Gadis Miskin Milik Tuan Grey

“Apa coba ulang sekali lagi?” Tanya salah satu polisi yang sedang mengetik di depan layar komputernya, pria itu tengah membuat laporan atas nama Lucia.

“Pria ini menguntit saya beberapa hari ini.” Ucapnya lagi dengan tegas.

Polisi itu tak habis pikir, pria yang di tuduh menguntit itu dengan percaya dirinya ikut masuk ke dalam kantor polisi tanpa paksaan sedikitpun.

Polisi itu pun menatap ke arah pria yang sejak tadi hanya pokus menatap wanita muda itu.

“Apa kalian saling kenal?” Tanya Pak Polisi, karena tidak mungkin seorang penguntin, menguntin wanita itu dengan terang-terangan.

“Tidak.” Jawab Lucia dan Grey bebarengan.

“Lantai kenapa kamu terus mengikutinya? Dan mengganggunya?” Tanya Pak Polisi itu pada Grey, Grey pun menatap ke arahnya.

Sementara Adnan yang duduk di pojokan sana sambil memegang koran diam-diam menguping pembicaraan ketiga orang itu.

“Aku memang tidak mengenalnya karenaitulah aku mendekatinya agar aku bisa jauh lebih mengenal dirinya lebih dalam lagi. Bukanya itu yang harus di lakukan sebelum menikah?” Tanya Grey pada Pak Polisi.

“Kami tidak akan menikah, kami tidak saling kenal.” Ucap Lucia dengan cepat, ia tak mau polisi itu salah paham.

Pak Polisi pun menghela nafasnya kasar, ia tak menyangka ada orang yang seobsesi itu sampai mau menikahi wanita yang belum di kenalnya dengan cara seperti ini.

“Tuan, sebaiknya anda kembali dan jangan mengganggu Nona Lucia lagi. Karena sikap anda ini bisa dapat dijatuhi hukuman pidana, lebih baik anda menikah dengan wanita yang anda cintai.” Ucap Pak Polisi itu, berharap jika pria itu masih mau berbaik hati mendengar ucapanya sebelum ia melanjutkan proses laporanya.

Grey menggelengkan kepalanya. “Maaf tidak bisa, posisi saya di sini hanya ingin meminta pertanggung jawaban wanita bernama Lucia ini, karena dia yang mulai menciumku hingga kita melakukannya malam itu, karena itulah kita harus menikah. Apa aku salah?” Tanya Grey pada polisi itu.

Pak Polisi pun membelalak tak percaya, di mana biasanya seorang wanitalah yang meminta pertanggung jawabanya dari seorang pria.

Polisi itu pun menoleh ke arah Lucia, namun Lucia yang kelewat maku bergegas pergi dan meninggalkan semua orang bahkan ia lupa membawa belanjaanya tadi.

“Cia!” Teriak Grey sampai mebuat semua orang menatap ke arahnya. Grey bergegas lari mengejar wanita itu, sementara Adnan pria itu hendak lari dan menyusul Tuannya namun ia masih menyempatkan membawa kantong belanjaan Lucia.

“Lucia tunggu!” Tahan Grey, pria itu kini menarik tangan Lucia dan memeluk wanita itu.

Lucia menangis di dalam pelukan Grey, ia memukul-mukul kuat dafa pria yang tak mau melepaskan pelukanya.

“Kamu jahat! Kenapa kamu mempermalukanku!” Sentak Lucia dengan air mata yang sudah membasahi pipinya. “Kamu juga gak memberikanku kesemoatan untuk sedih karena pria brengsek itu, kamu terus berada di sisi ku dan membuatku lupa dengan sakit yang aku rasakan. Kenapa kamu terus menggangguku! Aku butuh waktu untuk bersedih!” Sentak Lucia membabi buta dengan pukulan-pukulan yang mendarat di dada Grey.

Grey mendongakan wajahnya, entah mengapa matanya milai memanas saat melihat wanita ini terluka. Di peluknya erat Lucia sampai wanita itu tak lagi memiliki tenaga untuk memukul dadanya.

“Aku gak mau kamu nangis karena pria brengsek itu, aku ingin melihatmu tersenyum, Cia.” Ucap Grey sambil mencium pucuk kepala wanita itu.

Lucia tak menjawab maupun menolak karena tubuhnya terasa sangat lelah akhir-akhir ini. Hanya tubuhnya yang bergetar yang Grey rasakan sampai wanita itu pun tak sadarkan diri.

“Lucia.” Panggil Grey, pria itu langsung menagngkat tubuhnya.

.

Tbc.

Done bye 👋👋

Aku gak janji besok double up 🤭

Jangan lupa komen yah 😘