NovelToon NovelToon
Penjara Hati Ceo

Penjara Hati Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Roman-Angst Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:32.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sept

Lusiana harus mengorbankan dirinya sendiri, gadis 19 tahun itu harus menjadi penebus hutang bagi kakaknya yang terlilit investasi bodong. Virgo Domanik, seorang CEO yang terobsesi dengan wajah Lusiana yang mirip dengan almarhum istrinya.
Obsesi yang berlebihan, membuat Virgo menciptakan neraka bagi gadis bernama Lusiana. Apa itu benar-benar cinta atau hanya sekedar obsesi gila sang CEO?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Bisa Lari Dari Takdir

Lusi gelisah sekali, dia takut jika dikenali. Namun, dengan kondisinya yang seperti ini, Lusi berharap tidak ada yang menyadari keberadaannya. Pelan-pelan dia ambil masker dari tas selempang yang modelnya lumayan jadul termakan usia. Itu karena tas tersebut Lusi pinjam dari Bu Hadi.

Setelah pakai masker, Lusi kemudian mundur dan membaur dengan kerumunan. Sedangkan pintu lift kembali tertutup, karena tidak ada yang berani ikut masuk ke sana. Cuma ada dua orang di dalam lift tadi, jika melihat ruang, masih tersisa banyak, masih muat untuk 5 orang lebih. Namun, semuanya tidak berani ikut naik lift tersebut, lantaran tadi di dalam sana adalah orang penting.

***

Di dalam lift

Virgo berdiri dengan tenang, sambil mendengarkan telpon masuk lewat headset yang menempel di telinganya. Sementara di sebelahnya, telah berdiri Roy yang sudah setia menjadi sekertaris beberapa tahun terakhir.

"Kenapa di lobby ramai sekali tadi?" tanya Virgo setelah melepaskan benda kecil dari telinganya. Sepertinya dia selesai menelpon.

"Sedang ada interview, Pak."

"Untuk kantor cabang?"

"Ya, Pak."

Karena lift keburu terbuka, Virgo tak bicara lagi. Laki-laki itu jalan dengan penuh karismatik, dengan ditemani Roy yang berjalan di belakangnya. Saat para karyawan menyapa, Virgo tetap jalan lurus. Seolah orang-orang tadi tidak terlihat.

Para staf wajib menyapa dan menghormati kehadiran Virgo, tapi Virgo tak harus membalasnya. Suka-suka dia, karena dialah pimpinan di perusahaan tersebut.

Tiba di ruang kerjanya, Virgo langsung duduk di kursi dan menyandarkan punggung serta melepaskan satu kancing jas paling bawah, agar duduknya lebih rileks.

"Apa saja agenda hari ini?" tanya Virgo.

Roy langsung maju, ia menghampiri Virgo di kursinya, kemudian memperlihatkan agenda acara apa saja yang akan dilakukan Virgo hari ini, sambil menunjuk layar ipad, Roy juga membacanya pelan agar lebih jelas.

"Pukul 9 nanti kita ada meeting dengan perwakilan dari PT KLU Global. Setelah itu, makan siang di hotel Marriott dengan pak Marco, general manager PT Asbak. Setelah itu kita ke kantor cabang, ada agenda potong pita, dan ini harus Bapak yang hadir."

Mendengar Roy menjelaskan, Virgo kelihatan tak bersemangat.

"Oke," jawabnya tak banyak komentar. "Kamu boleh keluar sekarang," kata Virgo.

***

Di sisi lain, di bangunan gedung yang sama, Lusi sedang memeluk map. Sebentar lagi dia akan wawancara. Sejak tadi Lusi melihat sekeliling. Sebenarnya mau pulang, tapi hati kecilnya melarang.

'Aku hanya mencari kerja, tujuanku hanya mencari kerja. Jika kami ditakdirkan bertemu, itulah takdir.'

Lusi mengingat anaknya di rumah. 'Jika aku berikan anak itu padanya, mungkin dia akan mendapatkan kehidupan yang baik.'

Pikiran Lusi sangat berkecamuk, malah sempat kepikiran menemui lelaki itu, bukan malah menghindar. Namun, Lusi malah berniat memberikan anaknya. Agar tidak menderita dan susah sepertinya. Tahu pasti kalau ayah si anak orang kaya, mungkin anak itu akan beruntung.

"Saudari Lusiana ... Saudari Lusi?" panggil salah satu orang yang keluar dari ruanga interview.

Lusi yang melamun, seketika terhenyak saat namanya dipanggil. Ia mendongak menatap wanita yang memanggilnya.

'Aku sudah di sini, mungkin inilah takdir. Aku akan melewatinya.'

Lusi masuk tanpa ragu ke dalam ruang interview. Tidak lama dia keluar dengan perasaan lega. Dia diterima, mulai bukan depan, terhitung 4 hari lagi, Lusi sudah bisa bekerja sebagai cleaning service di kantor tersebut.

***

Lusi pulang naik ojek, begitu pulang dia sangat senang memberikan kabar pada Bu Hadi. Seperti dapat pekerjaan yang bagus, Lusi benar-benar bersyukur atas jalan hidupnya. Saat melihat bayi laki-lakinya itu, mata Lusi berbinar.

'Sayang ... Hari ini ibu melihat ayah kamu,' batin Lusi kemudian mengusap rambut anaknya tersebut.

...

