Putra adalah salah satu anak yang mempunyai kelebihan bisa melihat bangsa jin. Dan kelebihan itu dia dapatkan di usianya yang masih 12 tahun.
"Yen dudu kowe, mbok menawe anakmu bakal oleh warisan ilmune mbah buyut"
"kau memiliki aura yang sangat positif, energi mu juga sangat besar. Itulah yang membuat bangsa seperti kami tertarik padamu"
"Aku yakin bahwa suatu saat nanti kau akan menjadi orang yang hebat kelak nanti. Jadi jika kau sudah berada di titik itu, aku minta kunjungi lah aku lagi nantinya" pinta lele truno pada putra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggara putra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 penyerangan 2
"Lapor panglima kami telah mengecek keadaan sekitar dan hasilnya tidak ada kelompok lain yang sedang berada di sini" ucap salah satu dari dua prajurit yang di perintahkan panglima jebat untuk mengecek keadaan sekitar.
"Bagus. kalau begitu mari kita lanjutkan perjalanan bunda" ucap panglima jebat.
Mereka pun melanjutkan perjalananya menuju kerajaan surasena yang sudah tidak jauh dari tempat mereka berhenti tadi. beberapa langkah dari tempat dadi. mereka akhirnya sampai di depan kerajaan milik mahasura.
Terlihat di sana tidak ada satupun prajurit yang berjaga di depan pintu gerbang. hanya ada pagar gaib saja yang telah di buat oleh mahasura yang melindungi kerajaan itu.
"Sepertinya mereka ketakutan melihat kedatangan kita panglima" ucap salah satu prajurit siluman ular.
"Bagaimana bunda? apa kita langsung hancurkan saja pagar gaib itu dan habisi mereka tanpa sisa" tanya panglima jebat pada ratu indah sari.
"Kau benar, cepat hancurkan pagar itu dan habisi mereka semua sekarang juga" perintah ratu indah sari.
"Mereka datang. cepat kau beri tahu semua pasukan untuk kembali bersiap melawan mereka" ucap mahasura pada panglima gentala melalui telepati batin.
Setelah memerintahkan panglima gentala, mahasura langsung menghadang pasukan siluman ular yang sudah bersiap menghancurkan pagar gaib yang telah di buat olehnya.
"Ada tujuan apa kalian datang kesini?" tanya mahasura pada sekelompok pasukan milik ratu indah sari.
"Sudah jelas kau yang memulainya dulu dengan membunuh kakanda linggo kera bodoh" jawab ratu indah sari dengan nada tinggi.
"Heh! maaf sepertinya kau salah besar ratu. jelas-jelas pangeran linggo lah yang memulainya dulu dengan mengirim salah satu prajurit nya untuk menyusup dan menculik anakku mahyoda" ucap mahasura menjelaskan.
"Alah kau tidak perlu beralasan sura, sudah jelas kau yang memulai perang ini. jadi kau lah yang harus menanggung akibatnya" balas ratu indah sari.
"Jebat, cepat kau hancurkan dia dengan para pengikutnya. dan bila perlu ratakan saja istana nya dengan tanah" perintah ratu indah sari pada panglima jebat.
"Siap bunda ratu. semuanya ayo serang dia" seru panglima jebat pada pasukan yang di pimpin olehnya.
Mereka pun menyerang kerajaan mahasura dengan kekuatan penuh. sementara hanya belahan diri mahasura lah yang menghadapi puluhan ribu pasukan miliki ratu indah sari sendirian, karena panglima gentala dan pasukan nya belum datang untuk membantu.
"Shut!!"
Ribuan anak panah melesat menyerang mahasura, tapi bisa di tahannya dengan mudah.
Sementara mahasura yang menjaga raden putra, memberi tahu pada mahasura yang asli yang sedang memulihkan energi nya di sebuah tempat bahwa telah terjadi serangan lagi di kerajaan nya.
Setelah menerima informasi itu, mereka bergegas menghampiri mahasura yang lain yang sedang menghadapi pasukan siluman ular itu.
