Menikahi Brondong

"Pak Raka,,," panggil Pak Alex dan Raka langsung berbalik dan terkejut bertemu dengan Alex disana.

"Pak Alex?? Kenapa bapak ada disini??"

"Justru seharusnya saya yang harusnya bertanya kepada bapak, untuk apa bapak ada di depan apartemen pegawai saya??"

Raka terkejut karena sepertinya Alex juga tahu alamat rumah Melodi

"Eee saya datang untuk membahas masalah proyek"

"Proyek?? Apa Melodi tidak menjelaskannya jika sementara waktu proyek akan ditangani oleh tim karena dia ada acara di luar??"

"Eee saya tahu karena saya ada di acara itu bersama dengan Melodi"

Mendengar ucapan Raka membuat Alex sedikit terkejut karena dia melihat jika Raka memiliki perasaan kepada Melodi dan hal itu membuat dia sangat kesal karena dia juga memiliki perasaan kepada Melodi selama ini.

"Sepertinya tidak baik jika datang ke rumah seorang wanita seperti ini ketika dia tidak ada di rumah" ucap Alex yang mencoba mengusir Raka dari sana

"Melodi tidak ada di rumah?? Tapi dia juga tidak ada di acara kampus"

"Ee dia memiliki urusan dan tadi saya di telepon untuk datang kesini karena ada barangnya yang datang dan saya sebagai bos yang tinggal dekat di sini maka dengan senang hati membantunya"

Mengetahui hal itu membuat Raka menjadi cemburu karena sepertinya dia sudah salah paham kepada Nathan karena justru Melodi sepertinya memiliki hubungan dengan bosnya.

"Maaf pak sepertinya memang saya salah karena datang secara langsung ke sini jadi sebaiknya saya kembali ke kampus" ucap Raka dan langsung pergi.

Sementara Melodi yang mengintip dari dalam langsung senang karena Raka sudah pergi tanpa perlu dia turun tangan secara langsung dan kini dia hanya perlu mengurus sang bos agar juga ikut pergi dari sana. Jadi dia menghubungi bosnya

"Halo pak,,,"

"Iya Melodi,, saya sudah ada disini tapi tidak ada paket yang datang"

"Ohh saya minta maaf karena tadi kurir mengatakan jika paket saya akan dikirim besok pagi jadi tidak jadi hari ini"

"Ohhh tidak masalah justru saya senang karena tidak datang hari ini karena hari ini ada beberapa orang aneh yang muncul di sekitar apartemen jadi sebaiknya kamu menjaga diri"

Melodi terkejut saat sang bos mengatakan jika Raka adalah orang aneh yang muncul di sekitar apartemen, tapi bagaimanapun dia juga harus mengucapkan banyak terima kasih karena jika tidak ada bosnya maka akan sulit membuat Raka pergi dari apartemennya.

Setelah sang bos pergi, Melodi hendak kembali ke kamarnya karena kembali merasa pusing setelah berada cukup lama diluar. Rasa pusing itu semakin parah saat dia berjalan, hingga dia berjalan lima langkah dia langsung pingsan di ruang tamu.

Sorenya saat Nathan pulang dia melihat Melodi yang sedang terbaring tidak sadarkan diri di lantai, dengan cepat Nathan langsung menghampiri dan menggendong Melodi ke kamarnya.

Dia mengambil minyak hangat untuk membuat Melodi sadar lagi, dan beberapa saat kemudian Melodi sadar dan melihat Nathan yang ada di depannya.

"Akhirnya kamu sadar,, ayo minum sedikit air ini" ucap Nathan sambil memberikan air kepada Melodi dan dia menerimanya dengan sangat bahagia karena Nathan sudah pulang.

"Kenapa dengan lo?? Kenapa lo bisa pingsan di ruang tamu??"

"Eee aku tadi keluar karena mendengar ada orang yang menekan bel"

"Lalu siapa yang datang??"

"Pak Raka,,"

Mengetahui yang datang adalah Raka membuat Nathan sangat kesal karena berani-beraninya dia datang ke rumah saat dirinya tidak ada.

"Lalu apa yang kamu lakukan??"

"Aku tidak melakukan apapun karena aku tidak membuka pintu sehingga dia pergi begitu saja" ucap Melodi yang tidak mengatakan mengenai bosnya yang datang membantunya.

