mengkisahkan seorang wanita yang di ajak menikah oleh seorang laki laki yang adalah CEO sebuah perusahaan besar di jakarta. yang hanya nya seorang gadis miskin dan sederhana tiba tiba menjadi angsa yang indah.
namun semua tidak berjalan dengan baik, ada rahasia yang tidak pernah di ketahui oleh laki laki yang menikahi nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22 - Pria Menyebalkan
Malam Itu.
Senja berdiri di depan kamar Kost nya. seorang wanita dari kamar sebelah menghampiri nya.
"Senja."
"Iya."
"Cowok yang datang kemarin itu, itu pacar mu?." Tanya wanita itu. Senja pun memikirkan sejenak siapa yang dia maksud.
"Sekertaris Tom?." Batin Senja.
"Bukan, itu bukan pacar ku."Balas Senja yang agak cuek.
"Kalau begitu boleh kah aku berkenalan dengan nya, dia tampak lumayan seperti nya."Balas wanita itu.
Senja pun menyenggir. "Aku tidak begitu dekat dengan nya. Kalau kamu mau kamu Hida berkenalan sendiri saat dia datang lagi."Balas Senja yang enggan mengiyakan.
Toh Ia pun tidak akrab dengan wanita samping kamar kost nya, karena kualitas Kost yang murah dan berbagai ragam manusia ngekost disini membuat Senja selalu berjaga jarak. Namun mungkin daya tarik sekertaris Tom membuat mereka datang mendekati senja.
Tidak ingin terlalu banyak basa basi, Senja pun menutup pintu kamar kost nya mengatakan akan tidur sebagai alasan nya, ia tidak mau memikirkan apa ia akan di katakan menyebalkan atau sombong, kerena kata kata bijak yang membuat senja tetap waras adalah "Aku hidup bukan untuk menyenangkan orang lain".
Senja berbaring di tempat tidur ia melihat Ponsel nya ragu ragu untuk menghubungi seseorang.
"Aku belum memiliki nomornya, apa aku hubungi saja Sekertaris Tom."Batin Senja.
Saat ia sedang bergumul dengan pikiran nya, karena ada sesuatu yang ingin Senja sampaikan Pada Adrian, tiba tiba saja Ponsel nya berdering membuat senja terkejut reflek melepaskan ponsel dari tangan nya. Syukur ponsel nya jatuh di atas tempat tidur, senja pun lekas mengangkat telfon dari nomor yang tidak ia kenal.
"Hallo."
"Kamu sedang apa?."
"Suara ini." Senja mendengar suara familiar yang adalah suara Adrian.
"Tentu saja Di kost, ada apa?." Balas Senja.
"Aku ingin memastikan apa kamu sudah membaca aturan selama kau menjadi istri ku?."Tanya Adrian. Senja pun menoleh ke arah map Coklat yang ada di atas meja, ia bahkan belum membuka untuk membaca, tidak, mungkin tidak akan dirinya baca.
"Aku sudah tahu jawaban nya."Ucap Adrian lagi saat Senja tampak diam tidak menyauti nya.
"Nanti aku akan baca."
"Baiklah, aku tutup dulu telefon nya."
"Eh tunggu!." Senja menahan Adrian yang akan mengakhiri obrolan nya.
"Ada apa?."
"Aku sebenarnya dari tadi ingin menelepon mu, Aku ingin mengatakan sesuatu tentang diri ku yang mungkin belum kamu ketahuan Tuan."Ucap Senja tampak ragu.
"Aku tidak mau dengar apa pun lagi, aku sudah tahu semua tentang hidup mu, Semua nya, dan jangan berikan alasan lagi untuk membatalkan pernikahan, ingat lah kau sudah menanda tangani surat perjanjian, kamu tidak boleh melarikan diri." Saut Adrian. Mendengar balasan Adrian Senja memutar bola mata malas nya, lagi lagi Adrian mengingatkan soal Perjanjian mereka.
"Tapi masih ada yang harus kau dengar." ucap Senja.
Tut.. Tut..Tut.. Tut..
Adrian sudah lebih dulu Menutup panggilan telefon nya. "Dia menutup telefon nya, dasar Orang gila......" Pekik Senja dengan kesal.
Ia mengatur nafasnya menahan kekesalan nya pada Adrian. Ia lalu mengambil bantal guling di samping nya dan memukul mukul bantal itu, seolah itu adalah Adrian.
"Kau bahkan belum mendengar aku bicara, dasar kau pria brengseekkk.." ucap Senja Kembali memukul mukul bantal nya.