“Ivory Esmeralda, apakah kau sedang mencoba untuk menguji kesabaranku sekarang? Bukankah sejak awal kau sudah menyetujui semua perjanjiannya?”
“Apa maksudnya Ivory Esmeralda? Namaku jelas-jelas Ivory Asteria, lalu kenapa … Sial, jangan katakan kalau dugaanku benar-benar menjadi kenyataan. Aku memasuki dunia lain?”
“Ingatlah, pernikahan ini hanya akan berlangsung selama 6 bulan lamanya. Jangan berharap aku akan memperlakukanmu sebagai seorang istri karena kau tahu sendiri bahwa aku telah memiliki seorang kekasih yang sangat aku cintai.”
Kalimat yang sama, ekspresi raut wajah dan nada bicara yang sama seperti yang di gambarkan oleh penulis dari novel yang berjudul ‘Kematian Tragis Permaisuri Raja Vampir’ yang Ivory baca sebagian sebelum dia terjatuh dari tangga begitu mendengar kabar tentang kecelakaan kedua orang tuanya.
“Benarkah aku memasuki dunia novel? Pengangguran menjadi Ratu, apakah mungkin? Bahkan Ratu Vampir, bagaimana jadinya nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 08. Rencana Bertahan Hidup
“Bagaimana mungkin kau bisa … Dan aku tidak bisa ….”
Bukannya Ivory yang merasa terguncang ataupun terlihat terguncang karena semalam hampir mengalami kematian kedua. Ini malah Ragnar yang terlihat terguncang seakan baru saja mengetahui sesuatu yang sangat mengejutkan dalam hidupnya.
“Hai, apa yang sedang kau coba katakan sebenarnya? Apa yang aku bisa dan kau tidak bisa? Bukankah kita masih membicarakan pembahasan yang sama dengan yang tadi?” cecar Ivory menatap heran kelakuan pria di depannya.
Bukannya memberikan jawaban, Ragnar malah meninggalkan Ivory begitu saja tanpa mengatakan apapun. Ivory sendiri hanya menatap kepergiannya dengan penuh kebingungan, sebab dia merasa tidak mengatakan sesuatu yang aneh saat pembicaraan tadi.
Hingga tiba-tiba Ivory menyadari sesuatu dan berseru, “Sial, apa tadi bajingan itu mencoba menggunakan kekuatannya untuk membaca pikiranku? Atau mengendalikan aku? Tapi tidak berhasil sehingga membuatnya sangat terkejut. Benarkah itu yang terjadi barusan?”
Ivory hampir lupa bahwa kemungkinan besar dia berada di dalam novel yang dia baca sebelum mati dan menempati tubuh Ivory Esmeralda, meski pertemuannya dengan Moon Goddess memberitahu kemungkinan lain bahwa dunianya yang dulu selalu berseberangan dengan dunia mahluk abadi seperti Vampir, Werewolf dan mahluk abadi lainnya.
Namun, jika benar dia telah memasuki sebuah novel maka saat ini dia berada di pulau Van Amstel, pulau sekaligus kekuasaan para klan vampire. Ivory ingat dengan jelas bahwa para mahluk abadi akan memiliki wilayah kekuasaannya sendiri.
Dan Ivory juga ingat persis kemampuan utama yang dimiliki oleh para vampire bangsawan yaitu pengendali pikiran tapi tidak dengan membaca pikiran vampire lainnya, hanya Raja vampire yang memiliki kekuatan tersebut.
Selain kekuatan pengendali pikiran atau membaca pikiran yang hanya dimiliki sang Raja vampire, para klan vampire juga memiliki ketahanan dan penyembuhan dimana para vampir lebih tangguh daripada manusia, meregenerasi luka, atau peluru dan pisau tidak dapat menyentuh mereka kecuali senjata khusus yang ditakuti para vampire.
Tidak hanya itu para klan vampire juga memiliki kecepatan gerakan khas yang suka menyerbu masuk atau keluar ruangan sebelum manusia bisa bereaksi, atau bergerak cepat dan tiba-tiba menyerang seseorang.
Peningkatan indra juga merupakan kekuatannya terutama dalam mencium makhluk hidup dan darah. Dan Ivory baru menyadari bahwa kemungkinan besar Ragnar baru saja menggunakan kekuatan membaca pikiran kepadanya, tapi Ivory sama sekali tidak terpengaruh kekuatan tersebut.
“Sudahlah, abaikan saja dia! Sepertinya sangat sulit untuk memanfaatkannya agar bisa bertahan hidup di dunia ini. Aku hampir saja lupa bahwa dia salah satu penyebab Ivory Esmeralda mati mengenaskan,” gumam Ivory sembari beranjak dari tempat tidurnya menuju sebuah sofa dan meja yang tidak jauh dari posisi tempat tidurnya.
Ivory meraih selembar kertas dan alat tulis yang berada di atas meja, lalu dia mulai menuliskan sesuatu dengan serius. Ivory sedang menuliskan alur cerita yang sebelumnya sempat dia baca sebagian sebelum dia mati akibat terjatuh dari tangga dan berakhir menjadi Ivory Esmeralda seperti sekarang.
