Pernikahan adalah sesuatu yang diimpikan setiap insan. Bersama mengarungi bahtera cinta dengan kekasih sampai maut memisahkan.
Tapi tidak untuk Darren berusia 22 tahun dan Thara berusia 17 tahun. Pernikahan mereka hanyalah sebagai alasan. Darren seseorang yang tidak ingin terikat dalam suatu hubungan membuat perjanjian dengan Thara yang ingin terbebas dari belenggu keluarga besarnya.
Dan dalam dua tahun, pernikahan mereka akan berakhir.
Apakah mereka akan benar-benar mengakhiri pernikahan mereka? Ataukah mereka akan menemukan kebahagiaan mereka?
Ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Vivi Menghadap Ilahi
🌑 Di dunia lain
"AAAAAAAAA! Aku ingin pergi jauh dari sini. Seseorang bawa aku pergi!" teriak Thara.
Tiba-tiba saja cahaya menyilaukan mata menutupi mobil Thara. Thara menutup mata, Thara merasa mobilnya melayang di udara. Perlahan mobil Thara mendarat dengan selamat. Thara mencium harum wangi bunga.
Dengan hati-hati Thara membuka mata takut sesuatu yang buruk akan terjadi. Thara membuka pelan pintu mobilnya. Thara menoleh ke kiri dan ke kanan. Thara melangkahkan kakinya keluar dari mobil.
Sungguh tempat yang menenangkan. Thara membuka lebar kedua tangannya, menghirup sebanyak mungkin udara segar, merilekskan hati dan pikirannya. Sejenak Thara lupa akan kesedihan. Thara memandangi hamparan rerumputan yang luas. Dan dari kejauhan terpampang lukisan alam lukisan Sang Maha Kuasa.
Di bawah pohon rindang, Thara melihat ada ayunan gantung. Thara duduk di atasnya sambil menikmati pegunungan nun jauh di sana. Tepat di sebelah Thara, ada seseorang berdiri melindungi Thara dari silaunya matahari.
"Kamu suka di sini?"
"I ... Iya. Maaf saya ada di mana?" Thara menengadahkan kepalanya.
"Di tempat yang nyaman tidak ada kesedihan. Lama kita tidak bertemu Thara," Pria itu duduk di ayunan gantung sebelah Thara.
"Anda mengenal saya?"
"Aku selalu ada di sisimu. Aku ada Karena kamu yang memanggilku. Aku Chan," jawabnya.
"Selalu ada di sisiku?" Thara menyipitkan matanya.
"Iya, aku selalu ada di saat kamu menangis, sedih, di dalam gudang rumah Arjuna," jawabnya.
"Sebenarnya Anda siapa?" Thara terus melempar pertanyaan.
"Panggil saja aku Chan."
"Hmmm iya Chan."
"Pertama kali kita bertemu ketika kamu kehilangan Bundamu. Aku tercipta dari air mata, duka dan kesedihan mu. Sekarang kamu memanggilku. Aku ada di sini untukmu."
Thara dan Chan saling bercerita satu sama lain. Tanpa Thara sadari setelah dirinya masuk ke alam Chand, Thara sudah memutuskan hubungan dengan dunia tempat tinggalnya. Setiap Thara menghirup aroma wangi bunga, perlahan memori di dunia Thara menghilang. Thara lupa dia adalah seorang istri dan seorang ibu satu anak.
Thara diajak Chan jalan-jalan di dunianya. Thara juga diberikan sebuah rumah lengkap dengan isinya. Thara juga diberikan pekerjaan di sebuah perusahaan oleh Chan. Thara beraktivitas sama seperti di dunia nyata. Dan Thara masih belum menyadari dia berada di dunia yang berbeda. Thara betah di sana dan dengan cepat beradaptasi dengan penghuni alam yang lain.
🌑 Di dunia Nyata
Sudah seminggu Thara menghilang. Darren mengundang kedua orang tuanya, mertua dan juga Tuan Arjuna ke rumahnya. Darren berlutut di depan mereka semua, meminta maaf dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Darren menceritakan siapa Vivi dan Cia. Darren juga menunjukkan ponsel Vivi yang selama ini dikira Darren adalah kontak Thara.
Kedua orang tua Darren marah karena Darren terlambat menyadari hal itu. Mereka juga bilang selama seminggu Darren tidak bisa dihubungi. Lagi-lagi Darren memeriksa ponselnya dan ternyata semua kontak yang ditandai penting oleh Darren terblokir.
"Maaf, tidak mungkin Darren memblokir nomor penting. Darren tidak seperti itu. Pasti ini lagi-lagi ulah Vivi!" Darren mengepalkan tangan.
"Papa, Kevin pengen Mama. Mama mana Pa?" isak Kevin
"Iya sayang, Papa akan cari Mama." Darren memeluk Kevin.
