Alicia Sandra Hellypolter baru saja lulus SMA malah dinikah kan dengan pilihan ibu tirinya yang jahat. Alicia yang di kerap di panggil Cila yang sudah berharap agar bisa keluar dari keluarga Hellypolter malah berujung pergi ke neraka kedua bagi Cila. Padahal Cila sudah menderita di rumah nya sendiri ternyata Cila malah lebih menderita di rumah suaminya. Cila di campakkan oleh suaminya karena semua keluarga suami nya menganggapnya mandul padahal dirinya belum di sentuh oleh suaminya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Warning (+21) harap bijak dalam membaca yang merasa masih di bawah umur boleh di skip.
"Kau sangat kurang ajar Mark" Ucap Alicia langsung setelah kedua Anak mereka pergi.
"Tapi kamu menikmati nya Beby" kekeh Mark." Bahkan kamu sudah basah" bisik kembali sambil menarik kursi Alicia agar semakin dekat dengan nya.
"Mark aku gak suka seperti itu" lirih Alicia.
"Apa kamu tahu Beby, aku juga mati-matian menjaga adik kecil ku tidak terbangun mengingat Emma putri kita berada di pangkuan ku tadi"
"Tapi itu tidak baik Mark, kamu melecehkan ku" Alicia tidak suka. Tapi dirinya tidak munafik juga tadi begitu enak.
"Apa seperti ini"
Jelebbb....
Mark langsung memasuk kan jari nya satu ke inti Alicia.
"Ahkkk... Markkkk"
Mark menikmati ekspresi yang di berikan oleh Alicia. Apalagi bibir mungil merah Alicia langsung terbuka.
Walaupun masih terhalang kain segitiga, tidak menyurutkan jari Max untuk tidak memaju mundur kan tangan nya.
"Ahhhh...ahhhh...Mark ohhhh...."
"Yes Beby, keluarkan saja suara mu" Semakin cepat gerakan tangan Mark, semakin memburu pula suara Alicia. Dan yapsss Mark menyukai nya.
Hingga Mark merasa Alicia hampir mencapai puncaknya dan Mark mempercepat jari nya.
"Ahkkkkk.....Markkkk...." suara lolongan terdengar dari mulut Alicia pertanda wanita itu telah sampai.
Tanpa merasa dosa, Mark menjilati jarinya dengan sensual di depan Alicia yang menatap nya dengan pandangan tidak percaya.
Yeah....Alicia merasa dirinya bodoh, mau-mau saja apa yang di perbuat oleh Mark kepada dirinya tadi barusan dan Alicia mengakui itu.
"Sekarang giliran ku Beby" ujar Mark langsung menggendong Alicia. Mark berjalan sambil mejilati leher jenjang Alicia dan meninggalkan bekas warna ke unguan di situ.
"Tidak Mark, ini tidak benar"
Mark tidak menjawab tapi langsung menyerang bibir Alicia. menurut Mark Alicia sangat munafik mulutnya menolak tapi tidak menolak sentuhan.
Lagi pula kalau Alicia menolak dirinya, Mark pasti akan tetap melakukan nya. Tidak adil rasanya kalau hanya Alicia saja yang mendapat pelepasan sedang kan dirinya tidak...oh mana bisa seperti itu?
Mark langsung menyerbu Alicia. Semua serba bekerja, di mulai dari bibir hingga kedua tangan Mark. Mark memang sungguh sangat hebat bisa membuat Alicia tidak berdaya.
Dengan perlahan Mark membaringkan Alicia tanpa melepaskan pangutan mereka. Tangannya sibuk di dada Alicia hingga beberapa menit barulah Mark melepaskan pangutan nya karena merasa Alicia hampir kehabisan nafasnya.
Alicia langsung meraup oksigen dengan sebanyak-banyak begitu pula dengan Mark, tapi bedanya Mark tersenyum sambil melihat wajah cantik Alicia.
Alicia baru tersadar sekarang bahwa dirinya sudah tidak memakai apapun kecuali hanya dalaman nya saja. Sungguh Alicia tidak mengingat kapan Mark telah membuka bajunya.
"you are only mine Beby" Setelah mengatakan seperti itu Mark langsung membenamkan wajahnya di dada Alicia.
"Ahkkk....Markkk" desah Alicia tidak tertahan. tapi tangan Mark sibuk membuka bajunya hingga dirinya sudah full naked.
Setelah puas mengisap dua gunung milik Alicia kini Mark beralih menatap dalaman Alicia dengan pandangan yang di penuhi oleh gabut gairah. Perlahan Mark melepaskan kain segitiga yang menghalangi sesuatu yang akan membawanya ke surga duniawi.
"Wow...This is Pretty Beby" Kagum Mark. Alicia tampak malu dan langsung merapat kan paha nya.
" No Beby Girl" Mark langsung membenamkan wajahnya di antara kedua paha Alicia yang mana membuat Alicia memekik kuat tidak tertahan.
