NovelToon NovelToon
Satu Malam Panas Bersama Mu

Satu Malam Panas Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ain Izza

Daffa bertemu lagi dengan wanita yang meninggalkannya setelah menghabiskan malam panas bersama lima tahun yang lalu dan sedang menggandeng seorang anak laki-laki yang mirip dirinya!
Selama itu pula, Daffa berusaha mencari dia dan diliputi rasa bersalah atas apa yang menyebabkan wanita itu pergi, dan kini Daffa bertekad untuk tidak melepaskannya lagi. Namun, ternyata wanita itu tidak menginginkannya.
Daffa harus berjuang untuk menyakinkan Desi akan cintanya dan juga mencari restu dari orangtuanya yang telah merencanakan perjodohan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Lana.

Daffa menunggu kehadiran Desi di depan lobbi rumah sakit. Tak berapa lama setelah itu, Desi menghampiri Daffa sembari menenteng sebuah tas yang lumayan besar.

"Kak...!" Desi menepuk pundak Daffa yang sedang duduk di kursi tunggu.

"Eh... Sayang kamu udah sampek." Daffa menggeser tubuhnya dan menarik tangan Desi untuk duduk.

"Tadi dokter bilang, hari ini Gala udah boleh pulang, tapi masih nanti sore soalnya mau di cek lagi lukanya." ucap Daffa.

"Syukur banget kalau Gala udah boleh pulang." ucap Desi senang.

"Masalahnya satu, aku gak bisa nunggu sampe nanti sore, soalnya harus meeting sama temen lama ku jam 1 ini." sesal Daffa. Dia menggenggam kedua tangan Desi.

Desi pun tersenyum menenangkan.

"It's okay kak... Kakak selesaikan dulu urusan kakak, nanti Desi bisa pesan gocar atau taksi. Kakak gak usah khawatir."

"Itu di dalam masih ada atasan kamu. Dari tadi caper banget sama anak kita." gerutu Daffa dengan wajah kesalnya.

Desi tertawa mendengar kata-kata terakhir Daffa.

"Dia gak tau aja, kalau yang sekarang lagi cemberut ini... Adalah ayah kandungnya ya." Desi mencubit gemas pipi Daffa.

Daffa menahan tangan Desi yang mencubit pipinya, dan menciumnya.

"Liat aja, bakal kena mental tuh orang kalau tahu aku ayahnya Gala." ucap Daffa dengan penuh percaya diri.

Desi pun tersenyum sembari mengelus lengan Daffa.

"Udah udah... Sekarang kak Daffa buruan balik aja. Ntar telat meetingnya." seru Desi.

"Iya sayang. Ya udah aku pulang dulu ya, maaf banget aku jadi gak bisa nganter kalian pulang."

Daffa memeluk Desi dan mencium lama pucuk kepalanya dengan sayang.

Setelah mengantarkan Daffa hingga dia mengemudikan mobilnya keluar area rumah sakit, Desi pun segera menaiki lift dan masuk ke kamar Inap Gala.

Terlihat Gala yang sedang tidur, dan Raka yang duduk disamping ranjangnya.

"Pak Raka." sapa Desi dan Raka menghampirinya.

"Baru sampai Des?"

"Iya pak. Ini Desi bawakan nasi sama lauk sebagai rasa terimakasih Desi, karena pak Raka sudah repot-repot menjenguk Gala." ucap Desi sembari mengeluarkan rantang dan membuka tutupnya satu persatu.

Dia membawa ayam goreng, tumis kangkung, dan udang saus tiram.

"Duh, sebenarnya gak perlu kamu bawakan saya semua ini Des. Saya bisa cari makan di luar nanti saja." ucap Raka yang merasa bahagia Desi membawakan masakan untuknya.

Desi pun menggeleng sambil tersenyum.

"Sebenarnya saya masak agak banyak ini pak, biar cukup buat Pak Raka sama Kak Daffa, eh ternyata dia malah udah pulang, ya sudah ini untuk pak Raka saja." ucap Desi membuat Raka yang tadi merasa di nomor satukan, sekarang merasa di nomor dua kan lagi.

Raka pun menghela nafas. Dia berusaha menghalau pikirannya tentang ucapan Desi itu, dan fokus menikmati makanan yang di hidangkan Desi.

***

Daffa memasuki caffe tempat dimana dia akan bertemu dengan Axel, ceo sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti.

Sebenarnya dia ingin sekali menunggu sampai sore hari, dan mengantar Gala dan Desi pulang. Namun investor kali ini memang sudah menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan Daffa sudah sejak lama sekaligus dia merupakan teman lama Daffa.

Dan Daffa harus mengesampingkan urusan pribadinya terlebih dahulu.

Lana tersentak kaget ketika Daffa tiba-tiba mendudukkan dirinya di kursi sebelahnya.

"Ya ampun Daf, kamu buat aku kaget."

Daffa tidak menanggapi itu, dia memanggil seorang pelayan dan memesan secangkir kopi hitam.

Rasa lelahnya setelah berkendara jauh membuat dirinya sedikit mengantuk.