Kedatangan dua mahasura lainnya ke tempat peperangan itu membuat semua pasukan siluman ular termasuk ratu indah sari, dan panglima jebat terlonjak kaget melihat kini mahasura menjadi tiga. tentunya mereka tak percaya bahwa mahasura bisa menguasai ajian belah diri itu, karena yang biasa terjadi makhluk halus seperti mereka akan sangat sulit menguasai ajian itu.
Karena tingkatan nya memang hanya manusialah yang bisa mempelajari nya dan menguasainya, walaupun itu membutuhkan waktu yang sangat lama.
Apah! ajian belah diri, kenapa dia bisa menguasai ajian itu? ini benar-benar bahaya jika aku memaksa ingin menghabisinya. sebaiknya aku harus memikirkan strategi lain supaya aku tidak mati konyol di tangannya gumam ratu indah sari dalam hati.
"Dia memang tidak boleh di remehkan. aku harus berhati-hati" sambung ratu indah sari.
"Bu... bu... bunda ratu, apa sebaik nya kita mundur dulu dan membuat strategi baru?" tanya panglima jebat dengan suara bergetar ketakutan.
"Apa kau takut jebat!? kita sudah jauh-jauh datang kesini dengan kekuatan penuh tapi kau malah berbicara seperti itu. kau pikir kau siapa bisa seenaknya mengatur-atur. tidak pokoknya kita harus menghabisinya sekarang juga" ucap ratu indah sari.
"Lihatlah dia hanya bertiga sementara kita berpuluh-puluh ribu, jika kau takut pulanglah saja, dan jangan harap kau akan menjadi bagian dari kerajaan ku lagi" sambung ratu indah sari mengancam panglima jebat.
"Ba..... baik bunda ratu hamba akan tetap di sini" jawab panglima jebat.
Beberapa saat kemudian, panglima gentala datang dengan ribuan pasukan kera putih yang masih tersisa.
"Hormat hamba tuan mahasura" ucap panglima jebat memberi hormat pada mahasura dengan posisi badan setengah menunduk.
"Apa mereka semua sudah siap untuk bertempur kembali?" tanya mahasura pada panglima gentala.
"Sudah tuan, mereka sudah siap bertempur melawan pasukan siluman ular itu" jawab panglima gentala.
"Bagus. kalau begitu pukul mundur mereka ke tempat yang lebih luas, agar tidak merusak lingkungan sekitar istana" perintah mahasura pada panglima gentala.
"Siap tuan" jawab panglima gentala singkat.
Semua pasukan siluman ular termasuk pasukan milik mahasura pun di pindahkan oleh panglima gentala ke sebuah tempat yang lebih luas dari halaman istana milik mahasura.
Karena meski halaman istana milik mahasura sangat luas, tidak akan bisa menampung puluhan ribu pasukan siluman ular. dan di tambah lagi dengan ribuan pasukan kera putih, tentu tempat itu akan hancur lebur terkena dampaknya.
Belum lagi beberapa jam sebelum itu telah terjadi peperangan di situ, pastinya tempat itu akan bertambah hancur tak berbentuk jika peperangan terus terjadi di tempat itu.
"Baiklah, mari kita selesaikan permasalah ini indah sari" ucap mahasura pada ratu indah sari.
"Cih!, kau pikir aku takut" balas ratu indah sari.
"Serang!!"
Seru panglima gentala memulai peperangan. keduanya pun saling serang menyerang dengan kemampuannya masing-masing. walau kekuatan milik prajurit mahasura lebih unggul di bandingkan kekuatan pasukan siluman ular milik ratu indah sari. tapi jumlah mereka tidak lebih banyak dari pasukan milik ratu indah sari. tentu saja pasukan miliki mahasura akan kewalahan untuk menghadapi pasukan milik ratu indah sari.
Terlebih lagi mereka baru saja bertarung melawan pasukan milik pangeran linggo. "Sring!!"
"Sring!!"
"Duar!!"
"Duar!!"
Ledakan demi ledakan terjadi di tempat peperangan itu. terlihat kedua pasukan masih saling serang menyerang untuk memenangkan pertarungan itu.
"Akulah lawanmu indah sari" ucap mahasura.
