NovelToon NovelToon
Samawa Bersama Mu

Samawa Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: ade azhari

Perbuatan masa lalu yang mencoreng muka orang tuanya membuat menjadi penyesaln terbesar dalam hidup Pria tampan yang membuat orang tuanya di permalukan di rumah sahabatnya ketika datang melar anak gadis nya untuk jadi menantu

sehingga Farhan berpikir tidak akanada satu pun orang yang akan rela dan menerima dirinya jadi menantunya dengan masa lalunya

Tapi takdir berkata lain
farhan jatuh cimta sama teman sekolah sepupunya yang fotonya hanya di lihat sekilas ketika tidak sengaja melihat chet di grup sekolahnya.

Gadis dari kampung halamanya yang bahkan hanya bisa di lohat dan di pandangnya dari media sosial yang sengaja di follownya
akankah Cinta farhan terbalas ketika mengetahui masa lalunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade azhari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Iya atau Tidak

Jam sembilan malam Farhan baru samapi di rumah, setelah seharian bekerja di kantor dan masih menyempatkan diri untuk sekedar melihat kafenya, yang kini sudah seratus persen di kelola oleh adik sepupunya.

Doni yang duduk membelakangi pintu masuk ruangannya, tidak menyadari kalu Farhan datang.

Doni sedang menghubungi temannya yang tadi pagi mengirimkan chat, menanyakan kebenaran berita batalnya pernikahan kina dan Farhan.

Farhan hanya mendengarkannya tampa berniat mengganggu Doni yang sedang bicara dengan temannya.

"Ok, nanti kabarinya" Doni Memutar kursinya dan kaget...

"Astagfirullah!! da, Dari tadi uda datang?". Kata Doni

"Lumayan, untuk mendengarkan cerita loe sama teman loe tadi"

"Uda jangan salah pahamnya,Itu cuma kabar burung".Doni pindah duduk ke sebelah udanya.

"Mungkin nganya dong...Kina membatalkannya". Farhan menyandarkan kepalanya kesandaran sofa

"Uda ...jangan memikirkan sesuatu yang tidak pasti da! cukup uda berdo'a ke tuahan, pasti akan di berikan yang terbaik da".

tidak lama Farhan memutuskan untuk pergi jelas dia memilih pulang, tempat paling nyaman untuknya. Sata ini.

Farhan langsung kemarnya sebelum sampai di kamar Fahan sempat bertemu dengan Bi Ina, "Den Farhan mua Bibi buatkan apa?". "tolong buatkan kopi bik antar kekamarnya".Farhan berlalu tampa melihat ke Bi Ina seperti biasanya.

Sepuluh menit,kopi hitam sudah ada di tangan Farhan rencananya Farhan akan lembur malam ini, tapi entah lah rasanya tubuhnya kehilangan tenaga setelah mendengar Doni bicara bengan temannya di telfon tadi.

belum lagi sempat Farhan minum kopi yang di buat Bi Ina Farhan sudah tertidur lelap.

mungkin karena belum solat isya Farhan tidak bisa tidur dengan nyenyak akhirnya memaksa, Farhan untuk turun ke bawah kemushola keluarganya. untuk melaksanakan solat isya yang belum sempat di laksanakan tadi.

Selesai solat isya, Farhan melanjutkan solat malamnya mencoba bermunajat kepada allah .

dengan tubuh bergetar Farhan tetap.memohon petunjuk ke allah.

Di tengah gejolak batinnya, tangan lembut ibunya wanita yang telah melahirkannya ini datang memeluknya

Usia boleh sudah hampir kepala tiga, tapi Farhan tetap lah seorang anak yang butuh sandaran ke ibunya,

" maaf Aan ma, entah sampai kapan perbuatan Aan di masalalu bisa di lupakan,vma... Begitu sulit Aan keluar dari lingkaran ini". Diam

"Terlalu dalam luka yang sudah Aan buat untuk mama, bahkan samapi di hari ini belum juga sembuh".

"Ma....kalu benar nanti benar Kina membatalkan pernikahan ini, Farhan mohon jangan mama berusah mencarikan jodoh untuk Aan lagi ma biar lah Aan sendiri menerima hukuman ini ma., mungkin kesalahan Aan memang tidak dapat di Maafkan". Memper erat pelukannya.

"Nak, dengarkan mama! tidak ada satu pun kesalahan yang tidak dapat di maaf kan nak, Selama kamu masih berjalan di jalan yang benar allah pasti akan memberikan solusi terbaik, menurutnya bukan menurut kita"

Jangan pernah berhenti memohon ke padanya, percanya lah nak...allah pasti akan menjawab do'a -do'a orang yang terzalimi".

