Selena adalah seorang wanita yang dikenal sebagai single mom padalah dirinya belum menikah. Selena menanggung status itu karena ia menjadi ibu seorang Lionel Arkana yang merupakan anak dari sang kakak yang meninggalkan anaknya begitu saja dan kabur bersama pria lain setelah disakiti suaminya, Devon Robert Leodinas.
Ya, Lionel yang kini menjadi anaknya adalah anak dari Devon Robert Leodinas dan Bianca Acella kakaknya.
Selama eman tahun, Selena pusatkan semua hidupnya untuk Lionel putra tersayangnya.
Namun, bagaimana jadinya jika Devon Robert Leodinas seorang bapak biologis Lionel tiba-tiba kembali dan menghantui Selena setelah enam tahun menghilang?
Akan kah Devon tahu jika seorang anak yang memanggil Selena Momy adalah anaknya sendiri? Dan akankah Devon tahu jika ternyata ia mempunyai seorang anak dari mantan istrinya yang tak lain adalah kakak Selena?
UPDATE SETIAP HARI SENIN SELASA & RABU ‼️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibun Neina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Devon vs Brian
Matahari pagi baru saja terbit ketika Brian tiba di apartemen Selena. Udara pagi terasa segar, dan sinar matahari yang lembut menembus tirai jendela lorong apartemen Selena. Brian mengetuk pintu dengan penuh semangat, siap untuk memulai hari bersama Selena dan juga Lionel.
Sedangkan di dalam apartemen, suasana pagi itu cukup sibuk untuk Selena. Selena sedang berada di dapur, mengenakan apron putih sederhana, sibuk menyiapkan sarapan untuk Lionel, dirinya, dan juga Brian yang Selena tahu sebentar lagi pria itu akan datang. Aroma roti panggang yang renyah dan telur dadar yang lezat mulai memenuhi ruangan. Sementara Lionel, anak itu sudah rapi mengenakan seragam sekolahnya dan duduk di sofa ruang tamu. Dia asyik menonton kartun di TV sambil memainkan robot mainannya sambil sesekali tertawa saat melihat tingkah laku karakter favoritnya di layar.
Saat mendengar ketukan di pintu, Selena segera mengangkat wajahnya dari wajan yang sedang digunakan untuk menggoreng telur. Wajahnya cerah dan matanya berbinar melihat Brian yang baru saja masuk ke dalam apartemennya. Lionel langsung berdiri dan berlari kecil menyambut Brian dengan senyum lebar.
“Selamat pagi! Sudah sarapan?" tanya Selena sambil terus sibuk di dapur.
Brian mendekat, tersenyum hangat sambil mengacak rambut Lionel dengan penuh kasih. “Selamat pagi, Selena. Belum, malah aku berharap bisa sarapan di sini,” jawabnya dengan nada canda.
Lionel yang masih berada di sisi Brian, menyahut dengan antusias, “Mommy buat sarapan enak, Uncle Brian! Uncle pasti suka!”
Brian tertawa kecil mendengar semangat Lionel, lalu menoleh pada Selena. "Kalau begitu, aku tidak akan menolak tawaran sarapan dari master chef kita ini,"
Selena tertawa. “Baiklah, duduk dulu. Aku hampir selesai,” jawab Selena sambil membalikkan telur di wajan.
Namun bukannya duduk, Brian malah mendekati Selena yang masih sibuk di dapur. Dia memperhatikan bagaimana Selena dengan cekatan mengaduk adonan telur dan menyiapkan jus jeruk.
Brian menyandarkan diri di pintu dapur. “Kau sudah bersiap-siap pagi-pagi sekali. Apa ini spesial untukku?”
“Mungkin saja. Aku pikir sebelum kita pergi kita bisa sarapan dulu bersama. Kau ingin kopi?”
Brian mengangguk, “Tentu saja, siapa yang bisa menolak kopi buatan Selena?”
Selena mendelik, namun selanjutnya tersenyum mendengar pujian itu.
Brian kemudian menoleh ke belakang untuk melihat Lionel. “Champ, lihatlah momy mu ini sangat cantik jika sedang memasak.”
