NovelToon NovelToon
Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Konflik etika
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Pernah mengalami pelecehan saat akhir SMA, membuat Latifa hampir gila dan trauma. Latifa berubah drastis dan selalu mengurung diri serta depresi. Hal itu membuat kedua orang tua Latifa curiga.

Satu-satunya cara agar Latifa sembuh, yaitu Latifa diungsikan ke kampung halaman orang tua Latifa yang tentram dan damai.

Empat tahun kemudian Latifa kembali ke kota, demi sang buah hati. Latifa melamar pekerjaan di sebuah rumah makan yang ternyata pemiliknya merupakan seseorang yang ada hubungannya dengan lelaki yang pernah membuat masa depannya menjadi suram.

Ketika Latifa sesekali membawa sang putra semata wayang ke kota, kehadiran sang putra menimbulkan sebuah kecurigaan seseorang. Siapakah sebenarnya seseorang itu, sampai rela menyewa mata-mata untuk mengawasi putra dari Latifa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Akte Kelahiran Gaza

  Dika melempar sebuah map ke atas ranjang. Latifa menatap map itu. Dia tidak memungut atau menanyakan map apa itu? Yang dia ingin adalah segera keluar dari tempat ini yang menurutnya terkutuk.

  "Bukalah map itu!" titahnya seraya menatap Latifa yang terduduk di ranjang. Latifa tidak menggubris perintah Dika, dia tidak suka laki-laki itu memerintahnya.

 Dengan terpaksa Dika membuka map yang tadi dia lempar. Sebuah kertas lebih tebal dari kertas HVS dikeluarkan dari map itu, lalu Dika memperlihatkannya pada Latifa sembari tersenyum.

  Mau tidak mau Latifa melihat dan akhirnya membaca kertas yang di atasnya terdapat sebuah tulisan cetak komputer. Di sana tertulis sebuah nama yang tidak asing baginya. Nama sang buah hati tercetak hitam dan tebal.

  "Gaza Al Kahfi Pratama." Lengkap dengan tanggal lahir yang sesuai dan kedua orang tua yang tertulis jelas di sana. Namanya dan nama seseorang yang membuat mata Latifa terbelalak tidak percaya.

  "Ini apa?" tanyanya masih belum paham.

  "Itu kutipan surat akte kelahiran milik Gaza anak kita."

  "Anak kita? Apa maksud kamu, dia hanya anakku. Gaza hanya anakku," tekannya mengakui.

  "Kenapa nama Gaza ditambahi di belakangnya? Lalu kenapa ada nama Pradika Pratama? Kenapa kamu sembarangan menambahi nama anakku dan menyematkan nama kamu di dalam akte kelahiran ini?" tatap Latifa terkesima.

  Dika mengulum senyum lalu berkata, "Aku ayah biologisnya, makanya aku sematkan nama belakangku di belakang nama anak kita. Dan Pradika Pratama kenapa tertulis di sana, karena nama papanya Gaza adalah aku," tegas Dika yakin.

  Latifa menatap kutipan akte kelahiran milik Gaza itu, dia tidak sependapat dengan Dika kenapa nama belakangnya ditambahi nama lain.

  "Seharusnya kamu tidak sembarangan menyisipkan atau menambahkan nama kamu di belakang nama anakku, karena kamu tidak ada peran penting selama ini."

  Lagi-lagi Dika tersenyum miring, dia akui memang tidak punya peran penting selama ini terhadap Gaza, tapi mulai detik ini sejak namanya tersemat di dalam kutipan akte kelahiran, Dika akan menjalankan perannya sebagai papa. Memberikan hak dan kewajibannya sebagai papa seperti termaktub di dalam akte kelahiran tersebut.

  "Aku memang tidak punya peran penting dalam hidup Gaza selama ini, tapi mulai detik ini aku akan menjalankan peranku sebagai papa seperti yang termaktub dalam kutipan akte kelahiran itu," tegas Dika penuh keyakinan.

  "Tidak perlu, aku tidak butuh perananmu dalam kehidupan Gaza, sebab Gaza hanya anakku. Cukup nama kamu tersemat di dalam akte ini, itu sudah cukup," balas Latifa berkeras.

  "Terserah kamu, yang jelas namaku sudah tercantum dalam akte itu dan kartu keluarga kita," tegas Dika lagi tidak peduli Latifa protes apapun.

