NovelToon NovelToon
Cinta Seindah Khayalan

Cinta Seindah Khayalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Wanita Karir
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Payang

"Tidak adakah pekerjaan yang bisa kamu lakukan selain mengganggu kesibukan orang lain?" Clive melirik dingin Berry yang duduk disebelahnya.

"Aku hanya ingin wanita itu menjadi ibuku. Bila menunggu Ayah, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda kehidupan," Berry ikut melirik dingin pada ayahnya.

"Siapa yang mau menjadi Ibumu? Wanita itu?" Clive tersenyum sinis mendengar ucapan putranya.

"Aku saja tidak mau jadi Ayahmu. Terpaksa saja, karena kamu adalah anakku," Clive membuka sabuk pengamannya, lalu segera turun dari mobil. Ia membuka pintu, lalu meraih tubuh kecil Berry masuk dalam gendongannya dan menyerahkannya pada pengasuhnya.

"Pastikan pria kecil ini tidak membuntutiku lagi."

"Baik Tuan," David membungkuk hormat, lalu menggandeng tangan Berry yang segera ditepis anak itu lalu berlari memasuki rumah.

Ikuti kisah Berry, yang memilih sendiri siapa wanita yang dijadikan sebagai ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Memecatnya, Itulah Yang Terbaik

"Kemarilah," panggil Clive, begitu melihat Sizy muncul didepan pintu.

Sizy berjalan masuk, sekilas mengedarkan pandangannya ke seluruh interior ruangan. Pilihan warna sedikit gelap, dan garis-garis vertikal yang lebih mendominasi, menggambarkan kesan kuat, agung, tegas, megah, dan juga kaku, seperti pemiliknya, batin Sizy.

"Maafkan aku," Sizy beralih memandangi penampilannya sejenak lalu pada Clive yang berdiri dari kursi kerjanya.

"Seharusnya aku berpenampilan keren, elegan saat berkunjung ke kantor ini, ya selayaknya seorang Nyonya, isteri dari tuan Clive Mandelson. Tadinya aku tergesa-gesa datang kemari dari kantorku, jadi tidak sempat berdandan dan mengenakan pakaian yang bling-bling hingar-bingar," sarkas Sizy kemudian.

"Apa yang terjadi?" tanya Clive curiga, melangkah keluar dari belakang mejanya.

"Tidak ada," singkat Sizy sembari mendudukan bokongnya pada Sofa, tidak ingin membahas pegawai wanita Clive yang membuat dirinya lumayan terganggu.

"Sungguh?" tanya Clive memastikan, dan turut mendudukan dirinya di sofa tepat dihadapan Sizy.

"Sungguh," Sizy cepat mengangguk.

"Jika kamu mengijinkan, tolong tanda tangan ini. Aku memerlukannya untuk mengajukan cuti ditempatku berkerja."

Tanpa banyak bicara seperti biasanya, Clive menerima berkas yang diberikan Sizy. Detik berikutnya, pria itu nampak fokus memperhatikan setiap baris pada lembaran-lembaran yang ia baca.

Tok. Tok. Tok.

"Masuk!" ucap Clive, bertepatan dengan dirinya yang baru menyelesaikan membaca berkas yang diberikan Sizy.

"Permisi Tuan, saya membawakan minuman untuk Tuan dan Nyonya."

Dari tempat duduknya, Clive terpaku, memandangi sekretarisnya yang mengayunkan langkahnya dengan gemulai, mendekat dengan nampan ditangannya.

Hal itu tidak luput dari perhatian Sizy.

"Berapa lama kamu berkerja dikantor ini?" Clive menatap dingin wanita yang tengah meletakan minuman dihadapan dirinya dan Sizy.

"Satu tahun tiga bulan Tuan," sahut sekretaris itu disertai senyum percaya dirinya.

"Itu artinya kamu sudah memiliki seragam kerja. Lalu dimana seragammu itu?" raut Clive semakin dingin.

