NovelToon NovelToon
Mantan Prajurit

Mantan Prajurit

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:356.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eka Magisna

“Gun ... namamu memang berarti senjata, tapi kau adalah seni.”

Jonas Lee, anggota pasukan khusus di negara J. Dia adalah prajurit emas yang memiliki segudang prestasi dan apresiasi di kesatuan---dulunya.
Kariernya hancur setelah dijebak dan dituduh membunuh rekan satu profesi.
Melarikan diri ke negara K dan memulai kehidupan baru sebagai Lee Gun. Dia menjadi seorang pelukis karena bakat alami yang dimiliki, namun sisi lainnya, dia juga seorang kurir malam yang menerima pekerjaan gelap.
Dia memiliki kekasih, Hyena. Namun wanita itu terbunuh saat bekerja sebagai wartawan berita. Perjalanan balas dendam Lee Gun untuk kematian Hyena mempertemukannya dengan Kim Suzi, putri penguasa negara sekaligus pendiri Phantom Security.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fragmen 22

Banyak orang mencari masalah, padahal tidak dicari pun masalah sudah pasti berdatangan sendiri.

Habis perkara penculikan, sungai dan terbawa hanyut, masalah datang lagi pada Gun dan juga Suzi.

"Apa maksud kalian dengan perbuatan mesum?!" Suzi bertanya tak paham, mengabsen banyak wajah di sekeliling dengan raut bingung. Kedua tangannya sudah dicekal kiri dan kanan oleh dua orang berbeda.

"Kami hanya lewat ke desa ini! Tuduhan kalian tidak berdasar!"

"Apanya yang tak berdasar?!" Seseorang menghardik. "Kalian jelas pelaku mesum yang mengotori kesucian di Gaepyoung kami!"

Suzi menggeleng menyanggah lagi, menekankan bahwa asumsi mereka sepenuhnya salah. "Kami tidak melakukan apa pun, tolong kalian percaya. Kami hanya dua orang yang ingin mencari jalan pulang."

Orang-orang di sekeliling menanggap skeptis.

Lain dengan Suzi yang terus berontak dan meronta ingin dilepas, Gun masih diam walaupun diperlakukan sama. Dia justru sibuk mengamati tajam dua orang terciduk sebelumnya, pria dan wanita sama muda yang tadi menunjuknya dengan gegabah hingga berakhir seperti sekarang.

"Memindahkan tuduhan," dengusnya dengan suara pelan. Sedikit tersenyum kecut karena baginya ini sangatlah lucu. “Aku akan diam untuk sekarang.”

Dua orang itu begitu bersemangat melemparkan dan terus menguatkan tuduhannya sampai berbusa mulut mereka.

"Sialan."

Gun bisa saja melawan dengan kemampuan fisiknya yang tak biasa, tapi penggunaan itu jelas bukan cara tepat. Ada banyak wanita dan orang tidak bersalah di sekitaran, termasuk anak-anak yang menonton kehebohan ini.

"Gun." Suzi memohon pembelaan melalui matanya yang sudah berair. "Kenapa kau diam saja?" Dia benar-benar kehilangan diri, mentalnya diserang paksa.

Bagaimanapun ini kali pertama baginya mendapat tuduhan kotor. Kata 'mesum' yang terus mereka lontar, menyerang dirinya seperti tusukan silet. Dia tidak seperti itu.

Meskipun negara ini negara bebas dimana s.e.k.s dan hubungan mendalam tidak dipermasalahkan secara hukum dan adat, tapi kaum Gaepyoung tidak termasuk di lingkup itu.

Dan Gun, sesantai apa pun sikapnya, dia cukup tak suka jika melihat perempuan menangis, terlebih disebabkan oleh hal semunafik itu.

"Apa kalian punya bukti kuat kalau kami mengotori desa kalian ini?" Akhirnya dia buka suara.

Suzi langsung mengangguki pertanyaan yang ditujukan Gun pada orang-orang di sekelilingnya.

"Ada!"

Semua pandangan tertuju serentak ke satu arah.

"Aku buktinya! Mataku melihat kelakuan kalian yang tak senonoh saat di jalan."

Suzi melebarkan mata.

Gun hanya terkejut sedikit saja.

Dia adalah wanita kebun yang sempat ditanya Suzi urusan jalan beberapa waktu ke belakang, dan dia baru saja muncul masih dengan gendongan berisi sayur yang mulai layu.

"Apa maksud Nyonya? Tadi kami hanya bertanya padamu tentang arah jalan, 'kan?" tegur Suzi, merasa wanita tua itu terlalu melebih-lebihkan. "Apa yang salah dengan itu?" tanyanya menuntut paham.

"Tidak! Tidak ada yang salah dengan pertanyaanmu!" tukas wanita kebun dengan sinisnya. "Tapi aku terus mengikuti kalian setelah itu," dia mengaku. "Aku melihat kalian bermesraan di dekat rerimbunan bambu di jalan sana." Satu tangannya menunjuk suatu arah.

"Apa itu bukan mesum namanya?!"

