NovelToon NovelToon
Dewa Setan Perbatasan Utara

Dewa Setan Perbatasan Utara

Status: sedang berlangsung
Genre:Raja Tentara/Dewa Perang / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:30.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jibril Ibrahim

Muda, tampan, kaya, tidak berguna! Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Huan Wenzhao. Namun…

Siapa sebenarnya Huan Wenzhao tak ada yang tahu.

Mau tahu identitas lain Huan Wenzhao?

Ikuti kisahnya di sini!
Hanya di: Noveltoon/Mangatoon.

~Selamat membaca~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jibril Ibrahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode²²

“Aku sedang bicara dengan anak angkatku!” Huan Wenzhao berkilah.

Pangeran ketujuh mendengus dan memalingkan wajahnya.

“Penerus Huan!” Qin Wu meneriaki Huan Wenzhao dari tempat duduknya. “Dengar, ya! Jangan kira karena kau memegang Plakat Perlindungan Kaisar dan menjadi teman belajar Pangeran Ketujuh, aku tidak berani padamu,” katanya.

Huan Wenzhao menoleh ke arah Qin Wu dan terperangah. “Pelajar Qin, apa yang kaukatakan? Kenapa tidak satu pun yang aku mengerti?”

“Cih!” Qin Wu mendengus dan bersedekap sembari tersenyum sinis. “Pura-pura bodoh!”

“Weh!” Sergah Huan Wenzhao sembari mengedar pandang. “Aku sedang bicara pada anak angkatku. Aku salah apa pada kalian?”

“Penerus Huan!” Seorang pelajar wanita menginterupsi sambil beranjak berdiri dan berkacak pinggang. “Semua orang tahu masalah Mao'er dan Penerus Yang,” katanya. “Dan kau memanggil kucingmu Mao'er! Apa maksudnya?”

“Namanya memang Mao'er!” Tukas Huan Wenzhao membela diri. “Mao!” Ulangnya menegaskan.

Mao artinya kucing.

Huan Wenzhao menoleh ke arah pelajar wanita itu dan terbelalak.

Dia! Huan Wenzhao menyadari. Pelajar wanita itu adalah gadis yang menemani Yang Zhongyu di Xieyuanyuan saat ia tiba di ibu kota untuk pertama kali.

Rupanya kau cukup nakal, batin Huan Wenzhao licik. Mari kita buka topengmu!

“Memangnya aku tahu kalau tunangan Penerus Yang juga bernama Mao'er,” katanya pura-pura tidak mengerti situasi.

“Kau—” Pelajar wanita paling cantik di belakang tempat duduknya tiba-tiba berdiri sembari menggebrak meja.

Huan Wenzhao menyentakkan kepalanya ke samping dan menoleh ke belakang. Oh?! Jadi kau putri Perdana Menteri Shi, pikirnya. “Istriku! Kenapa kau juga ikutan marah?” Protesnya tanpa rasa bersalah.

“ERRRGH!” Shi Xia mengerang jengkel sampai tak bisa berkata-kata.

“Keterlaluan!” Seorang pelajar wanita lainnya memarahi Huan Wenzhao sambil mendekat ke arah Shi Xia dan menggamit lengan gadis itu. “Jangan bilang kau benar-benar tidak tahu kalau Shi Xia adalah tunangan Penerus Yang!” Hardiknya pada Huan Wenzhao.

“Itu…” Huan Wenzhao berdiri dan tergagap-gagap. Kemudian menatap Shi Xia dengan raut wajah terpukul. “Kau… kau… sudah bertunangan…?”

“Cih!” Pelajar wanita di samping Shi Xia mencebik. “Benar-benar bodoh!”

“Kalau begitu…” Huan Wenzhao menoleh ke arah pelajar wanita yang pernah menemani Yang Zhongyu di Xieyuanyuan dan menunjuknya dengan akting takut-takut. “Kau…”

Pelajar wanita itu spontan mengerjap dan gelagapan.

“Waktu itu… kau dan Penerus Yang…” Huan Wenzhao melanjutkan aktingnya.

Semua mata serentak menoleh ke arah pelajar wanita itu dengan tatapan menyelidik.

“Kau…” Wajah pelajar wanita itu memerah dan memucat. Ia mengedar pandang dengan gelisah dan sungguh kalang kabut.

Shi Xia menatap pelajar wanita itu dengan mata terpicing. Kemudian melirik Huan Wenzhao dengan tatapan menilai. Lalu kembali menatap pelajar wanita itu lagi.

“ERRRGH!” Pelajar wanita itu menggeram sembari menyentakkan kepalan tangannya di sisi wajah dan mengentakkan kakinya di lantai, lalu berbalik dan menghambur keluar kelas sembari membekap wajahnya.

