NovelToon NovelToon
Pura-Pura Di PHK

Pura-Pura Di PHK

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:63.8k
Nilai: 5
Nama Author: DvaMlny

Terlahir dan tumbuh di pantai asuhan membuat Rani begitu mengharapkan kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan dari siapapun.

Pertemuan dengan sosok laki-laki yang bernama Arka, membuat Rani merasakan dekapan hangat dari seseorang yang berjanji akan menjadikannya ratu di hidupnya.

Namum, seiring waktu berjalan sikap Arka dan keluarga membuat Rani seakan tertekan. Tapi pernah mereka mengerti apa keinginan Rani, yang mereka tahu hanya uang saja.

Akankah kehidupan rumah tangga Rani akan berjalan dengan lancar? Atau sebaliknya.

Jangan lupa ikuti keseruan novel ini dan support.

Terimakasih 💙

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DvaMlny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22-Kemarahan Arka

Setelah Siska masuk kamar dan Rani pergi, Arka merebahkan dirinya di atas kasur yang tak terlalu basah. Kepala sedikit berdenyut karena bangun tiba-tiba. Arka terdiam sambil memejamkan mata untuk meminimalisir rasa sakit kepalanya. Ia kebingungan melihat tatapan Siska yang begitu kesal terlebih senyum mengejek yang ditampilkan Rani membuat dia kepusingan.

Jam di dinding masih pukul tujuh malam. Diusapnya perut yang terasa perih. Arka pun duduk dan melangkah ke arah dapur dan Bu Sandra pun keluar dari kamar dengan raut tak bersahabat.

Sesampainya di dapur Arka menatap bungkusan makan yang masih tergeletak di atas meja. Ia pun diam saja dan menyingkirkan dan duduk di kursi.

Bu Sandra menarik kursi dengan kasar dan duduk di samping Arka. “Cepat pesan makanan, Mama lapar!”

Arka pun mengangguk dan membuka aplikasi order makanan. Ia pun memesan makanan dan duduk di meja makan dengan menopang dagu.

“Oh ya, Mama minta uang Ka nggak banyak cuman lima juta saja,” ujar Bu Sandra.

Arka menoleh menatap sang Ibu. “Uang? Untuk apa, Ma?” tanya Arka bingung pasalnya ia sudah memberikan uang kemarin.

“Mama kalah judi lagi.”

Arka memejamkan mata dan menghela nafas. Kepalanya begitu pusing memikirkan ini dan itu, sejak Rani di nyatakan di PHK keuangan keluarga semakin merosot tanpa ada pemasukan sedikitpun. Bahkan untuk makan Arka yang biasanya makan-makanan enak sekarang harus berhemat ekstra.

“Arka nggak ada uang Ma,” tolak Arka.

Bu Sandra langsung menatap Arka yang menolak permintaannya. “Masa kamu nggak punya sih? Bukannya kemarin kamu banyak uang, minta lima juta aja pelit banget,” ketus Bu Sandra kesal.

“Udah habis, Ma. Lagian salah sendiri kenapa main judi, kan pusing sendiri jadinya.”

“Terus kayak mana dong, mana uangnya harus dibalikkan minggu depan,” sahut Bu Sandra lemas.

“Arka nggak tahu, Ma. Mama pikirkan saja sendiri.” Setelah mengatakan Arka pun berdiri dari duduknya dan melangkah ke ruang tamu untuk menunggu orderan makanannya.

Saat menunggu makanan, mata Arka terbelalak kaget menatap notifikasi transferan di m-bankingnya. Segeralah Arka membuka aplikasi m-bankingnya dan melihat riwayat transfer. Seketika matanya melotot, Arka pun berjalan dengan langkah lebar dan menggedor pintu kamar Siska dengan keras.

Dor…

Dor…

Dor…

Suara gedoran terdengar keras, penghuni rumah yang mendengar gedoran itu pun keluar termasuk Rani yang masih menggunakan masker di wajahnya.

“Siska.”

“Buka pintu atau aku dobrak?!” tegas Arka di depan pintu.

Rani pun menatap bingung dengan tindakan Arka malam ini. Ia pun berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

Pintu kamar Siska pun tak bergerak sedikitpun. Sepertinya pemilik kamar diam saja tanpa ada pergerakan sedikitpun. Arka yang sudah dikuasai amarahnya langsung mendobrak pintu kamar Siska.

Percobaan kesatu, kedua gagal. Tapi tak membuat semangat Arka berkurang sedikitpun, ia pun tetap mendobrak lebih keras lagi. Akhirnya percobaan ketiga Arka pun berhasil membuka pintu kamar Siska dengan kasar.

Di dalam kamar Siska berdiri di sudut kamar dengan wajah khawatir, keringat sebesar jagung menetes di keningnya bahkan tangannya sudah berkeringat dingin.

Saat pintu terbuka karena dobrakan Arka, Siska pun menegang dengan kaki yang gemetaran apalagi tatapan Arka tajam dengan tangan terkepal.

Arka masuk ke dalam kamar dengan langkah besar tatapan tajam begitu mendominasinya saat ini. Rani yang kekepoan tingkat tinggi pun ikut masuk dan berjalan di belakang Arka yang sudah diliputi emosi.

Sesampainya Arka di hadapan Siska langsung mencengkeram erat dagu Siska. Siska yang di perlakukan seperti itu langsung terpekik sakit, cengkram yang diberikan Arka tidak main-main membuat Siska mendesis karena sakit.

Arka menguatkan cengkramannya dan mendongakkan wajahnya tepat di hadapannya. “Dasar jala*g kurang ajar! Berani-beraninya kau mencuri uangku. Tidak tahu diuntung kau ini sudah diberikan kehidupan yang mewah masih saja melonjak seperti ini, dasar benalu!” jerit Arka.

