Bukan Ayahku

Hari minggu,..

Waktu siang di cuaca yang cerah, Levi dan Diora sedang menonton film pendek di salah satu stasiun tv. Levi mengenakan kaos singlet, celana kolor keropi dan sarung andalannya. Diora biasanya hanya pakai kaos oblong dan celana pendek selutut kalo dirumah.

Saat sedang asik nonton, Diora membuka percakapan.

" Ayah, benarkah keluarga macaspa runtuh dua puluh tahun lalu ? " tanya Diora. rupanya Diora kepikiran dengan ucapan ayah Brian, Hardana Kusuma semalam.

" Mungkin memang benar tapi ibumu adalah Keluarga inti yang selamat. ayah bukan keluarga inti nak, hanya orang luar. tapi, karena nama keluarga ibumu, kamu harus memilikinya,. nama keluarga tersebut. jadi, ayah pun meneruskan saja. " jelas Levi.

" Nama ibukan Danisa Macaspa. disingkat jadi DM kan ? " tanya Diora.

" mungkin kah ibu punya kembaran yah ? " tanya Diora.

" Kenapa kamu bertanya seperti itu ? " tanya Levi.

" Ibu Brian punya Inisial yang sama dengan ibu ayah. DM juga,." jelas Diora.

Kening Levi mengkerut.

" em,. Begini nak, inisial sama bukan berarti dari keluarga yang sama. bisa saja D dari Dinda, Dina, Dita, Disa, dan M nya bisa Marsita, Marpuah, Mardiah dan lain lain " ucap Levi logis.

" hmm.. iya juga.. soalnya aku ngak pernah lihat foto ibu sih,. tapi yah, anehnya ibunya Brian agak mirip sama aku loh yah.. " ucap Diora mejelaskan dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Otak kecil mu ini jangan dipakai buat mikir hal berat seperti berteori, nanti over load... biasanya juga dipakai untuk mikirin KJ saja kok.. " ucap Levi meledek Diora sambil mengacak-acak rambut Diora.

" ih ayah.. jadi berantakan ini.. " omel Diora.

" alah,. kamu aja belom mandi. " cibir Levi.

" ayah tuh yang belom mandi, bangun tidur terus ngopi ! masih bauk embek.. " balas Diora.

" ga pa pa. kambing aja ngak mandi tetep laku.. " balas Levi.

" ayah kambing dong ! " ejek Diora.

" eee... " Levi langsung mengapit leher Diora di antara lengan dan ketek nya.

" eww.. ayah.. lepas ih bau ! " elak Diora menutupi hidung nya.

" ya,.. cium aja ini ketek ayah ! wangi deodoran di bilang bau ! " ejek Levi.

Tiba-tiba.

tok.. tok.. tok.. Terdengar suara ketukan pintu.

" Ya, sebentar.. " ucap Levi. Levi melepaskan Diora dan berjalan membuka pintu.

Ceklek.. Ada Krisan di balik pintu. Krisan terlihat rapi dan modis. Krisan mengenakan kaos berwarna jingga dilapisi kemeja kotak-kotak warna senada. Rambutnya pun di tata sedemikian rupa.

" selamat datang tuan muda, silahkan masuk.. " sapa Levi.

" Siapa ayah ? " tanya Diora menyembul dari balik tubuh ayahnya.

" Tuan muda,. " jawab Levi berbalik ke arah Diora.

Levi langsung membuka sarung yang dipakainya. Tampaklah celana kolor Keropi warna hijau yang dipakainya. Levi tidak sadar dan malah menyarungkan sarungnya ke tubuh mungil Diora.

" Ganti baju sana ! " bisik Levi sambil melototi penampilan putrinya yang agak kucel itu.

" ayah juga.. " bisik Diora kemudian, Diora langsung lari menuju kamar nya.

" Maaf ya tuan muda.. silahkan duduk dulu. tunggu sebentar ya tuan muda.. " ucap Levi.

Levi pun mengganti celana nya dengan traning panjang.

Levi juga membawa minuman dan cemilan biskuit dengan nampan untuk dihidangkan.

Krisan mencoba menahan tawanya dari momen awkwrd tadi.

" Selera om bagus juga.. " puji Krisan dengan mengacungkan jempolnya setelah Levi muncul.

" Diora yang pilihkan,. kado ulang tahun katanya. ada 12 biji . tuan mau ? ada yang masih baru. " tawar Levi.

"Diora yang pilihkan.. boleh kalau om mau kasih. " jawab Krisan tanpa ragu.