Seisi ruangan spontan berdengung oleh gumaman rendah semua orang. Beberapa pelajar wanita mulai berkasak-kusuk.

Shi Xia tertunduk dengan raut wajah muram.

Pangeran ketujuh melirik Huan Wenzhao dengan mata terpicing. Penerus Huan ini… sebenarnya orang seperti apa? Batinnya tak habis pikir.

“Nona…” Huan Wenzhao menatap Shi Xia dengan raut wajah memelas. “Maaf,” ungkapnya dalam gumaman tak jelas seperti orang sedang berkumur. Kebenaran memang menyakitkan, katanya dalam hati.

Shi Xia menelan ludah dan mendesah pelan, kemudian mendongakkan hidungnya memasang wajah dingin khas aristokrat. “Tidak apa-apa,” katanya sambil duduk kembali.

Pelajar wanita di sampingnya memelototi Huan Wenzhao dengan tatapan sengit. Ia menggertakkan gigi dan mengetatkan rahangnya, bersiap untuk menyemburkan kata-kata celaan. Tapi Shi Xia menyenggol lengan gadis itu, mengisyaratkan supaya ia diam.

“Semuanya tenang!” Suara Guru Wang menggema di ambang pintu. “Pelajaran sudah akan dimulai!” Ia mengumumkan sambil berjalan melintasi ruangan menuju meja guru.

“Tunggu!” Suara kekanak-kanakan seorang gadis menyela dari beranda. Disusul suara-suara berdebuk di lantai.

Tak lama kemudian, Jiao Jingling muncul di ambang pintu sembari terengah-engah.

“Nona Jiao…” Geram Guru Wang dengan suara rendah mengancam yang khas. “Kenapa kau juga punya kebiasaan terlambat? Apakah orang-orang dari Perbatasan Utara tidak pernah diajarkan disiplin waktu?”

“Maaf, Guru Wang!” Gadis itu membungkuk dengan hormat dan penyesalan. “Maaf!”

Tidak ada alasan yang diungkapkan. Tidak berdalih untuk membela diri.

Tidak seperti Huan Wenzhao.

Tidak ada unsur kesengajaan! Pikir Huan Wenzhao. Kenapa dia terlambat?

“Mulai sekarang, aku akan menghukum berdiri semua orang yang datang terlambat!” Guru Wang mengumumkan.

Semua mata serentak bergulir ke arah Huan Wenzhao.

Huan Wenzhao memasang wajah tidak peduli.

“Dan kau!” Guru Wang beralih pada Jiao Jingling. “Terima hukumanmu. Berdiri di pekarangan!”

“Tapi—tapi… ” Jiao Jingling menyela terbata-bata. “Bolehkah berdiri di dalam kelas saja?” Pintanya dengan takut-takut.

“Kenapa?” Geram Guru Wang dengan ekspresi dingin. “Kau takut paparan sinar matahari merusak kecantikanmu? Maka jangan coba-coba terlambat lagi. Hari ini, kau terima hukumanmu saja dengan patuh!”

“Ti---tidak ada hubungannya dengan kecantikan,” jawab Jiao Jingling terbata-bata. “Tapi…” ia menggantung kalimatnya dan mendesah dengan putus asa. Lalu tiba-tiba berlutut.

Seisi ruangan terpekik dan menahan napas.

Huan Wenzhao mengerutkan keningnya. Apa yang terjadi? Ia bertanya-tanya dalam hatinya. Kenapa dia begitu ketakutan?

Jangan-jangan…

“Siapa yang mengajarimu?” Guru Wang menghardik Jiao Jingling. Tapi seisi kelas yang terperanjat. “Keluarga bangsawan tak boleh sembarangan berlutut! Apakah Perbatasan Utara tak mengajarimu tentang pentingnya harga diri? Di mana harga dirimu?”

Tidak benar! Huan Wenzhao menyadari. Dia dalam bahaya. Seseorang mungkin menyadari identitasnya. Dia sedang diburu!

“Guru Wang!” Huan Wenzhao tiba-tiba berdiri menyentakkan semua orang.

Seisi ruangan terkejut melihat reaksinya.

Pangeran ketujuh tersenyum samar. Menarik! Pikirnya bersemangat.

Huan Wenzhao segera menyadari situasinya, lalu dengan cepat mengendalikan diri. “Bisakah Anda tidak terus-terusan menyinggung Perbatasan Utara kami?” Ia berdalih. “Kesalahan yang kami lakukan di sini, tidak ada hubungannya dengan Perbatasan Utara. Asal Anda tahu saja, yang dikirim ke ibu kota adalah sampah tidak berguna di Perbatasan Utara.”

