NovelToon NovelToon
Find 10 Fragments

Find 10 Fragments

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / spiritual / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Peradaban Antar Bintang / Kultivasi Modern
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: GM Tyrann

Season 2 dari I Don't Have Magic In Another World

Ikki adalah seorang pria yang memiliki kekuatan luar biasa, namun terpecah menjadi 10 bagian yang tersebar di berbagai dunia atau bahkan alam yang sangat jauh. Dia harus menemukan kembali pecahan-pecahan kekuatannya, sebelum entitas atau makhluk yang tidak menginginkan keberadaanya muncul dan melenyapkan dirinya sepenuhnya.

Akankah dia berhasil menyatukan kembali pecahan kekuatannya, dan mengungkap rahasia di balik kekuatan dan juga ingatan yang sebenarnya? Nantikan ceritanya di sini.

up? kalo ada mood dan cerita aje, kalo g ada ya hiatus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GM Tyrann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 08 - Festival kembang api

Tanggal 13 Agustus...

Musim panas terasa sangat panas, suhu udara yang tinggi membuat setiap orang berkeringat hanya dengan berdiam diri. Di tengah-tengah suasana seperti ini, Aku memutuskan untuk tetap produktif dengan melakukan latihan fisik ringan selama empat hari berturut-turut.

Aku sangat ingin meningkatkan stamina dan juga kekuatan fisik ku sampai aku tidak lagi kesulitan untuk menghadapi portal peringatan C, tentu saja aku terus melatih pengumpulan energi sihir sambil berdiri.

Tapi sebelum aku memulai rutinitas ku, aku mengambil keputusan untuk mencukur rambutku menjadi pendek karena ini musim panas, Shun dan Chris mungkin benar kamu harus mencukur rambutmu saat musim panas.

Jadi aku memutuskan untuk mencukurnya, aku berdiri di depan cermin, memegang gunting dan alat cukur, memotong helai demi helai rambut hingga tersisa potongan rambut yang rapi dan lebih sejuk untuk musim panas yang terik ini.

"Aku memiliki keterampilan cukur yang lumayan bagus." Aku melihat diriku di cermin dengan penampilan baru yang terlihat lebih segar.

Hari pertama latihan, Aku bangun pagi dengan semangat. Setelah sarapan ringan, aku pergi ke taman kecil di dekat apartemen. Di sana, aku memulai dengan pemanasan sederhana: peregangan otot-otot kaki, tangan, dan punggung. Aku menarik napas dalam-dalam, merasakan udara pagi yang segar meskipun sudah mulai hangat. Aku lalu memulai serangkaian latihan dasar: push-up, sit-up, dan jumping jacks. Meskipun latihan ini tidak terlalu sulit, keringat mulai mengalir di dahiku setelah beberapa set.

[Strength meningkat sebanyak 3]

[Stamina meningkat sebanyak 5]

Aku mengambil handuk dari kantung celanaku lalu mengusap semua keringatku. "Mungkin ini terjadi karena cuacanya yang cukup panas," kataku sambil mengusap keringat dengan handuk kecil.

Hari kedua, Aku bangun dengan rasa pegal di otot-otot ku. Namun, aku tidak akan membiarkan hal itu menghalangi ku untuk melakukan latihan. Sebenarnya aku bisa saja menyembuhkan diriku sendiri, namun aku ingin pulih secara normal dan mendapatkan otot tubuh yang kuat.

"Aku ingin mendapatkan pasif skill."

Setelah mandi cepat dan sarapan, aku kembali ke taman yang sama. Kali ini, aku menambahkan lari ringan mengelilingi taman ke dalam rutinitas ku. aku berlari dengan kecepatan sedang, menikmati angin yang berhembus lembut di wajah. Aku menyapa beberapa tetangga yang juga sedang berolahraga di sana. Selesai berlari, aku melanjutkan dengan latihan kekuatan dasar seperti plank dan squats.

[Strength meningkat sebanyak 2]

[Endurance meningkat sebanyak 2]

[Stamina meningkat sebanyak 3]

"Plank sangat menyiksa!" Aku memegang perutku yang terasa sangat panas di musim panas.

Pada hari ketiga, cuaca semakin panas.

"Apa tidak bisa hujan saja? Hari ini bahkan udara AC terasa hangat."

Aku kehilangan sedikit semangat. Tapi aku tetap memutuskan untuk memulai latihan lebih awal agar terhindar dari panas yang menyengat. Selain latihan fisik, aku juga memasukkan beberapa latihan pernapasan dan meditasi untuk menenangkan pikiranku. Aku duduk di bawah pohon rindang lalu memejamkan mata dan fokus pada pernapasan, menghirup udara perlahan-lahan dan mengeluarkannya dengan tenang.

[Magic meningkat sebanyak 0,1]

Aku bisa menganggap bahwa latihan hari ke tiga adalah latihan istirahat otot dan saatnya meningkatkan magic milikku.