Di lain tempat

Kina juga sedang mengadahkan tangnya memohon ke pada Allah untuk di berikan solusi untuk masalah yang sedang di hadapinya sekarang

Sudah lebih dari seminggu Kina tidak mendengar kabar dari laki-laki yang di pilihnya untuk menjadi imamnya.

Rindu pasti, tapi Kina berusah untuk bertahan dengan keputusannya yang di buatnya. Biarlah saat ini dia menahan rindu sampai dia menemukan solusi untuk hubungan mereka.

Di malam yang hampir subuh Kina mendapatkan notif pesan bertubi-tubi. Dari nomor yang tidak di kenalnya, ada rasa khawatir Kina untuk membuka pesan yang hampir dua puluh kali.

Tapi Kina akhirnya merasa lega pesan yang di terima katanya teman lama Kina

Teman SD Kina yang berpisah setelah tamat SD karena sebuah periatiwa yang memaksa mereka untuk pindah dan tidak pernah kembali ke kampung lagi.

Pesan yang di kirimkan oleh teman lamanya, seakan menjadi petunjuk bagi Kina untuk mengambil keputusan besar dalam hidupnya.

Kina yang merasa ada sesuatu yang di ketahui oleh orang yang mengaku temannya semasa SD dulu, Kina memberanikan diri untuk menghubungi nomor yang baru saja mengirimkan pesan.

"Assalamualaikum.".maaf aku ngak ganggu kamu kan?"

"Waalaikumsalam, Na..ngak kok,na,

Aku malah senang akhirnya kamu hubungi aku na"

sudah berapa hari ini aku pengen coba untuk menghubungi kamu Na,Tapi aku takut kamu gak mau angkat, Tapi aku merasa wajib sampaikan ini ke kamu,"

cerita panjang mereka ternyata harus berhenti, bersaan dengan suara azan terdengar menandai kalau waktu subuh sudah masuk.

Kina bergegas mengambil wudhu dan tidak lupa membangunkan Dewi.

Pagi ini Kina cukup segar tidak ada drama air mata seakan Kina sudah iklas menerima takdir tuhan.

Dewi tampak bahagia melihat Sakinah pagi ini , tapi saat ini Dewi tidak ingin bertanya lebih dulu biarlah hari ini Dewi menikmati kebahagian Sakinah.

---‐------------xxxxxxxxx---‐---------------

esok harinya

"aku berangkat dulu ma..pa...".Farhan menyalami kedua orang tunya masih belum ada senyum bahagia, terlihat dari anak sulung pasangan Ismail dan Ermita ini

"Hati -hatinya nak".

Ermita mengantarkan anaknya untuk berangkat kerja.

Wanita yang yang sudah tidak mudah ini terlihat kurang enak badan.

Namun masih berusaha untuk melayani keluarganya seperti biasa,

"Ibuk kenapa?" Pak ismail melihat Istrinya sedikit pucat tidak seperti biasa,

Pak ismail paham kenap istrinya seperti ini sekarang.

"Ibuk duduk dulu disini, nanti jatuh biarkan Bi Ina menyelesaikan semuanya, mungkin lebih baik ibuk istirahat di kamar"

Ermita tidak bisa menahan pertanyaan yang dari kemaren ingin di tanyakan ke suaminya.

"Pak ,adikan telfon Peni kemaren?"

"Pak Ismail tersenyum, lalu merangkul istrinya".

"Masih menganjalnya Buk?" Ismail merangkul istrinya dengan tetap mempertahankan tersenyum manisnya

"Bapak sudah menghubungi Peni, kemaren, Kina tidak sama sekali membatalkan rencana pernikahannya dengan Farhan, jadi...Ibuk... Tidak perlu khawatir, Insya Allah semuanya akan baik-baik aja percanya sama Bapak".

Entah lah pak ,Ibuk pusing, kasih lihat Farhan, Kina juga..sudah lebih seminggu Kina melarang Farhan untuk menghubunginya, sekarang ada lagi berita ngak jelas Kina membatalkan pernikahan nya kasih Pak sama Farhan, anak kita itu sayang banget sama Kina pak!!" Ernita tidak berhenti untuk bicara ke suaminya mencurahkan semua yang di perlu di samapikan

'Iya,.Bapak tahu".

"Tapi, kita harus juga ngertiin Kinanya juga buk" Pak Ismail mencoba menenangkan Istrinya.

"Sekarang, ibuk istirahat dulunya di kamar, biar tenang".

mengingat istrinya yang kurang enak badan Ismail memutuskan untuk pulang lebih awal dari Restorannya .

Sampi di rumah di lihatnya anak gadis nya udah berada di rumah.

"Kamu sudah di rumah? Ismail bertanya ke anak gadisnya, yang biasanya masih dirumah sakit sore hari.