"Mm, itu Tuan, keciprat genangan air saat saya naik bus kemari," senyum wanita itu perlahan memudar, berganti tegang. Dengan mode serupa itu, drinya sudah bisa menebak suasana hati sang majikan saat ini.

"Bawa kembali minuman ini. Saya dan isteri saya akan keluar makan siang." Usai berkata demikian, Clive meraih jemari Sizy dan menggengamnya erat.

"Aku akan menandatangani berkas-berkasmu setelah kita pulang dari makan siang."

Seakan terhipnotis, tanpa bisa menolak sedikitpun Sizy mengikuti langkah kaki panjang Clive, ia sempat menoleh kebelakang sebelum pintu ruang kerja Clive tertutup rapat, wajah wanita yang sempat mengatainya itu nampak merah membara menatap kearahnya.

Sizy memberi jarak, saat dirinya dan Clive sudah berada didalam lift. Ini kali pertama ia melihat wajah Clive sedingin itu pada pegawainya. Tentu saja dirinya merasa ngeri dan membuatnya tidak berani bersuara, khawatir salah kata.

"Pria ini--, dengan wajah datar dan dinginnya yang seperti itu saja masih terlihat tampan."

Dari pantulan buram dinding lift, Sizy memperhatikan penampakan suaminya yang berdiri mematung disebelahnya.

"Oh tubuhnya--, tinggi sekali. Apa mungkin mencapai dua meter? Aku berjanji, akan mengukurnya saat ia tertidur nanti malam."

Sizy terus menerka-nerka dalam benaknya, tingginya saja yang mencapai 172 sentimeter terlihat begitu pendek berdiri disisi Clive.

Ting!

Tepat disaat dentingan itu terdengar, Clive kembali meraih tangan Sizy dan menggenggamnya erat.

Dan lagi-lagi Sizy tidak sanggup berkata-kata apalagi menolak, ia seakan terhipnotis oleh pesona pria berstatus suaminya itu, ditambah pandangan terpana setiap para pegawai Clive yang melihat keduanya keluar dari lift.

Semua merunduk hormat, tidak seperti saat ia datang seorang diri seperti sebelumnya.

"Mau makan apa?" tanya Clive, membantu memasang sabuk pengaman pada tubuh Sizy.

"Terserah kamu saja, aku tidak terlalu lapar," sahut Sizy dengan perasaan nervous, begitu aroma maskulin dari tubuh Clive menembus indera penciumannya saat jarak mereka begitu dekat.

Walau sudah hampir dua bulan ini dirinya telah hidup bersama satu atap bahkan seranjang dengan suaminya itu, tetap saja nervous itu kerap kali muncul.

"Kita ke Restoran Asia," ucap Clive.

"Baik Tuan," Lung, sopir pribadi Clive langsung menjalankan mobil yang ia kemudikan, meninggalkan area kantor Kalimas Group.

📞"Manager Yance, ganti sekretaris saya dengan yang baru mulai besok."

Mendengarnya, Sizy yang masih nervous menoleh, dan menatap bagian samping wajah Clive yang sedang menatap lurus kedepan.

📞"M-maaf Tuan, kalau saya boleh tau, apa alasannya?"

📞"Saya hanya tidak mau, akibat ulah segelintir pegawai yang tidak patuh pada aturan, kantor saya serupa dengan tempat hiburan."

📞Baik, saya mengerti Tuan. Saya akan pindahkan sekretaris Divina ke manajemen lain.

📞"Pindahkan dia ke cleaning service, kalau dia menolak, manager Yance boleh memecatnya."

📞"Baik Tuan, seperti yang Anda inginkan."

Walau Clive tidak mengaktifkan mode loudspeaker, heningnya suasana dalam mobil membuat Sizy cukup jelas mendengar obrolan telepon pria itu dengan salah satu pegawainya.