  "Lalu, jika akte kelahiran ini bisa dibuat sebelum buku nikah kita keluar, kenapa kamu masih meminta aku untuk menikah denganmu, apa semua ini tipu dayamu untuk menjebak aku? Kamu dasar bajingan, penipu," pekiknya seraya berdiri dan memukul dada Dika.

  Sekali pukul tangan Latifa kini sudah diremas dan dilemahkan oleh cengkraman Dika. Dika membawa tubuh Latifa menuju dinding dan menghimpitnya.

  "Aku tidak menipu, dengarkan aku dulu. Gaza itu butuh kita, aku dan kamu. Jadi cara itu aku lakukan supaya kita bersatu merawat anak kita."

  "Anakku bukan anak kita," sela Latifa tidak terima.

  "Baiklah aku tidak peduli apa katamu, yang penting aku sudah bisa menggenggammu dalam naungan hukum negara. Aku sudah memilikimu secara sah baik agama maupun negara, dan kamu tidak bisa pungkiri itu. Karena aku tidak akan pernah mengingkari janji yang pernah aku ikrarkan di depan penghulu, lalu dihapus begitu saja, itu sangat tidak mungkin." Dika menegaskan di depan wajah Latifa sehingga deru nafasnya menerpa wajah Latifa.

  Latifa menghela nafasnya perlahan, sebab deru di dalam dadanya begitu kencang tatkala tubuhnya begitu dekat dengan Dika.

  "Lepaskan, aku ingin pergi dari sini," berontaknya seraya menepis tangan Dika.

  "Jangan berontak, jika kamu berontak terus, maka jangan salahkan aku jika kita akan mengulangi lagi kejadian dulu sampai menyebabkan Gaza hadir, kecuali jika kamu sudah tidak sabar ingin memberi adik untuk Gaza," seringai Dika seraya mempermainkan wajah Latifa dengan jemarinya. Dika mengusapnya seakan tidak sabar meraup wajah yang sejak lama dia impikan ini.

  "Menyingkirlah, aku sangat gerah. Aku ingin pulang ke mess," pinta Latifa seraya menepis tangan Dika yang sudah menggerayang wajahnya.

 "Kamu sudah sah menjadi istriku, jadi wajar jika aku memintanya kini."

  "Apa maksudmu? Bukankah setelah akte kelahiran Gaza dibuat, aku bisa meminta menyudahi pernikahan ini. Sekarang namamu ada di dalam akte kelahiran Gaza dan dinyatakan sah sebagai papa biologisnya. Jadi, urusannya denganku apa? Aku sudah memenuhi kemauanmu, dan sekarang aku tidak menginginkan pernikahan ini berlanjut, jadi sekarang aku meminta kepadamu batalkan pernikahan ini, aku mohon," pinta Latifa dengan wajah yang penuh permohonan.

  Dika menatap wajah yang sedang memohon itu di hadapannya. Bibirnya bergetar seakan menandakan betapa ia memang tidak pernah mau menjalani pernikahan ini. Tapi, Dika tidak akan menyerah, sejak dulu dia menyukai Latifa. Lalu kini dia sudah mendapatkan Latifa secara sah baik agama maupun negara, meskipun harus melewati sebuah drama.

  "Tidak semudah itu kita membatalkan pernikahan yang sudah tercatat secara sipil. Apalagi aku yang sejak dulu menyukai kamu. Tapi kamu justru jadian dengan lelaki licik itu. Tapi aku beruntung, karena jebakan Arda akhirnya aku bisa sampai di sini dan memiliki kamu seutuhnya. Lalu memiliki anak setampan Gaza. Jebakan Arda memang tepat sasaran, awalnya dia ingin menjebakku dengan sebuah minuman supaya aku bisa melampiaskan malam perpisahan itu dengan perempuan bayaran," tutur Dika.

  "Apa maksudmu? Arda? Aku tidak pernah jadian sama siapapun termasuk Arda di malam perpisahan itu." Latifa menyangkal apa yang dikatakan Dika. Otaknya berputar apa kaitannya semua yang dilakukan Dika padanya dengan Arda.

