NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Cewe Matre

Mengejar Cinta Cewe Matre

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Jihan dikenal sebagai cewe matre, namun apa jadinya jika seorang yang matre ini jatuh cinta pada seorang pria yang notabennya sudah mempunyai istri.
Alex pria kejam yang sudah beristri menjalin hubungan gelap dengan Jihan, di awal hubungan mereka baik-baik saja, namun berakhir dengan kekejaman Alex yang menyingkirkan Jihan dari kehidupannya saat Jihan bersikeras memberitahukan hubungannya pada istrinya.
Di sisi lain karena pertemuan yang tidak terduga di sebuah desa kecil tempat Alex menyingkirkan Jihan, seorang pria bernama Aditya diam-diam mencintai Jihan walaupun berkali kali dia mendapatkan penolakan dari gadis matre itu, Aditya tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cinta nya.
Akankah suatu saat Jihan akan menerima Aditya yang begitu tulus atau bertahan dengan perasaannya bersama Alex.
Ikuti terus kisahnya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22

Jihan memutuskan pulang kembali ke rumah karena tidak mendapatkan jawaban dari sang bibi, dia amat kesal dan merasa Sena sedang menyembunyikan sesuatu dari nya.

Selama perjalanannya ia terdiam dan sama sekali tidak ingat kejadian sepuluh tahun lalu, kecelakaan itu begitu cepat hingga ia pun tidak sadarkan diri. Saat ia tersadar sudah berada di rumah sakit bersama bibi nya yang menangis di samping brangkar.

Flashback

Setahun berlalu pasca Antonio memutus kan hubungannya dengan adik dari Marcel memilih menikah dengan wanita lain pilihan orang tuanya lalu mencampakkan begitu saja membuat sang adik depresi dan selalu mencoba mengakhiri hidupnya.

Malam itu, karena Sena tidak kunjung keluar dari kamarnya untuk makan malam, Marcel pun sedikit khawatir lalu ia menghampiri ke kamarnya.

“Sena …!” teriak marcel panik mendapati sang adik tergeletak di lantai dengan pergelangan tangan yang penuh darah segar terus mengalir membasahi lantai tersebut.

“Kenapa kau melakukan ini, Sena! Marcel cepat bawa adik mu ke rumah sakit!” titah Elena yang menghampiri ke kamar Sena ketika mendengar teriakan.

Marcel dengan segera menggendong sang adik bergegas ke rumah sakit, di ikuti Elena dan Jihan.

Sesampainya di rumah sakit sambil berteriak memanggil seorang dokter dan perawat lainnya meminta mereka membawa sang adik ke dalam untuk mendapat perawatan Marcel terus saja menangis di depan sang adik yang saat ini sudah tidak sadarkan diri.

“Tenanglah, Marcel, Sena pasti akan baik-baik saja,” tutur Elena lembut menenangkan sang suami.

“Aku akan beri perhitungan pada Antonio! Dia lah yang membuat hidup adikku menjadi berantakan seperti ini. Aku benar-benar tidak bisa terima ini!”

Marcel berdiri menghentakkan kakinya ingin pergi menemui Antonio dengan dipenuhi rasa amarah dan benci ia terus berjalan tidak menghiraukan Elena yang berteriak mencoba menghentikan suaminya sambil menggendong sang putri.

“Kenapa kau ikut! Aku akan pergi sendiri ke sana, menemui bajingan itu yang sekarang bahagia di atas penderitaan adikku,” sergah Marcel membuat Jihan yang melihat raut wajah papa nya merasa takut.

Untuk pertama kalinya ia melihat raut wajah papanya yang sangat menyeramkan di penuhi amarah yang kapan saja bisa meledak.

“Kita akan pergi sama-sama, aku tidak akan membiarkan mu pergi sendirian. Dokter akan memberi kabar jika nanti Sena sudah sadar,” jelas Elena sambil menenangkan Jihan yang saat ini berada di dalam pelukannya merasakan eratnya pelukan sang putri karena rasa takut melihat kemarahan Marcel.

