NovelToon NovelToon
Duchess Who Lost Her Memory

Duchess Who Lost Her Memory

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Selingkuh / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Gadis Amnesia
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: ldya ambar

seorang Duchess yang dikenal kejam tiba tiba hilang ingatan. melupakan suaminya sang Grand Duke rian Vosger serta anak nya Felix Vosger. dikenal sebagai seorang yang kejam seketika berubah menjadi baik akan kah Duchess mengingat kenangan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ldya ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eps 22:kedatangan kakak duches

Keesokan harinya saat pukul 10 pagi tuan count Robert tiba di kastil Vosger setelah mendapat surat undangan dari adik kesayangan nya.

"Bagaimana kabar mu clara?" Tanya count Robert tersenyum memandangi adiknya yang telah menyambut nya di depan pintu kastil.

"Aku baik-baik saja kakak, bagaimana dengan kakak?"

"Ya aku baik-baik saja, walaupun aku sibuk aku tentu saja tidak bisa mengabaikan surat undangan adik kesayangan ku ini," goda count Robert mencubit hidung clara yang mancung itu hingga mulut nya keliatan manyun.

"Kakak jangan lakukan ini, aku bukan lah anak kecil lagi," gerutu clara cemberut.

"Iya kau benar adik ku, kau sudah dewasa sekarang tapi bagi kakak mu ini kau masih anak kecil."

Clara menggandeng tangan count Robert masuk ke dalam kastil.

"Kakak jangan mengatakan nya didepan felix seperti itu nanti," ucap clara tersipu malu dengan wajah yang cemberut.

"Tentu saja."

Mereka berjalan menuju ruang kerja duches yang keliatan sangat sepi. Clara memang sengaja menyuruh prajurit untuk tidak menjaga didepan ruang kerjanya dengan alasan agar mereka tidak menganggu momen kakak adik itu. Hanya pelayan leah lah yang selalu berada disisinya karena ia tahu bahwa leah mampu dipercaya.

"Leah tolong bawakan teh dan cemilan kemari," pinta clara pada leah.

"Baik nyonya."

Leah pergi dari ruangan itu meninggal kan mereka berdua di ruangan itu.

"Kau bilang bahwa kau ingin mengatakan sesuatu padaku, apa itu?" Tanya count Robert penasaran sambil duduk disofa diruang kerja duches itu.

"Aku hanya ingin tahu apakah kakak bisa mendapatkan surat cerai dengan stempel kaisar?" Tanya clara serius.

Dahi count Robert mengerut dan sangat terkejut mendengar perkataan adiknya itu.

"Apa kau ingin bercerai dengan duke?"

"Apa? Tentu saja tidak."

"Lalu? Untuk apa kau menginginkan nya?" Tanya count Robert curiga dan penasaran pada clara.

Clara menghela napas sejenak, "ini untuk marchiones dristus,"

"Apa? Tapi kenapa? " Tanya count dengan terkejut. Ia tidak menduga jika adiknya meminta bantuan untuk mendapatkan surat cerai dengan stempel kaisar yang artinya orang itu harus menandatangani surat penceraian itu tanpa alasan apa pun.

"Sebenarnya aku kasian pada marchiones karena mengalami kekerasan dalam rumah tangga."

"Apa?" Tukas count Robert terkejut.

"Itu tidak mungkin, marques selalu melakukan marchiones dengan sangat baik jadi tidak mungkin marques melakukan hal itu," sambung count Robert tak percaya dengan perkataan clara.

"Kakak dia adalah pria bunglon, dia bersikap baik hanya didepan orang saja. Aku sangat tahu bagaimana marchiones mengalami hal buruk itu." Clara menatap serius pada kakaknya dan dia tidak terlihat sedang berbohong.

"Apa semua itu benar? Kakak memang pernah mendengar rumor itu tapi kakak tidak menduga jika marques melakukan hal itu pada istrinya."

"Bukan hanya pada istrinya saja tapi dengan anaknya juga."

Count Robert terkejut dan mencoba memikirkan tentang surat perceraian marchiones dan marques.

"Apa marchiones menginginkan perceraian ini?" Tanya count Robert.

