Gender Bender novel
kisah tentang lelaki biasa yang masuk ke dunia lain dengan sistem bantuan yang sangat sangat kuat
namun sebagai ganti kekuatan nya yang sangat besar,setiap sang lelaki ingin menggunakan kekuatan sistem
sang lelaki akan di ubah menjadi perempuan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.10
tak lama kemudian Mia kembali dengan wajah yang terlihat kebingungan
"apa urusanmu sudha selesai?" tanyaku menyambutnya kembali
Mia mengangguk sambil berkata "ya sudah selesai sih,tpi guild master tadi memanggilmu juga katanya"
aku pun bingung karena kenapa aku juga di panggil untuk menemuinya
"huh apa lagi sebenarnya ini" hela nafasku panjang merasa begitu merepotkan
aku pun melambai pada Mia dan kemudian berjalan ke lantai dua untuk ke kantor guild master
Sesampainya di depan kantor guild master aku pun mengetuk pintu tiga kali
tok! tok! tok!
"saya Sora bolehkah saya masuk?" tanyaku
kemudian terdengar suara seseorang yang mengizinkan ku masuk
"silahkan"
aku pun membuka pintu perlahan
Saat masuk guild master sudah menunggu dengan senyuman dingin tanpa ekspresi
kedua tanganya di gabungkan dan kepalanya bersandar di atas kedua tangan itu
"kamu sudah datang ya,silahkan duduk" kata guild master menyambutku dengan wajah yang cukup antusias
"terimakasih" jawabku yang kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan guild master dengan wajah canggung
"jadi guild master,kenapa memanggilku kesini?" tanyaku
guild master pun hanya tersenyum dan diam sesaat yang kemudian menjawab ku
"kita tunggu dulu tamu kita yang lainya" jawabnya
"tamu lainya?" kataku yang kebingungan
tiba tiba pintu pun di ketok lagi dari luar dan terdengar suara yang sangat familiar
"permisi saya Shera izin masuk" katanya
Spontan aku pun langsung menoleh setelah guild master memberikan izin masuk
"silahkan"
Saat Shera masuk,mata kami saling bertatapan dengan wajah bingung
"kenapa kau disini!" kata Shera dengan wajah terkejut
"harusnya aku yang tanya" kataku dengan wajah datar
Guild master pun tertawa setelah mendengar percakapan kami yang terdengar begitu akrab
"hahahaha"
"kenapa kau tertawa guild master?" tanyaku
"tidak tidak hanya melihat keakraban kalian,sepertinya kalian benar benar satu party ya" katanya dengan mata tajam yang tampak nya seperti curiga padaku tentang sesuatu
"a-apa maksudmu" tanyaku dengan wajah serius,keringat dingin ku mulai keluar melihat guild master yang tampaknya tau sesuatu
"tidak,bukan apa apa,Shera silahkan duduk"
Setelah itu Shera pun musli duduk dengan wajah tegang
"ngomong ngomong daripada memanggilku guild master kalian bisa memanggilku Endran supaya lebih muda di sebut"
aku pun langsung memasang wajah sungkan
"t-tidak tidak,itu terlalu tudak sopan"
Edran tersenyum dan berkata
"tidak apa apa,lagipula aku sudha mengizinkan nya,kalau kau masih keberatan kalau begitu panggil aku Edran saja di saat kita melakukan obrolan pribadi seperti ini,ok?" tawaran Edran itu membuat ku merasa tidak enak jika menolak
akhirnya aku mengangguk menyetujui nya
"baiklah" kataku dengan wahah tidak enak
"baiklah mari kita ke topik utama" Edran pun kembali ke posisi awalnya saat bertemu denganku
"jujurlah padaku,Sora apa kau yang membunuh keliam demon nya?" tanya Edran
Wajahku seketika lun begitu terkejut dan panik mendengar Edran mengatakan sesuatu yang di luar perkiraan ku
"a-apa maksudmu Edran?,mana mungkin aku bisa melakukan nya" kataku mencoba meyakinkan Edran
"kekuatanku begitu lemah bukanya kau tau sendiri?,mana mungkin aku bisa mengalahkan para demon itu"
namun melihat reaksi ku yang tampak begitu panik dan terburu buruk tampaknya malah memberika efek sebaliknya pada Edran
"jangan coba coba membodohi ku Sora,ku akui kalau Shera adalah penyihir yang kuat,tapi meskipun begitu..."
"Seorang penyihir tidak mungkin bisa menang melawan 5 demon sendirian tanpa perlindungan"
saat menyatakan kalimat itu,Edran menghilangkan senyuman dan wajah santainya,dia membuka matanya di sertai wajah serius dan tekanan yang sangat kuat
"kugh!?"
hanya dari tekanan nya aku bisa merasakan bahwa Edran adalah orang yang sangat kuat,nafasku menjadi terengah entah dan keringatku mulai bermunculan
"Sora..." Shera yang kekuatannya besar tidka terlalu terpengaruh tekanan dari Edran jadi Shera hanya menatapku dengan wajah khawatir karena tidak bisa membantuku
di sisi lain Edran melirik Shera yang tampaknya Edran mengakui bahwa Shera punya kemampuan yang tinggi mengingat Shera tidak terpengaruh oleh tekanan milik Edran
"oi Edran,apakah maksud mu memberikan tekanan ini bisa ku katakan sebagai tanda PERMUSUHAN?!"
Di saat aku masih menunduk ke bawah karena terpengaruh tekanan Edran,aku mengerahkan tenagaku dan mengangkat kepalaku keatas dan menatapnya dengan tatapan tajam dan hawa membunuh yang kuat
"ho~ternyata kau punya tekad yang lumayan kuat ya" kata Edran yang tampaknya sedikit terkejut dengan ku yang bisa bergerak di bawah tekanan miliknya
"Shera" seketika saat aku memanggil nama Shera,dia langsung paham apa yang ingin ku lakukan
"guild master bisakah kau menghentikan tekanan mu itu?" kata Shera sambil menatap Edran dengan tatapan datar yang di selimuti aura yang kuat
"ho?~memangnya apa alasan untuk melepaskan tekanan ini?,bukanya kau tidak terpengaruh dan tidak merepotkan mu kan?" kata Edran dengan senyum licik dengan wajah angkuh
"memang tidak menggangguku,tapi..."
"Edran jangan remehkan kami" kataku dan Shera I saat bersamaan,di saat itu aku lepas dari aura tekanan Edran
Namun,entah mengapa hawa membunuh yang ku miliki di tubuh ku dalam mode perempuan muncul begitu saja
"kau bisa lepas dari aura ku?" kata Edran yang tampak bingung
di saat Edran kebingungan kenapa aku bisa lepas dari aura tekanan nya,tiba tiba wajah Edran menjadi begitu panik dan ketakutan di serta keringat dingin yang keluar dari kulitnya
Edran langsung berbalik sambil mengangkat pedangnya kelaur dari sarung pedang nya sambil mengarahkan ke tembok
"a-apa barusan itu?" kata Edran dengan wajah yang begitu panik dan ketakutan
"haha...sepertinya aku telah menyinggung sosok yang salah ya" batin Edran sambil berbalik badan perlahan
Bersambung