NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 FOREVER LOVE bag.22

3 hari kemudian Marcell sudah bisa menginjakkan kakinya sendiri meskipun dibantu dengan tongkat, ia mulai berjalan sendiri, hal yang membuatnya semangat untuk sembuh adalah kehadiran Jessy, ia selalu menunggu kedatangan wanita cantik berambut panjang itu dengan senyum manisnya, hingga pada akhirnya Marcell bisa meninggalkan rumah sakit.

Jessy menghampiri Marcell ia duduk di sampingnya,  menggenggam tanggannya, tak terasa beberapa air mata menetes, tangan Marcell bergerak perlahan menghapus air mata Jessy,  meski tanpa sepatah katapun tatapan mata mereka sudah cukup mewakili segalanya.

"Bagus Marcell,  kau hebat!! " ujar Dr.  Raka sembari menepuk pelan pundaknya,  ia hanya menggangguk kecil dan tersenyum.

"kalau begitu,  kakak tinggal dulu,  istirahatlah, oh ya Jessy nanti temui saya di ruangan saya ya. "

"iya, baik.  "

Jessy menatap mata Marcell,  sebuah senyuman mengambang tipis di bibir Marcell.

"Kau benar-benar jahat Marcell,kau tau betapa khawatirnya aku melihatmu tertidur selama itu? " ujar Jessy sedikit kesal

"maafkan aku! "

"sudahlah,  simpan dulu permintaan maafmu, kamu harus pulih dulu baru minta maaf padaku."

"Baik, baik jangan menangis"

"aku tidak menangis..."

Jessy menyembunyikan Air matanya dengan berpaling muka.

"istirahatlah,  aku akan menemui Dr. Raka,  nanti aku kembali"

"terima kasih! "

"aku akan segera kembali"

Jessy meninggalkan Marcell, di depan ruang rawat Jessy menangis tersedu-sedu ia bahagia Marcell kembali sampai ia tak lagi bisa menahan air matanya, setelah meluapkan perasaannya Jessy pun membasuh mukanya dan langsung menuju ruangan Dr.  Raka.  Rupanya disana juga ada dokter Meyka.

Tok tok tok...

"oh Jessy,  masuklah "

"terima kasih,  hallo dokter Meyka"

"hallo Jessy,  bagaimana perasaanmu hari ini? "

"aku bahagia, " Ujar Jessy perlahan sambil menggigit bibirnya menahan diri agar tidak menangis, Meyka memeluknya.

"tidak apa-apa kau boleh menangis. Bukankah kau menangis karena bahagia? Kita semua bahagia Marcell telah kembali, dia bahkan sudah siap meninggalkan rumah sakit"

Jessy mengangguk pelan dan menghapus air matanya.

"bagus,  bahagialah selalu.  Jessy,  terima kasih ya " ujar Dr.  Raka

"untuk apa dok? Seharusnya saya yang berterima kasih karena sudah di ijinkan secara khusus menemani Marcell,  dan maafkan saya karena saya bertingkah berlebihan"

"tidak Jessy,  saya yang berterima kasih,  jika kamu tidak disini kita tidak tau kapan Marcell akan sadar, berkatmu Marcell sadar lebih cepat"

Jessy terdiam, ia hanya mengangguk.

"kamu tau Jessy, Marcell sangat mencintaimu,  semenjak kamu kembali ke korea Marcell kehilangan semangat hidupnya,  dia jadi sedikit menutup diri,  bahkan selama setahun belakangan ini dia hanya sesekali bertemu dengan teman-temannya, dia juga jarang pulang ke rumah.  Dia menghabiskan waktunya di kantor, jadi jika memang memungkinkan tetaplah berada disampingnya,  saya dan meyka mendukung hubungan kalian, alangkah baiknya jika kalian bersama"

"aku tidak yakin dengan keadaanku, aku hanya terlihat seperti orang normal"

"Apa yang kau bicarakan, ?"

"Aku bisa saja menjadi monster untuknya suatu saat nanti, aku bisa gila kapan saja dok, itulah kenapa saya tidak yakin"

"Jessy ... "

Meyka menggenggam tangan Jessy dengan erat.

"Kami percaya padamu ! Kamu bukan monster dan kamu juga tidak gila, semua orang pernah mengalami keterpurukan, dan yang harus kita lakukan adalah menghadapinya lalu memperbaikinya bukan melarikan diri"

"Aku .. aku hanya .." Jessy terbata

"Kau mencintai Marcell ?"

Jessy mengangguk pelan dengan mata berkaca tangannya meremas tangan Meyka yang berusaha meyakinkannya.

"Kau mau mencobanya? Jangan pernah takut kau harus hadapi dan lawan semua masa lalumu yang buruk. Kau percaya padaku ?"

Seperti mendapat dukungan penuh Jessy ingin mencoba melampai dirinya, mencintai Marcell.

"Iya. Aku akan berusaha..."