"Mark, a-aku aku Ahkkkkk..." Pinggang Alicia terangkat karena dirinya merasa akan ada sesuatu yang akan keluar dari dalam dirinya, tentu Mark langsung menahan Pinggang ramping itu dan tidak berhenti lidah nya memberikan kenikmatan kepada Alicia.
Alicia langsung merasa lega setelah sesuatu telah keluar dan Mark langsung menelannya tanpa tersisa.
Mark kemudian kembali menatap Alicia yang begitu seksi di mata nya. Mark juga tidak sabar untuk memasuki Alicia. Mark memegang adik kecilnya yang sudah tegak sempurna dan Alicia yang melihatnya langsung membuang muka.
Karena benda itu dirinya langsung mempunyai dua anak kembar yang lucu.
"Siap siap tidak siap Beby, aku akan tetap memasuki mu" Mark kembali mencium Alicia dengan ganas dengan perlahan mengarahkan adik kecilnya memasuki goa milik Alicia.
"Sakitt... Mark..." lirih Alicia.
"Kenapa punya mu masih sempit Beby" Terasa sekali milik Alicia yang begitu sempit di bawah sana. Sungguh ini sangat luar biasa bagi Mark.
Sama seperti Alicia yang mungkin baru tiga kali bercinta, Mark mengakui begitu sempurna nya merasakan dunia surga ini.
Bahkan Mark tidak peduli dengan cengkraman Alicia terhadap lengan nya atau Pinggang nya, Mark merasa itu tidak sebanding dengan ketagihan apa yang ia rasakan saat ini.
Setelah merasa tenang lalu perlahan menggerakkan pinggulnya dengan perlahan tapi mungkin hanya beberapa menit, habis itu dirinya langsung mempercepat irama nya sesuai suara Alicia yang mend*sah hebat. Tentu saja karena perbuatan nya juga.
Hingga mereka berdua telah melakukan pelepasan beberapa kali tapi tidak menyurutkan Mark untuk tidak berhenti. Mark merasa beban yang dirinya pikul selama beberapa tahun yang lalu seakan sirna terhangus.
Penyatuan ini begitu indah menurut Mark, tanpa ada paksaan apapun. Mereka melakukannya atas dasar mau tidak seperti yang di mobil. Walaupun memang Mark menikmati nya tapi lebih nikmat yang ini.
"Aku lelah Mark" Ucap Alicia. Dirinya hampir kehabisan tenaga akibat melayani Mark yang menurut Alicia tidak ada habis-habis nya. Tapi Mark belum merasa puas.
Mark tersenyum mendengar nya. Ada rasa bangga dan kebahagiaan rasa Mark saat melihat Alicia yang begitu lemas di bawah kungkungan nya.
Tok...Tok...Tok....
"Ada yang...Ahhkkk" Alicia tidak lanjut mengatakan nya lantaran Mark memperdalam tusukannya membuat Alicia berteriak kuat. Untung saja kamarnya kedap suara sehingga tidak akan ada yang mendengar alunan nada milik Alicia yang merdu menurut Mark, jika itu pun terjadi mungkin dirinya tidak akan rela orang itu mendengar suara indah Alicia.
Mark tidak peduli bahkan Mark marah kepada orang yang telah lancang mengganggu kegiatan nya. Lihat saja nanti, orang itu pasti akan Mark hukum.
"Mark jangan terlalu dalam"
"Tapi ini enak Beby...." Mark semakin mempercepat gerakan nya karena orang itu terus mengetuk di tambah Mark merasa sesuatu akan keluar lahar dari benda pusaka nya.
Sungguh Mark sangat suka mendengarkan teriakan manja yang di keluarkan oleh Alicia apalagi memenuhi ruangan ini.
"Mark....Mark..."
"Ahkkkkk Beby" Erang Mark. Setelah mendapat pelepasan itu Mark langsung memeluk tubuh Alicia tanpa melepaskan yang di bawah sana, dan Mark membiarkan sesuatu menyembur di rahim Alicia. Dirinya yakin Alicia pasti akan hamil setelah ini. Bibit nya tidak ada yang murahan atau kaleng-kaleng. Bibit nya adalah Bibit unggul dan Mark dengan pedenya mengakui itu.
Tok...tok...tok..
"Hah sial..." Umpat Mark, padahal mereka berdua masih sama-sama mengatur nafas.
Mark kemudian memakai kan celana saja untuk segera membukakan pintu. Sedangkan Alicia tidak peduli lagi dengan itu di karena kan dirinya sudah tidak ada tenaga lagi. Bahkan baru beberapa detik dirinya sudah pergi menuju alam mimpi.
Mark tersenyum melihat nya. Kemudian Mark mencium Kening Alicia. Naluri nya yang menggerakkan nya untuk mencium Alicia lalu setelah itu Mark membuka kan pintu.