[Total Magic yang meningkat sebanyak 8]

Hari keempat, aku merasa tubuhku mulai terbiasa dengan rutinitas ringan ini. Jadi aku menggabungkan semua latihan yang sudah dilakukan sebelumnya: pemanasan, lari ringan, latihan kekuatan, dan meditasi. Selain itu, dia juga menambahkan beberapa gerakan yoga dasar untuk meningkatkan fleksibilitas tubuhnya.

[Strength meningkat sebanyak 7]

[Agility meningkat sebanyak 3]

[Endurance meningkat sebanyak 5]

[Stamina meningkat sebanyak 14]

[Magic meningkat sebanyak 5]

Di akhir sesi latihan, aku merasa puas dengan pencapaiannya. Aku duduk di bangku taman, mengusap keringat menggunakan handuk, dan memandang langit yang cerah.

"Aku pergi." Setelah memandang langit aku pergi karena hawanya sangat panas dan matahari seperti berada dekat denganku. Jadi aku masuk ke dalam apartemen lalu menyalakan pendingin ruangan.

Malam itu, aku merasa sangat berisik padahal tempatnya jauh dari apartemenku. Aku mendengar sorak-sorai sekelompok orang, entah apa yang mereka lakukan jadi aku mengikuti mereka. Aku mengikuti mereka sampai kesebuah festival, sorak-sorai pengunjung festival memenuhi udara, menciptakan suasana yang meriah.

"Aku hanya penasaran ternyata ada festival, apa hari ini pertengahan Agustus?" tanyaku masuk kedalam tempat itu.

Saat berjalan di antara kerumunan, aku melihat temanku Chris. Chris tampak sibuk di sebuah stand, menjual makanan manis seperti dango dan mochi. Dengan senyum lebar dan tatapan nakalnya, dia menggoda setiap gadis yang mendekat.

"Ayo, coba dango buatan sendiri ini, manis seperti senyumanmu!" kata Chris sambil mengedipkan mata kepada seorang gadis yang tampak terhibur namun sedikit terganggu.

Aku menggelengkan kepala sambil tersenyum kecil, berpikir bahwa Chris tidak akan pernah berubah. Dan juga berpikir bahwa dia tidak akan pernah memiliki seorang wanita.

Tidak jauh dari situ, aku melihat Riki di stand makanan. Riki membeli takoyaki, tetapi dia tampak protes kepada penjualnya. "Hei, ini takoyaki terlalu kecil! Aku bayar mahal, harusnya lebih besar dong!" katanya dengan suara keras.

Penjual itu mencoba menjelaskan, "Takoyaki ini ukuran standar, Mas. Semua porsi sama."

Namun, Riki tetap bersikeras, "Pokoknya harus lebih besar, atau kasih aku diskon!"

Aku menahan tawa melihat kekonyolan temannya. "Masih saja bodoh seperti biasanya," aku bergumam.

Aku kemudian melihat Shun yang sedang mencoba permainan menembak target di sebuah stand. Shun, tampak banyak bicara, berusaha mengalihkan perhatian penjualnya.

"Yah, aku sebenarnya jago menembak, hanya saja angin malam ini terlalu kencang," kata Shun sambil menembak, tapi meleset jauh dari target.

Penjual yang kesal berkata, "Kalau jago, ya bidik yang benar! Ini permainan sederhana saja meleset terus."

Shun tersenyum canggung, "Oh, tenang saja, sekali lagi pasti kena!" Namun, tetap tidak kena.

Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum lebar melihat teman-temanku yang selalu penuh dengan kekonyolan.

"Kenapa dia begitu percaya diri?"

Setelah menyaksikan berbagai tingkah lucu dari teman-temanku, aku memutuskan untuk membeli permen apel. aku mendekati salah satu stand yang menjual permen apel mengkilap yang menarik perhatian.

Setelah membayarnya dengan cara meletakan lenganku diatas sebuah alat dan menerima permen apelnya, aku berbalik dan hampir bertabrakan dengan seseorang. Aku mendongak dan melihat ketua kelasnya, seorang pria yang memiliki rambut merah berapi-api, sesuai dengan kepribadiannya yang bersemangat.

'Aku tahu dari ingatan ku sebelumnya.' Aku dalam hatiku.

"Ah, Ikki! Senang melihatmu di sini!" seru ketua kelas dengan suara penuh semangat.

'Padahal aku melihatnya duluan tapi dia menyapa aku terlebih dahulu? Mungkin aku terlalu banyak berpikir.'

Aku tersenyum dan menyapa balik, "Halo, Ketua. Ternyata kamu juga datang ke festival ini."

Ketua kelas mengangguk dengan antusias. "Tentu saja! Festival kembang api ini selalu jadi favoritku. Ada banyak energi di sini, seperti api dalam diriku!" katanya sambil mengepalkan tangan dengan semangat.

