NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedikit Goyah

Setelah beberapa saat berlalu..

Aksa dan Hanum baru saja keluar dari apotik , setelah menebus resep yang di berikan dokter. Dan sekarang mereka menuju roda empat yang berada di parkiran nya, tapi sesaat Aksa melirik ke arah istri nya yang sejak tadi hanya membisu tanpa ekspresi.

"Hanum, apa kamu baik baik saja?" tanya Aksa yang memperhatikan wajah Hanum yang melamun dan entah apa yang sedang di pikirkan nya.

"Iya." singkat nya, menutupi kebenaran Hati nya yang sedang menjerit.! Karena dia tak bisa merasakan kebahagiaan yang seharusnya nya di rasakan Ibu yang sedang mengandung.

"Hanum, apa tidak ada sedikit pun maaf untukku? Saat ini aku benar-benar mencintaimu dengan sepenuh hati." ungkap Aksa dengan tiba-tiba, yang membuat Hanum tersentak kaget mendengarnya.

"Ak-sa.." jawab Hanum terbata, bingung dan tak tahu harus berkata apa.

Karena betapapun bencinya dia pada Aksa, tapi hatinya tetap saja bergetar saat mendengar pengakuan cinta dari pria yang masih berstatus suami nya itu.

"Hanum.. tolong lupakan masa lalu, dan lihatlah aku yang sekarang. Pria yang rela melakukan apapun untukmu, bahkan aku adalah Ayah dari anakmu." Dengan perlahan, Aksa meraih kedua tangan Hanum dan menciumnya dengan penuh kelembutan.

Sekilas Hanum merasakan kehangatan dan ketulusan dari sikap Aksa, tapi kebencian yang menguasai hatinya telah menyelimuti segala rasa manis yang coba diberikan.

"Hentikan, Aku ingin pulang!" teriak Hanum, melepaskan genggaman Aksa dengan kasar dan segera berjalan masuk ke mobilnya.

Brukk.. pintu ditutup Hanum dengan sangat keras, lalu memalingkan wajahnya. Aksa yang melihatnya hanya bisa pasrah menerima sikap istrinya yang masih keras kepala dan tak mau memberinya kesempatan.

"Hufftt.."

Bagi Hanum, pernyataan Aksa itu sangatlah konyol dan menggelitik hati nya. Karena bagaimana bisa dia membalas Cinta nya.? Disaat keberadaan nya sekarang saja, hanya karena sebuah keterpaksaan dan kesepakatan.

"Sekeras apa pun kamu berusaha meyakinkan ku Aksa, maka sekeras itu juga. Hatiku akan menolak mu!" batin Hanum.

**

Tiba di rumah Keluarga Wijaya, Aksa langsung menggendong tubuh istri nya yang sedang tertidur lelap di atas kursi mobil.

Seperti nya, hormon kehamilan sudah membuat Hanum lebih mudah lelah dan mengantuk. Bahkan di saat pagi hari nya yang masih cerah.

"Kalau tidak marah - marah seperti ini, kamu terlihat cantik sekali Hanum." gumam Aksa, yang mengulas senyum manis nya. Saat melihat wajah istri nya yang begitu tenang dan damai.

Dari dalam rumah, Mirna dan Roby yang melihat kedatangan putra dan sang menantu. Langsung mendekat ke arah nya.

"Aksa, Ada apa dengan Hanum?" tanya kedua nya kompak, karena cemas Aksa akan berbuat ulah lagi pada istri nya.

"Tertidur saat pulang dari rumah sakit Bu." singkat nya

"Oh.. kalau begitu cepat baringkan di kamar." titah Mirna, dan tanpa berkata lagi. Aksa mempercepat langkah memasuki lift. lalu menuju ruang pribadi milik nya yang berada di lantai tiga.

Sepanjang itu, senyuman tak pernah lepas dari wajah nya. Bahkan tak berpaling sama sekali menatap istri nya. Hingga akhir nya, tubuh Hanum di taruh Aksa di atas pembaringan empuk nya dengan sangat hati hati. Sret..