"Kau pikir aku akan takut denganmu mahasura" balas ratu indah sari.
"Baiklah mari kita buktikan siapa yang pantas memenangkan peperangan ini" ucap mahasura menantang ratu indah sari.
"Wus!!"
Mahasura melesat menyerang ratu indah sari.
"Buk!!"
Serangan mahasura berhasil di tahan oleh ratu indah sari.
"Sekarang giliranku" ucap ratu indah sari.
"Cuih!!"
Semburan bisa beracun mengenai leher mahasura.
"Arkh"
"Sial aku tak sempat menghindar dari serangannya" rintih mahasura sambil memegangi bagian lehernya yang terkena serangan dari ratu indah sari.
Luka yang di hasilkan oleh serangan bisa beracun itu, jika terkena kulit maka akan menjadi seperti luka bakar yang sangat dalam dan mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat.
"Cuih!!"
"Cuih!!"
"Cuih!!"
Semburan bisa beracun kembali di lesatkan oleh ratu indah sari. dan serangan kali ini lebih berbahaya dari sebelumya. karena bisa yang di lesatkan kini terbelah layaknya air hujan yang jumlahnya ribuan. bahkan bisa juga jutaan.
Mahasura langsung membuat perisai untuk melindungi tubuhnya dari ribuan bisa beracun yang turun dari atas layaknya guyuran air hujan.
"Shut!!"
"Shut!!"
Belum juga serangan sebelumnya selesai, kini ratu indah sari kembali melesatkan serangan nya pada mahasura.
"Duar!!"
"Duar!!"
Serangan demi serangan yang di lesatkan oleh ratu indah sari mampu di patahkan oleh mahasura.
Sial dia tidak mengasih cela untukku balik menyerang nya. gumam mahasura.
Bahkan dia hanya bisa menghindar dari serangan demi serangan yang di lesatkan oleh ratu siluman ular itu.
Indah sari adalah siluman yang terkenal dengan ke agresifan nya dalam melawan musuh-musuh nya. tak heran jika dia selalu menyerang dengan serangan yang bertubi-tubi.
"Kenapa sura!?, kenapa kau hanya menghindar dari serangan ku itu. apa kau tidak bisa menandingi ku. di mana letak kekuatan mu itu yang di sebut-sebut sangat dasyat" ucap ratu indah sari dengan sombongnya.
"Cuih siap juga yang menghindar dari serangan mu. aku hanya ingin mengetes apa benar dengan kekuatan mu itu, kau pantas di sebut ratu" ledek mahasura memancing amarah ratu indah sari.
"Kurang ajar, apa maksudmu berbicara seperti itu padaku. dasar kera bodoh" balas ratu indah sari kesal.
"Hahaha, ku pikir kau memenag pantas di sebut ratu, tapi sepertinya pikiran ku itu terlalu berlebihan. karena nyatanya kau tidaklah lebih kuat dari pasukanku" ledek mahasura lagi yang semakin membuat amarah ratu indah sari kian memuncak.
"Apa katamu, coba katakan sekali lagi maka aku akan menghabisimu sekarang juga" ucap ratu indah sari dengan amarah yang sudah memuncak.
"Kau tidaklah lebih kuat dari pasukanku" ucap mahasura mengulangi perkataan nya.
"Sett!!"
"Jleger!!"
"Duar!!"
Langit tiba-tiba saja berubah menjadi gelap, petir menyambar di mana-mana. dan tanah di sekitar tempat mahasura bertarung dengan ratu indah sari kini meledak-ledak, layaknya telah terjadi pengeboman dari bawah tanah.
Sementara mahasura kini sedang berlindung dari kejadian itu.
Ajian macam apa itu, kuat sekali. apa itulah kekuatan indah sari yang sebenar nya?" batin mahasura bertanya-tanya.
"Dimana kau mahasura, muncullah hadapi aku jika kau benar-benar kuat seperti berita yang telah beredar tentangmu" ucap ratu indah sari yang kini berbalik menantang mahasura.
Sepertinya dia serius untuk menghabisiku, baguslah dengan begitu aku mendapatkan lawan yang sepadan dengan ku. gumam mahasura.