Aira mahasiswa cantik. Prodi pendidikan, yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi.
Pak Hirata adalah seorang dosen yang selalu menggoda Aira. Ia masih lajang. Tapi umurnya terpaut lumayan jauh dengan Aira.
Aira selalu menolak godaan dari pak Hirata. Namun di suatu hari dirinya terjebak oleh dosen sialan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alcesky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baper
Aira berjalan menuju ke ruang kelas. Ia terburu-buru mengejar waktu untuk masuk di mata kuliah bu susi. Mata kuliah dari dosen tersebut memang sangat di buru-buru.
Tapi, Aira ingin jika jadi ganti dosen pembimbing ke ibu susi saja. Karena beliau sangat perhatian kepada seluruh mahasiswa. Memang sedikit galak tapi tidak pernah mempersulit jalan nya mahasiswa.
Oleh karena itulah bu susi sering mendapatkan reward dari kampus. Selain itu juga mahasiswa yang memperhatikan bu susi beliau adalah orang yang sangat rajin beribadah dan juga sering bersedekah. Bu Susi berjiwa penolong tidak seperti pak Hirata. Berbanding terbalik jika bu Susi di bandingkan dengan pak Hirata.
Namun di tengah perjalanannya Aira kembali di goda oleh dosen tua bangka itu. Hal itu tentu saja menghambat perjalanan Aira menuju ke ruang kelas. Padahal Aira sudah terburu-buru.
"Hai cantik sih kamu hari ini" ucap dosen tua bangka itu.
"Apaan sih dosen genit" jawab Aira.
"Jangan marah-marah gitu dong. Nanti cantiknya hilang loh" ujar pak Hirata.
"Ihh minggir dong pak saya ada matkul nih" ujar Aira.
"Kamu tenang saja sama saya apa sih yang nggak aman" ucap dosen tua itu.
"Pak jangan buat saya melaporkan ke pihak yang berwajib ya!" sahut Aira.
"Oh jadi kamu mengancam saya?" ucap pak Hirata.
"Hiss" ucap Aira sembari melemparkan tangan Hirata yang hendak memegang pundak nya tersebut.
Aira langsung melanjutkan perjalan nya. Ia langsung segera memasuki ruang kelas. Di kelas 2. 15. Dimana mata kuliah bu Susi sedang berlangsung. Dan ternyata Aira sudah terlambat 5 menit.
"Permisi buk..." ucap Aira.
"Dari mana kamu ra?" tanya bu Susi.
"Maaf bu saya terlambat" ucap Aira.
"Ya sudah silahkan duduk" ucap bu Susi.
Lalu Aira segera mencari bangku untuknya. Biasanya Aira selalu duduk di depan. Namun kali ini dia terlambat. Maka bangku depan sudah di tempati oleh mahasiswa yang lainnya.
Hari ini di kelas bu Susi ada presentasi mandiri. Hari ini adalah jadwalnya Alga untuk presentasi. Namun Alga malah meninggalkan bahan materi nya di rumah. Ia juga tidak memindahkan bahan materi nya ke handphone.
"Baik perkuliahan hari ini bisa kita mulai" ucap dosen muda itu.
"Bisa bu" sahut mahasiswa yang berada di dalam kelas.
"Hari ini adalah jadwal untuk presentasi mandiri,benar?" tanya bu Susi.
"Benar bu" ucap seluruh mahasiswa di dalam kelas tersebut.
"Baik silahkan yang presentasi hari ini bisa maju ke depan" ucap bu Susi.
"Sekarang jadwalnya Alga yang presentasi bu" ucap mahasiswa memberitahukan jadwal presentasi.
"Presentasi?" tanya Alga.
" Ya iyalah kan hari ini jatahnya kamu yang presentasi" jawab salah satu mahasiswa.
"Sudah-sudah jangan ribut ayo silahkan Alga maju ke depan" ucap bu Susi.
"Maaf bu saya lupa membawa bahan materi untuk presentasi hari ini" ucap Alga.
"Bagaimana sih Alga kan jadwal sudah dibagikan dari jauh hari sebelum ini" ucap Bu Susi.
"Huuu...." teriak seluruh mahasiswa yang berada di ruang kelas itu.
Sedangkan di sisi lain ada Reksa teman sekelas Aira. Ia menjahili Aira. Di belakang baju nya di tempelkan kertas bertuliskan "saya orang gila". Namun Aira tidak menyadari hal itu sama sekali. Sampai akhirnya Aira di panggil oleh bu Susi untuk menggantikan Alga presentasi. Dari Aira maju itulah yang membuat dirinya sadar. Karena seluruh mahasiswa menertawakan hal ini.
