NovelToon NovelToon
Aku Mencintainya Lebih Dulu

Aku Mencintainya Lebih Dulu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: muliyana setia reza

Laura dan Morgan telah menjalin hubungan sejak mereka duduk dibangku SMA. Bahkan, Morgan berjanji ketika dewasa kelak dirinya akan menikahi Laura. Namun nasib berkata lain, tiba-tiba saja Morgan dijodohkan oleh orang tuanya dengan wanita lain.

Bagaimana nasib Laura kedepannya? Yuk simak kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muliyana setia reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjodohan Rani Dan Morgan

1 bulan sudah Morgan berada di Jakarta dan selama sebulan itu juga mereka saling menghabiskan waktu bersama yang telah mereka tunda selama 4 tahun lebih.

“Ada apa?” tanya Laura karena Morgan tak henti-hentinya memandang wajahnya.

“Ternyata calon istriku sangat sibuk. Aku bahkan harus menunggu cukup lama untuk bisa bertemu dengan gadisku ini,” jawab Morgan sambil terus memegang erat tangan gadis yang dicintainya.

“Aku sibuk karena tuntutan ku sebagai karyawan sekaligus influencer, Morgan. Selain mencari kesibukan, aku juga harus memikirkan masa depanku dan masa depan kita,” terang Laura.

“Terima kasih, Laura. Kamu telah setia menungguku dan menepati janji kita beberapa tahun yang lalu. Tinggal sedikit lagi, kita akan bersatu selamanya.”

Mata Laura berkaca-kaca mendengar perkataan Morgan. Ia sudah sangat lama menunggu saat-saat mereka bersatu dan berharap waktu itu segera datang kepada mereka berdua.

Laura bersandar dibahu Morgan seraya menatap indahnya pemandangan matahari yang sebentar lagi tenggelam.

“Senja hari ini tak seindah dirimu, Laura. Bahkan, senja pun merasa insecure karena kecantikanmu,” ucap Morgan serius.

Laura tertawa geli mendengar ucapan Morgan yang sangat berlebihan itu.

“Aku tidak seindah dan tidak secantik yang kamu bicarakan, Morgan. Berhentilah berkata seperti itu, atau aku akan gila karena perkataan manismu,” balas Laura.

Laura dan Morgan menghabiskan waktu mereka dengan melihat matahari terbenam diatas loteng yang cukup tinggi itu.

***

Ikhsan dan Dewi menyambut hangat kedatangan Dion dan Ranty pada malam itu.

Orang tua Rani datang hanya berdua saja untuk membicarakan tentang perjodohan antara Morgan dan juga Rani.

Sebenarnya, sudah sejak lama orang tua Morgan ingin menjodohkan putra mereka dengan putri dari Dion dan juga Ranty. Akan tetapi, mereka belum memiliki waktu yang tepat untuk membahas itu semua.

“Begini, kedatangan kami berdua ingin membahas putra putri kita. Morgan sudah dewasa dan karirnya pun saat ini cukup mapan. Akan tetapi, putri kami Rani baru saja lulus sekolah. Bagaimana kalau kita menunggu sampai Rani lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan?” tanya Dion.

“Kalau menurut aku, sebaiknya kita nikah kan saja mereka secepatnya. Mengenai Rani yang baru lulus sekolah, itu sih tidak masalah. Toh, banyak di luar sana baru lulus SMA sudah menikah,” pungkas Dewi, Mama dari Morgan.

“Saya setuju dengan apa yang dikatakan Dewi,” sahut Ikhsan yang setuju dengan ucapan istrinya.

Orang tua Rani seketika itu bernapas lega karena ternyata sahabat mereka tak mempermasalahkan usia Rani dan mereka tak harus membiarkan Rani kabur dari rumah.

Percakapan terus berlangsung, sampai akhirnya waktu makan telah tiba. Dewi mengajak kedua sahabat mereka untuk makan malam bersama karena kebetulan Dewi memasak cukup banyak makanan.

“Apa Morgan tidak ada di rumah?” tanya Dion yang tak melihat calon menantunya itu.

“Morgan sangat sibuk bekerja. Habis pulang kerja, dia tidak langsung pulang. Melainkan, kumpul bersama teman SMA nya dulu. Wajarlah, dia pasti merindukan zaman dulu saat masih sekolah,” terang Dewi santai.

Mereka pun makan bersama seraya berbincang-bincang ringan dimeja makan.

Rani sudah tak sabar menunggu orang tuanya kembali. Ia ingin tahu apakah permintaannya itu akan terwujud ataukah tidak.

“Kak Morgan harus menjadi milikku. Laura tidak boleh memilikinya,” ucap Rani bermonolog.

Rani bolak-balik tak jelas menunggu orang tuanya dan berharap kedua orang tuanya segera pulang ke rumah.