" Tuan muda, saya ngak niat ngasih beneran.. cuma pamer saja,. " ucap Levi.

" Saya kira beneran. " ucap Krisan.

Levi menggelengkan jarinya.

" Tidak semudah itu tuan muda.. ! itu kado dari putri saya, cuma buat saya.. " ucap Levi mengangkat bahunya.

" Hmm.. " Krisan hanya berdehem ria.

" ngomong-ngomong Tuan ada perlu apa kemari ? " tanya Levi.

" Saya mau mengajak Diora nonton om,. " jawab Krisan jujur.

" Kok ngak ngasih tahu saya sebelumnya ? " tanya Levi.

" ini lagi ngasih tahu om. boleh ngak saya ajak anaknya nonton om ? " tanya Krisan.

" Saya sih ngak kasih izin tapi, tanya pendapat putri saya dulu lah. " jawab Levi.

ceklek. Diora keluar kamar dengan pakaian yang lebih sopan. bukan kaos oblong yang kebesaran atau celana pendek. Diora memekai kaos putih di lapisi dengan kemeja kotak-kotak warna cokelat muda. Diora menyesuaikan dengan pakaian Krisan.

" cantik nya anak ayah.. " puji Levi.

" makasih ayah.. " jawab Diora.

" Diora, ini tuan muda mau ngajak kamu nonton katanya. " Levi langsung to the point tujuan Krisan kemari.

Diora menatap ke arah Krisan. dan Krisan mengangguk kepala.

" baik lah, boleh kan yah ? " tanya Diora.

Levi terdiam ia kalah telak ternyata putrinya setuju untuk pergi.

" Ya tentu saja,. jalan-jalan lah, nikmati masa muda.. " ucap Levi akhirnya legowo.

" Kalo begitu kami berangkat sekarang om.. " pamit Krisan.

" Dah ayah.. cup.. " Diora mengecup punggung tangan Levi.

Krisan pun jadi melakukan hal yang sama.

Krisan dan Diora pergi, Krisan bawa motor hari ini.

" bayi merah mungilku sudah tumbuh jadi gadis sekarang, padahal baru kemarin,. nanti dia jadi dewasa, lalu menikah, ayahnya mau ditinggal nikah... " guman Levi. ia merasa sedih dan terharu di saat yang bersamaan.

**

Di bioskop Diora dan Krisan menonton film Megalodon 1. selesai menonton.

" film nya seru banget.. apa lagi pas hiu nya mecahin kaca.. " komen Diora antusias.

" iya,. seru.. CGI nya keren.. " komen Krisan.

" Beli eskrim yuk. " ajak Krisan menggandeng tangan Diora.

" Tuh, kan kakak gampang banget menyentuh aku tanpa permisi " komen Diora.

" Jadi, ngak boleh ? " Krisan menanyakan hal yang sudah pasti.

" ya enggak. tanya dulu aku kasih izin atau ngak ? " ucap Diora.

" boleh aku gandeng tangan kamu ? " tanya Krisan.

" ngak boleh. " jawab Diora.

Tapi Krisan malah menggandeng tangan Diora lagi.

" mangkanya aku males tanya pasti kamu tolak. " ucap Krisan acuh.

" kak, lepasin.. " ucap Diora pelan.

" gak mau.. " jawab Krisan watados.

" kakak kenapa sih kayak gini sama aku, " omel Diora.

" Giliran orang lain langsung kakak suruh lepas. kalo kakak sendiri aku minta lepasin ngak dilepas malah di kekepin kayak gini " Diora lanjut ngomel.

Srett... Krisan menarik Diora ke tempat yang sepi dan Blind spot.

cup... Krisan mendaratkan kecupan kecil di bibir Diora.

Diora melotot dan langsung menutup mulutnya.

" Kak, ini pelecehan loh, mencium tanpa permisi.. " ucap Diora.

" Tapi kamu menerimanya. " jawab Krisan enteng.

" kan aku ngak siap,. orang kakak tiba-tiba. " jawab Diora.

" Boleh aku cium lagi ? " tanya Krisan.

" no ! ngak ada cium- cium an. " ucap Diora ia menghindar.

" Gemesnya,.. " komen Krisan.

Tidak ada cium-cium an lagi. Krisan mengajak Diora makan dan jalan-jalan seperti tidak ada apa-apa yang terjadi.

Krisan bahkan mengajak Diora foto box bersama.

Ia juga memotret mereka berdua dan langsung mengupload foto mereka di akun instagramnya. Tidak lupa dia menandai Diora.

@kri$_anNB menandai @dioralevianant.

Happy weekend.