  "Sudahlah. Kamu tidak perlu memberi dalih apapun. Yang penting bagiku sekarang, kamu sudah milikku seutuhnya. Dan tidak ada yang bisa memisahkan pernikahan kita termasuk kamu," tegas Dika seraya mengecup bibir Latifa singkat.

  "Ahhhggg." Latifa meraung sesaat setelah Dika mengecup bibirnya singkat tanpa sepengetahuannya. Hidupnya kini benar-benar dalam genggaman Pradika, lelaki yang dulu pernah menghancurkan masa depannya.

Besoknya,

Latifa sudah bersiap akan bekerja di Salina Restoran. Semalam dengan terpaksa dia tidur di apartemen Dika karena Dika sengaja menahan dan mengurungnya. Untungnya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Latifa sedikit lega. Ingin kaburpun, Latifa tidak paham membuka pintu apartemen ini.

 Latifa menuju dapur di apartemen itu, tenggorokannya terasa haus setelah semalaman menahan haus dan lapar karena marah pada Dika.

  Di dalam dapur sudah terdapat Dika dengan pakaian kantornya, celana bahan dan kemeja biru navy melekat sempurna di tubuhnya. Dika kini sedang memainkan sebuah alat masak. Lalu menggiling buah mangga dijadikan jus.

  "Sarapan pagi kita sudah siap, Sayang," selorohnya tiba-tiba, seraya membalikkan tubuh menatap Latifa dan mengangkat dua porsi nasi goreng dan dua gelas jus mangga yang dibuat sendiri. Latifa seakan ketahuan sedang mengawasi sehingga ia tersentak.

  "Sarapan pagilah dulu sebelum pergi bekerja, Sayang. Duduklah di sini," sambutnya begitu manis dan romantis membuat suasana pagi Latifa terasa beda dan bermakna.

  "Sayang?" benak Latifa bertanya dengan kata sayang yang diucapkan Dika barusan untuknya.

1
Noviyanti
kesempatan dalam kesempitan ya dika 🤣
Noviyanti: ya lagu fokus cari cuan dulu Lin
Lina Zascia Amandia: Oh ya? Asik dong, kak Novi bisa baca karya sy.
total 4 replies
Noviyanti
dika teringat latifa mah
Noviyanti
gk sabar dika ketemu sama gaza
Lina Zascia Amandia: Mksh Kak Novi udh hadir.
total 1 replies
Citra Merdeka
dika nyosor terus 😁
Citra Merdeka: 😁😁😁🍓🍎🍎🍊🍈
Lina Zascia Amandia: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
Citra Merdeka
like
Lina Zascia Amandia: Trmksh
.. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Nasir
Lanjut...
HarryJu
Next...
Riyall Arieserra
up date lagi torr
Lina Zascia Amandia: Ditunggu ya besok.
total 1 replies
Citra Merdeka
nunggu latifa kena penyakit bucin 😁
Lina Zascia Amandia: Sippp
total 1 replies
Citra Merdeka
lanjut Thor.... gantung bikin penasaran 😁
Lina Zascia Amandia: Tungguin, nanti dilanjut...
total 1 replies
Citra Merdeka
aku mampir Thor... mana kopi 😁
Lina Zascia Amandia: Ayo kopinya kasih dong... hehhehe
total 1 replies
Lina Zascia Amandia
Mampir dong wahai Readers Zayang...
Citra Merdeka
semoga dimudahkan dan berjodoh aamiin
terima kasih Thor update nya selamat pagi
Citra Merdeka: sama-sama Thor
Lina Zascia Amandia: Mksh byk. Trmksh singgahnya. Selamat pagi juga.
total 2 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya selamat malam
Lina Zascia Amandia: Trmksh Kakak cantik sudah singgah..
total 1 replies
Citra Merdeka
waduh Dika usil😁
Lina Zascia Amandia: Wkwkwkwkkwkw
total 1 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya
Citra Merdeka: siaaap In syaa Allah
Lina Zascia Amandia: Sama2. Tungguin lanjutannya ya Kak. Promosiin sekalian ke teman2nya ya Kak biar rame.
total 2 replies
Noviyanti
gk sabar liat dika bertemu sama gaza
Noviyanti
hm menarik nih. teruskan
Noviyanti
ya telusuri terus ya, biar bisa ketemu sama anakmu
Noviyanti
semangat latifa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!