NovelToon NovelToon
My Love Perfect Lecturer

My Love Perfect Lecturer

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:141.4k
Nilai: 5
Nama Author: umi ayi

Seorang mahasiswi yang terjerat pernikahan dengan dosennya sendiri.

Karena ditipu oleh saudaranya sendiri, Almira kehilangan uang dan rumahnya. Ia jadi Luntang lantung tidak memiliki tempat tinggal. Namun siapa sangka pertemuannya dengan sang dosen merubah segalanya. Ia terpaksa menikah dengan sang dosen agar ia aman dan bisa memiliki tempat tinggal.

Bagaimana kisah nya? nantikan kelanjutannya yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umi ayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Almira menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Selesai memasak ia memanggil Irfan untuk makan.

Irfan menyantap makanannya sambil sesekali melirik ke arah Almira. Ia heran kenapa Almira malah membaca buku di saat makan.

"Masakan mu kepedasan." Ucap Irfan memecah kesunyian namun tidak ada respon dari Almira. ia sibuk membaca tanpa menyentuh makanan nya.

"Almira" Panggil Irfan tapi juga tidak di jawab, Almira masih fokus dengan buku nya.

"Almira" Panggil Irfan lagi, dan kali ini Almira menoleh.

"Iya pak." Sahut Almira menatap irfan kemudian kembali melihat buku nya.

"Kenapa makanan mu tidak di sentuh?" Tanya Irfan.

"Maaf pak, saya udah kenyang. Tadi sore pak Dimas membelikan saya ayam goreng." Sahut Almira santai sambil tetap membaca buku nya. Kemudian ia pamit untuk pergi ke kamar nya. "Saya ke kamar dulu ya pak." Ucap Almira dan langsung pergi meninggalkan Irfan yang masih duduk menikmati makan malam.

Seketika irfan jadi kehilangan nafsu makan nya. Ia meletakkan sendok makan dengan kasar kemudian pergi ke kamarnya.

Di dalam kamar Irfan masih tidak tenang. Ia terus kepikiran Almira. Entah kenapa akhir-akhir ini terus memikirkan Almira. " Ada apa dengan saya?" Batinnya bertanya. Kemudian ia pergi ke kamar mandi dan menyiram tubuhnya dengan air dingin agar otaknya juga bisa dingin.

Irfan merebahkan tubuhnya ke tempat tidur berharap bisa tidur dengan nyenyak. Ia sudah lelah seharian ini bekerja jadi ia ingin segera istirahat. Namun saat mata nya terpejam bayangan Almira melintas di pikirannya. Ia membuka mata melihat sekeliling ruangan kemudian kembali memejamkan mata namun lagi-lagi Almira muncul, dengan senyum dan tawa membuat Irfan gemas.

"Ah.. aku bisa gila." Gumam Irfan kemudian duduk dan bersandar di headboard tempat tidur nya. Hatinya berkecamuk untuk menemui Almira. Akhirnya ia memutuskan untuk menemui Almira.

Ia bangkit dan berjalan menuju kamar Almira. Ia menarik handle pintu, kemudian membukanya. Ia melihat Almira masih duduk di meja belajarnya membaca buku.

Ia mendekati Almira. "Al" Panggil Irfan namun Almira tidak menjawab.

"Almira" Panggilnya lagi.

"Eh, pak Irfan." Kaget Almira melihat Irfan sudah ada di hadapannya. "Ada apa ya pak?" Tanya Almira menatap Irfan.

"Belum tidur?" Tanya Irfan.

"Belum pak, saya masih mempelajari buku ini." Ucap Almira sambil menunjukkan buku ditangannya.

"Apa kamu butuh sesuatu?" Tanya Irfan lagi.

"Eh?" Almira heran dengan sikap Irfan. Tapi ia tidak ambil pusing karena Irfan memang suka berubah-ubah. "Tidak ada pak, saya hanya ingin fokus belajar." Jawab Almira tersenyum kemudian kembali fokus pada buku nya. Bibir Almira komat Kamit membaca setiap baris buku dengan suara pelan.

Irfan yang paham akhirnya undur diri keluar dari kamar Almira dan kembali ke kamarnya.

"Kenapa dia jadi pekerja keras banget sekarang." Keluh Irfan juga bingung. Kemudian ia teringat baju piyama yang di berikan Almira.

Ia membuka lemari nya dan mengambil piyama itu lalu memakainya. Ia bercermin melihat penampilannya. Tidak buruk juga jika memakai piyama seperti ini. Pikirnya.

Ia berencana untuk menemui Almira lagi, tapi sebelumny ia membuatkan segelas susu terlebih dahulu. Ia membawa segelas susu ke kamar Almira.

"Minumlah selagi hangat." Ucap Irfan meletakkan segelas susu di atas meja belajar Almira.

Almira mendongak melihat Irfan kemudian ia mengucapkan terima kasih. " Makasih ya pak. Kok repot-repot." Sahut Almira tersenyum. Kemudian kembali fokus pada buku nya.