"Maafkan aku, apa keputusanmu menjadikan sekretarismu seorang cleaning service tidak terlalu kejam? Wanita itu seorang sarjana, dan untuk mendapatkan posisi itu, tentunya dia adalah seorang wanita pilihan, yang pintar dan juga cerdas," Sizy menatap Clive yang tengah menyimpan ponselnya dalam saku jas mahalnya.

Dirinya merasa suaminya itu sungguh arogan dan tidak punya hati, membuatnya semakin ngeri membayangkan hubungan pernikahan mereka yang tanpa dilandasi cinta.

"Terserah, bila apa yang aku putuskan dianggap kejam. Aku menginginkan para pegawaiku tidak hanya pintar, tapi memiliki karakter yang baik, dan berintegritas."

"Bila dia menolak menjadi cleaning service, aku anggap karekternya tidak ingin dibentuk di perusahaanku. Memecatnya, itulah yang terbaik."

Sizy menelan salivanya.

Bagaimana bila suami super tegasnya itu tahu kalau dia berbohong tentang kehamilannya? OMG, Sizy bergidik membayangkannya.

Bersambung...✍️

1
F.T Zira
5🌹 buat Yuna...

sekalian lagu bukan permainan yaa🤭🤭🤭
F.T Zira
bentar... bentar....
berry tau lagu gita gutawa/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
tenang Yuna.. kalo ada si Pria kecil ini keinginan apapun darimu bakal di kabulkan🤭🤭
F.T Zira
siap menuju proses pembuatan kecebong asli.... ehhh🤭🤭🤭
F.T Zira
dari mana kamu tau itu asin🤭🤭🤭 emang baru di cicip ya🤭🤭
F.T Zira
ho oh... jawab gitu aja.. kan wajar kalo khawatir🤭🤭
Aerik_chan
3 bunga dan 3 iklan untukmu kak/Rose//Rose//Rose//Plusone//Plusone//Plusone/
Aerik_chan
suka kalau semua sayang begini
Zenun
ya, ya, memang seperti itu adanya.
Dewi Payang: 😁😁😁😁😁😁😁😁
Zenun: hehehehe
total 3 replies
Zenun
Lah, udahan ini? 😁
Dewi Payang: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Zenun: emang ya? 😄 siapakah gerangan
total 5 replies
Nay
👍👍👍 jd nambah banyak pengetahuan nih
Dewi Payang: Semoga bermanfaat kak, dan terima kasih untuk apresiasinya kakak pada karya novel ini sampai sekarang🙏🙏👌
total 1 replies
Nay
Ho oh.. emang sangat membagongkan..
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍
total 1 replies
Nay
Tahan…. Tahan…. Tahan….
Otw unboking kah…
🤭🤭
Dewi Payang: 😂😂😂sepertinya begitu...🤭🤭
total 1 replies
Nay
🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Dewi Payang: Diledekin terus sama.Clive😄
total 1 replies
@Intan.PS_Army🐨💜
ih Bunda mah
Dewi Payang: Kenapa kak?😄
total 1 replies
neng ade
aku idola Chairil Anwar puisi nya yg berjudul Aku pernah jadi ajang lomba saat aku duduk di bangku SMEA meski dapat juara ke 3 tapi aku bangga 😁😍🙏
Dewi Payang: Wow, mantap kakak👍👍 pasti seru lombanya...🥰🥰 aku malah gak pernah juara lomba baca puissi kak😂😂😂
total 1 replies
Mei Mei
Luar biasa
Dewi Payang: Terima kasih kak Mei untuk apresiasi rate bintang 5 nya🫰🫰
total 1 replies
Rembulan Pagi
is is is
Dewi Payang: 😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
F.T Zira
5🌹 buat ka author yg udh membagikan ilmunya...

malu sangat diriku,, gak terlalu banyak tau tentang budaya sendiri🥲🥲🥲
F.T Zira: kaka ngomong IKN jadi pengen tau,, kaka udah ke sana belum🤭🤭🤭
Dewi Payang: Iya kak, apa lagi udah jadi IKN😂
total 4 replies
F.T Zira
aahh... lanjut kan😏😏
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!