Lionel tidak memberi respon. Anak itu sudah kembali acuh dan sibuk dengan televisi yang menayangkan serial kartun kesukaannya.
Tak lama kemudian, Selena sudah siap dengan sarapan yang ia buat. Selena datang dengan piring-piring sarapan yang penuh dengan roti panggang, telur, dan buah-buahan segar. Ia meletakkannya di meja.
“Lionel, Brian, kemarilah! Cepat sarapan sekarang.”
Lionel dan Brian langsung menurut dan menghampiri Selena di meja makan. Mereka duduk bersama disana.
Lionel yang sudah tak sabar mulai memakan rotinya dengan penuh semangat. “Enak sekali, Mom.” ucapnya dengan mulut penuh.
Brian tersenyum melihat Lionel dan kemudian menatap Selena. “Kau benar-benar pandai mengurus semuanya. Lionel beruntung punya Mommy sepertimu.”
Selena tersenyum, senyum kecil yang hampir tidak terlihat. “Thank you Brian.”
Mereka bertiga menikmati sarapan bersama dengan suasana hangat, bercanda tentang berbagai hal, dari robot baru Lionel hingga cuaca yang cerah hari itu. Namun, di balik senyumnya, Selena masih merasakan kebingungan dan tekanan dari hari sebelumnya saat Hendrik memberitahukan tentang pemindahan kerjanya. Selena mencoba menutupi kegelisahannya di hadapan Brian dan Lionel, menjaga suasana tetap ceria.
Setelah selesai sarapan, akhirnya mereka bersiap untuk pergi. Lionel yang sudah kenyang dan senang, bersiap untuk diantar ke sekolah oleh Brian dan Selena. Sedangkan Selena yang cantik dan anggun sudah siap kembali bekerja meski masih bingung dengan keputusan yang harus ia berikan pada Hendrik bosnya.
Brian menggendong Lionel dengan cara yang membuat bocah itu tertawa. Selena membawa tas Lionel dan memastikan semuanya sudah siap sebelum mereka pergi. Namun, saat Selena membuka pintu untuk keluar, langkah mereka seketika terhenti.
Selena membeku. Jantungnya langsung berdetak kencang dan nafasnya terasa tercekat saat melihat seorang pria berdiri di depan pintu apartemennya dengan buket bunga yang di cekal di tangannya.
“Devon?.” gunam Selena tegang.
Wajah Devon terlihat tegas, dan matanya langsung tertuju pada Selena. Pandangannya tajam hampir tidak bisa percaya saat melihat Selena kaluar bersama pria lain. Sementara itu, Brian yang tidak pernah bertemu Devon sebelumnya langsung menyadari siapa pria dihadapanya ini.
Dengan tatapan dingin dan nada suara yang dingin, Devon akhirnya bersuara memecah keheningan di antara ketiga orang dewasa itu.
“Wow, aku tidak mengira akan menemui dengan kejutan seperti ini. Jadi.. pria seperti dia adalah suamimu?.” tanya Devon. Matanya menelisik Brian dengan tatapan sinis dan nada penuh kesombongan.
Brian menatap Devon dengan pandangan waspada, langsung merasakan ketegangan yang menyelimuti suasana.
“Oh, jadi ini dia pria yang katanya selalu mengganggu mu, Selena? Pria yang tidak bisa melepaskan masa lalunya?” balas Brian sama sinisnya.
Devon menyipitkan mata, tidak suka dengan tingkah laku pria yang menurutnya jelek ini.
kl ga egois mh ga mngkin dlu nkah sm kk'ny selena,sdngkn dia sndri pnya hbungn sm selena....trs skrng tba2 dtng,trs sok mrsa mmiliki selena lg...ga tau diri kn km devon???
trnyta ada yg lbh smbong dr devon,sialnya dia clon istri ktanya...
Kira2 devon bkln tkluk ga y???
udh mmpir nih...slm knl....
jd selena dlu pcaran sm devon???trs knp nkahnya sm bianca???