"Syukurlah lo gak membukanya, lain kali jika ada orang asing yang datang jangan kamu buka karena takut jika orang itu memiliki niat jahat"

"Tapi pak Raka bukan orang asing, dia adalah klien ku"

"Iya gue tahu tapi kita tidak pernah tahu niat dari laki-laki"

"Tapi kamu juga laki-laki dan kamu juga orang asing yang baru aku kenal tapi aku membiarkan kamu ada di sini"

"Gue berbeda, gue ini adalah suam lo selama satu tahun jadi gue bukan orang asing"

Perdebatan itu terdengar sangat lucu karena Nathan bersikap seperti suami sungguhan yang tidak mau sang istri di ganggu oleh laki-laki lain, padahal mereka menikah hanya pura-pura dan itu akan berakhir dalam waktu satu tahun.

"Apa lo mengerti apa yang gue katakan??"

"Emm tentu saja"

Setelah itu Nathan pergi menyiapkan makanan untuk Melodi dan saat itu Melodi meminta untuk ikut ke ruang tamu karena dia merasa sangat bosan sendirian di dalam kamar. Nathan yang tidak tega terpaksa mengijinkannya tapi karena masih lemah Melodi dengan santainya langsung mengangkat tangannya seperti anak kecil yang ingin di gendong oleh orang tuanya.

Melihat hal itu membuat Nathan sangat gemas dan langsung menggendong Melodi ke ruang tamu lalu dia mulai memasak.

Terlihat Melodi yang sesekali melirik kearah dapur dan melihat Nathan yang sedang memasak dengan sangat ahli dan membuat Melodi sangat kagum karena walaupun Nathan adalah laki-laki dari keluarga kaya tapi dia bisa melakukan apapun dengan sangat baik secara mandiri.

Nathan juga sesekali melirik ke arah ruang tamu dan melihat Melodi yang sedang asik tertawa sambil menonton TV, saat itu dia benar-benar sangat bahagia melihat senyuman di wajah Melodi dari pada melihat wajah pucat kemarin.

Setelah Nathan selesai memasak, dia pergi untuk mengajak Melodi makan bersama tapi saat dia menghampiri Melodi di ruang tamu ternyata dia sudah tertidur karena kelelahan. Melihat Melodi yang tidur begitu nyenyak membuat Nathan tidak tega untuk membangunnya jadi dia memilih membawa Melodi masuk ke dalam kamar agar dia bisa tidur dengan nyaman.

Saat menidurkan Melodi dia melihat jika cincin pernikahan mereka ada di laci kamar dan sepertinya Melodi menyimpannya agar tidak hilang, dengan hati-hati Nathan mengambil cincin itu dan memasangkannya di jari manis Melodi karena merasa jika cincin itu cocok dijari manisnya.

Keesokan paginya, Melodi bangun dengan tubuh yang jauh lebih sehat jadi dia bisa datang ke kampus hari ini. Dia berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci mukanya, saat dia mengambil sikat gigi dia langsung melihat jari manisnya yang terdapat cincin padahal dia sudah menyimpan cincin itu di laci dan tidak mau untuk menggunakannya karena dia tidak mau orang-orang tahu jika dia sudah menikah

Dengan cepat dia melepaskan cincin itu lalu berlari keluar untuk mencari Nathan.

"Nathan!!!,, Nathan ayo keluar!!!" Ucap Melodi sambil berteriak memanggil nama Nathan.

Merasa terpanggil dengan cepat Nathan langsung keluar dari kamarnya dan melihat Melodi yang berada di ruang tamu dengan ekspresi yang marah.

"Ada apa lo manggil gue??"

Melodi berbalik dan melemparkan cincin itu ke arah Nathan hingga membuat Nathan sangat bingung.

"Ada apa ini?? Kenapa lo melempar cincin pernikahan itu??"

"Sejak kapan kamu berani bertindak diluar batas??" Ucap Melodi dan membuat Nathan tambah tidak mengerti

"Apa maksud lo?? Gue gak mengerti"

"Aku mengatakan kenapa kamu berani memasangkan cincin itu di jari manisku tanpa ijin??"

Bersambung..