NovelToon NovelToon
Aku Juga Istrimu

Aku Juga Istrimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Pernikahan Kilat
Popularitas:86.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fia Mulyanto

Tidak terbayang sedikit pun dalam benak Btari, ia akan menikah dengan cara paksa seperti ini. Menikah dengan Dr. Fauzan Maulana dengan cara yang memalukan .. digrebek oleh petugas patroli di sebuah kamar hotel sedang berduaan. Meski keduanya menikah secara negara dan agama, Btari diperlakukan seperti makhluk tak kasat mata oleh Dr Fauzan. Tidak pernah diperlakukan layaknya seorang istri. Nasib Btari makin terpuruk saat mengetahui Dr Fauzan menduakan Btari dengan menikahi kekasihnya.
Mampu kah Btari bertahan? meski statusnya istri pertama, tapi dalam kenyataannya sang suami tidak pernah menganggapnya ada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fia Mulyanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Hidup satu atap bersama

Fauzan memarkirkan mobilnya di halaman sebuah mini market yang menjual barang kebutuhan sehari hari. Ia perlu membeli keperluan mandi dan alat cukur yang akan ia bawa ke rumah Btari. Untuk pakaian ia tidak perlu membawa dari apartemen. Pakaian yang dibeli dari butik cukup untuk ia pakai. Fauzan juga membeli pakaian untuk ia pakai sehari hari.

"Mau beli apa?" Btari bertanya.

"Alat mandi, kamu mau ikut masuk?" Fauzan melepaskan sabuk pengaman dari tubuhnya.

"Aku di luar saja." ucap Btari sambil melepaskan sabuk pengaman juga.

Keduanya turun dari dalam mobil. Btari duduk di kursi di depan supermarket. Sementara Fauzan masuk ke dalam supermarket. Di depan supermarket, ada beberapa tenant penjual. Ada penjual minuman juice .. Kebab .. Dan kue basah. Btari bangkit dari kursinya. Ia berjalan menuju booth penjual minuman juice. Ia membeli satu juice alpukat. Padahal di resto tadi, ia baru saja menghabiskan satu gelas juice alpukat. Tapi Btari sudah merasa haus. Tenggorokannya terasa kering setelah diajak shopping.

Fauzan sudah membawa barang barang keperluannya di dalam keranjang belanjaan. Ia berjalan menuju kasir. Tidak sengaja matanya melihat deretan boxer. Ia baru teringat kalau ia tidak punya persediaan benda penting itu untuk disimpan di rumah Btari. Fauzan berhenti di rak boxer. Kini ia sibuk memilih ukuran dan warna boxer.

Biasanya ia akan membeli benda ini di counter boxer bermerk di mall. Tapi ini situasi darurat. Yang penting saat ini, Fauzan harus mempunyai persediaan untuk ia pakai di rumah Btari. Setelah mengambil sepuluh dus boxer, ia berjalan menuju kasir untuk membayar semua barang dalam keranjang belanjaannya.

Fauzan keluar dari supermarket. Matanya mencari cari sosok Btari. Ternyata wanita itu sedang duduk di kursi sambil menyedot minuman juice. Fauzan berjalan mendekat.

"Ayo kita pulang." ajak Fauzan.

"Sudah selesai belanjanya?" tanya Btari.

"Sudah." jawab Fauzan singkat.

Btari segera berdiri. Mereka berjalan bersisian menuju mobil. Keduanya masuk ke dalam mobil. Fauzan segera menjalankan mobilnya masuk ke kompleks perumahan Btari.

"Kita tidur terpisah?" Fauzan bertanya, mereka sudah sampai di rumah Btari.

"Abang ingin kita tidur satu kamar? Tapi sayangnya aku keberatan." Btari menaruh semua paper bag hasil shopping hari ini di atas meja, satu meja penuh dengan paper bag.

"Bagaimana kalau nenek datang? Beliau pasti heran, dan akan langsung menginterogasi kita ... Mengapa suami istri kamarnya terpisah." Fauzan memberikan pendapat.