"Iya, pa, Tadi Bi Ina kabari Fani, katanya mama sakit makanya Fani pulang cepat lagian sudah mau pulang juga pa". masuk kemar orang tunya.

"kenap ngak kabari papa si nak," Ismail bergegas ke kamarnya di lihatnya istrinya sudah di pasang infus.

"Mama itu cuma perlu istrirahat

Farhan yang baru datang berencana untuk langsung kekamarnya,kaget ketika lewat depan kamar orang tuanya melihat tanggan mamanya di pasangi infus

tampa permisi Farhan masuk kekamar orang tuanya,

"Mama kenapa dek?".Farhan bertanya ke adiknya yang sebentar lagi akan resmi menjadi dokter.

"gak ada da, mama cuma kecapean, di maklumi aja da, kalau emak-emak ngak bisa diam makanya kecapean ya sudah biarkan mama istirahat dulu.".lalu mengajak Farhan keluar.

membiarkan Papanya menjaga mamanya.

Sementara di lain tempat .

Sakinah akhirnya menghubungi orang tuanya, pendapat orang tuanya saat ini sangat penting sebelum Kina mengutarakan pendapatnya.

Setelah bercerita panjang lebar dengan orang tuanya,yang kebetulan Angkunya juga sedang berkunjung ke rumah adiknya akhirnya dapat kata sepakat .

Ya sudah biar cepat semua ini selesai Angku temui sajalah Mamak Farhan sekarang, begini lebih baik.kata Anguk Kina.

Tidak ingin menunggu lama dan gosip yang tidak jelas semakin berkembang kesepakatan dan permintaan Kina akhirnya di samapikan ke keluarga Farhan.

Pagi-pagi Farhan sudah duduk di samping mamanya menyuapi mamanya bubur

"Nak...kamu pergi sama Doninya ke pernikahan Beni, Samapikan Maaf mama ke Beni dan keluarganya". Ermita, mengingatkan Farhan untuk datang ke pernikahan sahabatnya.

Pagi jam sepuluh Farhan dan Doni sudah Rapi dengan baju batiknya untuk menghadiri pernikahan sahabatnya di hotel mewah, rancananya pagi ini akan di adakan ijab kabul Farhan sendiri di minta Beni untuk menjadi saksi di pernikan Beni.

Setelah kata sah terdengar dengan lantang . Semua orang mengucapkan sukur.

Selamatnya Bro...akhirnya ada yang mau di ajak bobok bareng, Farhan mengucapkan selamat ke temannya dan mantan karyawannya karena setelah memutuskan untuk menikah dengan bosnya ini Nita memutus kan untuk berhenti bekerja, waalupun sebenarnya perusahan tidak melarang pasangan suami istri untuk bekerja asal bisa profesional.

"Bro, gue sepertinya tidak bisa hadir di resepsi loe nanti, soalnya Mama lagi sakit kasihan papa sendiri yang jagain"

Farhan lebih memilih tidak menghadiri resepsi pernikahan teman baiknya, jujur ada rasa iri melihat temanya yang lancar -lancar aja menuju hari H nya sedangkan dia Hari H masih lama sudah banyak berita -berita yang tidak bertanggung jawab membuat pusing kepala

Jam dua Farhan dan Doni izin pulang

,meningalkan hotel tempat akad nikah dan rencananya di gedung yang sama resepsi juga di adakan nanti malam.

Hampir jam tiga farhan sudah sampi di rumah selama di perjalan mereka berdua seakan sepakat untuk saling diam Farhan lebih tertarik melihat jalan sedangkan Doni tetap Fokus menyetir mobil.

samapai di rumah Farhan langsung naik ke kamar orang tuanya, tujuannya jelas melihat kondisi mamanya yang sampaii tadi pagi masih di pasang infus di susul Doni dari belang.

Semetara di rumah Fani yang sedang menyuapkan bubur untuk mamanya mendengar smart phon papanya berbunyi , tidak mau menggangu Istrinya yang sedang sakit Ismail keluar dari kamar untuk menerima pangilan dari Adik istrinya ini kalu mau jujur Ismail juga hawatir rencana pernikahan anaknya akan batal.

"Assalamualaikum ,.Pen"..

"Bagiman..!" tidak mau berbasa Ismail langsung saja ke intinya

Hampir sepuluh menit mereka bicara p Ismail kembali kekamarnya.

"Pen,kamu bicara lah sama Uni mu, sampai sakit dia memikirkan berita yang tidak bisa di pertanggung jawab kan".

