Lihat ! Pilot Itu Daddyku !

Video Alecia langsung tersebar dan menjadi trending topik nomor satu. Banyak komentar-komentar negatif tentang Alecia yang merebut suami orang. 

Video itu juga membuat gempar dunia penerbangan terutama ciwi-ciwi yang mengagumi ketampanan Daddy Raden.

“Yaaahhhh potek hati adek bang !! “

“Huwaaaa kapten Raden, jadikan aku yang keduaaaaa !! “

“Adek rela jadi yang kedua, asal bini pertama bahagia… “ tulis komentar mereka di lapak video yang memviralkan aksi Alecia. 

Sedangkan di sisi lain, Mommy Cherry hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ternyata, suaminya itu banyak dikagumi oleh para wanita membuat Mommy Cherry tersenyum. 

“Nah, satu sama ! Nggak papa lah ! Fans aku jadi banyak, followers aku juga sudah lebih dari lima juta hehe… “

“Jadi seleb dadakan, banyak nih yang nantinya endorse aku haha… “ tawa Mommy Cherry sambil melihat-lihat postingannya yang sekarang banyak disukai oleh warga netizen. 

Seorang pria keluar dari kamar mandi, menatap istrinya yang sedang tertawa jahat membuat dirinya bergidik ngeri. 

“tawa jahat mu dari dulu nggak berubah ! “ sontak sindiran Daddy Jeon membuat Mommy Cherry terkejut. 

“Maaaaaassssss !!!! “ pekik Mommy Cherry kaget. 

“Kamu kenapa tertawa jahat seperti itu? Mana nya jelek lagi… “

“Kepooooo !! “ Ujar Mommy Cherry dan kembali sibuk dengan ponselnya. 

Daddy Jeon menatap cemberut istrinya, ia turut mengambil ponselnya yang berada di nakas. Entah apa yang mendorongnya, ia membuka pesan video yang dikirim oleh Rendi kepadanya. 

Daddy Jeon segera memutar video itu, lalu menatap istrinya yang masih sibuk dengan ponselnya. 

“Lagi senang kali ya, “ gumam Daddy Jeon saat melihat wajah ceria istrinya. 

Ceklek, kepala hitam dengan rambut acak-acak masuk ke dalam kamar dengan membawa gulingnya, seorang anak laki-laki mengenakan piyama tema binatang masuk dengan wajah kesal. 

Daddy Jeon yang melihat itu mengerutkan keningnya, “ itu wajah kenapa lagi ? “.

Ravin menatap tajam daddynya dengan wajah menggemaskan Ravin melempar gulingnya ke ranjang. 

pluk !! Guling melayang mengenai wajah seseorang. 

“ Aaaaaa siapa yang lemparin gulingggggg !! “ teriaknya kaget bahkan suaranya memekak telinga suaminya sendiri. 

“Yanggggggggg, sakitttt ! “ pekik Daddy Jeon mengusap kupingnya yang terasa berdengung. 

Kedua pasangan suami istri itu duduk menyandar dashboard, keduanya belum menyadari keberadaan Ravin yang berusaha naik ke atas ranjang yang tingginya tak kira-kira. 

“Halusna, ini kaki dipanjangin cedikit bial bisa naik … “ gumamnya lesu. 

Dengan kedua tangan gembulnya memegang erat kain sprei dan berusaha naik dengan kedua kaki yang menendang-nendang udara. 

“ihhhh cucahnaaaaaa !! “.

“ Mas, ini guling Ravin ? “ ucap Mommy Cherry setelah melihat guling milik putranya. 

“Lalu, Ravin dimana ? “ tanya Mommy Cherry mencari keberadaan putranya. 

Keduanya sontak mencari keberadaan Ravin, namun di dalam kamar itu keduanya tidak menemukan putranya tetapi Daddy Jeon justru melihat pintu kamar masih terbuka lebar. Dipikiran Daddy Jeon, putranya masih berbalik ke kamar sehingga dirinya memutuskan untuk menyusul ke kamar sang putra. 

Sedangkan Mommy Cherry, dirinya menunggu di kamar sambil merapikan tempat tidur, namun sesuatu yang berat membuat Mommy Cherry heran. 

“Ini bedcover kenapa berat banget ya ? “ Mommy Cherry berusaha menarik bedcover yang merosot ke bawah kaki. 

Lelah menariknya, Mommy Cherry turun dari tempat tidur untuk melihat benda apa yang tersangkut di sana.

Mommy Cherry mencoba membuka gumpalan bedcover, saat dibuka betapa terkejutnya Mommy Cherry saat mendengar suara tangisan di dalam gumpalan bedcover. 

Dengan cepat Mommy Cherry membuka hingga terlihatlah seorang bocah meringkuk di dalam bedcover sambil menangis. 

“Ravin !! “

“Ekhee…  mommy ekheeee cakittt palanaaa hiks  . “

“Yang mana sakit, katakan pada mommy. mana yang sakit ! “ seru Mommy Cherry mencari bagian yang sakit. 