“Assalamu'alaikum!” Dion dan Ranty akhirnya kembali setelah cukup lama berkunjung ke rumah sahabat mereka.

“Bagaimana? Apakah mereka setuju untuk menikahkan Rani dan Kak Morgan?” tanya Rani penasaran.

“Mama dan Papa baru sampai loh Rani. Seharusnya, beri waktu kami untuk duduk santai,” ucap Ranty.

Rani menggandeng tangan kedua orang tuanya dan membawa mereka untuk duduk disofa ruang keluarga.

“Sekarang Papa dan Mama sudah duduk,” ujar Rani yang tak sabaran.

Dion dan Ranty sengaja mengulur waktu untuk menjawab pertanyaan Rani. Mereka ingin melihat wajah Rani yang terlihat tak tenang itu.

“Papa dan Mama jangan diam dong! Ayo cerita sama Rani mengenai pembicaraan Mama, Papa dengan keluarga Kak Morgan!” Rani mendesak orang tuanya untuk segera memberitahu hasil dari pembahasan pernikahan tersebut.

Dion dan Ranty saling tukar pandang satu sama lain. Kemudian, mereka dengan kompak memberitahu Rani mengenai perjodohan tersebut.

Rani berteriak kegirangan setelah tahu dirinya dan Morgan telah dijodohkan. Hanya tinggal selangkah lagi dirinya dan Morgan menjadi sepasang suami-istri.

Rani mengucapkan terima kasih berulang kali kepada orang tuanya dan tak akan pernah melupakan jasa orang tuanya yang telah berhasil membuatnya dan Morgan bersatu.

“Lalu, kapan kami akan menikah?” tanya Rani penasaran.

“Mengenai hal itu Papa dan Mama belum membicarakannya. Kamu yang sabar ya sayang. Kalau boleh tahu, kenapa sih kamu sangat ingin menikah dengan Morgan?” tanya Dion penasaran.

“Karena Kak Morgan ganteng, Papa. Kalau tidak ganteng, Rani tidak mau. Papa tahu sendiri kalau Rani itu cantik dan sangat cocok jika disandingkan dengan Kak Morgan yang ganteng,” terang Rani.

“Mama jadi penasaran laki-laki yang kamu ceritakan sebelumnya apakah itu Morgan?” tanya Ranty penasaran.

Rani mengiyakan dan menjelaskan awal mula ia bertemu dengan Morgan di Bandara. Akan tetapi, Rani tak memberitahu mengenai Laura. Karena jika sampai Rani memberitahu hal tersebut kepada Ranty, Rani takut pernikahannya dan Morgan gagal karena Laura.

“Wah ternyata bisa kebetulan begitu ya. Sepertinya kalian memang ditakdirkan untuk bersama,” sahut Ranty setelah mendengar penjelasan dari putri kesayangannya.

“Karena Rani dan Kak Morgan mau menikah, boleh ya Rani beli beberapa alat make up. Baju Rani juga sudah banyak yang ketinggalan zaman, belikan Rani baju yang baru ya!!”

Lagi-lagi Dion dan Ranty menuruti keinginan Rani, putri semata wayang mereka.

Bagi mereka uang bukan masalah, yang terpenting adalah kebahagiaan Rani.

“Mama, Papa! Rani ke kamar dulu ya, Rani ingin memisahkan baju mana yang masih bisa dipakai dan baju mana yang harus di buang. Sebentar lagi'kan, Rani akan menikah dan otomatis Rani tidak tidur sendirian lagi,” pungkas Rani penuh semangat.

Dion dan Ranty hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Rani yang kekanak-kanakan itu. Meski begitu, mereka berharap setelah Rani dan Morgan menikah. Morgan bisa membimbing Rani dan bisa melindungi Rani sebaik mungkin.

“Kita percayakan semuanya kepada Morgan ya Pa. Morgan pasti bisa membimbing putri kita,” ucap Ranty.

“Iya sayang, semoga saja.”

Rani dengan semangat memilih memilah pakaiannya yang berada dilemari. Gadis itu terlihat tak sabar karena akan menjadi istri dari seorang Morgan Alfarizi.

“Ya ampun, ternyata banyak juga pakaianku yang sudah tidak layak pakai. Pokoknya besok aku harus beli baju yang banyak agar Kak Morgan tidak melihat ku memakai baju yang itu-itu saja,” gumam Rani.

1
Anonymous
Updet dong
Agustin Indah Setiyaningsih
jijik ya sama kelakuan mu Rani..sdh tahu ndk cinta,masih ajj nemplok kaya parasit.
Levita Sari
lanjuttt kk😁
ISTRI SIRI TUAN RIZAL: Siap Kk 😍
total 1 replies
Bai ye
tokoh inspiratif untuk para wanita. Laura hebat bisa ngadepin semuanya dg jiwa raga yg super cool
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!