"Hmp.. ahh.." Hanum sempat merengkuh sesaat, tapi tak sampai membangunkan. Karena dia kembali melanjutkan tidur nya.

Sedang Aksa, memilih terbaring di samping Hanum sambil menopangkan tangan pada dagu nya.

"Tidurlah yang nyenyak sayang, pasti kamu sangat letih sekali karena terus berteriak dan memarahi ku." gumam Aksa dengan tawa kecil menghiasi, sungguh sikap nya ini jauh berbeda sekali. Tak seperti Aksa yang terkenal super Jutek dan Garang itu!

Dan hanya Hanum lah, yang bisa membuat nya menjadi pria manis dan pria di luar nalar.

Ya bagaimana tidak! seluruh harta kekayaan nya saja sudah ia berikan seluruh nya pada Hanum, dan sekarang ia masih terus mengemis cinta pada istri nya satu ini.

Tak lama, Aksa bangkit dan menaruh kepala nya di perut Hanum yang sedikit buncit.

"Anak Papa yang baik, tolong bantu Papa menjaga Mama di dalam sana ya. Dan maafkan kesalahan Papa yang pernah menyakiti hati Mama." Aksa berkata dengan penuh haru dan ketulusan, sembari mengelus perut Hanum penuh kasih sayang.

"Aku mencintaimu dan anak kita, Hanum Anggraini." Untuk kedua kalinya, Aksa memberanikan diri mengungkapkan isi hatinya, lalu mencium kening mulus istrinya dengan penuh kelembutan. Sementara itu, Hanum yang masih setengah sadar mampu mendengar ucapan itu. Bahkan sentuhan lembut Aksa membuat jantungnya berdebar-debar, di barengi rasa kegelisahan yang muncul di hatinya

"Apakah benar kasih sayang yang diberikan Aksa padaku ini tulus? Atau hanya kepalsuan semata, seperti sebelumnya? Entahlah..." gumamnya dalam hati.

Dalam lamunan, suara ponsel Aksa terdengar bergetar dari saku bajunya. Dret.. Dret.. Ia segera mengangkat panggilan dan langsung mengeluarkan nada tegas.

"Apa alasanmu menghubungiku?" bentak Aksa dengan emosi.

"Keluarlah, aku sudah di depan rumahmu. Aku ingin bertemu dengan Hanum!" sahut Reyhan dari seberang, dengan nada tak kalah galak.

"Hentikan! Dia adalah istriku, jangan coba-coba membawanya pergi lagi!" Aksa mendesis dengan tangan terkepal erat.

"Ha..ha! Kamu bilang Istri? Omong Kosong, Aksa! Suami macam apa yang tega menyakiti istrinya sekejam dirimu!" Reyhan mencibir, tawa sinis nya menggelegar.

Aksa tak mampu berkata apa-apa. Ia langsung mematikan panggilan teleponnya, kemudian melangkah cepat meninggalkan kamarnya.

"Aku takkan membiarkan pria ini terus mengacau kehidupan Hanum!" geramnya, beban emosi berkecamuk dalam dirinya. 

Dan saat tiba di teras rumah, Aksa sudah bisa melihat sosok Reyhan yang berdiri tegak sambil bersedekap dada di depan gerbang rumah.

Namun.. belum sempat Aksa mendekat, sang istri Hanum tiba - tiba telah menyusul dari belakang. Dan berlari lebih dulu menghampiri Reyhan.

Tentu tingkah laku Hanum yang cemas dan tergesa-gesa seperti ini, menjadi suatu tamparan keras bagi Aksa.

"Reyhan.!!" panggil Hanum yang sangat terkejut melihat kedatangan sahabat sekaligus orang spesial di hati nya. Dan tanpa rasa bersalah, mengacuhkan Aksa yang sudah berwajah masam bahkan merah seperti kepiting rebus. 

"Kamu sudah bebas Rey? Aku sungguh mencemaskan keadaan mu." tanya Hanum, dengan senyum manis dan wajah kegirangan yang terpancar jelas sekali.

"Kamu lihat sendiri kan Hanum? maka nya, tak perlu mengkhawatirkan ku, karena aku bisa menjaga diri ku sendiri" dengan begitu halus, Reyhan mengusap usap kepala Hanum untuk menenangkan.