Di lain sisi Antonio sedang makan malam bersama ana dan kedua putranya terlihat sangat bahagia, tetapi kebahagiaan hilang seketika saat mendengar gebrakan pintu dan teriakan seseorang dari depan pintu gerbang.

“Antonio … keluar kau bajingan, pria brengsek?!” kata-kata itu yang selalu keluar dari mulutnya walaupun para pengawalnya sudah memperingatkan Marcel untuk tidak berteriak. Para penjaga tidak berani menghajar Marcel karena ia takut jika Antonio malah balik menghajar mereka.

Carlos datang menghampiri Antonio di meja makan,”Tuan Marcel ingin bertemu anda di depan,” bisik Carlos membuat pria kekar itu membulatkan matanya karena terkejut.

Antonio menyuruh kedua putra nya serta Clarissa untuk masuk ke dalam kamar dan jangan ada yang keluar sampai ia datang. Clarissa yang kebingungan pun tidak bisa bertanya karena ada ke dua putranya saat ini.

“Marcel … lama kita tidak bertemu. Masuklah! Kenapa kau hanya berdiam di luar,” sapa Antonio dengan wajah yang polos seolah tidak merasa bersalah.

Melihat sikap nya yang seperti itu membuat Marcel tambah murka, ia menghampiri Antonio mencengkram kerah bajunya dan melayangkan satu pukulan yang sangat keras membuat sudut bibir Antonio berdarah.

“Tuan”

Antonio memberi isyarat pada Carlos dan semua pengawalnya untuk meninggalkannya bersama Marcel dan juga Elena yang saat ini berdiri membelakangi suaminya dengan penuh khawatir.

“Tidak perlu basa-basi dengan ku! Kau hebat sekali menikmati kebahagiaan dengan keluarga barumu tanpa tahu keadaan Sena saat ini antar hidup dan mati di rumah sakit!” tekan Marcel sambil menangis merasa frustasi dan sangat kecewa dengan sahabat yang sudah ia anggap keluarga sendiri.

“Maafkan aku, Marcel. Aku benar-benar tidak berdaya, sungguh aku juga sangat mencintai Sena. Tapi …” ucapnya terpotong.

“Jangan pernah katakana jika kau mencintai nya kalau hanya untuk meninggalkannya, Antonio! Mulai sekarang persahabatan kita sampai di sini. Aku berharap antara kau dan aku tidak akan pernah ada hubungan apapun! Kau mengerti!”

Bug

Satu pukulan untuk kedua kalinya mendarat di wajah Antonio, ia pun tidak bisa membalasnya karena memang ia merasa bersalah sudah menyakiti hati adik kesayangan sahabatnya tersebut.

Antonio hanya menatap kepergian Marcel dengan penuh kesedihan dan rasa bersalah teramat dalam karena kesalahannya. Marcel sudah masuk kembali ke dalam mobil nya di susul Elena, sedangkan Jihan sudah tertidur di dalam mobil, jadi ia pun tidak melihat pertengkaran papanya dan Antonio yang sudah di anggap sebagai paman nya sendiri.

“kau tidak apa-apa, Cel?” tutur Elena lembut menitikkan air mata melihat suaminya yang saat ini sedang hancur melihat hidup adiknya menjadi berantakan.

“Sakit, Elena, memang benar semua orang kaya di dunia ini jahat, aku kira Antonio berbeda karena ia sangat baik pada ku dan keluarga kita. Bahkan aku tidak percaya saat ia mengatakan mencintai Sena walau aku sebenarnya tidak setuju karena mereka berbeda kasta,” jelas Marcel merasa sangat kecewa.

“Yasudah, lupakan semua dan kita fokus dengan Sena agar tidak kecolongan lagi seperti sekarang ini!” seloroh Elena yang mendekat pada suaminya agar lebih tenang sambil menyetir.