“ini yang cakit, “ Ravin menunjuk kepala bagian belakangnya yang terasa benjol. 

Mommy Cherry langsung mengelus kepala putranya dengan lembut sambil meniup-niupnya. 

“SAYANGGGGG RAVIN HI— !! Loh Ravin kenapa sayang ? “ tanya Daddy Jeon menghampiri anak dan istrinya. 

Mommy Cherry menggelengkan kepalanya, ia terus mengusap kepala putranya yang kini terlihat benjol. 

Sedangkan disisi lain, Alecia tengah meluapkan amarahnya. Citra dirinya hancur karena video itu sudah tersebar dan menjadi trending topik. 

Banyak rekan-rekannya mengirim pesan yang membuat dirinya marah dan membalas dengan mencaci maki. Apalagi papi dan abangnya saat ini sedang marah karena kelakuannya itu. 

Bahkan papinya meminta pihak perusahaan untuk mengeluarkan putrinya dari penerbangan dalam artian meminta putrinya dipecat secara tidak hormat, sedangkan abangnya mencabut fasilitas yang ia berikan kepada sang adik. 

Mami Alera tak terima putrinya diperlakukan seperti itu hingga memicu perdebatan suami istri serta putra sulung mereka. 

“Mami tidak bisa membela Alecia ! Dia yang salah mami ! Mami juga nggak bisa menghakimi orang lain, karena putri kesayangan mami lah yang bersalah ! “ ucap Andreas kepada maminya yang selalu membela Alecia. 

Padahal jelas-jelas itu adalah kesalahan Alecia, kenapa menjadi perempuan gatal yang tidak tahu diri. Pria sudah menikah dikejar, pria lajang di anggurin. Mau nya apa sih !  itulah yang dipikirkan Andreas. 

“Alecia nggak salah ! Yang salah itu wanita janda yang merebut kebahagiaan adikmu !! “ bantah Mami Alera tak terima. 

“Mamiii !!! “ bentak Papi Erlangga marah. 

“Yang dikatakan Andre itu benar ! Putrimu yang salah ! “

“Papi belain Andre daripada putri papi sendiri ? “ tanya Mami Alera tak terima. 

“Andre putra kandungku ! Wajar aku membelanya, berbeda denganmu yang membela Alecia jelas-jelas dia bukan putri kandungmu ! “

“A–apa ?! “

Mereka bertiga terkejut saat melihat Alecia berdiri tak jauh dari ketiganya yang sedang berdebat di ruang keluarga. 

“Ci–cia … “

“Mami, apa benar itu ? “ tanya Alecia menangis. 

Dadanya sesak saat mendengar ungkapan sang papi. Pantas saja papinya tidak begitu memperhatikannya, pantas saja abangnya tak ingin mendekatinya dan hanya memberikan apa yang dirinya mau. 

Alecia mengira abangnya sangat menyayanginya sehingga apapun yang di minta olehnya selalu dituruti, bahkan abangnya tak mau serumah dengannya agar Alecia sendiri tidak merasa bad mood saat kakak iparnya dan keponakannya tinggal bersama mereka di rumah sebesar ini. 

Andreas, pria tampan itu sudah menikah dengan wanita sederhana bernama Anggika dan mereka memiliki seorang putri kecil berusia sembilan bulan bernama Abriallie  yang dipanggil   Bria/Allie.

“Jadi benar aku bukan anak kalian ? Lalu dimana orang tua kandungku ? “ tanya Alecia menangis pedih. 

“Seharusnya dari dulu kau tahu akan hal ini, Cia ! Keberadaanmu membuat kedua orang tuaku selalu bertengkar tiap kali kau berbuat salah ! “

“Sekarang kau puas ?! “ hardik Andreas marah, bahkan benar-benar marah. 

“Kau merusak citra perusahaan dengan kelakuan burukmu ! Harga saham turun ! itu karenamu ! Para investor menarik sahamnya, karena takut  istri dan perusahaan mereka terkena imbasnya ! “

“Lalu kau ingin apa lagi !! “ teriak Andreas. 

“Cukup ndree !! Cukup !!  Bagaimanapun juga Cia adalah adikmu ! “ teriak Mami Alera tak terima. 

“Adikku ? Aku tak punya adik mi ! “ bantah Andreas. 

“Cia adikmuuuu, adik satu ibu denganmu !! “ teriak Mami Alera keceplosan membuat Papi Erlangga dan Andreas terkejut luar biasa. 

“Apa maksudmu ! “ kali ini Papi Erlangga menatap tajam istrinya. 

“Apa benar kau berselingkuh dibelakangku ? “ pertanyaan Papi Erlangga membuat Mami Alera panik dan ketakutan. 

Mami Alera menelan salivanya dengan kasar, kepalang tanggung, namun hal diluar prediksi sosok pria paruh baya tak dikenal  datang ke rumah mereka. 

“Cia putri kandungku, Erlangga ! “

Degh ! Degh ! Degh ! 

...***...

Oke lah karena readers nggak mau ada pelakornya jadi aku buat Alecia hancur dulu ya hehe...