Aksa yang melihat nya, sungguh menyadari betapa besar kasih sayang Hanum pada pria lain di depan matanya sendiri. Hingga membuat perasaan marah, cemburu, dan frustrasi mulai menyatu dalam hati nya yang kian pekat dan menegangkan

"Syukurlah, aku bahagia sekali mendengar nya." tutur Hanum yang semakin sumringah dan melebarkan senyum, karena hal yang buruk yang di takutkan tak terjadi pada nya.

"Hanum, kenapa kamu pergi begitu saja? sekarang ayok kita pergi dari sini. Aku sengaja datang untuk menjemput mu." dengan sigap Reyhan menggandeng tangan mulus Hanum dan bersiap untuk membawa nya pergi.

"Tung.." penolakan itu baru saja ingin di utarakan oleh Hanum, tapi bariton suara kemarahan sudah terdengar menggelegar.

"Lepaskan Reyhan.!" dengan gerakan kilat, Aksa menghampiri dan tanpa permisi lagi. Langsung melayangkan satu pukulan tinju tepat di wajah tampan pesaing nya. Brugh..

"Auw.." ringis Reyhan, sambil memegangi bibir nya yang sudah mengeluarkan sedikit darah.

"Kamu membuatku kehabisan kesabaran! Cepat pergi dari sini, atau aku akan mematahkan seluruh tulangmu!" bentak Aksa, wajahnya merah padam, penuh emosi.

Dia juga mencengkram kuat kemeja Reyhan, seolah-olah ingin menghancurkan lawan nya itu. Dan kalau saja, diri nya tak melakukan perjanjian dengan Hanum. Tentu Aksa sangat enggan untuk mencabut laporan nya di polisi.

"Cuih! Aku tak takut dengan ancamanmu, brengsek!" sahut Reyhan, yang sama sekali tak gentar justru balik menantang.

Kini emosi keduanya kian memanas, seperti gunung berapi yang siap meletus. Hanum yang melihat situasi yang semakin tak kondusif, bergegas mendekati Aksa dan memaksanya untuk melepaskan cengkeraman.

"Aksa, cukup! Lepaskan dia sekarang!" perintah Hanum tegas. Namun, kedua pria itu tak menggubris sama sekali. Mereka terus terjebak dalam amarah yang membara, saling bermusuhan.

Hingga akhirnya, kembali terjadi pergulatan yang sempat tertunda waktu di Desa.

Bugh.. Bugh.. suara benturan dan hantaman terdengar mengerikan.

"Sudah cukup! Cukup! Tolong berhenti!!" Hanum mencoba keras berada di tengah-tengah Aksa  Reyhan, dan berusaha memisahkan nya seorang diri. Sebab entah kemana, keberadaan petugas keamanan di saat-saat genting seperti ini.

Sedang dia hanyalah seorang wanita yang tak punya tenaga untuk melerai kedua pria kekar dan kuat itu.

"Aku tak akan membiarkan pria biadab seperti mu menghancurkan hidup Hanum!" geram Reyhan, dengan tatapan membunuh yang menyiratkan amarah mendalam.

"Dasar brengsek, penculik istri orang! Bercerminlah, pada diri mu sendiri!" sahut Aksa tak mau kalah, hingga akhirnya suara pukulan demi pukulan pun terdengar menggema di luar pagar rumah mewah tersebut, bugh.. bugh..

"Aku bilang cukup, Aksa! Reyhan!" teriak Hanum dengan marah yang meluap, dia suh tidak tahan melihat kedua pria itu berlumuran darah dan luka di wajah.

Dengan nekat nya, tubuh Hanum melangkah maju saat Reyhan hendak melancarkan pukulan nya ke arah Aksa.

Hingga akhir nya, mengenai wajah Hanum dan membuatnya tersungkur ke tanah.

"Auww.." teriak Hanum kesakitan.

"Hanum.!!" Reyhan dan Aksa sama-sama panik, menyesali kesalahan tragis yang baru saja terjadi.

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!