"Ya benar, dan setelah berpisah aku akan memberikan dukungan penuh untuk nya."

Pria itu tersenyum lalu mengelus rambut clara perlahan.

"Baiklah kalau begitu kakak akan mengirim kan surat itu pada mu."

"Benarkah?" Tanya clara dengan raut wajah senang.

"Ya dengan stempel kaisar juga," ujar count Robert.

"Terima kasih kakak."

"Apakah tuan duke juga mengetahui hal ini?" Tanya count Robert.

"Tidak, aku tidak ingin dia tahu."

"Clara kau harus mengatakan nya pada duke, kita tidak tahu bagaimana reaksi marques saat mendapat surat cerai itu mungkin dia akan melakukan hal buruk padamu jika dia mengetahui nya dan kau butuh keamanan dari duke."

"Iya aku akan mencoba untuk mengatakan nya."

"Baiklah, kau tidak boleh melakukan hal itu tanpa sepengetahuan suami mu," ujar count Robert.

Dua hari kemudian count Robert mengirimkan surat penceraian dengan nama marchiones dan marques beserta dengan stempel dari kaisar kepada adiknya clara.

"Awalnya kupikir kalau kakak tidak akan membantu ku tapi sepertinya tidak begitu ya," ucap clara membuka amplop yang dikirim dari count Robert dan tersenyum setelah membaca isi amplop berwarna coklat itu.

Clara meraih kertas kosong dan pena diatas meja nya lalu menulis nya dengan gerakan tangan yang gesit.

"Leah tolong kirim amplop dan surat ini pada marchiones," pinta clara pada leah.

"Baik nyonya."

'Aku tidak berniat memberi tahukan hal ini pada duke karena khawatir jika dia tidak setuju jika aku melakukan nya," batin clara menghela napas panjang.

Ditempat lain.

Count Alex lorenzo sedang minum di sebuah club yang terpencil di pinggiran ibu kota. Tempat dimana para penjahat,pesolek, dan rakyat biasa berkumpul untuk melakukan judi atau hanya sekedar minum-minum.

"Sialan kau! bagaimana bisa kau melupakan ku clara," Geram count Alex meletakkan gelas kayu milik nya diatas meja dengan keras. Semua orang menatap count Alex sekilas namun mereka tidak dapat melihat wajahnya karena jubah yang menutupi wajahnya.

Dia keliatan sangat mabuk berat dan merayau kemana mana. Semua orang hanya mengabaikan nya karena dia mabuk. Sudah beberapa hari ini count Alex terus minum dan minum, ia merasa seperti putus asa karena clara.

"Aku tidak akan membiarkan duke mengambil dia dari ku," gerutu count Alex kemudian meneguk kembali minuman nya.

******

"Ibu," Panggil felix membuka pintu ruang kerja clara perlahan.

"Iya felix, ada apa?" Tanya clara menatap felix.

"Apa ibu sedang sibuk?"

"Tidak juga, kenapa?" Tanya clara bangkit dari duduknya lalu menghampiri felix.

"Aku ingin mengajak ibu bermain," ujar felix terlihat ragu-ragu.

"Tentu kita bisa bisa bermain,"ucap clara menggandeng tangan kecil putranya dan keluar dari ruangan itu.

"Jadi kita akan bermain apa?" Tanya clara penasaran.

"Hm..." Felix terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Bagaimana jika kita membuat cookies coklat?" Tanya clara menatap felix. Ia sangat menyukai ide clara itu.

"Iya itu bagus! Mari kita pergi ke dapur." Felix menarik jari jemari clara menuju dapur kastil.

1
Nia Kurnia
masih menyimak
Evian Ningsih
Kecewa
Evian Ningsih
Buruk
eritaaee aa
daebak thorr👏👏
Withealth Manttrim
keren banget
Agus Tina
Semakin penasaran ..

.
Lestari Ratnawati
lanjut author 🫰
Annida Annida
ceritanya bagus dan bikin penasaran, lnjut tor
Kuri
Ngakak guling-guling 😂
Dallana u-u
Jangan lupa update yaa, ini fan berat nih
Gladys
Jalan ceritanya keren, endingnya bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!