"Kamu keliatan capek banget Daf, habis dari mana sih seharian gak keliatan di kantor?" tanya Lana sembari menatap Daffa lekat.

"Aku habis ketemu sama calon istri aku." balas Daffa membuat Lana menampilkan guratan kesedihannya.

"Ooh." ucap Lana kemudian. Lana sedang malas jika harus berdebat dengan Daffa hanya untuk mengemis cintanya.

"Habis ketemu sama Axel, aku mau langsung balik, tolong kamu bilang kalau ada yang ingin bertemu dengan ku, pending saja besok." ucap Daffa.

Lana pun mengangguk. Namun satu ide terbersit di kepalanya.

"Eh Daf, Aku punya rekomendasi tempat pijat refleksi kalau kamu mau, pelayanan nya ekstra banget, dan worth it kalau kamu mau coba nanti aku anter." tawar Lana.

"Hmm, kayak nya gak perlu. Cukup aku istirahat di rumah aja udah cukup."

"Ck, ayo lah Daf. Kamu harus cobain, badan kamu tuh udah terlalu di forsir, sekali kali lah manja in badan sendiri."

Daffa meregangkan ototnya perlahan.

"Oke deh, coba nanti." jawab Daffa kemudian.

Lana tersenyum miring, berharap rencana nya untuk membuat Daffa menikahi nya kali ini akan berhasil.

Selang beberapa saat, Axel pun datang dan menyapa Daffa serta Lana.

"Axel." sapa Daffa dengan senyum ramahnya dan memeluk sejenak teman lama nya itu.

Sedangkan Lana menjabat tangan Axel, dan mempersilahkannya duduk.

"Wih Daf...Udah lama gak ketemu, makin gagah aja kamu." ucap Axel membuat Daffa terkekeh.

"Cuma rutin in nge gym aja akhir-akhir ini." ucap Daffa.

Lana yang melihat interaksi dua teman lama itupun, membiarkan mereka mengobrol dahulu sebelum pembahasan mengenai pekerjaan dimulai.

"Gimana, sekarang udah punya anak berapa?" tanya Axel dengan kekehannya.

"Sebentar lagi, doain aja. Lha kamu?" Daffa bertanya balik.

"Sebenarnya aku juga udah pengen, tapi belum dapet yang cocok aja."

"Lha ini, sekertarisku masih single loh." ucap Daffa menunjuk Lana.

"Daf apaan sih !!" bisik Lana tajam.

Daffa melirik Lana dengan wajahnya yang tidak merasa bersalah.

"Ck, kamu ini... Sekertaris kamu ini pasti sudah punya pacar, orang cantik banget gitu kok." puji Axel dengan tulus.

"Ah terimakasih Pak Axel, saya tidak secantik yang bapak pikirkan." ucap Lana menatap Axel yang juga sedang menatapnya.

Axel hanya tersenyum menanggapi ucapan Lana.

Sepertinya aku bisa comblang kan Axel dengan Lana, biar dia gak ngejar-ngejar aku lagi... Batin Daffa.

"Bagaimana kalau kita mulai sekarang saja meeting kali ini." ucap Lana mengalihkan pembicaraan.

"Boleh."

Mereka pun membicarakan data statistik bisnis mereka. Hingga sekitar 1 jam kemudian pun berlalu. Daffa mengakhiri meeting dengan Axel yang tersenyum puas.

"Semoga kerja sama kita membuahkan hasil yang lebih bagus lagi." ucap Daffa yang diangguki Axel.

"Oh ya Daf, rencana nya aku mau menetap untuk sementara waktu di Jakarta karena sedang mengurus perusahaan baru ku disini." ucap Axel.

"Oh ya? Bagus dong, nanti atau kapan kita rencanakan bertemu, nge gym atau sekedar olahraga bareng." Ajak Daffa dan Axel pun mengangguk.

"Kalau gitu aku pamit dulu ya." Axel memeluk Daffa ala cowok, kemudian menjabat tangan Lana dengan senyum manisnya.

Setelah Axel pergi, Daffa menatap Lana sejenak.

"Gimana, kamu tertarik gak sama dia? Aku bisa bantu." ucap Daffa.

"Gak perlu. Karena cuma sama kamu aku mau nikah, dan jika bukan kamu, lebih baik aku melajang seumur hidupku." ucap Lana dengan wajah seriusnya.

Daffa pun berdecak sembari menggelengkan kepalanya pelan.

"Terserah kamu lah !" Daffa beranjak Dari duduknya.

1
muna aprilia
lnjut
Tasbih cinta: Ditunggu ya🥰
total 1 replies
Putra Putri
gmna lanjutin nya dia ke buru hilang crta nya
udh di cri² nggak ketemu crta yg tdi
Tasbih cinta: Di ketik aja di pencarian kak, Satu malam panas bersama mu... Terus ceritanya di tambahin ke rak kak.
total 1 replies
Joko Castro
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
Yukishiro Enishi
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Samsul Huda
cerita ini sangat menarik, semangat kak, lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!