Ismail menberikan benda pipih yang dari tadi masi terhubung dengan Adik laki-laki Istrinya ini

Tidak lama mereka bicara. Peni hanya menasehatin kakak tertuanya, yang saat ini sudah tidak ada gunanya lagi karena semuanya sudah terjadi, tapi paling tidak untuk kedepannya uni nya ini lebih hati-hati mendengarkan berita yang tidak jelas.

"gimana? Sudah tenang, Mam sekarang?". Kata Fani.

"Sekarang, Mama habiskan makannya biar habis ini Mama tidak perlu infus lagi"

Fani terus saja menyuapi bubur yang tadi di buat Bik Ina

Baru saja benda pipih milik papanya di berikan ke papanya, sekarang smart phone mamanya yang terdengar berbunyi

Fani ngambilnya dan tersenyum "calon mantu mama" melihatkan ke mamanya

Ermita langsung menerima pangilan Vidio dari Sakinah .

"Assalamualaikum, ma..".

Mama kenapa? Sakit? Pasti mikirin gosipnya? Kina bertanya secara beruntun ke calon mertuanya,

Sementara Ermita hanya bisa menahan senyum melihat calon mantunya yang terlihat lebih santai. Seakan tidak terjadi apa -apa padahal baru minggu kemaren anaknya cerita kondisi Kina.

Mama sudah makan belum? Kina menanyakan pertanyan yang.rasanya tidak perlu di jawab karean bisa melihat sendiri kalu calon mertuanya itu sedang di suapi makan.

"Nih lagi makan nak".lalu mengangkat mangkok buburnya

"sama ma, Kina juga lagi makan tapi makan sate, bukan sate padang, tapi sate madura, ini juga,Kina memutar kameranya ke Dewi bukan lontong sup , tapi bakso ".

Dewi yang tidak menyadari kalu kamera Sakinah sudah mengarah ke dia yang sedang asik makan bakso,

"Siapa Na".Ermita bertanya karena tidak kenal

"Dewi ma, calon mantu mama juga". mendengar namnya di sebut dengan embel -embel beda .

"Na, jangan fitnah!!!".Dewi menjawab denga cepat

Sedangkan Kina, "fitnah, fitnah mu kira aku ngak tahu".

sedangkan Fani yang mendengarnya bergegas melihat ke kamera, pasanya selam ini dia tidak tahu kalau adik sepupunya ini punya pacar.

Di seberang sana Dewi sibuk meng klarifikasi kalau yang di katakan Kina itu bohong, sayang mereka lebih percaya sama Sakinah dari pada klarifikasi Dewi.

Farhan dan Doni yang baru saja bergabung heran melihat orang di kamar tertawa lepas padahal baru tadi pagi mereka melihat semuanya terlihat lesu.

"Ini kenapa? dapat hadih besarnya". senag banget Doni berkelakar mengurangi ketegan urat sarafnya.

mendengar tawa renyah mamanya, Farhan dan Doni yang baru saja ikut bergabung heran sedangkan papanya merangkul anak laki-lakinya dengan senang Doni meminta penjelasan Ke Fani yang juga terlihat senang .

"Nah, ni orangnya nak...baru datang,". Ermita yang masih di pasang infus membalikan kameranya ke anak laki-lakinya yang baru datang.

"Idong Wi, katanya kangen" kata Kina

".gaya mu na, suka membalikan fakta, bilang aja kamu kangen,

"Seminggu kemaren nangis-nangis, bilang kangen jaim dianya Tek,

makanya kalu gak kuat nahan rindu janggaan jual mahal" Dewi berdiri dan sedikit mendorong pundak Kina.

" bilang sama Abangnya kangen jangan nangis".Dewi cepat bisa mengembalikan keadaan..

Kina hanya diam salah tingkah, mendengar ocehan sahabatnya yang memang itu faktanya,

Farhan bisa mendengar tawa Dewi dengan jelas, lalu mendekat "Kina ma.".

Raut mukanya yang tadi di tekuknya berubah ceria lagi.

"Nak, kamu mau ngobrol sama Abang!". Ernita menanyakan ke calon mantunya mungkin Kina mau bicara dengan Farhan.

"Nanti aja ma, Biar Abang yang cari Kina .." jawab Kina.

Farhan mendengar ocehan calon istrinya tersenyum..

"Ceweknya., maunya menang terus, kemaren bilang Kina yang hubungi Abang, Eeee sekarang beda lagi". Farhan geleng -geleng kepal .

Ya sudah kalau gitu Kina matiin dulu nya ma...

1
DreamHaunter
Gemesin banget sih tokoh utamanya, bikin hati meleleh😍
Nakayn _2007
Author penulisannya keren banget, kepikiran terus beli cerita lainnya😍
ade azhari: terima kaaih kk, baru belajar nikk mohon dukingannya ya/Heart//Heart//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!