NovelToon NovelToon
Cinta Yang Terlambat

Cinta Yang Terlambat

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: carat18

Sinopsis Singkat "Cinta yang Terlambat"

Maya, seorang wanita karier dari masa depan, terbangun di tubuh Riani, seorang wanita yang dijodohkan dengan Dimas, pria dingin dari tahun 1970-an. Dengan pengetahuan modern yang dimilikinya, Maya berusaha mengubah hidupnya dan memperbaiki pernikahan yang penuh tekanan ini. Sementara itu, Dimas yang awalnya menolak perubahan, perlahan mulai tertarik pada keberanian dan kecerdasan Maya. Namun, mereka harus menghadapi konflik keluarga dan perbedaan budaya yang menguji hubungan mereka. Dalam perjalanan ini, Maya harus memilih antara kembali ke dunianya atau membangun masa depan bersama Dimas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon carat18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 – Langkah Pertama Menuju Kemandirian

selamat membaca guys ❤️ ❤️ 🐸 ❤️ 🐸 ❤️

*****

Matahari mulai condong ke barat saat Riani berjalan pulang dari sawah dengan tubuh yang penuh keringat dan tanah. Kaki nya terasa berat setelah seharian bekerja di bawah terik matahari, tapi hati nya sedikit lega. Setidaknya, ia mulai bisa mengikuti ritme kehidupan di desa ini.

Di depan rumah, ia melihat Bu Lastri sedang duduk di bangku kayu sambil mengupas jagung. Wanita itu melirik sekilas ketika Riani mendekat, lalu kembali fokus pada pekerjaan nya.

"Kau sudah pulang?" tanya nya tanpa mengangkat wajah.

"Iya, Bu," jawab Riani, berusaha terdengar sopan.

Bu Lastri menghela napas pelan sebelum berkata, "Cuci tangan dan kaki mu dulu, lalu bantu aku di dapur."

Dulu, Riani mungkin akan mencari alasan untuk menghindar. Namun, sekarang ia tahu bahwa hidup di desa berarti bekerja sama. Tanpa banyak bicara, ia segera membersihkan diri dan masuk ke dapur.

 

Suasana di dapur terasa hangat dengan aroma bumbu yang menggugah selera. Bu Lastri tengah mengaduk sayur lodeh di dalam panci besar, sementara Riani duduk di lantai, mengiris tempe dengan hati-hati.

Hening sesaat sebelum akhir nya Bu Lastri berbicara.

"Apa kau serius ingin bertahan di sini?"

Riani menghentikan gerakannya sejenak, lalu melanjutkan mengiris tempe. "Iya, Bu."

Bu Lastri menatap nya tajam, seolah mencari kebohongan di wajah nya. "Banyak orang di desa ini yang masih ragu padamu. Mereka berpikir kau hanya berpura-pura, bahwa cepat atau lambat kau akan kembali ke sifat lamamu."

Riani tersenyum kecil, meski dalam hati ia sedikit terluka mendengar itu. "Kalau begitu, aku harus membuktikan mereka salah."

Bu Lastri menghela napas pelan sebelum berkata, "Kalau kau benar-benar ingin bertahan, kau harus mulai berpikir lebih jauh. Tidak selama nya kau bisa hanya bekerja di sawah. Kalau kau ingin mandiri, kau harus punya sesuatu yang bisa menjadi pegangan."

Riani menatap ibu mertua nya dengan penuh perhatian. "Maksud Ibu?"

Bu Lastri mengaduk sayur dalam panci sebelum menjelaskan, "Lihat lah para wanita di desa ini. Mereka tidak hanya duduk diam menunggu hasil panen suami mereka. Ada yang membuat tempe, ada yang menenun kain, ada yang berjualan di pasar. Kau juga harus mulai memikirkan hal seperti itu."

Kata-kata Bu Lastri membuat Riani berpikir keras. Benar juga. Aku tidak bisa hanya bergantung pada sawah. Aku harus menemukan sesuatu yang bisa ku lakukan sendiri.

Setelah makan malam selesai dan semua orang sudah masuk ke kamar masing -masing, Riani masih terjaga. Ia duduk di pinggir tempat tidur nya, merenung.

Tiba-tiba, Dimas yang berbaring di tikar di lantai membuka mata. "Kenapa kau belum tidur?"

Riani menoleh dan ragu-ragu sebelum menjawab, "Aku sedang berpikir… kira-kira usaha apa yang bisa ku lakukan di desa ini?"

Dimas terdiam sebentar sebelum berujar, "Kau ingin punya usaha sendiri?"

Riani mengangguk. "Aku tidak bisa selama nya hanya mengandalkan hasil panen. Aku ingin melakukan sesuatu yang bisa membantuku bertahan di sini."

Dimas menatapnya lama sebelum akhir nya berkata, "Kalau begitu, cari sesuatu yang benar-benar kau kuasai. Jangan hanya ikut-ikutan."

Riani tersenyum kecil. "Kau benar. Aku harus menemukan sesuatu yang benar-benar cocok untuk ku."

Dimas terdiam sejenak, lalu berkata, "Di desa ini, kebanyakan perempuan yang tidak bekerja di sawah memilih berjualan makanan atau membuat kerajinan tangan. Kalau kau ingin mencoba sesuatu, mulailah dari yang kecil."

Riani termenung. Ia memang tidak terlalu pandai memasak, tetapi ia ingat ada satu hal yang cukup dikuasai nya dari kehidupan nya di masa lalu—membuat camilan modern seperti roti dan kue.

Bagaimana kalau aku mencoba membuat roti dan menjualnya?

Malam itu, Riani berbaring dengan perasaan lebih tenang. Ia sudah menemukan tujuan barunya. Ini adalah langkah pertama nya menuju kehidupan yang lebih baik.

******

Terima kasih sudah membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!