NovelToon NovelToon
My Director My First Love

My Director My First Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: arsyazzahra

Pernahkah kalian membayangkan, bagaimana rasanya bertemu mantan, yang tak lain merupakan cinta pertamamu?

Bella tak menduga jika ia kembali dipertemukan Arfa. Sosok mantan kekasih sekaligus cinta pertamanya, yang tak lain adalah Direktur baru tempatnya bekerja. Semula ia merasa percaya diri menganggap jika keadaan masih sama. Namun, sikap Arfa yang dingin dan ketus terhadapnya, membuatnya harus sadar diri, rasa percaya dirinya itu seketika terenggut dengan paksa. Bella memaksakan diri untuk membuang jauh-jauh perasaannya.

Namun, bagaimana jika keadaan justru membuatnya harus terus berdekatan dengan Arfa. Membuat rasa cinta itu tumbuh semakin besar. Seiring sesuatu alasan yang membuat Arfa berubah pun terkuak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arsyazzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Boss Kamu Kaya?

Bella memikirkan perkataan Arfa yang memintanya untuk pindah dari kosannya sekarang. Maksudnya apa coba? Tidak tahukah Arfa. Jika dirinya di kota itu untuk mengadu nasib. Harus memikirkan yang di kampung juga dirinya di sini.

Setelah kendaraan Arfa menghilang di ujung jalan. Bella berbalik pergi, masuk ke halaman yang cukup sepi. Kamarnya terletak di lantai bawah bagian paling pojok. Saat ia melangkah, ia tertegun mendapati Fandy berdiri dalam balutan stelan kaos dengan corak strawberry berwarna merah jambu. Bella berusaha untuk tak tertawa, merasa baju itu terlalu menggemaskan untuk dikenakan Fandy yang wajahnya sudah tumbuh kumis. Rupanya bagi sang Ibu kos anak laki-laki, selamanya akan menjadi anak, tak peduli usia berapa.

“Bella, kamu baru pulang?” Fandy menyapa dengan Pandangan mata takjub, menatap Bella dari atas sampai bawah. “Naik apa kamu?” sambungnya.

Bella tersenyum. “Ya, biasa diantar teman.” Langkahnya terhenti karena terhalang tubuh Fandy. “Eh tolong minggir dong,” usirnya.

Fandy memiringkan tubuhnya sambil menggeleng. “Bella. Kamu itu kerja terlalu giat, sampai jam segini baru pulang.”

“Ya namanya anak rantau. Harus giat kerja buat cari makan.”

Seperti biasa Fandy mengikuti langkah kaki Bella sampai depan pintu kamar kosannya. Membuat Bella kembali membalikkan badannya.

“Kamu ngapain ngikutin, sih?”

“Enggak apa-apa. Cuma mau mastiin kamu selamat sampai kamar.”

“Aku sudah sampai, sana kamu balik,” usirnya membuat Fandy mengerucut kesal.

“Ngomong-ngomong itu bungkusan apa?” tunjuk Fandy pada bingkisan di tangan Bella.

“Oh ini, bungkusan dari Boss.”

“Boss kamu laki-laki?”

Bella mengangguk. “Iya.”

“Boss kamu tampan gak?”

Bella terdiam sejenak, mengingat wajah tampan Arfa. “Tampan, menawan, kaya raya.”

Kemudian Bella langsung masuk ke dalam kamar tanpa menunggu Fandy menjawab. “Night!”

Fandy terdiam untuk beberapa saat, mulutnya membentuk huruf O. Sebelum akhirnya ia sadar, lalu meneguk ludahnya, memiringkan tubuhnya memikirkan perkataan Bella.

Kalau bossnya tampan dan muda, apakah itu artinya Bella tertarik dengannya? Fandy mendadak gundah. Sengaja belum tidur menunggu kepulangan Bella, ia ingin mengajaknya kencan untuk esok malam, malah hati kecilnya merasa sakit.

Fandy langsung berlari menuju kamar orang tuanya. “Aku tahu, aku memang gak kaya Bella. Tapi orang tuaku punya banyak kos-kosan. Dan lagi wajahku tidak jelek-jelek amat. Tega banget kamu bandingin aku sama boss kamu... Hiks.”

Ia menghentakkan kakinya dengan kesal, saat tiba di depan kamar orang tuanya, ia kembali berteriak. “Ma... Aku kesal!!”

“Berisik Lo. Sono balik tidur!” teriakan sang Mama membungkam mulut Fandy.

💞💞💞

Bella merebahkan tubuhnya di atas kasur setelah selesai membersihkan diri. Ia mengambil ponselnya, memainkannya di atas ranjang.

Tiba-tiba notif pesan dari aplikasi berwarna hijau terlihat. Ia langsung membukanya, kedua matanya melotot nyaris keluar dari tempatnya mana kala melihat foto dirinya dan Arfa yang sedang berciuman di lapangan golf tadi terpampang jelas di sana.

“Ya ampun!” pekiknya. Ia mengusap bibirnya, wajahnya merona malu mengingat kejadian tadi. Bisa-bisanya ia berciuman dengan Arfa di tempat umum.

Dan foto itu, Alana yang mengirimkannya. Ahh! Jadi tadi pas dirinya dan Arfa sedang berciuman. Alana dan Dave melihatnya. Ya Tuhan betapa malunya Bella rasanya. Ia terpekik, tak berani membalas pesan Alana. Bella langsung menarik selimutnya, menutupi seluruh tubuhnya. Membenamkan wajahnya di bantal.

Anehnya, Bella justru begitu menikmati ciumannya dengan Arfa tadi. Seperti sebuah candu yang membuatnya ketagihan. Sejenak Bella merutuki diri, karena imannya mulai goyah. Padahal sebel berniat untuk move on. Tapi, kenapa tiba-tiba jadi tergoda dengan Arfa lagi. Kalau begini terus bisa-bisanya ia gagal move on.

Dalam hati ia berdoa, semoga itu adalah hari terakhir ia menemani Arfa keluar bertemu rekan bisnisnya.

1
Rita Agustina
thor kisah yudi dunk atau airin wkwkwkwkwk
Anonymous
ok
Muliati Muliati
Buruk
Muliati Muliati
Kecewa
Susi Susilawati
Luar biasa
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Mas Sigit
semangat bell jgn trlalu patah hati, cari pekerjaan lainny yg bsa mmbuat kmu sukses dri sekarang💪
Mas Sigit
kocak si Yudi ini Q smpe ketawa sndiri pas baca patok"an😂😂
Mas Sigit
Luar biasa
Anonymous
ok
Kartika wulandari
mampir ya
Ameiyati
Buruk
Ameiyati
Kecewa
Alivaaaa
kereen Thor ceritamu 🥰
Susanti Jaenah
tapi Arfa berkata,,kalau bertemu kembali apakah bisa menjalin hubungan lagi..kenapa Arfa jadi cuek bgtu..lanjuttttt
Alivaaaa
goooolll
Sandisalbiah
cari Bella.. sukur² pas bareng Ben jd biar ngereog itu si Arfa ..
Sandisalbiah
jangan² yg nabrak si Ben, Airin lagi.. adik Bella..
Sandisalbiah
kamu cemburu, kamu marah... hai Arfan situ waras tanya begitu ke Bella... dasar maruk
Sandisalbiah
nyatanya Arfan emang pengecut dan pecundang... memberi harapan pd Bella tp kenyataan menyakitinya di depan mata..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!