NovelToon NovelToon
Beautiful Nanny

Beautiful Nanny

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Pembantu
Popularitas:91.7k
Nilai: 5
Nama Author: YoungLady

Apa jadinya jika gadis berusia 23 tahun menjadi pengasuh sekaligus ART di rumah seorang duda tampan yang kesepian? Mengurus rumah dan satu bocah yang nakal sungguh membuat kepala Anggita merasa pusing, tapi ternyata menghadapi duda tampan yang manja juga kesepian jauh membuatnya lebih pusing.

Seiring berjalannya waktu, Anggita dan Angkasa saling jatuh hati. Tapi Edo mantan kekasih Anggita muncul dan memaksa minta balikan. Yang lebih mengejutkan, ternyata Edo adalah keponakan dari Angkasa. Tak hanya itu, mantan istri Angkasa juga kembali dari luar negri dan memaksa untuk rujuk dengan alasan anak.

Bagaimanakah kelanjutan hubungan Anggita dan Angkasa?

Akankah keduanya sanggup menghadapi badai masalah yang muncul dalam bahtera percintaan mereka?


Follow Ig : Fatmawatisiti1472

Note :

-Alur cepat

-Bukan novel panjang

-Konflik ringan

-slow up

-slow revisi

Selesai baca follow akun Noveltoon author ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoungLady, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Malam itu, seperti biasa Anggita menemani Nania menyelesaikan PR sekolahnya. Dia terlihat telaten mengajari Nania rumus sederhana untuk menyelesaikan soal matematika. Matematika itu tidak sulit jika sudah tau rumusnya, begitu kira-kira keyakinan Anggita sejak kecil. Sebuah keyakinan yang membuatnya menjadi jago matematika saat masih duduk di bangku sekolah.

Wajah Nania sedikit murung, ada sesuatu yang dia pikirkan dalam diam. Anggita berinisiatif untuk bertanya kepada gadis kecil itu.

"Apa ada yang sedang kamu pikirkan Nak?" tanya Anggita.

"Nania sedang memikirkan Ibu. Kenapa dia tega meninggalkan aku sesaat setelah aku lahir hanya demi pria lain? Apa dia tidak ingin aku lahir ke dunia ini?"

"Jangan bicara begitu, bagaimanapun juga dia Ibumu,"

"Setelah pergi, tiba-tiba muncul meminta Ayah untuk kembali dengannya dan mengatakan rindu kepadaku. Aku rasa dia sedikit gila,"

"Berhenti bicara yang nggak baik tentang Ibumu. Sudah, jangan pikirkan dia lagi kalau kamu nggak suka. Ini sudah malam, sebaiknya kamu pergi tidur,"

"Oke, Nania mau pergi ke kamar dulu." Nania beranjak dari sofa ruang tamu sambil menenteng tas berisi buku buku sekolahnya.

Anggita menarik nafas berat, jelas sekali Nania rindu pada Ibunya tapi rasa benci di hatinya jauh lebih besar daripada rasa rindu itu. Anggita sedikit cemburu, Nania belum pernah menunjukan rindu kepadanya. Mungkin karena Anggita tidak pernah pergi jauh dari anak itu.

"Anggita, bisa tolong bantu aku!" panggil Angkasa dari arah dapur.

"Iya, tunggu sebentar," Angkasa bergegas pergi menemui kekasihnya.

Terlihat Angkasa sedang duduk di atas kursi meja makan. Piring camilan dan gelas tehnya sudah kosong, mau minta tolong apa lagi dia? Mau nambah camilan atau teh lagi kah? Anggita mencoba menebak dalam hati.

"Minta tolong apa?" tanya Anggita.

"Duduk dulu di sini," Angkasa menepuk kedua pahanya. Anggita tersenyum malu, tapi dia menuruti perintah Angkasa.

"Tolong beri aku ciuman, aku butuh hidangan penutup setelah makan," Angkasa tersenyum manis.

"Kamu menipuku,"

"Aku nggak menipu kamu, aku benar-benar membutuhkan pertolonganmu,"

"Hanya ciuman saja kan?"

"Iya, hanya ciuman saja. Tapi kalau kamu mau memberiku lebih aku nggak menolak,"

Cup ....

Anggita mencium bibir angkasa, tiba-tiba saja pria itu memegang kepala Anggita agar tidak segera menjauh darinya. Sepuluh menit berlalu, Anggita hampir kehabisan nafas, tapi angkasa masih belum mau melepaskan ciumannya.

"Sudah cukup!" ucap Anggita terengah-engah.

"Aku belum puas," rengek Angkasa.

"Aku hampir mati kehabisan nafas," keluh Anggita.

"Maaf,"

"Aku mau pergi mandi dulu, gerah,"

"Malam-malam mandi nggak takut masuk angin? Ikut ya,"

"Nggak boleh!"