Pikiran Gun langsung sampai di bagian yang baru saja disebutkan wanita tua dan kurus itu, lalu berdecak. "Ckk, itu aku hanya membetulkan antingnya yang hampir lepas, Nyonya." Dia menjawab sembari mendelik malas.

Memang sekilas dilihat dari jauh dia dan Suzi seperti berciuman di tempat tadi, posisi wajah sangat dekat dan intim, tapi pada nyatanya Gun memang hanya membetulkan anting di telinga Suzi yang hampir lepas karena tersangkut baju.

"Benar, Nyonya. Kami hanya--"

"Tidak! Kalian jelas-jelas berciuman! Aku melihatnya dengan sangat jelas oleh mata kepalaku sendiri!" kukuh wanita kebun. “Dan kalian belum menikah!”

"Mata kepala bapakmu!" dengus Gun.

Ya ....

Tidak ada kesempatan bagi Suzi dan Gun untuk menjelaskan lagi. Percuma saja, orang-orang itu terus menggempur dengan suara-suara sumbang yang semakin ditanggapi semakin membuat pusing.

"Baiklah, baiklah, kami salah!" Gun mengalah dengan raut jengah. Membiarkan mereka tenggelam dalam asumsinya yang sok benar. "Sudah begini, jadi apa yang akan kalian lakukan pada kami?" Dia hanya bertanya, bukan menantang. Malas berdebat untuk hal konyol yang sepertinya tak akan mudah dihadapi dengan seruan sama.

Ya, tak semua hal harus diselesaikan dengan otot dan adu kepal. Gun terpaksa mengalah dulu, sementara ini.

"Gun!" Suzi menegur dengan gelengan. Baginya terlalu naif mengakui hal yang tidak dilakukan sama sekali. Membiarkan mereka menghakimi tanpa jelas kebenarannya.

"Tenang saja, Suzi," kata pria itu. "Mereka tidak akan memenggal kepala kita untuk hal seperti ini! Benar begitu, bukan?" Dia mengedar tatap, bertanya pada siapa pun yang bersedia menjawab.

"Memang tidak sekotor itu!" Satu orang pria maju menerangkan. "Tapi kalian tetap harus menebus dosa untuk mengembalikan kesucian Gaepyoung kami! Kalian akan direndam di kolam putih selama dua hari tanpa makanan. Setelah itu, sebagai penebusan akhir dari dosa yang kalian buat, kalian akan dinikahkan oleh Munjong secara adat, barulah kalian akan dibiarkan pulang ke tempat asal."

Membulat besar mata Suzi mendengar itu. "Di-dinikahkan?"

"Ya! Itu cara Gaepyoung kami mengembalikan kesuciannya."

Gemetar tubuh Suzi hingga tak bisa menahan bobot tubuhnya sendiri, dia limbung. Gun terperanjat untuk menangkap, tapi dua pencekal tak membiarkannya bergerak bebas. Seorang pria muda mewakili menyangga tubuh Suzi yang lemah secara mendadak itu dibantu yang lebih tua.

"Bopong dia! Kita harus membawa mereka segera ke hadapan Munjong."

Gun mengetat rahang saat dirinya didorong berjalan dalam iringan manusia yang tampangnya sok meniru orang-orang hukum. Tapi dia tak kuasa menggunakan kekuatan tempur secara kacau, orang-orang itu hanya sedikit buta dan pura-pura tuli, tidak untuk dihajar.

Menanggapi peraturan konyol yang tadi didengarnya, sebenarnya Gun biasa saja, tidak seberlebihan Suzi sampai nyaris pingsan. Walaupun cara mereka cukup aneh dan mengejutkan, tapi nyatanya tak cukup mempengaruhi dirinya yang sudah begitu dari sananya. Hanya kesal saja.

Tapi, satu hal tiba-tiba mengganjal dalam hati Gun di perjalanan.

"Apakah menikah denganku seburuk itu sampai Suzi gemetar dan ketakutan? .... Apa yang salah dalam diriku? Aku keren begini."

*****

(Perubahan nama tokoh --- Kim Suzi dan Kim Suho √, hanya dibalik dari yang semula, ya!)

Di lain tempat.

Selain Kim Suho dan Phantom yang masih sibuk mencari keberadaan Suzi dan pengawalnya, Archie juga melakukan hal serupa. Mau tak mau pria asing itu mendorong dirinya, Ryuji dan Nam Cha untuk mencari keberadaan Gun di wilayah yang mana sahabat sekaligus rekan kerjanya itu bertugas sebagai relawan kemanusiaan.

Ponsel Gun mungkin hilang dan mati kehabisan daya, membuat Archie sedikit kesulitan menemukan titik keberadaan partner ajaibnya itu. Jadilah saat ini tak bisa menggunakan komputer yang ada di gedung tua untuk mencari.

Kabar tentang hilangnya Gun dan Suzi di camp pengungsian telah ramai di sekitaran. Polisi berseliweran dari berbagai sudut untuk keperluan selidik dan pencarian.

Archie dan dua anteknya kini berada di sekitaran tebing tempat di mana perkelahian Gun dengan para penculik Suzi terjadi.