Aku tertawa, "Kamu benar-benar sesuai dengan julukan mu, Ketua. Semangatmu tak pernah padam. Kalau begitu aku pergi dulu, selamat menikmati festivalnya." Aku melambaikan tangan lalu pergi dari festival itu setelah membeli permen apel.

Ketua tersenyum dan membalasnya. "Baiklah, hati-hati dijalan!" Dia melambaikan tangannya juga kepadaku.

Aku berjalan pulang, tempat festival itu tidak jauh dari apartemen ku jadi cuma butuh sepuluh menit berjalan dan aku akan sampai disana. Malam itu hari yang sangat tenang. Namun aku mendengar suara ribut-ribut dari sebuah gang sempit. Aku memutuskan untuk mendekat dan melihat apa yang sedang terjadi.

Di sana, aku melihat sekelompok remaja sedang membully seorang pria kurus. Mereka mendorong pria itu hingga jatuh ke tanah, tertawa dan menghinanya tanpa ampun.

Sebenarnya aku tidak peduli dengan hal seperti itu, namun aku masih memiliki jiwa pahlawan kelima yang tidak dapat hilang dari dalam diriku. Jiwa dengan tingkat keadilan yang cukup tinggi, aku saja tidak bisa mengalahkannya.

Sebelum aku sempat mendekat, salah satu dari mereka mendorong pria kurus itu ke dalam sebuah portal yang ada disana sejak tadi. Seketika, portal itu berubah warna menjadi merah, tanda bahwa portal itu terkunci dan hanya bisa dibuka setelah menyelesaikan tantangan di dalamnya, termasuk membunuh bos yang ada di sana.

Seharusnya portal bisa selesai dalam tiga hari atau seminggu, namun dilihat dari para pembully itu tahu bahwa ada portal disana, mereka mengetahui hal itu sudah cukup lama dan tidak melapor pada Asosiasi sama sekali.

Setelah mendorong pria itu ke dalam portal, sekelompok pembully segera melarikan diri, meninggalkan aku yang hanya bisa menyaksikan dari kejauhan. Aku merasa frustrasi karena tidak bisa masuk ke dalam portal itu untuk menyelamatkan pria tersebut.

Seharusnya aku tidak merasakan hal seperti ini, bahkan di dunia yang dulu aku sudah banyak membunuh manusia tanpa rasa kasihan sama sekali, jadi kenapa sekarang? Aku akhirnya merasa bahwa pecahan yang aku dapatkan dari pahlawan kelima sangatlah mengganggu emosiku.

Portal merah ini terkenal berbahaya dan hanya bisa diakses oleh orang yang sudah masuk. Aku mengambil napas dalam-dalam mencoba untuk tetap tenang dan meninggalkan tempat tersebut.

Namun, tiba-tiba sebuah jendela notifikasi muncul di depan mata ku.

[Misi baru tersedia. Selamatkan nyawa seseorang yang terjebak dalam portal merah.]

[Hadiah: Pasif Skill Weapon Master.]

Aku mengerutkan kening, tidak terlalu tertarik dengan hadiah yang ditawarkan. Aku lebih membutuhkan kemampuan yang dapat melindungi ku dari serangan sihir, karena aku tahu betapa berbahayanya musuh yang menggunakan sihir.

"Sistem, aku menolak misi ini jika hadiahnya hanya Weapon Master. Bisakah hadiahnya diubah menjadi Pasif Skill Anti Magic?" Aku bertanya, berharap sistem akan menerima tawarannya.

Sistem sejenak hening, kemudian jendela notifikasi lain muncul.

[Permintaan diterima. Hadiah diubah menjadi Pasif Skill Anti Magic. Apakah Anda menerima misi?]

Aku tersenyum bahagia lalu mengangguk tanpa ragu. "Ya, aku terima."

[Aku akan mengingat ini!]

"Kenapa kamu malah terlihat marah?"

Sekejap setelah aku menerima misi itu, aku merasakan dorongan energi yang kuat mengalir melalui tubuhku. Aku melangkah maju ke arah portal merah dan, tanpa penundaan lebih lanjut, portal itu tidak menolak ku sama sekali. Perlahan, portal itu terbuka dan membiarkan aku masuk ke dalamnya.

Portal itu menutup kembali setelah aku melewatinya, mengisolasi aku dari dunia luar dan membawa aku ke dalam dunia yang penuh bahaya.

1
GM Tyrann
Kalo kalian udah mulai baca terus ada nama MC dibagain sudut pandangnya padahal seharusnya Aku. Itu kesalahan penulisan, karena udah banyak jadi malas ganti, ada banyak sih pas sudut pandang MC seharusnya pake Aku dan Kami, tapi malah pake, nama MC, Dia dan Mereka.

Kalo dari sudut pandang karakter lain nama MC, y pake nama MC. Apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!