Tuan Arjuna menyebar orang-orang kepercayaannya untuk mencari Thara. Mereka semua juga pergi mengunjungi Vivi di rumahnya. Vivi semakin lemah terbaring di dalam kamarnya. Vivi memakai alat bantu pernapasan dan juga selang infus. Vivi terlihat kurus, terlihat tulangnya yang terbungkus kulit. Wajahnya juga putih pucat.
Walaupun sebenarnya hati Leena dan Delisha sakit setelah mengetahui perbuatan Vivi yang menghancurkan rumah tangga anak mereka. Tapi sebagai orang yang punya rasa kepedulian terhadap sesama, mereka sedih melihat keadaan Vivi. Vivi ditemani beberapa anggota keluarganya.
Dengan derai air mata, setelah Darren mengenalkan keluarganya, Vivi meminta ampun dan maaf kepada keluarga besar Darren. Vivi bilang, waktunya tidak lama hidup di dunia. Oleh karena itu Vivi ingin meminta kesempatan bercerita kepada mereka.
Untuk pertama kalinya Vivi mengutarakan perasaannya pada Darren. Mata Darren melebar ketika tahu selama ini orang yang dicintainya adalah dirinya. Vivi terpaksa menerima cinta Chiko setelah tahu Darren hanya menganggap dirinya sebagai sahabat. Dan setelah Chiko meninggal dan Vivi kembali ke kota ini karena penyakitnya, perasaan itu datang lagi.
Vivi memanfaatkan penyakitnya untuk menjerat Darren. Dengan kelicikannya Vivi berhasil memblokir nomor kontak yang ditandai oleh Darren dan juga mengganti nomor kontak Thara dengan nomor pribadinya. Setiap kali Darren mengirim pesan ke Thara, Vivi selalu membalas dengan mengatakan Darren harus selalu menemani Vivi.
Darren suami yang setia. Darren selalu melaporkan setiap kesibukannya kepada Thara. Dan Vivi membuat seolah Thara istri yang pengertian. Vivi terus meminta Darren agar menemaninya.
Vivi egois, diakhir hidupnya hanya ingin bersama Darren. Kesempatan inilah yang dipakai Vivi karena selama bertahun-tahun lamanya cintanya bertepuk sebelah tangan. Walaupun tidak mendapatkan cinta Darren, tapi selama seminggu bersamanya Vivi merasakan perhatian Darren.
Dan Vivi sungguh menyesali perbuatannya. Karena dirinya, Darren dan Thara berpisah. Thara menghilang tanpa mendengar penjelasan. Kevin tidak bertemu dengan ibunya. Vivi memberikan sebuah flash disk kepada Delisha untuk diberikan kepada Thara. Didalamnya ada video permintaan maaf Vivi. Mungkin saja ketika Thara sudah kembali Vivi pergi menghadap Ilahi.
Delisha menerima flash disk dari Vivi. Delisha dan Leena memaafkan semua kesalahan Vivi. Mereka berdoa untuk kesembuhan Vivi. Darren juga meminta maaf karena selama ini telah menyakiti Vivi dan tidak membalas cinta Vivi.
Vivi tersenyum, semua rasa sakit hati, bersalah, penyesalan yang ada pada dirinya campur aduk menjadi satu hilang. Vivi sekali lagi meminta maaf dan keikhlasan hati mereka semua dan keluarganya. Vivi memanggil Cia dan memeluk serta menciumnya. Vivi juga berpesan agar Cia selalu menjaga kesehatan dan patuh kepada kakek dan neneknya.
Vivi tersenyum meneteskan air mata bahagia. Vivi menghembuskan napas yang terakhir. Semua yang ada mengikhlaskan kepergiannya dengan doa dan air mata. Darren memeluk erat Cia yang selama ini sudah dianggapnya sebagai anak kandung.
Keesokan harinya, Darren beserta keluarga menghantarkan Vivi ke tempat peristirahatan terakhirnya. Dan lagi-lagi seluruh keluarga besar Vivi meminta maaf kepada keluarga Darren atas kesalahan yang dilakukan Vivi. Mereka juga berdoa agar Thara segera kembali dan berkumpul lagi bersama keluarga. Mereka siap menemui Thara jika diperlukan.
Cia menangis dalam pelukan Darren. CIA memeluk Kevin. CIA berpamitan kepada semua. Karena Cia akan tinggal bersama orang tua Vivi di lain kota. Cia berharap Darren akan mengunjunginya bersama Kevin dan juga keluarganya. CIA juga meminta maaf atas nama mamanya. Darren melambaikan tangannya ke arah Cia. Mobil Cia menghilang dalam pandangan.
Sayang, di mana lagi aku harus mencari. Kamu salah paham. Pulanglah. Kami menunggu, batin Darren.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
