NovelToon NovelToon
Behind The Idol Mask

Behind The Idol Mask

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Menyembunyikan Identitas / Slice of Life
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sophie Nara

Keisha seorang jurnalis baru yang naif berusaha menulis tentang grup boys band yang lama hiatus.
Ketertarikan antara mereka terjadi karena sejumlah kepentingan.
Apakah mereka tetap berjuang bertahan bersama jika akhirnya suatu rahasia kelam terungkap?

Ngga ada pelakor, ngga ada perempuan sirik. Yang ada hanya berusaha menggambarkan kekelaman hati manusia. Karya pertama author ini.. Bagian depannya author koreksi karena biar nggak ngambang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keinginan Riski

Riski mengusap rambutnya dengan kasar. Susah payah dia mencoba berbicara dengan Keisha namun akhirnya tidak ada keberanian. Lidahnya kelu. Pikirannya menjadi tidak tenang.

Sejak kecil Riski menjadi teman Keisha karena memang Ayah Riski adalah teman satu profesi ayahnya Keisha. Mereka juga ada di kesatuan yang sama.

Namun baru ketika Keisha lulus SMA, perasaan Riski menjadi berbeda. Jika dulu gadis kecil yang selalu memiliki ingus di hidungnya dan bersenjata ketapel yang selalu menjadi rivalnya mencari ikan cupang. Namun selepas SMA, Keisha tiba-tiba tumbuh menjadi gadis yang manis.

Riski adalah tempat Keisha menangis ketika ayahnya yang merupakan tentara itu dinyatakan hilang karena pengeboman pasukan pemberontak tepat ketika mereka akan pulang kembali ke tanah air. Jasad ayah Keisha memang tidak pernah ditemukan. Sementara ayah Riski yang ketika kejadian tersebut sedang sakit malah selamat karena sedang berada di fasilitas kesehatan.

Berkali-kali Riski menyatakan sinyal-sinyal cinta namun serasa tidak sampai. Mungkin antena Keisha tidak bisa menangkap sinyal dengan baik.

Perasaan itu semakin mendalam ketika Keisha masuk ke tempat kerjanya. Kemudian secara kebetulan ditempatkan di samping kubikelnya. dia menelpon Mamanya yang berada di kota K.

"Bu, bisakah kita bicara serius?"

"Sore-sore mau bicara apa Nak?

"Bu, aku ingin menikahi Keisha, Bu. Apakah ayah dan ibu berkenan melamarkan dia untuk aku?"

Bu Ariani terkejut dan dia memberikan HP ke suaminya yang sedang membaca koran di kursi goyang.

"Keisha sudah tau apa belum? Jangan kamu anggap menikah itu main-main! Pulanglah dulu. Ada yang ayah mau bicarakan sama kamu!" tegas Pak Ahmadi.

Keluarga Riski pindah ke kota K karena ayahnya pindah tugas. Riski tidak ikut karena 1 tahun sebelumnya dia diterima kerja di Time News. Rumah Riski hanya berjarak beberapa blok dengan Keisha sehingga orangtua Riski meninggalkan anak sulungnya tersebut tidak terlalu kuatir.

Argh.. Tiba-tiba Riski ingat sesuatu. Dia menyesal dengan apa yang dilakukannya. Keinginan memanas-manasi Keisha dengan bantuan Vera tidak berjalan mulus.

Keisha tetap anteng tanpa terlihat cemburu.

Hingga akhirnya di suatu malam Riski yang masih muda dan naif terjebak dengan pesona wanita dewasa Vera sehingga melakukan hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Riski yang baru saja mendapatkan pengalaman baru, menjadi ketagihan.

Vera memanggilnya sesering yang dia mau dan mencampakkannya sesuka hati. Hingga suatu siang Riski mendapati kenyataan yang tidak pernah dia bayangkan. Dia menemukan tespek bergaris 2 di laci meja kamar Vera setelah intens melakukannya beberapa minggu demgan tidak menggunakan alat pengaman.

Riski mulai ketakutan dan menghitung kapan terakhir melakukannya. Kesalahpahaman yang terjadi di awal yang sedianya akan dijelaskan ke Keisha pun tidak sanggup Riski ceritakan.

Sebenarnya Riski bahagia ketika Vera tidak menginginkan pernikahan sehingga Riski bisa mengejar Keisha kembali.

"Pak, saya mohon izin cuti!" kata Riski ketika menghadap Pak Pramono.

"Mau kemana Ki?"

"Mau pulang, Pak. ada yang mau saya bicarakan dengan orang tua saya."

"Perkara apa?"

"Saya mau melamar seorang gadis untuk menjadi istri saya Pak. " katanya jujur.

"OK. saya kasih waktu 3 hari ya.. Semoga sukses. Kapan berangkatnya?"

"Nanti sore, saya sudah beli tiketnya dan nanti saya izin pulang cepet ya.."

Riski keluar terburu-buru dan berpapasan dengan Vera.

Vera nampak kesusahan berjalan karena perutnya yang sudah tumbuh besar.

"Hai, Ki.. kenapa keburu-buru?"tanya Vera dengan suaranya yang merdu.

"Iya. Mau ngejar kereta. Iky mau pulang?"

"Ati-ati di jalan ya..!"ujar Vera.

Vera hari ini juga meminta izin cuti melahirkan ke Pak Pramono.

1
Cita Solichah
loh endingnya kq kyk kurang adil ya. begitu besar kasusnya tp kq selesai tnpa beban n trlewat begitu aj
Sophie Nara: Iya Kak.. Nanti ada bagian ke duanya. Orang jahat tidak boleh melenggang begitu saja
total 1 replies
Una loca(。・`ω´・)
Keren parah! Pengen baca lagi dan lagi!
Sophie Nara: Aploadnya kalo lagi ada ide, Kak. kebetulan aku lagi sakit. jd banyak ide. Makasih Kak atas likenya.
Sophie Nara: Semoga beneran keren soalnya masih penulis baru ini. kita semangat sama2 ya. /Determined/
total 2 replies
Roronoa Zoro
Gak sabar menunggu kelanjutan cerita ini 😍
Sophie Nara: Makasih Kakak..
total 1 replies
gamingmato channel
Hebat!
Sophie Nara: Makasihh. Kita semangat sama2 yuk/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!