NovelToon NovelToon
Kekuasaan Surga

Kekuasaan Surga

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:230.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nara Official

Selama sepuluh tahun hidup dalam bayang-bayang masa lalu, dikhianati klanya tanpa akhir, Xing Yi menyaksikan keluarganya dibunuh oleh anggota klannya sendiri. Bertahan hidup di bawah kekuasaan tirani, diperbudak sebagai prajurit perang, dijadikan pertahanan terakhir di ujung maut.

Xing Yi menyimpan dendam tak berujung di hatinya, bertahan di bawah siksaan tiada akhir demi membalas dendam suatu hari nanti. Pemuda yang dipenuhi kemalangan ini berubah pada malam itu, menjadi sosok yang dipenuhi oleh keberuntungan tak terbatas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 22 Menghancurkan Klan Chen (3)

"Apa maksudnya ini, Tetua kedua?!"

Tetua kedua tersentak kaget, "Aku tidak tahu apa-apa tentang masalah ini, aku tidak pernah memberikan perintah kepada mereka untuk menyerang kamp timur! Mungkin aku di jebak oleh seseorang mengatasnamakan aku."

Tetua pertama bukanlah orang bodoh, melainkan penasihat di Klan Chen. Dari perkataan Tetua kedua, ia sudah mengetahui ada sesuatu yang aneh sedang di sembunyikan olehnya. Namun Tetua kedua bersikeras mengatakannya, dan lagi ia sudah menaruh kecurigaan terhadap Tetua kedua selama ini.

Kecurigaan Tetua pertama semakin kuat ketika Chen Xi melakukan ekspedisi ketiganya bersama Komandan Yang Bo untuk menelusuri Reruntuhan Abadi yang di temukan di Hutan Spiritual.

Dan sekarang, kecurigaan itu semakin kuat ketika kamp barat menyerang kamp timur dengan membabi-buta membunuh hingga membantai prajurit yang tak terhitung jumlahnya. Ditambah individu yang tidak ia kenal ada di kamp barat menerima perintah darinya untuk menghabisi prajurit di kamp timur.

"Tunggu! Jangan-jangan ... Kaulah penyebab Nona muda dalam bahaya!"

Tetua kedua tersentak kaget sekaligus bingung, karena ia tidak tahu apapun mengenai Chen Xi. "Apa maksudmu Tetua pertama, aku tidak ada hubungannya dengan Nona muda yang dalam bahaya. Jangan menambahkan minyak di atas api kalau tidak mau mendapatkan konsekuensinya!"

"Huh! Apapun alasannya, aku tidak dapat membiarkan pengkhianat sepertimu berkeliaran di Klan Chen! Dengan tanganku sendiri, aku menghukum segala tindakan pemberontakkanmu!"

"Jangan bercanda!"

Tetua pertama meluncur kedepan, mengarahkan pukulannya tepat di dada Tetua kedua. Ketika ledakan bergema di Aula Utama, Tetua pertama terkejut melihat armor perak yang di kenakan Tetua kedua, "Armor perak! Bukankah itu armor yang di lelang beberapa minggu yang lalu, bagaimana kau mendapatkannya! Tunggu, jadi kau sudah mempersiapkan semuanya!"

"Aku tidak sebodoh itu membiarkan orang lain menusukku dari belakang!" Dengan gerakan kuat, ia mengarahkan pukulannya kebawah. Sayangnya, Tetua pertama berhasil kabur namun ledakan besar itu menyebabkan retakan seluas sepuluh meter dari tempatnya berdiri.

"Tetua keuda, kau sudah melebihi batasmu. Kau melakukan pengkhianat secara terang-terangan di hadapanku. Sebagai Tetua, aku akan membunuhmu sekarang." Ia menarik keluar pedangnya, menjatuhkan sedikit darah di bilah pedangnya yang mulai bercahaya.

"Aku tidak ingin melakukan ini seperti di masa lalu. Tapi kali ini berbeda, kau mengkhianati Patriark demi memenuhi hasratmu sendiri. Matilah dalam kobaran api neraka yang menyiksa!"

Pedang yang di pegang Tetua pertama mulai terbakar api, ia meluncur kedepan dengan kecepatan kilat. Mengayunkan pedangnya kesamping untuk membunuhnya, sayangnya Tetua kedua tidak kalah kuat darinya sehingga serangan mereka saling bertabrakan.