Irfan sangat jengkel karena Almira mengabaikan keberadaan nya. Namun ia hanya bisa diam tidak mengekspresikan nya.

Almira yang merasa ada sesuatu pada Irfan ia menoleh lagi. Ia tersenyum melihat penampilan Irfan. "Bapak memakai baju yang saya kasih?" Ucap Almira tersenyum manis.

"Iya, bagaimana?" Tanya Irfan meminta pendapatnya.

"Bagus, sangat pas dan cocok untuk bapak." Ucap Almira mengacungkan jempolnya. Kemudian ia kembali melihat buku dan membacanya.

Almira kembali menoleh ke arah Irfan karena Irfan masih berdiri memperhatikan ia belajar.

"Bapak kenapa masih disini?" Tanya Almira bingung.

"Ha?" Irfan tertegun mendengar pertanyaan Almira. Ia juga bingung harus menjawab apa. Ia juga bingung kenapa ia seperti orang bodoh.

Kemudian ia berbalik hendak pergi keluar. Baru beberapa langkah Almira memanggilnya. Bibir Irfan melengkung karena Almira memanggilnya.

Ia berbalik menoleh ke arah Almira. "Ada apa?" Tanya Irfan.

"Jangan lupa tutup pintunya lagi ya pak " Sahut Almira. Senyum Irfan seketika luntur. Ia berjalan keluar kamar Almira. Kemudian ia duduk di ruang tengah dan menghidupkan tv. Ia tidak bisa tidur jadi lebih baik menonton tv dan berharap rasa kantuk segera menghampiri nya.

Sudah satu jam Irfan menonton tv namun matanya masih sangat segar tidak bisa terpejam. Ia menoleh ke arah kamar Almira dan bertanya dalam hati apakah Almira sudah selesai belajar dan apakah sudah tidur.

Ia pergi ke kamar Almira untuk melihat. Dan benar Almira sudah tidur, tapi Almira tertidur dalam keadaan duduk di meja belajarnya.

Irfan mengangkat Almira dan membaringkan Almira di tempat tidur. Saat Irfan hendak bangkit tiba-tiba Almira menarik dan memeluk lengan Irfan sehingga Irfan kesulitan untuk pergi.

Almira memeluk lengan Irfan sangat kuat seolah takut jika Irfan akan pergi.

Irfan menatap wajah Almira lekat. Jantungnya kian cepat berpacu saat posisi mereka sedekat ini.

"Saya akan bekerja keras dan tidak akan mengecewakan mu pak Dimas." ucap Almira dalam tidurnya. Ia mengigau.

Hati irfan seperti ter cubit saat Almira menyebut nama pria lain dalam mimpinya.

.

.

Bersambung

1
Ningmar
jodoh julian kah...?
Yani
Julian kaya bener anak Dr Danu
Yani
Kangan marah sama Irfan ,Almira Suamimu tidak tau apa"
Amalia Putri
lanjut thor doble ya thor up nya sehat" terus
Susi Akbarini
mungkin julian amnesia..
mungkin kalo dia ditunjukkan foto2 masa kecilnya..
dia akan ingat kenangan bersama mama dan papanya..
❤❤❤❤❤
aisyhana lupsh
Kasihan Julian../Whimper/
Jngn merasa dcmpkan jul ortumu juga sngt sakit..semoga scpatnya ad ttik terang../Cry/
Amalia Putri
rasain tu orang majikan nya udah baik malah ngelunjak,lanjut thor semangat.
shadowone
wahhh berani banget susi harus di acungi jempol.
shadowone
kenapa aku berharap kevin sam kiara kakak adik, dan kiara berjodoh dengan julian? ada yang sama ga dengan ku?
shadowone
oh begitu... aku kira om danu perna ons sama perampuan. semoga almira ingat wajah kecilnya julian sama dengan foto di ruma tante sania.
Inez Putri
jd wanita tangguh utk menghcurkan pelakor2. ada sisi lain dr pran wanita utama.jd tmbh semngat baca nya. kl lemah lembut dan diam aja di remehkan. mlh bosan yg baca jd nya.
Ningmar
almira kalau marah ngeri juga ya...lanjut2 hempaskan pelakor
ENDANG KAMALASARI
lanjut lagi thor
Liswati Angelina
bener pecat aja pembantu yg lancang kayak gitu
aisyhana lupsh
Lanjut thor/Grin/
Susi Akbarini
lha apa Bil Una tidak tau kalo almora di kamar nenek?
Tuti Hermayani
waduh.....jangan dijadikan masalah ya Thor...ntar Almira kabur lagi..
Yani
Kaya si Susi pembantu ga ada ahlak semiga ga terjagi salah paham
Yani
Pastinya Julian anak om Danu semiga cepat terungkap masalalu Juliann
Ningmar
susi minta didepak kayaknya....hadeh2...smg Almira tidak salahpaham
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!