NovelToon NovelToon
Dia Yang Ternoda

Dia Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:60k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

mahkotanya terenggut begitu saja dengan paksa.
jiwanya begitu terpukul dan terguncang hingga mampu membuat mentalnya terganggu.

susah payah ia berusaha bangkit dan berjuang.
namun jejak dari peristwa itu masih berlanjut.

ia hamil....laki laki itu tak mau bertanggung jawab.

penolakan itu kembali mengguncang jiwanya.

mampukah ia bangkit untuk kesekian kalinya, jika kembali jejak peristiwa itu mampu meluluh lantakkan masa depan yang coba ia bangun....?!

pernikahannya di batalkan karena jejak dari peristiwa itu.

bagaimana gadis itu akan mampu membangun masa depannya kembali, jika pria itu kembali hadir di hadapannya..??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22 salah paham

Rexy bangkit dari duduknya dengan wajah merah padam.

Ia tak bisa menerima penjelasan bidan Ely tentang kronologi pengangkatan janinnya dari perut sang istri.

Ini sudah yang ke tiga kalunya,

Bagaimana bisa dirinya tenang dan semudah itu menerima....

Hatinya sangat sakit,

Sangat sakit.

Bahkan rasanya dadanya sangat sakit untuk sekedar di buat bernafas.

Apalagi, tadi ia sempat melihat Rhain nampak berbincang dengan seseorang di ujung koridor bangsal sana sebelum akhirnya wanita itu pun berlalu dari tempat itu juga bersama laki laki itu.

Remuk redam rasanya sekuruh jiwanya.

Ia merutuki dirinya yang nyatanya meski sepuluh tahun telah berlalu,

Nama gadis itu masih bertahta di hatinya.

" tunjukkan aku di mana letak ruangan Rhain " kata Rexy dengan mendengus kesal.

Bidan Ely mengangkat alusnya tanda ia tak paham yang di tanyakan pria di hadapannya itu.

" Rhain...?! " tanya bidan Eky kemudian dengan wajah kebingungan.

Rexy mendengus mendengar pertanyaan wanita di hadapannya itu.

" dokter Ghaisa, ruangan dokter yang anda panggil dengan sebutan dokter Ghaisa tadi " jawab Rexy dengan kesal.

" tuan..dokter Ghaisa tidak ada hubungannya dengan kondisi istri anda yang kehilangan bayinya. Dokter Ghaisa datang hanya karena ingin memeriksa kondisi istri anda saja tuan, itupun atas permintaan saya " dengan rasa takut yang mencekam, bidan Ely mencoba menjelaskan.

Sungguh menatap raut wajah di hadapannya itu kini, ia sudah di buat seolah setengah mati.

" bagaimana dia tidak ada hubungannya dengan hal ini, bukankah dia juga adalah dokter di rumah sakit ini bukan ?! " sentak Rexy penuh amarah.

" benar tuan tapi dokter Ghaisa..." terbata bidan Ely bersuara.

" anda beri tahu saya di mana ruangannya sekarang juga atau saya akan membuat anda tidak bisa bekerja di manapun setelah anda keluar dari rumah sakit ini " dengan tatapan mata setajam elang, Rexy menekan wanita di hadapannya itu.

Dengan wajah pias dan ketakutan bidan Ely pun menuruti kata kata pria itu.

Bidan berusia tiga puluhan itu merasa menyesal karena telah membawa bawa dojter Ghaisa dalam hal ini.

Tapi,

Jika tadi ia tak terpaksa memanggil dokter itu, bagaimana pendarahan pasien itu bisa berhenti.

Ia bahkan tak tahu bagaimana pasien dokter Arumi itu bisa kembali mengalami pendarahan hebat hingga berakhir dengan tak sadarjan diri.

Beruntung dokter Ghaisa bisa segera mengetahui titik masalahnya dan segera melakukan tindakan.

Dan sekarang, ia justru membawa dokter cantik itu dalam masalah.