Duarr!

Ledakan besar di Aula Utama sampai membuat bangunan itu hancur berkeping-keping, gelombang kejut menyapu para prajurit di halaman utama. Xing Yi melihat ledakan itu muncul dari Aula Utama langsung berteriak keras, "Tetua kedua telah memberikan perlawanan, apa lagi yang kalian tunggu, cepat habisi anjing kamp timur. Berikan kemenangan pada Tetua kedua! Bunuh dan bunuh, bantai mereka! Jangan sisakan sedikitpun ekornya!"

Suara Xing Yi seolah-olah menghipnotis pikiran prajurit kamp barat, mereka lalu menunjukkan kebengisan dalam diri mereka. Kemudian, membunuh rekan mereka sendiri maupun musuh tanpa pandang bulu, seolah-olah semua yang ada di hadapan mereka adalah musuh.

Xing Yi menyeringai, darah yang ada di wajahnya menutupi rasa puasnya melihat kekacauan dan kematian tanpa akhir tepat di depan matanya. "Bunuh mereka, bunuh dan bantai mereka!"

Benturan sebelumnya membuat kedua Tetua terlempar kebelakang, mereka kembali meluncur kedepan melancarkan serangan lain. Serangan mereka merobek tanah, mengguncang langit hingga menciptakan kobaran api membakar segalanya di sekitarnya.

Senjata mereka beradu secepat kilat, hanya terdengar suara dentuman di atas sana. Orang-orang di kota tercengang melihat pertarungan dua Tetua yang atas sana, bahkan tidak sedikit dari mereka yang merasakan takut.

Tombak Naga Tetua kedua memunculkan bayangan naga biru, sementara Tetua pertama memunculkan ular merah di belakangnya, keduanya melesat bersamaan memberikan serangan terkuat mereka.

Duarr!

Ledakan tersebut meluluhlantakkan halaman utama, banyak prajurit yang tewas dalam ledakan tersebut. Termasuk Xing Yi yang ada di dekat mereka terlempar jauh kebelakang, ia mendapatkan luka parah, meski begitu ia dengan cepat di sembuhkan.

"Dasar monster!"

Di hadapannya adalah periode puncak lapisan menengah ranah Jembatan Pemurnian. Kekuatan yang dapat membelah gunung dan mengeringkan lautan, bahkan Komandan Yang Bo tidak sebanding dengan mereka berdua.

Xing Yi meninggalkan medan pertempuran ketempat yang sepi, ia mengganti pakaian menjadi prajurit kamp timur. Karena pertarungan para Tetua sudah di tentukan dari awal siapa yang akan menang, ia berjalan menelusuri klan membantai mereka semua tanpa pandang bulu.

"Ketemu, dia anjing kamp timur!"

"Bunuh dia!"

Xing Yi melirik kebelakang, ia menarik pedangnya dan meluncur secepat kilat. "Pedang Suara Iblis!" Dengan satu gerakan, seribu tebasan terbang membunuh mereka semua.

"Tindakan yang bodoh!"

Ia masuk ke setiap ruangan untuk membunuh hingga sampai di ruangan terakhir yang memang ia sengaja menjadikannya yang terakhir. Di dalam sana adalah tempat di mana orang yang memperlakukan ibunya dengan buruk, Xing Yi masuk kedalam melihat istri Tetua pertama meringkuk di kasur.

Xing Yi mendekatinya, "Mata di balas mata, darah di balas darah. Kaulah orang yang menyebabkan ibuku menderita selama ini. Memohonlah pada dewa atas semua dosamu."

"Ja— Jangan mendekat!"

Xing Yi mencengkram lehernya dan mengangkatnya ke atas, wanita itu ketakutan sampai ia memberontak melawan, mata merah dengan urat-urat bermunculan di matanya, "Pertama, aku mematahkan tangan dan kakimu, lalu mencincang tubuhmu satu demi satu hingga kau memohon untuk mati daripada hidup. Tapi— aku tidak memberikan izin untuk mati dengan mudah ketika kau membuat ibuku menderita di masa lalu, jalang!"

