NovelToon NovelToon
BURN OUT

BURN OUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:15.7k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

JLEEEB!!!!

Hie Yang melempar pisau secara sembarangan dan tepat menancap di paha kanan petugas In Hae.

"Aku rasa sudah cukup, aku harus mengurus dua rekan perempuanmu di tempat lain." ujar Hie Yang dan berjalan dengan santai. "Ah, rayakan juga kegagalan kalian menangkapku, aku sudah meninggalkan kopi yang aku buat dengan tanganku sendiri, disana aku meramu dengan perbandingan latte dan sedikit pestisida 2:1."
(cut chpt 54)

Berbagai macam peristiwa pembunuhann misterius terjadi secara beruntun, dengan bukti dan jejak yang berbeda.

Mampukah polisi dan para detektif bekerja sama untuk mengungkap motif dan siapa dalang dari pembunuhann tersebut?

𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑖𝑚𝑎𝑗𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑢𝑡ℎ𝑜𝑟.
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑜𝑘𝑜ℎ, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡, ℎ𝑎nya merupakan kebetulan yang tidak disengaja.
salam author Yoshua.
-semoga semua berbahagi-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BURN OUT >>>22

Sabtu, 21 mei 2020.

pukul 08.00

Perjalanan menuju titik lokasi yang dikirimkan petugas Bae.

Petugas Kwang Hee mengendalikan kemudi, sat-set cepat, namun tepat. Mantan pembalap liar ketika ia masih remaja ini, memiliki kemampuan tepat dalam memprediksi jalanan. Namun karena tidak adanya dukungan dari keluarga, keinginannya menjadi seorang pembalap profesional, harus terkubur.

"Ramai sekali." ucap petugas ill Hwa. "Sebelumnya tak seramai ini."

"Mungkin karena semua orang penasaran." sahut Kwang Hee.

"Jika seramai ini, buat apa mengirimkan lokasi bersama? Dasar!" ujar petugas ill Hwa.

"Kita lihat saja. Mungkin terjadi sesuatu." petugas Kwang Hee memperlambat laju mobil.

Di sisi kanan dan kiri jalan, banyak orang-orang berlalu lalang, dengan tatapan tak peduli pada mobil petugas penyidik itu.

"Aneh sekali, tak ada satu pun mata yang peduli dengan kehadiran kita." ujar petugas ill Hwa.

"Tetap waspada, keheningan dan keramaian ini sepertinya tidak bisa dianggap remeh." insting petugas Kwang Hee berbicara.

"Apa ini?!!!" benar-benar rata!!" petugas ill Hwa terkejut melihat rumah besar kokoh yang ia tinggalkan kemarin luluh lantak rata dengan tanah.

Petugas ill Hwa segera turun melihat TKP, berjalan melewati puing-puing bangunan yang sangat berantakan. Dengan terseok sedikit pincang, petugas Kwang Hee mengikutinya.

"Apa kata polisi setempat?" petugas Kwang Hee menyelidik.

"Sumber ledakan dari peledak yang diaktifkan dari dalam bangunan ini. Terjadi kemarin. Untungnya daerah ini sudah ditinggalkan penduduknya, jadi tak ada korban jiwa." jawab petugas ill Hwa.

"Lalu, dimana Bae Ha Eun?" petugas Kwang Hee melakukan hat sekeliling lokasi yang hanya dibatasi garis polisi, dan dijaga 3 orang petugas polisi setempat.

"Itu juga yang sedang kupikirkan. Seharusnya kemarin aku menyuruhnya segera meninggalkan lokasi, tapi karena pengejaran Hoodie hijau, kami jadi melupakan keberadaannya." petugas ill Hwa menghela nafas beberapa kali.

"Apa ini? Tebing?" ujar petugas Kwang Hee saat melihat tanah lapang di depan mata, tepat di bibir tebing setinggi 5 meter itu.

"Benar. Seharusnya ada jalan pintas dari dalam bangunan ini. Namun sepertinya semua tertimbun." ucap petugas ill Hwa lalu memanggil no ponsel petugas Bae.

"Apa tersambung?" petugas Kwang Hee mulai ikut khawatir, danhanya dijawab gelengan kepala petugas ill Hwa.

"Apa itu??!!" mata petugas Kwang Hee memicing, menatap dalam kejauhan, ke arah areal tanah lapang.

Petugas ill Hwa pun mengikuti arah pandang yang ditunjuk petugas Kwang Hee.