" oh ya Tuhan....apa yang harus aku lakukan " desis bidan Ely sembari terus melangkah dengan di ikuti Rexy di belakangnya.

Andai ia tak terbebani tanggungan hidup, ingin rasanya ia lebih memilih di pecat di banding membawa dokter cantik dan lembut itu terseret dalam masalah yang seharusnya menjadi masalahnya dan masalah dokter Arumi.

thok thok thok....

Bidan Ely nampak mengetuk pintu

" ini saya dokter " kata bidan Ely kemudian

" masuk..." jawab Ghaisa dari dalam ruangannya.

Cklek....pintu terbuka.

Sejurus kemudian,

wajah wanita cantik berhijab lebar itu terlihat pias ketika ia melihat seseorang yang datang bersama dengan bidan Ely.

" bidan Ely...ada masalah apa, kenapa membawa tuan ini kepada saya ?! " tanya Ghaisa kepada bidan Ely yang juga nampak menatap penuh bingung dan rasa bersalah kepadanya.

Rexy tersenyum miring menatap wanita yang masih duduk di depan meja sana.

" inikah caramu membalasku ?! " kata pria itu dengan suara bergetar.

Ia melangkah maju mendejat ke arah meja dokter Ghaisa dan melewati bidan Ely.

Ghaisa menatap tak paham.

Wajah wanita nampak tenang, namun percayalah...saar ini wanita itu tengah mati matian mengendalikan dirinya.

Ia baru saja mampu menenangkan dirinya setelah pertemuan keduanya di bangsal bersalin dokter Arumi tadi.

Tapi sekarang....

Pria itu justru kembali berdiri di hadapannya.

" kau sengaja menghilangkan nyawa anakku yang tak berdosa agar rasa sakit hati dan dendammu terbalaskan kepadaku bukan ?! " lanjut Rexy lagi, membuat bidan Ely yang berdiri di belakangnya ternganga.

Balas dendam...

sakit hati....

apa mereka sudah saling mengenal sebelumnya ?!

Terbersit tanya di hati wanita itu pada dua sosok di hadapannya itu.

Ghaisa terdiam, namun matanya menatap nyalang ke arah pria yang kini juga tengah menatapnya tak kalah tajam.

" aku bukan manusia bajingan sepertimu tuan, aku jauh lebih berakhlak dan beradab jika di bandingkan denganmu.

karena aku berbeda dari dirimu " jawab Ghaisa sarkas.

" Seharusnya pertanyaan itu kau tanyakan pada dirimu sendiri.

Apa yang sudah kau perbuat terhadap istri tersayang mu itu " dokter Ghaisa berkata sambil tersenyum miring.

" Seharunya kau tahu, kehamilan di trimester pertama ini sangat rawan berhubungan suai istri bagi wanita hamil.

Tapi kenapa kau masih melakukannya sekasar itu ?! " lanjut Ghaisa lagi dan sekali lagi wanita itu tersenyum miring.

Tak ia hiraukan tatapan Rexy yang semakin tajam kepadanya.

" sepertinya kau memang bermasalah dengan nafsumu itu hingga kau melupakan hal itu dan membahayakan anakmu sendiri " lanjut Ghaisa lagi dan kali ini sukses membuat Rexy seolah kehilangan kata kata.

" apa maksudmu...?! jaga bicaramu nona,kau tahu kau sedang bicara dengan siap saat ini ?! " hardik Rexy kemudian penuh amarah.

" asal kau tahu, aku tak akan pernah menyentuh wanita berhargaku sembarangan " lanjut Rexy lagi dengan tatapan tajam dan menekan setiap kata katanya. seolah ia ingin memperjelas sesuatu terhadap wanita di hadapannya itu.

Jelas apa yang kini sedang di tuduhkan Rhain kepadanya itu adalah omong kosong.

Ia tak pernah lagi menyentuh Esther sejak istrinya itu di nyatakan hamil tiga bulan lalu.

Bahkan ketika Esther menggodanya sekalipun, ia tetap tak bergeming.