"Abang jangan mencari kesempatan dalam kesempitan ya? Ingat kita ini hanya menuruti permintaan umi Khadijah, kalau bukan karena beliau aku tidak mau hidup satu atap bersama abang, jadi jangan berharap abang akan tidur satu kamar denganku! Enak di situ gak enak di aku! Aku tidak mau saat kita berpisah aku sudah tidak perawan." Btari menolak mentah mentah.

"Astaga jauh banget pemikiranmu Tari, aku tidak akan menyentuhmu .. Kamu pikir aku lelaki tukang paksa apa? Kalau kamu tidak mau aku sentuh, aku tidak akan memaksa menyentuhmu!" Fauzan jengkel.

"Makanya terima pengaturan ini, kita tidur di kamar terpisah! Baju baju abang taruh saja di lemari yang ada di kamarku, kalau sewaktu waktu umi datang, kita tidak perlu kalang kabut memindahkan pakaian dan barang abang." Btari mengusulkan.

"Terserah kamu lah! Ribet banget, masalahnya bagaimana kalau malam malam aku memerlukan barangku, kamu tidak akan marah kalau aku masuk ke dalam kamarmu?" Fauzan mengatakan keberatannya.

"Ya abang tinggal masuk trus ngambil barang abang .. Beres kan? Kamar aku tidak pernah aku kunci." Ucap Btari.

"Oke .. Aku pegang kata katamu, awas kalau aku masuk ke kamarmu trus kamu marah!" Fauzan berucap.

"Ya enggaklah .. Ngapain pula aku marah." jawab Btari.

"Kamarku yang mana .. Aku mau istirahat." Fauzan bangkit dari kursi.

" Kamar sebelah kanan." jawab Btari.

Fauzan berjalan masuk ke dalam kamar. Ada dipan cukup untuk satu orang, lemari kecil dari bahan plastik. Sudah itu saja. Tidak ada barang lain. Tapi kamar ini cukup bersih. Fauzan teringat sesuatu, ia berbalik lagi menuju pintu kamarnya yang terbuka lebar dan melongok ke ruang tamu. Fauzan melihat Btari masih duduk di ruang tamu dengan menyedot minuman juicenya sambil bermain hape.

"Tari .. Jam dua kalau aku masih tidur tolong bangunkan aku ya? Jam tiga ada praktek di rumah sakit." pinta Fauzan.

"Iya .. Nanti sore mau dimasakin apa?" Btari ganti bertanya.

"Apa saja deh .. Terserah kamu, asal jangan sambel sambelan lagi ya?" pinta Fauzan.

"Okay." Btari mengiyakan.

Fauzan balik ke dalam kamar. Lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur. Tidak menunggu lama, Fauzan sudah tertidur lelap.

Usai menghabiskan minuman juicenya, Btari segera mengambil semua pakaian yang baru dibeli dari butik untuk dicuci termasuk pakaian Fauzan. Ia menyisakan satu stel pakaian untuk dipakai nanti.

Dibukanya paper bag yang berisi tas tas branded .. Sepatu branded .. Bahkan ada sandal jepit yang harganya cukup mahal. Dibawanya paper bag berisi tas, sepatu dan perhiasan untuk disimpan dalam kamar. Usai menyimpan barang, Btari membawa pakaian pakaian ke belakang. Btari berjalan ke tempat ia biasa mencuci pakaian yang menyatu dengan dapur.

Rumah ini memang mungil. Dua kamar tidur pintunya langsung menghadap ruang tamu, bagian belakang ada satu kamar mandi, dan di depan pintu kamar mandi dijadikan tempat laundry. Bagian sayap kanan digunakan untuk dapur.

Btari segera memasukkan semua pakaian ke dalam mesin cuci lalu mulai proses mencuci. Sambil menunggu cucian selesai, Btari menyiapkan bahan masakan untuk untuk nanti sore. Btari melihat ke dalam lemari es. Ia memutuskan membuat sayur sop, tahu sutra dan tempe goreng dan sambal kecap. Meski tadi Fauzan berpesan jangan menu sambal, Btari tetap membuatnya, toh yang dia buat bukan sambal uleg, tapi sambal kecap.

Jam dua Btari masuk ke dalam kamar untuk membangunkan Fauzan. Btari meringis melihat posisi Fauzan yang tidur terlentang. Ranjang itu dipenuhi dengan tubuh laki laki itu. Geser sedikit saja, lelaki itu langsung jatuh ke bawah.