“Terimakasih, sayang. Mobil ini aku akan kembalikan pada Antonio besok,” imbuh Marcel tidak ingin lagi berhubungan dengan Antonio.

“Terserah kau saja. Aku akan selalu berada di sisi mu, sayang dan menerima apapun keadaan mu,” tukas Elena merangkul dengan erat Marcel membuat pria itu merasa beruntung memiliki istri seperti Elena yang selalu menerima nya walau ia bukan pria kaya.

“Aku menyayangi mu, Elena,” sambung Marcel mengusap rambut indah Elena.

Setengah perjalanan Marcel melihat ke arah spion mobil dan merasa curiga dengan mobil yang berada di belakangnya, mobil sedan berwarna merah yang mengikutinya.

“Bunuh dia”

Seseorang berkata di sambungan telepon menyuruh beberapa pembunuh bayaran yang berada di dalam mobil berwarna merah tersebut yang saat ini mengikuti Marcel yang sudah tersadar.

Dorr

Seseorang melepaskan satu peluruh di bagian ban belakang mobil Marcel membuat Elena merasa panic, dan Jihan terbangun.

“Mama, ada apa? Aku mendengar suara tembakan?” ucap Jihan yang kembali ketakutan.

“Jihan, jika terjadi sesuatu pada kami, kau harus tinggal bersama bibi Sena,” ujar Marcel mengimbangi mobilnya yang mengalami pecah ban.

“Maksud papa apa? Kalian ingin meninggalkan ku? Rengek Jihan mulai menangis ketakutan.

Mobil berhenti sejenak,”Sekarang, Elena!” perintah marcel mengeluarkan Jihan dari mobil dan meninggalkannya di jalan tepat di depan kantor polisi, kemudian Marcel menancapkan gas mobil nya lagi kali ini begitu kencang sampai lepas kendali.

Ban mobilnya pun pecah saat mereka melepaskan tembakan dua kali saat melewati mobil Marcel dan berkata.

“Pergilah kalian ke neraka sambil menabrak mobilnya ke arah mobil Marcel dengan kencangnya membuat mobil Marcel hampir jatuh ke jurang.

Mobil berhenti sejenak,”Sekarang, Elena!” perintah marcel mengeluarkan Jihan dari mobil lalu mereka berdua yang sudah terjepit di dalam mobil itu pun ikut terjatuh kedalam jurang

Flashback off

“Tidak …!” pekik Jihan sambil menutup kedua telinganya

Pengemudi taksi pun terkejut dan langsung mengerem mendadak.

“Ada apa, nona?” tanya pengemudi taksi.

“Maaf, aku hanya terkejut, lanjutkan saja,pak!” tutur Jihan yang di angguk ki pengemudi taksi tersebut.

Dreet … dreett

“Halo, selamat siang,” sapa Jihan menerima panggilan telepon dengan nomor tidak di kenal.

“Aku, Alexander. Bisa kita bertemu di hari libur ini, nona Jihan?” ajak Alex dengan penuh kelembutan.

“Apa kau ingin investasi lagi di perusahaan ku? Jika tidak maaf aku tidak bisa bertemu dengan mu hari ini,” jawab Jihan mulai dengan mode matre nya.

“Hmm, ternyata benar jika dia adalah cewe yang sangat matre,” batin Alex tersenyum menyeringai tidak akan melepaskan Jihan yang membuatnya terngiang-ngiang akan wajahnya yang sangat manis itu.

“Baiklah aku akan tutup teleponnya jika tidak ada lagi yang di bicarakan,” sahut Jihan hendak mematikan ponselnya.

“Lima miliyar”

“Apa …?” pekik Jihan mengurungkan niatnya mematikan sambungan telepon setelah mendengar kata itu.

Benar-benar wanita matre tidak kuat jika mendengar nominal uang apalagi sebanyak itu.

*

*

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!