Maycha adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang masih duduk dikelas XII SMA, ia anak dari seorang pelukis kampung yang bernama Anggara Daniola dan Putri Daniola.
suatu ketika ia terpaksa harus menerima dengan ikhlas perjodohannya dengan seorang tuan muda yang depresi. ya, seorang pemilik perusahaan DX Company. ialah Danuarta Xello.
Bagaimana bisa ia menjadi tuan psikopat yang depresi? akankah Maycha dapat menjalani hari-harinya dengan baik sebagai istri dari Tuan muda yang depresi?
jangan lewatkan setiap chapter kisahnya. hanya di OBAT DEPRESI TUAN PSYCHO karya Vhi Shaka, Riau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VhiShaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ulet keket
tanpa terasa kini 8 tahun sudah pernikahan Danu dan Caca. itu artinya papa Marvin telah meninggal sejak 4 tahun lalu.
ya, Marvin meninggal akibat serangan jantung mendadak saat sedang dalam perjalanan pulang dari Prancis.
kini Danu dan Caca telah memiliki seorang putra yang sangat menggemaskan berusia 6 tahun. bukan mudah kisah percintaan Danu dan Caca 8 tahun ini, karena tentunya banyak pesaing bisnis Danu yang mengincar keluarganya untuk menghancurkan bisnisnya. namun sepertinya Tuhan sangat baik padanya hingga kini ia dan keluarga kecilnya masih baik-baik saja.
tak terlupakan, seorang gadis mungil yang kini duduk di sekolah dasar internasional. Valeria Putri Anandita, putri angkat Danu dan Caca yang menjelma menjadi gadis ceria yang menyeramkan.
bagaimana tidak, seusia Valeria, ia pernah membuat temannya koma saat dirinya tak rela di bully.
flashback off...
"dasar pendek, keriting huuuuu, jelek, jelek haha...",
kalimat itu keluar dari mulut anak laki-laki salah satu siswa di taman kanak-kanak. Valeria yang tak terima sering di-bully, ia mendorong anak laki-laki itu hingga tersungkur jauh.
"MAMPUS, KAU. DASAR BAJINGAN KECIL. CUIIHH", Ucap Valeria puas.
hingga akhirnya Danu dan Caca harus bertanggungjawab atas biaya anak itu. dan Danu menyadari bahwa Valeria seperti duplikat dirinya saat marah.
Caca yang emosi melihat perlakuan sang anak. ia menghukum Valeria untuk belajar bela diri terus menerus, sekurangnya 4 jam setiap harinya. tak sampai disitu, ia menghukum Valeria untuk mandiri sejak dini. bukan tanpa sebab, Caca menginginkan Valeria menjadi wanita kuat yang terarah, bukan yang asal bar-bar dan semena-mena.
hingga saat ia duduk di sekolah dasar, dengan IQ tinggi, Valeria lulus tes untuk masuk sekolah internasional. ia juga fasih berbahasa Inggris sejak kecil. tak lupa pula ia menjadi gadis kecil yang sangat tangguh.
....
"oh ayolah, mari temani kakak ke kebun belakang. kakak ingin memetik buah yang segar". ujar Valeria memohon pada sang adik yang tak lain adalah anak kandung Danu dan Caca.
"no no, mommy malah nanti". jawab Daniel berjalan santai dengan cemilannya menuju kamar.
Daniel Michael Danuarta, putra pasangan Danu dan Caca yang selalu bersikap dingin. ia tak banyak bicara dan tak suka bergaul dengan teman-temannya, karena ia menilai temannya hanya memanfaatkannya untuk mendekati Valeria.
Caca yang melihat Daniel terbahak-bahak menyaksikan film action favoritnya tersenyum. ia berjalan mendekati sang putra.
"wah, seru ya?"
"biasa aja!", ketus Daniel mengubah ekspresi wajahnya menjadi dingin kembali
"kok gitu? padahal mommy tadi liat kamu ketawa tu. jarang loh lihatnya."
Daniel Hanya melirik sekilas ke arah Caca yang ikut duduk menonton.
"kakak kamu mana? kok gak kelihatan?", tanya Caca mencairkan suasana
"ambil buah"
"sendiri? kenapa gak kamu temani? bermainlah dengan kakakmu itu. kasihan dia"
tanpa menjawab, Daniel berjalan dengan memasukkan tangannya ke saku celananya.
"mau kemana Niel?"
"nemenin Vale"
"heh, bahasamu. ngobrol sama orangtua kayak sama musuh. panggil Valeria itu kakak"
"hmm"
..
kini Daniel dan Valeria sudah kembali ke dalam mansion. Valeria membawa sekeranjang penuh buah yang tadi ia petik. tak lupa ia menggandeng tangan daneiel dan menempelkan kepalanya pada bahu Daniel. ya Daniel bertubuh tinggi dan besar. meskipun usianya dibawah Valeria, tapi tinggi Valeria hanya sebahunya saja.
"aduh, gitu dong. yang akur jadi saudara", ucap Danu yang baru membersihkan dirinya sepulang kantor
"tentu, dadd", ucap Valeria dengan centil
"menjijikkan sekali. sudah sana. kau sepeti ulet keket. gatelan dan centil sekali", ucap Daniel geli dengan sikap kakaknya itu.
"adik kurang ajar", Valeria melepaskan genggaman tangannya dari lengan Daniel.
ia memilih untuk membersihkan buah yang ia petik tadi dan meletakkannya diatas meja makan.