“Sungai itu pasti menyimpan kesaksian besar tentang hilangnya mereka berdua,” kata Archie menatap nyalang ke bawah sana. “Aku yakin Lee masih dalam keadaan hidup, bahkan baik-baik saja.”

“Kau benar,” Ryuji setuju. “Dia mungkin sedang melukis di suatu tempat.”

Nam Cha ikut menambah, “Ya, melukis lambaian tangan untuk Dewa Zeus.”

1
jaka saba jati
sebenarnya update yg langsung tidak hanya sekali update tidak berpengaruh terhadap like yg banyak
bilamana memang pembaca suka dan sllu menantikan update anda thor...pasti walaupun boom update juga pasti like...itu pasti...
ⱮαLєƒι¢єηт: Betul sekali, Kak. Dan terima kasih untuk setiap apresiasi. Tapi jujur saja, untuk crazy up, aku belum sanggup, aktivitas real life-ku sepadat kota Jakarta. Buat pembaca,, 1 tap like pasti sangat mudah, tinggal tekan selesai trus minta apdet. Tapi untuk seorang penulis kayak aku terkhusus, setiap like adalah semangat. menandakan bahwa karyaku benar2 dihargai dan diminati. Mendorong untuk terus menulis.
Satu Like----seberharga itu.

😊
total 1 replies
Naga Hitam
goblin jelek
mery harwati
Jonas Lee dirimu berhasil menyamarkan wajah aslimu sebagai Lee Gun 🤭 kebayang sama aq, pada saat dirimu jadi sudah diterima jadi menantu Suho dengan identitas aslimu Jonas Lee, terus kau merubah tampilanmu mulai dari Lee Gun, goblin & Jonas Lee, kira² Suho pingsan gak ya? 🤣
Oiya kabar Archie gimana? Masih koma kah? Kangen sama aksi² Archie yang heroik, Archie dimana kau ❤️
mery harwati: Oh My, jangan jadi mayat dong 🥹 kasihan Archie belum bersatu dengan anak istrinya lagi, setidaknya kasih kebahagian sebelum "dimatikan" cerita Archie di novel ini 😢✌️🙏
Aq tunggu up ya thor, sehat selalu bwt author & lancar rejekinya juga ya 😍🤲❤️
ⱮαLєƒι¢єηт: Tenang, Bun.
Aci akan dimunculkan kembali di eps sekian, entah sebagai orang sehat, mayat, atau kuburan🤣🤣🤣
total 2 replies
Neng Saripah
c yohan ini ada d.pihak gun atau memang dia ga tau kalo itu gun 🤔🤔
ⱮαLєƒι¢єηт: Hihi


Nyimaknya harus dalem, Kak🤣
total 1 replies
Eka Awa
up up thor
Naga Hitam
sipp
Sri Hartini
luar biasa kayak nonton film ....👍🏻👍🏻
ⱮαLєƒι¢єηт: Maksih ulasan dan apresiasinya, Kakak.
sehat selalu😇❤
total 1 replies
Eka Awa
el jodohin won ya thor, biar won gak kepoin gun terus
ⱮαLєƒι¢єηт: Wkwk

Sedang dipikirkan, Kak🤣
total 1 replies
Eka Awa
ikut deg-degan
Naga Hitam
👏👏👏
Eka Awa
suka sama jae wong, dy gak egois
Naga Hitam
8 kilometer harusnya ditempuh dalam 8minit dengan kelajuan biasa 60-70 km/j
ⱮαLєƒι¢єηт: Haha.
Aku salah ya, Kak.
Oke2, nanti revisi.
makasih, Kak.😄
total 1 replies
Eka Awa
dalam imajinasiku adalah drakor city Hunter yg di bintangi Lee Min ho
Rajwa Ramadhani
Luar biasa
ⱮαLєƒι¢єηт: 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐡 𝐮𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐫𝐞𝐬𝐢𝐚𝐬𝐢𝐧𝐲𝐚, 𝐊𝐚𝐤.
𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮😇❤
total 1 replies
Eka Awa
ketahuan lu bang, siap2 puasa🤣
mery harwati
Aq kasih vote untuk peranmu sebagai goblin di depan mata Kim Suho ya Lee 🤣
ⱮαLєƒι¢єηт: Makasih, Bun.
love😘❤️👻
total 1 replies
mery harwati
Sekarang dia lagi berperan sebagai Lee Gun, seminggu kemudian saat ketemu Hwan Yuga dia berperan sebagai Jonas Lee yang notabene bos dari Clara yang sudah menanda tangani kontrak dengan perusahaan Yuga, oh Lee tar kau akan berperan jadi goblin 🤣💪
Yuda Rifki
lnjutkan bro
Iwan Ridwan
lanjut thor
ⱮαLєƒι¢єηт: 𝐒𝐢𝐚𝐩, 𝐤𝐚𝐤.
𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐢𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚😇❤
total 1 replies
Marya Dina
ayo lah gunn.tunjukkan taring mu.
ini pada nunggu gebrakan mu.
semangatg thorr.. d tunggu up nya😁😁🌹🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!