"Aira kamu ready?" tanya Bu Susi.
"Insyaallah sudah bu" jawab Aira.
"Ya sudah kamu gantikan Alga untuk pertemuan kali ini" ujar bu Susi.
"Baik bu" jawab Aira.
Aira langsung maju ke depan. Tapi semua mahasiswa malah tertawa. Hal ini tentu saja membuat Aira semakin bingung.
"Hahahahahhaha" tawa mahasiswa satu kelas nya.
Mereka menertawai kertas yang tertempel di balik badan Aira.
"Haha orang gila"ucap Alga dengan kerasnya.
"Alga!" teriak bu Susi.
"Iya bu maaf" ucap Alga
"Kamu ini sudah ngga bawa materi malah bikin ulah. Pasti ini polah kamu ya?" ucap bu Susi.
"Sumpah demi allah bukan saya bu" ucap Alga.
"Siapapun yang melakukan ini tahukah anda bahwa ini termasuk bullying?" ujar Bu Susi.
"Orang gila- orang gila" ucap mahasiswa sekelas.
"Diam kalian semua" teriak bu Susi.
Lalu Aira segera melaporkan ke pihak yang berwajib. Ia tidak tahan dengan perlakuan teman nya itu. Teman nya memang sudah sangat keterlaluan.
"Kali ini kalau kalian ngga ada yang mengaku akan laporkan ke pihak yang berwajib" ujar Aira.
"Ya sudah sana bilang saja kalau berani" ucap Reksa.
"Siapa yang melakukan ini!" tanya bu Susi.
"Sudah bu biarkan saja saya akan melaporkan hal ini ke pihak yang berwajib " ucap Aira.
"Ya sudah kalau memang itu keputusan kamu. Kamu juga punya hak untuk hal itu" jawab bu Susi.
Aira menuju ke ruang pengaduan. Kampus Aira memiliki tempat pengaduan untuk mahasiswa yang mengalami bullying di kelas.
Namun lagi-lagi di tengah perjalanan nya. Aira di cegat lagi oleh pak dosen tua bangka itu. Ia merasa risih dengan keberadaan dosen tua bangka itu. Dimana pun Aira berada maka disitulah dosen tua itu juga berada.
"Kenapa sih sayang kok muka nya sedih gitu?" tanya pak Hirata.
"Apa sih pak" sahut Aira.
"Mau kemana cantik kok sendirian aja kan Bu Susi belum keluar?" tanya pak Hirata.
"Mau ke ruang pengaduan" jawab Aira. Kali ini ia sedikit lebih ramah.
"Siapa yang berani bully kamu? Berani-beraninya dia ganggu punya saya" ujar pak Hirata.
"Bukan urusan bapak" sahut Aira.
"Ya jelas urusan saya dong kan kamu milik saya" ujar pak Hirata.
"Idih ngaku-ngaku najis amat" ucap Aira yang ternyata di dengar oleh pak Hirata.
"Apa sayang kamu bilang? Kamu sayang aku?" tanya pak Hirata yang pura-pura tidak mendengarkan ocehan dari Aira.
"Sudah lah pak jangan mengganggu saya terus-menerus" ucap Aira.
Pak dosen tua bangka itu malah terus mengganggu Aira. Ia tahu bahwa Aira sudah risih dengan nya. Tapi bukannya berhenti malah semakin menjadi. Bukan nya sadar diri ia malah membanggakan dirinya. Memang terkadang pria jatuh cinta itu sedikit mengerikan. Pria memang tak bercerita tapi selaku bertindak. Itulah pria dewasa.
Bu Susi sudah keluar dari kelas. Ia melihat pak Hirata bersama dengan Aira. Lalu Bu Susi menegur Aira dan pak Hirata.
"Aduh bapak dan Aira jangan berduaan gini dong nanti jatuh cinta lohh" ucap Bu Susi sambil bercanda.
"Doakan Aira jadi istri saya ya bu" ujar pak dosen.
"Apaan sih pak" sahut Aira.
"Gak apa-apa Aira itu hal yang wajar kok" jawab bu Susi.
Aira malah semakin bingung dengan ucapan Bu Susi. Seperti nya beliau lebih mendukung pak Hirata di bandingkan dengan dirinya.
kita di sini mau belajar bersama dengan mentor dan juga mengadakan Event tertentu dengan reward
caranya mudah wajib follow akun saya maka saya akan undang kaka untuk masuk Gc Bcm. Terima kasih