Menikah Karena Salah Paham

Arum dan Amien kompak menyiapkan acara pernikahan antara Renata dan Arda yang akan di gelar besok, kini Arum dan Amien sedang dalam perjalanan menuju ke apartement miliknya Arda.

Amien langsung menampar pipinya Arda, sementara Arum meminta Amien supaya jangan melakukan kekerasan kepada Arda, apalagi wajah Arda sudah babak belur dan bibirnya Arda juga robek.

Amien sebenarnya masih ingin melampiaskan amarahnya kepada Arda, namun karena permintaan Arum sang istri membuat Amien hanya mengomeli Arda tanpa henti sebagai bentuk kemarahan Amien dan kekecewaan Amien kepada Arda.

''Mama kecewa sama kamu Arda, mama sama papa ngga pernah memgajari kamu menjadi pengecut tapi kenapa kamu menjadi pria pengecut bahkan kamu tidak mau tanggung jawab dengan wanita yang kamu hamili'' jelas Arum dengan berlinang air mata sembari mengobati luka lebam di wajah Arda.

''Maafkan aku mama papa'' jawab Arda tulus merasa bersalah.

Walaupun Arum marah kepada Arda, namun Arum tak tega melihat Arda sehingga Arum mengobati bibir Arda yang robek, namun Arum juga melampiaskan marah dan kecewaanya kepada Arda saat Arum mengobati Arda, sementara Arda meminta maaf karena membuat kedua orang tuanya marah dan kecewa kepadanya.

Aiden setelah pulang dari rumah kedua orang tua Arda mampir ke sebuah toko obat untuk membeli sesuatu, Aiden terpaksa membeli obat perangsang supaya malam ini Aiden dan Nawang bisa melakukan hubungan intim.

Aiden harap ke depannya hubungannya dengan Nawang membaik dan Nawang bisa menghapus rasa cintanya kepada Rafli, walau Nawang tak melakukan hal nekad untuk merebut Rafli dari Aisyah namun sikap Nawang ke Aisyah cuek sampai sekarang.

Nawang seperti menghindari Aisyah bahkan Nawang kesannya membenci Aisyah gara gara mengira Aisyah menusuk Nawang dari belakang, saat ini Aiden sudah sampai di rumah, seperti biasa Nawang tak pernah menyambut Aiden saat Aiden pulang kerja.

Aiden membuatkan minuman untuk Nawang namun Aiden tak lupa mencampur obat perangsang ke minuman tersebut, Nawang saat ini sedang menonton acara TV, Aiden menyodorkan minuman ke Nawang.

Nawang langsung mengambil minuman yang ada di tangan Aiden, sejak beberapa bulan lalu memang Aiden selalu perhatian ke Nawang dengan cara membuatkan minuman untuk Nawang dan memasakkan makanan untuk Nawang dan Aiden.

Aiden menunjukkan perhatiannya ke Nawang setelah menyadari kalau Aiden mencintai Nawang, Aiden harap Nawang bisa membuka hati ke Aiden karena perhatian yang selalu di berikan Aiden, namun beberapa bulan berlalu tetap saja Nawang tak membuka hati buat Aiden.

Karena Aiden sering membuatkan minum untuk Nawang membuat Nawang tak menaruh curiga langsung meminum minuman tersebut, beberapa menit kemudian tubuh Nawang merasa panas, bahkan Aiden sudah menduga kalau obat perangsang tersebut sedang bereaksi kepada Nawang.

Nawang membuka pakaian dan celana yang di pakai, namun walau Nawang badannya sudah setengah bugil tetap saja Nawang merasa kegerahan.

Nawang tak sengaja menyentuh tangan Aiden, entah mengapa Nawang merasakan hal aneh karena Nawang ingin di sentuh oleh Aiden, bahkan Nawang tanpa ragu meminta Aiden menyentuh dirinya, hal itu membuat Aiden tak melewatkan kesempatan yang ada.

Aiden dan Nawang sudah sama sama dalam keadaan bugil, Nawang di gendong Aiden menuju kamar, kini mereka berdua sudah ada di kamar, Aiden meletakkan tubuh Nawang secara hati hati ke atas ranjang, tak henti hentinya Nawang menciumi wajah Aiden dan mencumbui Aiden, kini Aiden dan Nawang melakukan hubungan intim.