Seisi ruangan memucat mendengar pengakuannya.

“Huan-Wen-Zhao!” Guru Wang memalingkan wajahnya ke arah Huan Wenzhao, menghujamkan tatapan dingin yang bisa membekukan seisi kelas. “Apa kau sedang meremehkan pilihan Kaisar?”

“Meremehkan?” Huan Wenzhao balas menggeram. “Kaisar meminta kami datang untuk belajar. Apakah menurut Anda orang yang sudah ahli masih perlu diundang ke bangku sekolah? Siapa yang meremehkan di sini?”

“Penerus Huan… kalian diundang ke Sekolah Kekaisaran karena latar belakang keluarga kalian,” desis Guru Wang.

“Benar,” sanggah Huan Wenzhao. “Tapi latar belakang keluarga tidak menjamin seseorang sudah hebat dari lahir.”

“Jadi, menurutmu raja wilayah akan mengirim orang payah ke Sekolah Kekaisaran untuk mempermalukan diri?”

“Jadi menurut Anda Sekolah Kekaisaran semacam ajang adu bakat antar negara? Lalu kenapa Adipati Wang tidak mengirim putranya ke sini?”

“Kau—”

1
Oe Din
Sayang sekali jika tidak lanjut...
Ayo, Thor 💪💪💪💪💪💪💪💪💪
Buang Sengketa
tapi jujur saya pribadi memang gak ngerti ceritanya padahal sudah begitu banyak chapnya
Eros Heke
Mana ada cerdiknya? Yg ada tolol terus.
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
Eros Heke
Ternyata setelah masalah di Ibukota selesai, mic-nya masih juga bodoh.
Eros Heke
Akhir persaingannya sungguh tidak seru karena campur tangannya Dewa Takdir.
Eros Heke
Dewa takdir sampai harus turun tangan sendiri membuktikan tidak hebat dan tidak becusnya perbatasan Utara dan paviliun jiandie.
Eros Heke
Pangeran benar-benar hebat.
Eros Heke
Jelas sudah, paviliun jiandie tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan para pangeran.
Eros Heke
Dari awal tampaknya perbatasan Utara ini hanya hebat dalam hal menganggap diri hebat.
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐: Dateng lagi komentator khusus mencela, abis diblokir nongol lagi akun baru. Dapet duit lu komentarin begini? Nguntungin lu buat penulis? Nulis gak dapet duit aja kudu ribet sama komentator kek lu!
total 1 replies
Eros Heke
para pangerannya luar biasa hebat, mengalahkan orang-orang wilayah Utara yg menganggap diri mereka hebat.
Eros Heke
Mengecewakan. Belum apa-apa sdh mulai keok.
Eros Heke
Yg katanya ketua sejuta mata-mata, kalah telak dgn pangeran kelima. Mata-mata itu bermainnya di bidang informasi. Kok yg katanya sekte mata-mata itu kayaknya tdk becus bahkan tdk tahu pentingnya informasi? Miris bila sebuah sekte mata-mata sama sekali tdk tahu ttg lawannya seperti pangeran kelima, pangeran ketujuh, kaisar, apalagi permaisuri.
Eros Heke: Typo: sejuta -> sekte
total 1 replies
Gonggitsune
Yg katanya ketua sekte mata-mata, kalah cerdas dari pangeran ketujuh.
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐: Gak pernah like, gak subscribe, dari awal komentarnya terus-terusan mencela. Terima kasih atas apresiasinya!

Entah apa tujuannya?
total 1 replies
Gonggitsune
Mencemuh? Kata apa lagi ini? Mungkin maksudnya "mencemooh"?
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐: Sebagai penulis, perbendaharaan kata teramat penting bagi saya. Meski karya saya masih banyak kekurangan, tapi saya tidak asal-asalan memilih kata, apalagi memasukkan kata yang tidak berarti. Karya ini dibuat dengan sepenuh hati. Mohon jangan mematahkan semangat saya dengan komentar yang meremehkan 🙏
total 1 replies
Gonggitsune
Sekte mata-mata? Tapi sepak terjangnya sama sekali tdk memperlihatkan kecerdikan dan ketrampilan mata-mata.
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Clink
Gonggitsune
pengawal berlanting gembira? Kok kayak anak-anak kecil.
Gonggitsune
span.ram
n rangka kayu yang digunakan untuk melekatkan kanvas sebagai media lukis atau fotografi (KBBI)
Gonggitsune
Kata "berdecih" juga tdk ada dlm KBBI. Ini kata bahasa apa ya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!