NovelToon NovelToon
REKHA

REKHA

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Menyembunyikan Identitas / trauma masa lalu
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Xzava

Sepasang suami istri menitipkan anak perempuannya yang berusia 5 tahun di panti asuhan, karena tidak ingin repot-repot merawatnya setelah sang istri melahirkan bayi laki-laki, mereka beranggapan bahwa anak perempuan tidak dapat diandalkan.

Anak perempuan itu tumbuh menjadi anak yang pintar dan juga sangat keras kepala, tidak ada yang bisa menebak apa isi kepala anak perempuan ini, yang jelas hanya prinsipnya yaitu menghormati orang yang menghormati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Kak ayok." ajak Nia.

"Kakak mau kemana?" tanya Salsa, saat melihat Nia berdiri di depan kamarku.

"Mau ke salon potong rambut, mau ikut?" tanya Nia.

"Gak, kak boleh titip belikan tote bag gak, punyaku sudah mau rusak." ucapnya.

"Boleh, nanti kakak belikan." ucap Nia.

"Mau warna apa?" tanya Nia.

"Warna hitam aja kak, terima kasih kak, ini uangnya." Nia mengangguk dan mengambil uangnya.

"Let's go." kami pun pergi ke salon yang tidak jauh dari panti.

Sesampainya disana, ternyata sedang banyak orang jadi kami menunggu saja, daripada cari tempat lain yang tidak tau bagus atau tidak.

"Kakak lihat apa?" tanya Nia karena sedari tadi aku melihat ponselku.

"Cari model rambut, ini bagus gak kalau sama aku?" tanyaku ke Nia.

"Wih ganteng kak."

"Malah salfok ke orangnya, bagus gak?"

"Bagus kak, coba aja." aku pun mengangguk mendengar ucapannya.

Cukup lama kami menunggu, bahkan setelah kami datang banyak juga orang yang datang.

Sampailah giliran kami, aku langsung memperlihatkan model rambut yang aku mau.

Karena modelnya cukup simpel jadi tidak butuh waktu yang lama, setelah selesai aku membayar biayanya sekaligus punya Nia. Baru saja aku mau duduk, Nia juga sudah selesai.

Kami langsung pergi ke toko tas untuk membelikan titipan Salsa, saat masuk kami melihat banyak model tote bag yang bagus. Yang awalnya kami hanya ingin membelikan Salsa, justru kami pun beli karena warna dan modelnya bagus.

Sebelum pulang ke panti aku mampir ke ATM untuk mengambil uang, yang rencananya akan aku berikan kepada anak-anak sebelum pergi nanti.

Sesampainya di panti, aku langsung ke ruangan bunda untuk mengembalikan kunci motor.

Saat aku masuk ternyata tidak ada orang, langsung saja aku menaruh kunci ke tempatnya dan mencatat waktu pengembalian ku.

Setelah selesai, aku buru-buru ke kamar. Saat di kamar aku melihat lagi model rambut yang aku dapatkan tadi, aku benar-benar sangat menyukainya, kepalaku juga terasa ringan dengan rambut pendek.

Baru saja aku mau rebahan di kasur, aku teringat kalau belum mandi, pasti ada rambut yang menempel di bajuku, aku langsung pergi mandi sebelum istirahat.

Sekitar jam 8 malam aku terbangun, karena ada yang mengetuk pintu kamarku. Aku yang setengah sadar membuka pintunya, ternyata itu Salsa.

"Maaf kak, saya gak tau kali kak Rekha lagi tidur." ucapnya.

"Gak apa-apa Sa, kenapa?" tanyaku.

"Tas aku mana kak, kata kak Nia ada sama kakak." ucapnya.

"Oh bentar-bentar." aku pun langsung mengambil tas yang sudah aku dan Nia berikan tadi untuknya.

"Nih." ucapku sambil memberikan tasnya.

"Terima kasih ya kak." ucapnya, aku pun mengangguk dan menutup pintu setelah Salsa pergi.

Aku duduk di tepi kasurku, tiba-tiba rasa lapar menyerang perutku. Aku pun bangkit lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka, sebelum ke dapur untuk makan malam.

Di dapur masih ada anak-anak yang sedang makan malam, aku pun langsung mengambil makanan ku dan menghabiskannya dengan cepat.

Setelah selesai makan aku berencana langsung masuk ke asrama tapi ternyata ada Haikal bangku taman sedang duduk, jadi aku menghampirinya sebentar.

"Kal." panggilku, sang pemilik nama pun langsung menoleh ke arahku.