Pagi harinya

Nawang menggeliat karena tidurnya terganggu oleh sinar matahari yang menerobos masuk ke kamarnya, Nawang merasa ada beban berat yang ada di perutnya lalu Nawang membuka kedua matanya, betapa kagetnya Nawang karena saat ini Nawang tidur satu ranjang dnegan Aiden, bahkan Nawang dan Aiden kini dalam posisi saling memeluk.

Nawang menatap tubuhnya yang di tutupi selimut, lalu Nawang mengintip isi dari selimut tersebut, betapa kagetnya Nawang karena tubunya polos tanpa sehelai benangpun, bahkan di tubuh Nawang bamyak terdapat kissmark.

Nawang geram mengira kalau Aiden memperkosa dirinya, kini Nawang langsung mendorong tubuh Aiden hingga Aiden yang masih tidur pulas langsung jatuh ke lantai, Aiden langsung berteriak dan memegangi pantatnya yang sakit karena jatuh dari ranjang.

''Aiden, lo memperkosa gue'' bentak Nawang sambil memukuli tubuh Aiden yang masih bugil secara bertubi tubi.

''Nawang, gue ngga memperkosa lo, justru lo yang memperkosa gue bahkan lo minta gue supaya terus menyentuh lo, bahkan semalam lo menciumi wajah gue dan mencumbu wajah gue'' jelas Aiden sambil mencekal tangan Nawang supaya tak memukuli tubuhnya dengan bantal, sementara Nawang membelalakkan kedua matanya sangat lebar dengan mulut yang menganga.

Nawang mengingat semuanya termasuk Nawang yang semalam sangat agresif kepada Aiden, melihat Nawang yang diam seperti patung membuat hatinya Aiden berbahagia bahkan Aiden rasanya ingin berjoged untuk meluapkan rasa bahagianya.

Namun rasa bahagia Aiden hanya bertahan sedetik, karena sedetik kemudian Nawang langsung menyerang dan memukuli tubuh Aiden dengan bantal secara bertubi tubi.

''Aiden, gue yakin semalam gue agresif gara gara lo mencampur sesuatu ke minuman gue'' tuduh Nawang yang ternyata benar, sementara Aiden berusaha menahan aksi brutal Nawang, lalu Aiden tersenyum licik dan menjawab.

''Nawang, minuman yang gue buat ke lo itu ngga di campur apapun, kalau minuman yang buat lo di campur racun pasti lo sekarang sudah mati, gue yakin kalau permintaan lo yang minta di sentuh itu keinginan pribadi lo, bukan karena pengaruh minuman yang gue buat'' jawab Aiden secara asal, mendengar jawaban yang keluar dari mulutnya Aiden membuat Nawang melototkan kedua matanya ke arah Aiden.

''Aiden, lo tega memperkosa gue, padahal gue ngga cinta sama lo, tapi kenapa malah lo merenggut mahkota gue, pasti lo yang cari kesempatan dan pasti lo yang mencampur minuman gue dengan obat perangsang makanya gue jadi agresif sama lo'' jelas Nawang sambil memukul Aiden secara bertubi tubi.

''Nawang kalau semalam lo agresif gara gara pengaruh obat perangsang, mending kita berdua sekarang melakukan hubungan intim tanpa kamu terkena pengaruh obat perangsang mumpung aku masih telanjang bulat'' goda Aiden yang membuat Nawang membelalakkan kedua matanya sangat lebar dengan mulut yang menganga, bshkan Nawang juga menghentikan aksinya memukuli Aiden bertubi tubi.

''Aiden, otak lo mesum'' teriak Nawang ssmbil mendorong tubuh Aiden hingga Aiden jatuh tersungkur ke lantai, tadi Nawang tak sengaja melihat terong Aiden, kini Nawang langsung lari terbirit birit ke arah kamar mandi dalam keadaan polos, sebenarnya bagian inti Nawang masih sakit namun Nawang menahannya, Nawang takut Aiden akan menggempur dirinya seperti semalam.