Sampai-sampai Rani menutup telinganya karena jeritan Arka sangat menggelegar sekali.

“Cepat kau transfer kembali atau aku akan bertindak lebih kepada kau!” ancam Arka.

Siska menatap Arka dengan tajam, ia melepaskan cengkraman dari Arka. Bekas cengkram Arka tampak di wajah Siska yang mulus.

“Apa kau bilang, kehidupan yang mewah? Apakah aku tak salah mendengar tuan Arka yang terhormat. Kehidupan seperti apa yang kau ucapkan tadi ha? Kehidupan yang penuh dengan sandiwara belak begitu?”

“Silahkan kau pikir aku takut? Tidak, berani kau main kasar lagi jangan salahkan aku kau tidur di hotel oren gratis. Camkan itu!”

Arka mengerang marah melihat Siska dengan gamblangnya menantang balik dirinya tanpa ada rasa takut. Arka yang sudah dilanda emosi pun menampar Siska dengan kuat.

Plak…

Satu tamparan mendarat di pipi Siska. Bahkan wajah Siska menoleh ke arah samping karena begitu kerasnya tamparan yang Arka berikan.

Rani terpekik kaget melihat Arka menampar Siska dengan keras. Sampai-sampai sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.

“Mas! Kau gila ha!” pekik Rani kesal.

Ia mendorong Arka ke arah samping dan mendongakkan wajah Siska yang sudah bercap merah di pipinya. Air mata Siska mengalir dengan deras, ia menangis dalam diam dan menatap Arka dengan tatapan penuh permusuhan.

“Mengapa kau menatapku seperti itu ha! Masih kurang?” ujar Arka yang bersiap melangkah ke arah Siska.

“Kenapa! Terserah aku mau menatap kau seperti itu. Baru aku tahu ternyata kau tak lebih dari sampah masyarakat. Menyesal aku men-”

“Siska jangan ucapanmu!” potong Arka cepat. Ia tak ingin Rani mengetahui apa yang terjadi di antara mereka. Arka masih membutuhkan Rani untuk kedepannya.

Siska tersenyum mengejek melihat ketidakberdayaan Arka. “Kenapa. Takut?” tanya Siska dengan tawa mengejek.

Rani diam saja dan berpura-pura tak tahu. Ia menatap Arka dan juga Siska secara bergantian. “Maksudnya ada apa sih, Mas?”

Arka terdiam menegang mendengar pertanyaan Rani. Ia bingung harus menjawab apa, ia tak mungkin berterus terang kepada Rani. Masih teringat jelas ancaman Rani beberapa waktu yang lalu.

“Nggak ada, Dek. Memang sih Siska rada-ajaib. Mas sangat marah, Siska begitu lancangnya mentransfer semua uang yang Mas miliki ke m-bankingnya,” ujar Arka berterus terang.

Rani tertawa di dalam hati. “Kena kamu Mas!”

“Maksudnya Mas? Bagaimana bisa Siska mengetahui PIN m-banking kamu, aku saja tak tahu. Hm, mencurigakan!”

Arka menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia kebingungan dengan penjelasannya sendiri. Wajah jika Rani bingung karena dari awal Arka mengenalkan Siska hanya sebatas sepupu.

“Mas?”

“Siska tahu PIN Mas karena siang tadi numpang transfer di m-banking Mas. Eh nggak taunya main ambil saja saldo Mas!”

“Oh ya? Tapi kok aku merasa ada yang janggal.”

Arka terdiam dengan pandangan tajam ke arah Siska yang tersenyum mengejek dan melipat tangannya di dada. Arka yang kebingungan memilih pergi dari hadapan mereka dengan tangan yang masih mengepal marah.

Bersambung…

Next?

1
V'marbe
seru😘
Ririn Santi
mana bisa orang macam arka sadar, otaknya udah geser permanen, Krn dr awal mmg dia gak paham tanggungjawab sbg suami, terlalu keenakan berapa di zona nyaman
Arieee
si arka 👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
Dian Soedarminto
yach...kirain crita ini sudah tamat
🫢
DvaMlny: Masih ada kelanjutannya ya Kak🤗
total 1 replies
Dian Soedarminto
plg yg datang pengacaranya
😅
Dian Soedarminto
kok ceritanya muter2 yaa😵‍💫😵‍💫
Dian Soedarminto
Luar biasa
DvaMlny: Terimakasih 🤗
total 1 replies
Dian Soedarminto
sukurin🤣🤣
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
DvaMlny: Siap kakak, pantau terus kelanjutan ya 🤗
total 1 replies
Yurniati
baru rasa kamu Arka, Rani tidak bodoh lagi,,,,,
Arieee
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣mampus lu modal dengkul
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
DvaMlny: Siap kakak🤗
total 1 replies
Yurniati
terus update nya thorr
Ririn Santi
masih khawatir deh klu arka mendatangi Rani di kantornya,sedang cuti Rani udah habis, apa mending Rani pindah kantor cabang aja gitu biar gak ketemu arka lagi thor
DvaMlny: Ikutin terus ya kak🤗
total 1 replies
Ririn Santi
itu emak gak ada tobat tobatnya ya, mgkn kalau dikasi sakit gak bs gerak lg baru bs sadar kali ya
Yenny Binti Kasumal
jangan lagi rani sama arka tapi biar rani menemukaan yg lebih baik dari arka yg kaya dan sayang bertanggung jawab
DvaMlny: Ikutin terus ya kak🤗
total 1 replies
Yurniati
tetap semangat terus
DvaMlny: Siap kak🤗
total 1 replies
Yurniati
apa yang sebenarnya di ketahui Arka,,,,,,🤔🤔
Yurniati
semangat terus thorr
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
DvaMlny: Terimakasih sudah mampir kakak🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!