Ia benar benar merindukan seorang anak dalam kehidupan rumah tangganya.

Ketika setiap kali menyentuh Esther pun ia tak pernah melakukan sebrutal yang di tuduhkan oleh wanita di hadapannya itu.

" tanyakan pada dirimu sendiri tuan, siapapun dirimu aku tak akan pernah takut karena aku mengatakan kejujuran dan kebenaran " jawab dokter Ghaisa dengan lantang dan tanpa rasa takut sedikitpun.

Hatinya bergemuruh mendengar ucapan laki laki itu.

" setiap wanita di dunia ini berharga tuan, seseorang yang hanya berhati busuk dan menjijikkan lah yang mempunyai pikiran kotor dan sepicik itu " jawab dokter Ghaisa kemudian.

" benarkah...lalu menurutmu, wanita macam apakah yang mampu bersama laki laki lain setelah ia bersama menghabiskan waktunya bersama laki laki yang lain lagi ?! " Rexy mencibir,

Ingatannya melayang pada saat ia melihat Rhaina bersama laki laki lain setelah ia memaksakan dirinya kepada gadis itu.

Ghaisa menatap tak berkedip Rexy, untuk sesaat mata kedua manusia itu bertemu.

" kau tahu benar kau yang pertama melakukannya..." desis Ghaisa pelan dengan suara bergetar,

Namun jelas, Rexy yang berdiri tepat di depan mejanya bisa mendengarnya.

Sungguh hatinya sangat sakit mendengar kata kata Rexy yang seolah menuduhnya.

Dan sungguh, perbincangan antara Rexy dan Ghaisa ini membuat bidan Ely pusing sendiri demi bisa mencerna ucapan demi ucapan keduanya, meski ia tak bisa mendengar dengan jelas perbincangan keduanya

" ya.. Aku tahu aku yang perrtama, tapi setelah itu siapa yang tahu..." jawab Rexy juga tak kalah pelan.

Sungguh hatinya juga sakit melihat kenyataan Rhain lebih memilih laki laki lain bahkan setelah apa yang mereka lakukan bersama.

" ya..kau benar, siapa yang tahu...apa aku kembali mendapat perlakuan yang sama setelah aku mendapatkannya darimu atau tidak " jawab Rhain lagi masih dengan suara bergetar.

Mata wanita itu nampak memerah.

Brakkkk.....

Rexy menggebrak meja.

Namun Ghaisa tak bergeming sama sekali.

" kau....!! " gigi Rexy bergemerutuk menahan amarah mendengar ucapan wanita itu.

Membayanhkan ada laki laki lain yang mencumbu wanita itu sama seperti dirinya dulu,

Tiba tiba darahnya seolah naik ke ubun ubun.

Sungguh aura berbeda di rasakan oleh Rexy pada sosok di hadapannya itu.

Rhaina yang ia kenal dulu adalah sosok dengan pembawaan yang kalem dan sopan serta lemah lembut.

Namun saat ini,

Ini adalah kali kedua ia melihat gadis ini dalam sosok yang berbeda.

Keras dan kasar.

Yang pertama adalah ketika gadis itu menyumpahinya dengan kata kata kasar dan sumpah serapah setelah ia berhasil merenggut paksa kesucian gadis itu.

" sepertinya waktu benar benar telah merubah dirimu menjadi kasar dan liar seperti ini " kata rexy kemudian

Ghaisa tersenyum remeh.

" bukan hanya waktu yang telah merubahku, tapi kondisi dan memang seharusnya sejak dulu aku bersikap seperti ini.

Khususnya pada seseorang seperti mu " jawab Ghaisa lagi,

Dan sungguh kata kata dokter cantik itu membuat bidan Ely melongo.

Pasalnya, yang selama ini ia tahu ...dokter Ghaisa adalah sosok wanita santun dan lembut.

Ia tak akan percaya jika tidak melihatnya sendiri.