Sesuai diskusi keluarga pak Hadi, bayi tersebut diasuh oleh Bu Hadi. Beliau melarang bayi tersebut dititipkan ke penitipan. Lusi merasa tidak enak, tapi hanya itu yang bisa dilakukan sekarang. Bekerja dan ikut meringankan beban pak Hadi. Serta menabung demi si kecil.

***

Hari pertama kerja, hati Lusi was-was. Beruntung dia kerja selalu pakai masker. Yakin tak akan ada yang mengenalinya. Rambut panjangnya pun diikat dan tertutup topi, sehingga sulit untuk mengenali wanita tersebut.

Hari pertama juga masih aman, karena dia khusus di lantai 1 sampai 5, sementara saat dia mencoba mencari tahu, tuang CEO masih jauh di lantai atas sana.

'Suatu saat kita pasti akan bertemu ... Ya, aku yakin itu.'

Entah apa yang ada dalam kepalanya, Lusi seakan-akan menunggu momen pertempuran mereka lagi.

Sampai beberapa hari kemudian, Lusi rolling dengan temannya, mereka ganti. Lusi bagian membersihkan lantai atas. Meskipun was-was, Lusi mencoba profesional.

Lusi membersihkan ruangan manager, selangkah lagi dia akan bisa menyentuh ruangan CEO. Selesai membersihkan ruangan CEO, dia berjalan dengan waspada, dan sampai detik ini, dia tak pernah berpapasan dengan Roy ataupun Virgo sama sekali.

***

Suatu sore, kebetulan Lusi kebagian membersihkan toilet karyawan. Tanpa pernah mengeluh, dia kerjakan itu semuanya. Selesai membersihkan area toilet karyawan perempuan, Lusi pun hendak ke loker. Karena sudah mau waktunya pulang.

Jam pulang rupanya cukup rame orang-orang keluar masuk toilet. Mungkin beberapa karyawan terburu-buru, takut macet kalau gak cepat-cepat pulang, alhasil saat jalan, salah satu karyawan menyenggol lengan Lusi. Membuat Lusi yang kurus kering itu oleng. Beruntung masih bisa seimbang dan berdiri tegap lagi, tapi topinya terlanjur jatuh, membuat rambut Lusi yang panjang tergerai.

Lusi melihat sekeliling, buru-buru dia mengambil topi. Namun, topinya malah diraih oleh seseorang dan bersambung.

1
*Septi*
gengsi Virgo masih setinggi pohon alpukat 🤭
~ziaaa~
ckckck.....virgo....virgo...😑
Imas Kartini
virgo klw mau y tinggal lakuin aja g usah lemes mulutnya pke acara ngehina segala
Maya's ❤️
haishhhhh tak sumpah in kamu bucin akut sama lusi ya virgo, ben gantian kamu ngemisssss sama lusi. beuh gemes sama virgo 😒😒😒
Maya's ❤️
la nek masuk angin gimana nanti go virgo 🤭
Ainisha_Shanti
definition Mahu tapi malu 😂😂😂
ken darsihk
Eehhh pk Virgo kalau kebelet lihat si Lusi bilang aja, nggak usah ono ini kucruttt aneh 🤨🤨🤨
Ummi Yatusholiha
langsung ia tempelkan bibirnya dan tiba2 terdengar suara tirta menangis.. sokoooorrrrr 😁😁😁
Sept September: ya salam . nasibbb nasib /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
susilawatiAce
dikit amat kak sept.
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
satu kata buat Virgoun idih najonggggg ,.../Skull//Skull/
Ery_prsty
minta digetok pakai palu kepala virgo....
kata2mu pedas tp butuh Lusi😪😪
Maria Agustina
Luar biasa
aurel chantika
kalau virgo ini ada didunia nyata dan Deket sama aku,udah tak jambak-Jambak itu mulut.
Sept September: Monggo kak wkkwkwk
total 1 replies
aurel chantika
suwi-suwi tak keplak misan endasmu virgo
aurel chantika
kalau ngomong itu pake filter kenapa to kang virgo
aurel chantika
namanya juga laki-laki
💞🖤Icha
Lusi sumpel tuh mulut suamimu..biar bisa menghargai...punya istrì bukan seperti barang...kalau gk suka... kalau gk mencintai uda aza...biar Lusi sama Tirta selesai...punya suami hitungan uang rezekinya jauh...liat aza jadi bucin kamu Virgo..🤨🤨
Siti Ariani: iya bener sumpel pake kaos kaki 🤣
Sept September: lohhhh??? apanyaaa?? wkwkkwkw
total 3 replies
tintiin21
Virgo ini sok"an hina" Lusi tp sbnrnya sungguh berselera... 😌😌😌😌
Umine LulubagirAwi
Cerita Ka Sept selalu berbeda. pkoknya ambil baiknya, bruknya buat pelajran dan pmikiran kedannya aja. jgn di praktekan. dossa. jgn ya dek yaa. soalnya yg bca skrg ga cm irt, anak2 bca aja ga lihat genre. untg ka sept selaku sensorr.
Sept September: sama ky hp suamiku. jatuh dr tas pas mau ambil dompet, alhasil pisah jadi dua wkwkwk
Umine LulubagirAwi: aku ngetik perasaan bener, lah bnyak typonya tryta.
hp eroorr sndri ini. lcdnya mau copot dr csingnya. 🤣🤣🤭🤦‍♀🤦‍♀
total 3 replies
Risa Amanta
wes gendeng wong Iki..emang Luci pela**r
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!