"Heh rambutmu?" ucapnya cukup kaget sampai-sampai ia berdiri dari duduknya.

"Ku potong tadi." ucapku lalu duduk di bangku.

"Kenapa? Padahal dari dulu kami gak mau potong pendek." tanyanya.

"Tadi ada orang yang bilang aku mirip anaknya karena rambutku panjang, jadi ku potong." ucapku santai.

"Gak tau lagi dah." ucap Haikal. "Tapi bagus tau kamu rambut pendek." ucapnya lagi.

"Oh tentu terima kasih kawan." ucapku sambil tersenyum ke arahnya.

"Gak usah senyum." aku mendengar ucapannya melihat sinis ke arahnya, tapi ia justru tertawa.

"Gak terasa ya lusa sudah berangkat." ucap Haikal.

"Iya, dan aku belum packing."

"Sama aja." ucapnya.

"Besok harus packing pagi-pagi."

"Iya, mana siang aku keluar lagi." ucap Haikal.

"Kenapa?"

"Mau ambil duit, kamu sudah?" tanyanya, aku pun mengangguk.

"Kapan?" tanyanya lagi.

"Tadi sore."

"Coba tau aku nitip tadi, jadi tinggal transfer ke kamu."

"Kirain kamu udah ambil malah, kan tadi pagi kamu juga keluar."

"Lupa aku, sampe kamar baru ingat."

"Dekat rumah Aini tuh ada ATM kan, coba aja kesana."

"Iya ya, besok deh aku cek kesana." aku pun mengangguk.

"Aku duluan ya Kal, banyak nyamuk disini." ucapku.

"Iya."

Bagaimana bisa, ia bertahan di sana padahal banyak nyamuk. Aku bahkan tidak tahan, sedari tadi mengipasi udara agar nyamuk tidak mendekat ke arahku.

Sesampainya di kamar aku langsung memainkan ponselku, aku berniat menonton video-video lucu di media sosial.

Niat hati menonton, justru ponselku lah yang menonton ku karena tak lama setelah melihat-lihat video lucu aku justru terlelap.

Keesokan paginya aku terbangun dengan lengan yang sakit bahkan sulit untuk ku gerakkan, pasalnya aku tidur dengan menggunakan lenganku sebagai bantal.

Cukup lama aku terdiam, sampai lenganku bisa di gerakkan, berangsur-angsur lenganku terasa membaik dan sudah tidak sakit lagi.

Awalnya aku berniat untuk mandi, tapi mengingat nantinya akan berkeringat lagi jadi aku memilih untuk tidak mandi pagi.

Karena air di kamarku habis dan aku merasa haus, aku pergi ke dapur untuk mengisi ulang botol minum ku.

Sekembalinya aku di kamar, aku langsung mulai membereskan pakaianku. Semua ku lipat kembali sebelum memasukkan kedalam koper.

Setengah koperku sudah terisi, dan masih banyak barang ku yang belum masuk.

"Muat gak ya ini?" gumamku, Sepertinya tidak."

"Perasaan aku punya tas jinjing, mana ya?" gumamku lagi, aku bertanya dan juga berakhir menjawabnya sendiri.

Setelah mencari di berbagai tempat akhirnya ketemu, tersimpan di laci bersama barang-barang yang jarang aku gunakan.

Aku kembali melanjutkan packing, untungnya hanya beberapa barangku lagi yang belum masuk, tas jinjing sudah cukup aku gunakan untuk barang yang belum masuk.

Setelah pakaian ku selesai, aku lanjut membereskan buku ku, hanya novel yang belum aku baca saja yang aku bawa selebihnya akan aku berikan kepada Nia dan juga di bawa ke perpustakaan.

Aku keluar kamar untuk memanggil Nia, tapi ternyata ia tidak ada di kamarnya. Ku putuskan untuk memasukkan semuanya ke dalam kardus dan nantinya akan ku berikan ke Nia.

Berkas-berkas, buku dan juga laptop aku masukkan ke dalam ransel yang akan aku gunakan nanti, ransel akan selalu aku bawa sedangkan tas jinjing akan ikut bersama koper di bagasi.

Setelah beres aku langsung merebahkan badanku ke lantai, keringat ku bercucuran, entah kenapa hari ini sangat panas. Aku istirahat sekitar 30 menit, lalu memutuskan untuk mandi.

1
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
up lg Thor
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
sedih banget anak 5th dibegitukan 🥲
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
up Thor
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
Bagus
Yuyun Rohimah
lanjut thor
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!