"Kenapa nggak boleh? Memang bagian mana yang belum aku lihat dari tubuhmu itu hah?"

"Aduh, bicaranya jangan keras-keras. Nanti Nania mendengarnya,"

"Nggak akan, dia sudah pergi tidur." ucap Angkasa sambil mencubit pipi kekasihnya gemas.

****

Keesokan harinya....

Ting ....

Tong ....

Bel berbunyi, Anggita pergi untuk membuka pintu dan meninggalkan pekerjaannya di dapur. Dia syok saat melihat adik dan ibunya ada disana, mereka datang tanpa memberi tahu terlebih dahulu.

"Surprise ...." ucap Cika dan ibunya kompak.

"Kalian berdua memang jago ya membuat kejutan. Ngomong-ngomong kalian tau dari mana alamat rumah ini?"

"Dari Mas Angkasa," sahut Cika.

"Oh .... Jadi dia tau kalau kalian akan datang kesini?" Anggita menatap adik dan ibunya bergantian.

"Iya, dia tau," sambung Dewi.

"Kenapa dia nggak bilang padaku?" Anggita merasa heran.

"Namanya juga kejutan," lirih Dewi.

"Pasti Ibu yang melarangnya ya?"

"Mau sampai kapan kita berdiri di sini, ayo masuk," keluh Cika yang merasa pegal di bagian kaki karena perjalanan jauh.

"Ah, aku lupa. Mari kita masuk ke dalam."

Nania keluar dari dalam kamarnya, dia merasa senang melihat kehadiran Dewi juga Cika. Gadis kecil itu langsung berlari menghampiri keduanya dan mengajak mereka mengobrol.

Sementara itu angkasa usai menyalami Cika dan Dewi langsung pergi ke dapur untuk membantu Anggita menyiapkan makanan.

"Sayang, kenapa kamu nggak bilang kalau mereka akan datang ke sini?" protes Anggita pada Angkasa.

"Itu kejutan buat kamu!" ucap Angkasa santai.

"Masih ada kejutan lain nggak?" Tanya Anggita. Dia suka kejutan, dia juga berharap akan ada kejutan lain yang lebih menarik setelah ini.

"Masih. Nanti malam kita akan makan bersama di luar, kejutan keduanya ada di sana." Angkasa memeluk Anggita dan mencium pipinya.

"Kamu memang pandai membuatku penasaran ya, jadi nggak sabar nih ingin segera lihat kejutannya," cicit Anggita.

Dari jauh, Cika melihat keromantisan Angkasa dan Kakaknya. Jiwa jomblonya meronta, dia iri ingin segera punya pacar juga. Sayangnya Cika adalah gadis pemilih, banyak pria yang suka padanya ditolak karena tidak sesuai dengan kriteria pria idamannya.

"Bu, lihat kelakuan anak dan calon menantimu itu," bisik Cika ke telinga Dewi.

"Ibu senang mereka terlihat bahagia," ucap Dewi.

"Kakak akan lebih bahagia lagi kalau tau kejutan yang akan diberikan Mas Angkasa padanya nanti malam,"

"Itu pasti. Ibu jadi nggak sabar ingin cepat-cepat malam,"

"Sama Bu, Cika juga."

Bersambung ....

1
zahra ou
sama tere aja. lbh berguna n berprinsip. ato sama cika😁😁😁
zahra ou
ini nma nya pinter baca pluang. ini jenis plakor yg berbeda
zahra ou
kan kamu langka nggit.
mka nya kurleb ya gt sbangsa tumbuh tumbuhan tp bs beranak pinak😁🤣🤣🤣😂😂😂
Nur Hidayati
👍
Arin Payjemz
dan aku yg malu sendiri melihat kalian pasangan ang ang ...😆😆😆😆
Arin Payjemz
uuuwwuuwww 😜😜🤭
Arin Payjemz
🤣🤣🤣🤣
Arin Payjemz
naniaaa aku padamuuuu😆😆😆😆
Arin Payjemz
menarik ceritanya bagus.. ringan..penulisan bagus rapi .../Ok//Ok//Good//Good//Good//Heart/
Arin Payjemz
seruuuuuu😍😍😍😘
hansen
/Smile/dukung Tere edo
YuliaMile
pak duda tuman jadi kecanduan kan /Hey/
YuliaMile
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rubyred
zoya orang gila mak lampir
Rubyred
dudanya ngebet sekali kwkwkw
🌹Fina Soe🌹
mampir kak..ceritanya bagus..baru mulai baca aja sdh seru...seru dengan tingkahnya nania...hehehe..
hansen
andai Zoya pelakunya Tere sama edo aja/Chuckle/
Elly Rasmanawati
Luar biasa
Sarita
janda janda gatel beraksi
hansen
kenapa nga Tere aja SMA edo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!