Anakku Bukan Anak Haram

Tiara lalu berjalan mendekati ayah nya yang tertidur. ia memegangi tangan ayah nya,merasa sedih ayah nya harus terbaring di sini.

"Bu,Aku pergi bayar biaya admin nya dulu ya Bu." Kata Tiara.

"Ibu Ikut Nak." Kata Bu Ani.

"Kalian pergi aja Ra,aku disini jagain om tomo." Saut Yuki.

Tiara pun mengangguk dan merangkul ibu nya keluar dari kamar inap itu.

"Kamu ada uang nak?." Tanya Bu Ani.

"Ibu belum pergi meminjam pada bos Ayah." Lanjut Bu Ani.

"Ibu tenang aja,Ara ada kok uang nya." Jawab Tiara tersenyum.

Tiara sedang menunggu di cek kan pembayaran rumah sakit oleh perawat yang bertugas.

"Biaya admin atas nama Pak Tomo sudah di lunas kan kemarin dan juga untuk perawatan dan biaya obat beberapa hari kedepan juga sudah di deposit kan." jelas petugas rumah sakit.

Tiara dan Ibu nya terkejut,mereka saling bertatapan.

"Siapa yang melunasi nya mba?." Tanya Tiara.

"Maaf,orang itu meminta untuk tidak di sebutkan nama nya."balas nya.

"Makasih Mba." Balas Tiara dan mengajak ibunya untuk mencari makan.

"Siapa yang baik sekali mau melunasi biaya rumah sakit nak?." Tanya Bu Ani.

"Ara juga gak tahu Bu." Balas Tiara.

"Apa mungkin pria itu yang membayar nya,tapi seharian dia bersama ku,dan mana mungkin dia bisa tahu Ayah sedang sakit. hm mungkin saja hamba Allah."Gumam Tiara.

.

.

.

.

Ditempat lain.

Rio datang untuk menjemput Adam ke kantor.

"Selamat pagi Bos." Sapa Rio.

"Hm." Balas Adam dan berjalan keluar rumah dan masuk ke dalam mobil nya.

Rio pun hanya melihat ke dalam rumah sebentar untuk memastikan kalau Tiara masih ada atau tidak disana.

"Apa yang kau lihat?." Tanya Adam membuka jendela kaca mobil nya.

"Tidak Bos." Jawab Rio dan berlalu masuk ke dalam mobil.

"Apa yang terjadi semalam?." Tanya Adam.

"Siapa yang mengantarku pulang dan dimana mobil ku?." Tanya Adam melemparkan rasa penasaran nya sejak tadi.

"Mungkin wanita itu Bos,saya kan semalam tidak ikut anda pergi." Jawab Rio.

"Sialan." Balas Adam.

"Apa terjadi sesuatu bos?." Tanya Rio.

"Kenapa kau tidak menyusul ku ketempat karaoke,kau biasa juga seperti itu." Kata Adam.

"Maaf Bos."

"Wanita itu pasti sudah melihat semua nya." Kesal Adam mengingat tadi pagi ia bangun tanpa sehelai benang pun.

"Sudah kau berikan uang itu padanya?,cepat lunaskan,aku tak mau melihat nya lagi."Kata Adam.

"Sudah Bos." Jawab Rio.

Sesampai di kantor nya,Adam pun masuk ke dalam ruangan nya dan duduk memikirkan betapa malu nya jika Tiara melihat dia yang mabuk dan melepaskan semua pakaian nya sendiri.

"Kenapa aku tidak bisa mengingat sesuatu." Kesal Adam.

.

.

.

.

Malam harinya.

Yuki pamit pulang dan meninggalkan Tiara dan Bu Ani di rumah sakit.

Sesampai di rumah,ia melihat gaun putih Tiara masih terletak di sebuah keranjang pakaian kotor,Yuki pun mengambil nya.

"Cantik sekali gaun nya,pasti mahal." Ucap Yuki mengelus - ngelus gaun yang bahan nya sangat lembut itu.

Saat sedang memperhatikan gaun itu ,Yuki melihat bercak merah menempel pada Gaun Tiara.

"Ini seperti bercak darah,Apa jangan - jangan Tiara semalam." Seketika gaun yang di pegang Yuki terlepas dari pegangan nya. tangan nya seolah lepas memikirkan apa yang terjadi pada sahabat nya.