirian.
“Raja, ada seorang gadis kecil sedang berjalan didepan pintu istana kerajaan sendirian raja!, sepertinya gadis itu akan di keroyok oleh siluman-siluman itu”. Teriak salah satu penjaga pintu istana yang selalau mengawasi pergerakan para siluman.
“Hush, Hush, Hush”. Bentak Purwati sambil mengibaskan pedangnya kekanan, kekiri, depan dan belakang dan membunuh semua siluman yang menghampirinya, terlihat kerumunan siluman mulai datang bersamaan dan ingin segera memakan daging segar Purwati, namun sayangnya ternyata purwati saat ini sudah menguasai sebuah teknik baru yaitu menarik seluruh musuh yang ada didepannya kedalam bumi, dan menguburnya hidup-hidup.
“Penguburan Abadi!”. Teriak Purwati sambil meluruskan tangannya keatas dan menjatuhkannya ke bawah yang seketika membuat bumi yang ada didepan purwati menjadi sebuah lumpur hidup yang menyedot semua siluman masuk kedalam lumpur itu kemudian mongering kembali menjadi tanah yang kokoh.
“Buseeet, Anak kecil itu telah membunuh seluruh siluman yang ada didepan kerajaan ini raja!”. Teriak penjaga yang dari tadi mengkhawatirkan keadaan Purwati
“Apaaaaa? Yang benar saja kamu!”. Teriak raja yang tidak percaya mendengar berita yang tidak masuk akal itu.
Raja langsung terbang menuju pusat pengawasan istana kerajaan, bola matanya langsung keluar semua melihat semua siluman yang sudah tiga hari tiga malam selalu berada didepan pintu gerbang istana tiba-tiba sudah menghilang entah kemana.
“Sudah selsai kaaaak!”. Teriak Purwati memanggil Rama yang sedang bermesraan dengan Pelangi.
“Halah, gagal maning jooon”. Rama sedikit geram.
“Baiklah, Teman-teman!, siluman sudah selesai dihabisi semua oleh Purwati, kita masuk ke istana kerajaan bersama!”. Teriak Rama yang ternyata mengagetkan Wicaksana dan Sukmawati yang sedang bermesraan juga.
Mereka semua langsung menghampiri Purwati yang sudah berdiri didepan perisai kerajaan Gajah Sakti, lalu Purwati membuka perisai itu dengan jentikan jarinya saja dan langsung memasuki istana kerajaan yang terlihat disana banyak sekali warga yang sedang berkurumun mengantri makan sore mereka.
Raja langsung meloncat kebawah
“Siapa kalian dan darimana kalian?”. Tanya Raja Singa Gada
“Mohon maaf raja, jika kedatangan kami kemari membuatmu bingung, namaku Wicaksana, putra raja Arjo Cah dari kerajaan Singo Ngaung, Ini Istriku Sukmawati, Ini Adikku Pelangi, Ini Adik iparku namanya Rama, gadis kecil ini bernama Purwati adik dari Rama, dan satu gadis ini adalah keponakan raja Tirta Wangsa, namanya Intan, kami datang kemari karena merasa harus ikut bertanggung jawab memberantas para siluman di seluruh kerajaan yang ada di kekaisaran Kumbang Tirta ini”. Jawab Wicaksana panjang lebar
“Oooo, begitu, baiklah, terima kasih sekali sudah memberantas semua siluman yanga da didepan istana, tapi bukankan masih banyak sekali siluman dikota-kota yang ada di kerajaan ini?”. Tanya Raja.
“Benar raja, nanti malam akan kami bantai semuanya”. Jawab Rama
“Suamiku, kapan kita akan bertarungnya? Kalau nanti malam kita mengalahkan siluman-siluman lagi?”. Tanya Pelangi manja.
“Hahaha, sudahlah, jangan memikirkan itu dulu, yang penting kita habiskan dulu seluruh siluman yang menyerang seluruh kerajaan ini”. Jawab Rama
“Baiklah kalau begitu suamiku”. Jawab Pelangi kembali.
Malam hari tlah tiba, terlihat Wicaksana sendiri keluar dari perisai kerajaan dan langsung mengeluarkan ratusan ribu aura burung berapi yang langsung menyebar keseluruh kota yang berada dalam kekuasakan kerajaan Gajah Sakti itu.
Beberapa jam kemudian habislah seluruh Siluman yang ada di kerajaan itu
“Sekarang sudah aman raja, raja boleh membuka perisai ini kembali, sepertinya orang-orang yang membuat perisai ini juga sudah hampir kehabisan tenaga mereka”. Kata Wicaksana.
“Benarkan sudah aman? Bagaimana kalau siluman-siluman itu ternyata masih tersisa?”. Tanya Raja.
“Sudah raja, percaya saja kepada kami, kalaupun mereka datang kemari aku jamin tidak akan mampu sampai kedepan pintu istana ini”. Jawab Rama
“Adikku Purwati sudah membuatkan perisai yang lebih kuat yang tak terlihat oleh mata siapapun kecuali mataku ini”. Lanjut Rama.
“Baiklah, aku percaya kepada kalian”.
“Lapor raja!, ada kabar dari kerajaan Kejora Abadi bahwa sang raja tewas dibunuh oleh para siluman!”. Kata salah satu pasukan
“Apa!?, kekuatannya masih kalah dengan para siluman-siluman itu?”. Tanya Raja Singa Gada
“Benar raja”.
“Baiklah, Pemuda, apakah kalian juga akan pergi kekerajaan Kejora Abadi?”. Tanya raja kepada rombongan Rama.
“Benar raja, sekarang juga kami akan pergi kesana untuk menyelamatkan para warga yang tidak mempunyai kekuatan”. Jawab Rama sambil membuat formasi teleportasi yang langsung membawa mereka kedepan pintu kerajaan yang terlihat perisai disana sudah mulai retak.
“Kak Rama, kali ini aku yang akan menghabisi semua siluman yang ada dikerajaan ini, boleh yah?”. Tanya Intan
“Boleeeh, silahkan”. Kata rama sambil membungkuk dan meluruskan satu tangannya kedepan.
“Ehem!”. Suara itu terdengar dari mulut Pelangi
“Eeeh, istriku yang cantik cemburu ya??” Rama meledek yang membuat Pelangi terlihat cemberut.
atas bawah... yg baca jdi rada bingung.