"Bagus . Sekarang kau adikku"

Meyka memeluk Jessy dengan erat

"terima kasih Jessy! " ujar Meyka

"ya , Jessy . terima kasih Kamu boleh kembali menemui Marcell.  Tapi sebaiknya kamu juga istirahat, kamu harus jaga kesehatanmu,aku lihat kau sangat kurang tidur "

"aku akan istirahat di kamar Marcell"

"Jessy,  nanti setelah aku selesai praktek aku Ingin mengajakmu makan. Setuju!!! "

"baik dokter Meyka"

"panggil kakak saja, "

"baiklah... kakak"

Jessy kembali ke kamar Marcell, ia melihat Marcell sedang tertidur. Ia pun menghubungi Alex ia mengatakan bahwa dalam waktu dekat Marcell bisa meninggalkan rumah sakit,Jessy tertidur berbantalkan tangan disamping Marcell, saat Marcell terbangun ia membelai rambut Jessy dengan Mesra.  dia sangat berterima kasih pada Jessy,  ia berjanji akan segera pulih dan menyatakan perasaannya pada Jessy.

Waktu pun berlalu,  Hari ini Marcell di perbolehkan pulang,

"kakak sudah mengemasi barangmu,  nanti minta sopir antar ke rumah kakak saja" ujar Raka

"tidak bisa Mas,! "

 tiba-tiba Meyka datang dengan tergesa-gesa memperlihatkan raut wajah yang di liputi kecemasan.

"Dimana ponsel kalian, kenapa tidak ada yang menjawab telponku?" ujar Meyka geram

"kenapa? "

"mama akan kesini,  dia berencana menginap di rumah kita,  kita tidak bisa bawa pulang Marcell ke rumah kita" jelasnya

"aku ke apartemen aja, lagi pula aku sudah baik-baik saja"

"siapa yang akan mengurusmu? Kenapa mama mendadak kemari sih" ucap Raka

"maaf aku terlambat!! " tiba-tiba Jessy datang

"oh Jessy.. Bagaimana jika di tempat Jessy? "

"Raka,  apa-apaan sih kamu.  Mereka kan... "

"memangnya ada apa? " tanya Jessy

Jessy berencana membantu kepulangan Marcell namun rupanya ada hal yang lebih mendesak daripada itu.

"begini Jessy,  Mama  akan.. Maksudnya orang tua saya akan ke rumah dan akan menginap jadi saya tidak Bisa bawa Marcell ke rumah karena orangtua saya tidak ada yang tau jika Marcell mengalami kecelakaan,  jadi jika kamu tidak keberatan apa kamu bisa mengurus Marcell sementara waktu? "

"Saya.  Ya.Tentu saja "

"kamu tidak keberatan aku ikut di rumah kamu? " tanya Marcell

"tidak.  Aku bisa merawatmu dalam masa pemulihan "

"terima kasih"

"Jessy terima kasih banyak.  Oh ya Marcell jika kenapa-napa langsung hubungi kakak"

"baik kak. "

"Mey kamu antar mereka ya,  setengah jam lagi aku ada operasi"

"tapi aku harus jemput Gio"

"kebetulan saya di antar sopir jadi kakak gak perlu antar"

"terimakasih Jessy! "

Merekapun bersiap,  barang Marcell sudah di mobil.  Merekapun berangkat. Sepanjang perjalanan Marcell tak melepaskan pegangan tangan Jessy, sesekali Marcell bersandar di pelukan Jessy, sudah sejak lama Marcell tidak melihat jalanan seperti ini rasanya sangat menyenangkan.

Setibanya di rumah.

"mba kamarnya sudah siap? "

"ya ampunn...  Maaf non,  mba belum bereskan. " ujar Art di rumah

"ya sudah tidak apa-apa, pak minta tolong bawa kopernya ke kamar saya aja ya,"

"baik non"

"ke kamarmu? " tanya Marcell

"iya.  Apa kamu tidak suka? Baiklah kalau begitu aku minta bawa turun kembali kopermu"

"ah tidak... Tidak.  Tidak apa-apa sepertinya di kamarmu lebih nyaman"

Jessy hanya tersenyum,  ia tau ini sedikit tidak sopan tapi ia merasa ini putusan yang tepat, ia harus menebus kesalahannya pada Marcell,  karena menurut keterangan polisi dan rekaman cctv Marcell mengalami kecelakaan tepat saat membaca email dari Jessy.

"tidurlah,  aku akan siapkan makan malam "

"kamu tidak mau menemaniku dulu? "

"Baiklah,  aku akan menemanimu sambil menyusun baju dari kopermu"

"ahh biar aku saja yang susun, di dalam ada.... "

"aku tau..! "

"tidak apa-apa ? Baiklah,  lakukanlah"

Marcell merebahkan badannya di ranjang Jessy dan memandangi sekeliling,  terkadang ia harus bersyukur mengalami kecelakaan itu karena ia menjadi dekat dengan Jessy.  Ia melihat Jessy yang sedang menyusun bajunya dilemari,  namun yang terjadi rupanya tanpa disadari Marcell Jessy menangis, ia nampak menyesal. Sangat menyesal !!!

"tidurlah, " ujar Jessy

"tidurlah juga disampingku"

Jessy beranjak menuju tempat tidur dan merebahkan badannya disamping Marcell,  ia memeluk Marcell yang tak lama terlelap.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!