“Astaga, apakah aku terlahir kembali dengan nasib yang sangat buruk? Seberapa keras pun aku mencoba mengingat alur ceritanya, tapi tetap saja aku hanya bisa mengetahui sampai kematiannya. Aku sama sekali tidak tahu apa yang terjadi setelahnya, hanya raja bajingan itu yang langsung mencari ratu baru untuk mengisi posisi Ratunya lagi.”
Ingin sekali rasanya Ivory kembali mengumpat, melampiaskan seluruh amarahnya. Sebab dia tidak mengetahui kelanjutan akan akhir ceritanya. Bahkan dia tidak sempat membaca bagian siapa sebenarnya dalam pembunuhan siapapun yang menempati posisi Ratu vampire.
“Benar! Kenapa aku tidak memikirkannya sejak awal?” seru Ivory tiba-tiba, “Jika aku tidak mengetahui alur cerita selanjutnya, kenapa aku tidak melakukan penyelidikan saja. Setidaknya aku sempat membaca bagian para karakter yang akan muncul dalam cerita itu. Jadi, aku bisa mendekati mereka yang bisa diajak kerjasama sembari menyelidiki dalang yang terus mengincar nyawaku,” sambungnya.
“Ya, kita tuliskan saja tokoh dan karakter yang akan muncul ke depannya. Siapa tahu aku bisa menjadikannya sekutu atau bahkan teman, jika kami cocok.”
Ivory tidak ingin menyerah begitu saja, apalagi saat dia teringat bahwa mungkin saja dia bisa bertemu dengan keluarganya lagi di dunia kali ini.
Akhirnya Ivory hanya menuliskan nama tokoh dan karakter yang bisa dia ingat setelah membacanya, lalu mulai menyusun rencana demi rencana untuk bisa bertahan hidup dan menjadi Ratu Vampir terkuat. Biarlah jika nantinya akan mengubah alur cerita yang sebenarnya, itu lebih baik daripada dia harus ditemukan mati mengenaskan di dalam kamarnya sendiri.
Ivory akan memulai kehidupan barunya sebagai ratu vampire dan bertahan hidup dengan menempatkan para tokoh yang kuat di sisinya. Entah itu berasal dari klan vampire, werewolf, peri dan bahkan penyihir atau manusia sekalipun Ivory akan menjadikan mereka menjadi sekutunya.
...****************...
Jika Ivory sedang menyusun rencana bertahan hidupnya, maka lainnya halnya dengan Ragnar yang berada di dalam kamar Denzel dengan perasaan campur aduk dan keterkejutan yang masih dia rasakan sampai sekarang. Bagaimana Ragnar tidak terkejut, ketika kemampuan membaca pikiran dan menghipnotis vampire lainnya atau manusia sama sekali tidak berguna saat dia menggunakannya pada Ivory.
Perubahan warna mata Ragnar saat itu menandakan bahwa dia sedang menggunakan kekuatan khusus yang hanya bisa dimiliki oleh Raja vampire, selain kekuatan pengendali pikiran. Denzel yang mendengarnya jelas sangat tertarik dengan Ratu Vampir yang baru yang bahkan tak kenal takut untuk menghajar rajanya sendiri.
“Benarkah dia sama sekali tidak terpengaruh dengan kemampuan menghipnotis dan pembaca pikiranmu?”
“Sudah berapa kali kau menanyakan hal itu dan harus berapa kali aku harus menjawab pertanyaan yang sama, Hah?”
“Hehehee … Benar juga. Namun, aku sungguh tidak bisa mempercayainya begitu saja. Bukankah dia satu-satunya vampire yang tidak bisa berada dibawah kendalimu? Apakah kau bisa menggunakan kekuataan pengendali pikiranmu juga?”
Ragnar mulai terdiam, apa yang di katakan Denzel ada benarnya. Haruskah dia mencoba kekuataan pengendali pikirannya kepada Ivory? Atau membiarkannya begitu saja seperti apa yang dia rencanakan sejak awal. ‘Toh para vampire pembunuh akan terus menargetkan Ivory sampai posisi Ratu itu kosong kembali. Itulah yang Ragnar pikirkan sejak tadi.
“Sudahlah, aku akan memikirkannya lagi dan menempatkan seseorang untuk mengawasinya,” ujar Ragnar yang tidak ingin larut memikirkan masalah itu lagi.
“Kau yakin tidak tertarik dengan Ratumu kali ini? Aku bahkan tertarik ingin lebih dekat mengenalnya? Bolehkah aku mendekatinya?” Perkataan Denzel membuat langkah kaki Ragnar terhenti beberapa saat.
“Lakukan sesukamu, tapi ingatlah bahwa kau saat ini berperan sebagai kekasihku,” ujar Ragnar menekankan kata kekasih yang paling dibenci oleh Denzel selama ini.
“Sialan, rupanya kau yang selama ini menyebarkan gossip bahwa aku kekasih kesayanganmu. Aku masih normal ‘yah!” seru Denzel tanpa melewatkan waktu untuk mengumpat dan melampiaskan kekesalannya.
Bersambung ….
mampir absen mo ikut ngehaluin ivory yachhh😁😁
Ragnar apa yang kau pikirkan lagi cari tahu benar atau tidaknya.
Rend Damien Xandrio ternyata adalah orang yang sudah menolong Ivory.