"Aku tidak melihat apapun." ucap petugas ill Hwa.

"Seperti sesuatu yang berkilau." petugas Kwang Hee berusaha mencari jalan menuruni tebing, dengan kaki pincangnya.

"Kwang Hee!! Kamu yakin bisa kesana dengan kakimu itu?" ujar petugas ill Hwa.

"Ah, benar, aku tahu jalan kesana dengan mobil." petugas Kwang Hee berbalik menuju mobilnya. Diikuti petugas ill Hwa.

Dengan sedikit mengambil jalan memutar melalui dua gang setelahnya, petugas Kwang Hee berhasil sampai di belakang reruntuhan rumah bandit itu.

"Waaah, benar-benar sampai disini." petugas ill Hwa tampak kagum.

Petugas Kwang Hee memarkirkan mobil ditempat aman yang mudah terjangkau. Lalu kedua petugas turun menyisir setiap inci tempat yang juga penuh dengan bongkahan reruntuhan bangunan.

"Ini ponsel Ha Eun." ujar petugas Kwang Hee saat berhasil menemukan ponsel milik petugas Bae.

"Kesialan macam apa lagi ini!!" petugas ill Hwa tampak frustasi dan sangat menyesal.

"Aaaaaarrrggggghhhh!!!!! Dasar bodoh!! Apa yang dilakukannya di sini?" ujar petugas ill Hwa dengan geram.

Petugas Kwang Hee menepuk perlahan bahu rekannya itu. Petugas Kwang Hee pun merasa bersalah dengan semua kesialan yang dialami rekan-rekannya.

"Ha Eun!!!" teriak petugas ill Hwa sekuat tenaga.

Dengan rasa yang tak bisa lagi dijelaskan, petugas ill Hwa menggali reruntuhan puing-puing yang berserakan disana. Petugas Kwang Hee tak mau tinggal diam, ia meraih ponselnya untuk mencari bantuan.

"Hyung!! kirimkan alat berat, bantu aku mencari seseorang. Lokasinya aku kirimkan." beruntung petugas Kwang Hee memiliki seorang kakak yang sedang mengerjakan proyek tak jauh dari tempat itu.

"Siapa sebenarnya yang kita hadapi? Kenapa mereka melukai begitu banyak dari kita." ujar petugas ill Hwa tak berhenti mencari petunjuk tentang keberadaan petugas Bae.

"Semua masih samar. Mereka selalu mendahului langkah kita. Mungkin komplotan mereka, salah satunya ada diantara kita." sahut petugas Kwang Hee.

"Aku benar-benar buta. Tak ada satupun dari kita yang pantas untuk dicurigai." petugas ill Hwa mengutarakan issi pikirannya.

"Aku juga merasa begitu, tapi kita tidak boleh lengah." ujar petugas Kwang Hee.

"Berapa lama alat berat yang kamu minta tadi akan sampai di sini?" petugas ill Hwa tampak tak sabar.

"Paling cepat 20 menit." jawab singkat petugas Kwang Hee.

"Ah, sial!!" petugas ill Hwa semakin kesal.

"Apa itu?!!" petugas Kwang Hee dikagetkan dengan seseorang yang melempar batu ke tanah tak jauh darinya berdiri.

Lemparan itu terlihat sangat lemah, dengan jarak yang tak begitu jauh. Kedua petugas kembali fokus mencari si pelempar.

"Ha Eun!!" teriak lega kedua petugas saat melihat ha Eun terbaring lemah dibawah reruntuhan. Bersyukur tubuh bagian atasnya terlindungi dengan baik. Meski terlihat luka di beberapa tempat, namun masih bersyukur petugas Bae masih bisa bertahan.

Dengan kaki yang masih terluka, petugas Kwang Hee sekuat tenaga membantu petugas ill Hwa mengangkat bongkahan dinding yang menindih sebagian tubuh petugas Bae.

Proses yang tak mudah, mengingat bahan bangunan yang terbuat dari semen beton, mungkin membutuhkan setidaknya 10 orang dewasa untuk menyingkirkannya.

Namun rasa tanggungjawab membuat kedua petugas mampu mengangkat perlahan, meski sangat tipis, cukup membantu petugas Bae bisa merangkak keluar dari tempatnya terjepit.