Bahkan wanita itu berani berkata kasar dan sesarkas itu kepada putra sang pemilik rumah sakit ini.

" bidan Ely,.. bawa tuan ini kepada dokter Arumi segera setelah ia kembali.

Katakan pada dokter Arumi agar menjelaskan sejelas jelasnya tentang bagaimana istrinya bisa kehilangan bayi mereka itu " sedikit berteriak, Dokter Ghaisa berucap kepada bidan Ely yang segera tergagap begitu mendengar suara dokter Ghaisa sedikit keras.

" maaf tuan, anda salah orang ...bukan aku orang yang bertanggung jawab atas di angkatnya janin anda dari perut istri anda " imbuh dokter cantik itu lagi dan terdengar begitu pedas di telinga Rexy.

Rexy menatap lekat lekat wanita yang kini berdiri tegak dan menatapnya dengan tatapan penuh permusuhan itu.

Kemudian pria itu memutar tubuhnya dan melangkah keluar meninggalkan ruangan itu dengan di ikuti oleh bidan Ely.

Sepeninggal Rexy dan bidan Ely, Ghaisa jatuh terduduk di kursinya.

Tubuhnya terasa lemas dan tak bertulang.

Bahkan rasanya, tulang tulangnya seolah terlepas dari persendiannya.

Berhadapan kembali dengan pria itu sama sekali tak pernah terbersit di benaknya.

Jujur sebenarnya ia takut

Namun rasa sakit dan kebencian di hatinya untuk laki laki itu jauh lebih besar dari rasa takutnya, hingga rasa takut itu seolah hilang berganti dengan luapan perasaan penuh kemarahan.

" Tuhan....

Jauhkan dia dariku, atau jauhkan aku darinya " desis Ghaisa dalam hati.

1
Siti Nurhasanah
myyy...rexy minta kawin, my...
Tuti Tyastuti
lanjut thor
Tuti Tyastuti
bener mommy tuh rexy
Ninik
nah bener tuh kata mommy nikah dulu baru kawin sepertinya rexy dah kebelet ya cepet makanya halalin rhaina
Tuti Tyastuti
siapa tuh yg datang🤔🤔
Durrotun Nasihah
jngan pisahkan rhain dan rexy lgi thor..../Grin//Grin/
Ninik
siapakah yg datang
indy
lanjut rhain..
Ninik
Thor kenapa aku selalu senyum2 ya baca tentang kegilaan rexy 🙂🙂
Tuti Tyastuti
wah rhain cemburu ya🤭
Nanik Normaidah
suka banget dengan ceritanya.
rhain gadis yg tangguh yg bisa berdiri tegak dan bangkit tuk mencapai cita citanya
Nanik Normaidah
semangaaaaat
lanjuuut
Nani Rahayu
senyum2 sendiri bacanya...pdhl awal2 Gedeg bangeta rexy ...eh sekarang kok gimana gitu...semoga JD penawar luka buat rhain ya
asmara wati
dulu di lingkunganku juga ada kasus seperti itu 11 gadis di garap 5 laki laki sampai pingsan,ngenes banget pokoknya.. tapi sekarang dia sudah berkeluarga dan bahagia.. bahkan orang orang mungkin sudah lupa, bahwa peristiwa itu pernah terjadi padanya, itulah hebatnya waktu 😄
asmara wati: maksudnya satu gadis
total 1 replies
asmara wati
masyarakat di novel ini kali ya😀. karena masyarakat umum di kenyataannya, di jaman sekarang, gak terlalu di permasalahkan, apa lagi sudah 10 tahun lebih, lupa lah itu.perawan apa nggak perawan, cuma pasangan yang tau, biasanya orang tua gak terlalu mempermasalahkannya.
Durrotun Nasihah
aduh gak sabar nunggu rhain nerima rexy
UmmuShafira
wkwkwkwk nyantap ya Rexy..
Tuti Tyastuti
semangay rhain🥺🥺
Zahbid Inonk
kaya meong dan guguk
Tuti Tyastuti
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!