Suara tulang yang remuk itu terdengar dalam ruangan, wanita itu berteriak kesakitan memohon untuk di ampuni. Xing Yi mengabaikan itu dan melanjutkan satu-persatu sampai seluruh bagian tangan dan kakinya lumpuh total hingga tak berbentuk.

Ia melemparnya ke dinding hingga darah menyembur keluar dari mulutnya, "Bagaimana rasanya, apa itu sakit? Itulah yang ibuku rasakan ketika dia masih hidup. Ini belum seberapa, aku akan membuatmu merangkak dan memohon ampun kepadaku. Sekalipun kau mati, aku akan datang ke neraka untuk menyiksamu hingga aku puas!"

"Selanjutnya—" Dengan nada dingin, mata yang dipenuhi kebencian dan kemarahan, 36 metode penyiksaan ia lakukan sampai wanita itu merasakan kematian tanpa akhir seolah-olah kejadian itu terus berulang-ulang di waktu itu. Pada akhirnya, Xing Yi merasakan kebosanan tiada batas melihat wanita itu tak berdaya, ia menggunakan, "Pedang Suara Iblis."

Seribu tebasan membagi tubuhnya hingga menjadi gumpalan daging meninggalkan kepala utuh namun dengan ekspresi mengenaskan.

...

*Bersambung ...

1
Sang M
matamuuuu... cerita yg benar...
Sang M
cerita sampah dancokkk payah
Jeme Sham
Luar biasa
Yurika23
aku mampir ya kak...aku suka cerita klasik ky gini. kasian Xing Yi jadi tumbal...
oiya kak kapan2 mampir di novelku juga ya...'Suami Lumpuh dan adik ipar' trmksh...
خيرل حديۃ وارو
mantap thor...terima kasih karena menamatkan ceritanya...
tulisanmu sungguh mengesankan...
Muhammad Guntur
ceritanya bgus thor tpi Masi ad yng slah diceritanya .yh sy dukung au thornya krna ga gampang bikin cerita /Shy//Casual/
Muhammad Guntur
wahtt!? emang usia kknya Wang Ling berapa thor sedangkan adiknya wanglin umur 30 an saat bertemu Xing yi direruntuhan petirr/Facepalm//Facepalm//Scream//Gosh//Gosh/
Muhammad Guntur: kakanya Wang Ling udah nenek/Speechless/
total 1 replies
Charles Bawengan
Luar biasa
Asep Dki
Mantap thor makasih banyak udah menamatkan ceritanya semoga ada cerita" silat lagi yg lain yg lebih mantap lagi..semangat thor..👍👍👍👍👍
andi widya
Luar biasa
Tendo Paint
pusing thor
Tendo Paint
Luar biasa
Kokoro No Tomo✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻
Terima kasih ,akhir yg memuaskan .
ɪᴛs ᴍᴇ, 𝕱𝖎𝖎
ini novel kultivator kah? kalo iya, mana tingkatan ranah kultivasi nya?? udah bab 8 kagak ketemu, padahal udah baca ulang, kirain terlewat 😑
Cangyue: - Pemurnian (Awal, Menengah dan Puncak)
- Bawaan (Immortal, Quasi-Kaisar, Kaisar)
- Surga dan Bumi
total 1 replies
jag gilar
tidak ada extrapart kah?
Cangyue: Tidak ada/Grievance/
total 1 replies
Asep Sulaeman
terimakasih atas karyamu thor semoga karya2 selanjutnya tak kalah menarik , sehat dan sukses selalu thor
Cangyue: Terimakasih balik~/Determined/
total 1 replies
Razali Azli
novelnya bagus.
Cangyue: Makasih~

Sehat selalu/Kiss/
total 1 replies
Yanka Raga
Tamat 🙂
Cangyue: Tamat~

Bulan depan, Penakluk Langit / Surga bakalan di update. Satu dunia dengan Xing Yi, tapi dengan cerita yang berbeda. Author masih melakukan revisi, tunggu aja./Grievance/
total 1 replies
Paksi Winata
thour nama ny ganti ya depisode awal nama ny xue kq skrg jdi xie sih,?????🤔🤔🤔🤔🤔🤔
Cangyue: Fix, kesalahan teknis /Facepalm/
total 1 replies
Derajat
Makasih cerita yang penuh arti dan makan .... sehat selalu Tor
Cangyue: Sama-sama /Smirk/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!