"Ha Eun... Apa yang terjadi?" seru petugas ill Hwa membantu petugas Bae membersihkan debu dan tanah dari sekujur tubuh petugas Bae.

"Minumlah dahulu." petugas Kwang Hee menyodorkan air mineral yg dia ambil dari mobil patroli.

"Kwang Hee, lukamu...!!" seru petugas ill Hwa melihat darah membasahi seluruh perban di kaki petugas Kwang Hee.

"Ini tidak apa-apa, tidak perlu khawatir. Nanti bisa dibersihkan." ucap petugas Kwang Hee menahan rasa sakit.

"Maafkan aku." ucap petugas Bae berusaha untuk duduk.

"Apa yang terjadi?" petugas ill Hwa menyelidik.

"Sebaiknya kita bicarakan sambil menuju rumah sakit. Kamu pasti dehidrasi terjebak di sini sejak semalam."ucap petugas Kwang.

"Tidak. Aku baik-baik saja." sahut petugas Bae.

Petugas Bae menceritakan apa yang dilihatnya sore kemarin. Kedua petugas pria itu mendengarkan dengan seksama, lalu melihat situasi TKP.

"Simbol apa ini?" ujar petugas Kwang Hee menunjuk pada sebuah bongkahan dinding tak jauh dari tempat mereka duduk.

"Pola yang aneh." sahut petugas ill Hwa berjalan mengitari bongkahan itu, berharap menemukan sesuatu dari sisi pandang yang berbeda.

"Sangat simetris. Tapi aku tak paham ini apa." ucap petugas Kwang sambil memotret pola aneh itu dengan kamera ponselnya.

"Emergency, panggilan satu!!! Petugas ill Hwa, dimohon merapat ke markas segera!!"

Terdengar panggilan dari radio di mobil patroli mereka. Bergegas ketiganya bergerak menuju markas.....

...****************...

To be continue....

1
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
semakin banyak petunjuk yang didapat,makin penasaran siapa sebenarnya dalang dibalik semua ini 🤔🤔
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️: diiih nggak nanya kalo itu /Curse//Grimace//Facepalm//Facepalm/
𝒀𝑶𝑺𝑯: authornya lah/Proud/
total 2 replies
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
nah itu juga yg jadi pertanyaan ku, kenapa tiba-tiba kepala Gwang ada disana, mencurigakan 🤔😣
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
astaga ternyata harta Karun yang dimaksud itu narkob4 yaa😱😱😩
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
siapa ya mereka... penculik Hyuna dan yg satu lagi,apakah benar petugas kepolisian atau hanya sekedar menyamar🤔🤔
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
/Sob//Sob//Sob//Sob/ bang yosh jahat iih,masak anak sekecil itu harus terlibat pembunuh4nn kedua orang tuanya siih 😱😱
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
jadi lukisan2 yang ditemukan petugas itu Areum yang melukis... kasian anak sekecil itu harus melihat peristiwa tragis di rumahnya sendiri 😥😥
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
huuaa kasian banget nasib Areum,harus terlibat dalam kasus ini, sampai dia trauma begitu🥺🥺🤧
➳ᴹᴿˢ᭄°➳βC᭄ ☠ ᴳ᯳ᷢApriZYi
aku koq curiga sama kepala Gwang ya
➳ᴹᴿˢ᭄°➳βC᭄ ☠ ᴳ᯳ᷢApriZYi
aremiya pasti jujyr..tinggal mencari 2 orang dewasa yang terlibat.
➳ᴹᴿˢ᭄°➳βC᭄ ☠ ᴳ᯳ᷢApriZYi
dua kata deh, tetap waspada
Mira NR
wes, lepas lagi.🤦
Mira NR
ealah, ada-ada saja sih halangan polisi bertugas.
gemes bener ini siapa penjahatnya/Angry/
🍭ͪ ͩnolan
ngeri" sedap euyy. pdhl suasana sdg horor. masih sempat tuh 2 orang nganuu di TKP. oh noo.ohh yesss🤭🚴🚴🚴💦
Kustri
makin penasaran
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
apa ini kerjaan si pria psikopat?
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
aku juga penasaran sih, kok isoo ngono loohh
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
aisshh kepancing juga
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kenapa bacanya jd ikutan tegang sih
Mira NR
ketua Han memang jempolan.👍👍👍👍
𝒀𝑶𝑺𝑯: authornya nggk dipuji?🥺
total 1 replies
Mira NR
petugas Kwang🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!