Ranjang ini memang dulunya untuk anak temannya, pemilik rumah ini .. Jadi ukurannya agak kecil. Kasihan juga kalau setiap hari Fauzan tidur dengan posisi tidak nyaman karena tempat tidurnya kecil . Nanti ia akan pergi ke toko furniture untuk membelikan kasur busa yang agak besar untuk Fauzan. Toh duwit untuk membeli kasur, duwitnya Fauzan juga. Uang belanja yang selalu dikirimkan lelaki itu setiap bulan padanya.

"Abang .. Bangun .. Sudah jam dua." Btari mendekat ke arah ranjang.

Tidak ada respon dari Fauzan. Laki laki itu masih lelap tertidur. Btari kembali memanggil. Tetap tidak ada respon. Btari berinisiatif mengguncang lengan Fauzan sambil memanggil agak keras. Barulah lelaki itu merespon. mata Fauzan memicing menatap Btari.

"Ada apa?" Fauzan bertanya.

"loh gimana sih, katanya minta dibangunkan jam dua .. Ini sudah jam dua lebih lima menit." Btari menjawab.

"Haeeeh .. Kenapa waktu berjalan begitu cepat, sudah jam dua saja .. Padahal aku merasa baru tidur sebentar." Fauzan mengeluh, dengan enggan ia bangkit dari tempat tidur.

"Ada handuk?" Fauzan bertanya.

"Abang ke kamar mandi saja, nanti aku antarkan handuknya." ucap Btari.

Fauzan menurut, ia berjalan keluar kamar menuju kamar mandi. Btari menyiapkan pakaian untuk Fauzan, dan meletakkannya di atas ranjang. Lalu ia masuk ke dalam kamarnya sendiri untuk mengambilkan handuk untuk Fauzan.

"Abang ... Ini handuknya." Btari berseru.

Pintu kamar mandi terbuka separuh, menampakkan separuh tubuh Fauzan. Btari tertegun, lalu sedetik kemudian wajahnya memerah melihat tubuh Fauzan yang mungkin sudah telanjang, untung bagian bawah tertutup pintu. Btari segera menyerahkan handuk ke tangan Fauzan, dan langsung ngibrit menjauh.

1
Yayuk Indaryanti
di tunggu up nya kak
Yayuk Indaryanti
nunggu up nya kak..
aca
males ujungnya di madu
Jeni Safitri
Nah aku suka karakter wanita seperti btari
Yayuk Indaryanti
suka ceritanya...
aca
cerai aja Ummu sialan emank buang kerok laki kek fauzan munafik
Sukliang
iyaa tggu nya lamaaa sekali, hati udah deh deg an
MeiSusi Lowati
ditinggal kedep ws entek
Lyna Elza
next kakkkkkkkkk
Yayuk Indaryanti
doble up dong kak.. nunggu nya kelamaam
Farida Rida: Titelnya aja dokter tp otaknya goblok
total 1 replies
Novan Novansyah
lanjut kk buat lah 3 sampai 4 bab biar lebih enak bacanya agak panjangan
efridaw995@gmail.com
aku juga malas baca klo Fauzan menurut pada kedua orang tuanya
pengen berbeda alurnya jangan poligami aja tersakiti dan pergi dari rumah Btari nya
Holipah
klw nikah lgi aku off baca nya
Yayuk Indaryanti
lanjut thor
Arfiahwinona Winona
karya saya ini murni dari hasil imaginasi pikiran saya sendiri .. kalau ada kemiripan dengan cerita lain .. saya tidak tahu, tapi kan memang banyak cerita tentang anak yang begitu penurut pada ibunya meski sudah hidup berumah tangga
efridaw995@gmail.com
ini alurnya kayak di kamar sebelah mirip sorry Thor bulan membanding kan tapi sesuai yang aku baca masa Fauzan menurut sama ibu dan bapak nya
Novan Novansyah
lanjut kak update nya jangan lama2
aca
klo fauzan nikah lagi ceraiin aja ngapain laki bodoh gt
Holipah
knp g d usir aja klw benalu itu yang cuma pengen harta orang tua
Lyna Elza
klo Fauzan nikah lagi ... tinggalkan aja Fauzan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!