NovelToon NovelToon
Ketika Cinta Berbisik

Ketika Cinta Berbisik

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

"Aku tidak mau menikah dengannya, Bu!"

Ibram tidak mampu menolak keinginan ibunya untuk menikahi gadis pilihannya. Padahal Ibram sudah punya gadis impian yang ia dambakan. Ibu menolak alasannya, terpaksa Ibram menerima pernikahan itu meskipun sang istri berusaha mencintainya namun hatinya masih enggan terbuka.

Bagaimana kelanjutannya? Tetap ikutin cerita baru Mami AL. Jangan lupa like, poin, komentar dan vote. Mohon untuk memberikan komentar yang bijak.

Selamat membaca 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 - Nadira Berdebat Dengan Robi

Nadira menginap semalam di hotel, ia malas pulang ke rumahnya karena ibunya selalu memaksanya menikah dengan Marcell mantan kekasihnya yang selalu menyakiti fisik dan hatinya.

Selepas sarapan, Nadira kembali ke kamar mengganti pakaiannya. Dari pulang syuting tak sempat mandi, mencari tempat menginap ia sampai mengelilingi kota dalam waktu lama. Ia tidak ingin ibu dan Marcell menemuinya.

Sudah segar, Nadira memilih menggunakan ojek online ke tempat kafe yang biasanya ia datangi. Menikmati secangkir kopi dan memperhatikan orang-orang dari balik kacamata hitamnya.

Tanpa Nadira duga, ia bertemu Robi teman sepupunya yang sejak lama disukainya. Meskipun begitu pria itu tak pernah meliriknya padahal dirinya sangat cantik, cukup kaya dan sedikit pintar.

Nadira berdiri dan menghampiri Robi yang sibuk dengan laptopnya, menarik kursi duduk dihadapannya.

Robi mendongakkan wajahnya. "Astaghfirullah!"

Nadira mengernyitkan dahinya mendengar Robi beristighfar.

"Kenapa kamu di sini?" tanya Robi melihat Nadira menggunakan baju tanpa lengan, rambut dicepol, memakai kacamata hitam dan celana selutut.

"Mau minum kopi," jawab Nadira.

"Maksud aku, kenapa pagi-pagi kamu di sini? Apa tidak ada kerja begitu?" tanya Robi menjelaskan secara detail.

Nadira menggelengkan kepalanya.

"Mana manajer, pengawal dan asistenmu?" Robi celingak-celinguk ke kanan dan kiri.

"Aku kabur dari mereka," ucap Nadira.

"Hah? Kenapa?"

"Sebenarnya mereka tidak salah? Hanya saja nanti mereka akan memberitahu ibuku di mana aku berada."

"Lebih baik kamu pulang sana, temui ibumu dan minta maaf. Terima saja perjodohan itu!" Robi memberikan usulan.

Mendengarnya Nadira mengeraskan rahangnya, ia berusaha menahan kesabarannya.

"Mungkin setelah kamu menikah, pasti dia berubah!" nasihat Robi.

Nadira tak senang lantas menggebrak meja membuat Robi dan pengunjung yang lain terkejut.

"Hei, kenapa kamu marah?" Robi berusaha tenang dan bertanya dengan lembut.

"Apa Kak Robi tidak tahu bagaimana Marcell, hah?" tanya Nadira dengan nada tinggi.

Robi menggelengkan kepalanya pelan. Dia sebenarnya sudah mengetahuinya cuma pura-pura masa bodoh. Dia tak terlalu memperdulikan nasib gadis dihadapannya.

"Percuma aku menemui Kak Robi tak ada solusinya!" sergah Nadira.

"Aku bukan tempat curhat, Dira. Kamu salah orang!" ucap Robi.

Nadira mendorong kursi ke belakang dengan kasar dan memilih pergi.

"Dia kenapa, sih? Aneh banget. Dia punya masalah, mengapa aku yang dimarahi?" gumam Robi menggaruk pelipisnya.

Nadira sengaja berjalan kaki, ia tak peduli dengan orang-orang yang memandangnya. Ia akan menuju hotel tempatnya menginap.

Pertengahan jalan, Nadira membelokkan langkahnya ke taman kota tepat dirinya melintas. Duduk menatap ke depan, memikirkan cara agar dapat memberikan alasan kepada ibunya bahwa ia sudah punya calon suami yang lebih baik daripada mantan kekasihnya.

Malik yang diharapkannya dapat membantunya malah menolak tawarannya. Nadira jadi berpikir apa kurang dirinya. Kenapa para pria baik menjauhinya. "Apa aku begitu buruk?" gumamnya.

Hampir 20 menit di taman, ia beranjak dan mencari penjual makanan. Akhirnya dia menemukan pedagang siomay keliling. Ia pun membelinya, duduk bersama para pembeli lainnya.

"Mba Nadira, ya?" tanya seorang gadis belia.

"Bukan," jawab Nadira melambaikan tangannya. "Hanya mirip," tambahnya.

Gadis itu mengangguk paham, berlalu setelah mendapatkan pesanannya.

Nadira bernapas lega, ia tak perlu kejar-kejaran dengan penggemarnya.

Setelah kenyang, Nadira membayar makanannya lalu kembali melanjutkan perjalanannya. Meskipun lelah, ia tetap semangat sampai hotel.

Tanpa melihat ke kanan dan kirinya, tiba-tiba sebuah mobil membunyikan klakson cukup panjang membuatnya terlonjak kaget.

Mobil itu lantas berhenti yang jaraknya hanya 30 centimeter saja. Jantung Nadira serasa mau copot, ia segera mengelus dadanya agar tenang.

Pengendara mobil keluar, "Dira, kamu mau mati!" bentaknya.

Nadira mengangkat wajahnya, "Kak Robi!" lirihnya.

"Apa yang kamu lakukan di tengah jalan, hah?" tanya Robi kesal.

"Aku hanya mau menyebrang, Kak Robi saja yang tidak bisa hati-hati," jawab Nadira.

"Apa kamu bilang aku tidak hati-hati?" hardik Robi. "Kamu kalau ada masalah, jangan libatkan orang lain. Urus sendiri!" kesalnya.

"Maaf!" lirih Nadira dengan mata berkaca-kaca.

1
Ma Em
Ibunya Nadira ini bagaimana yah bukannya menuntun anaknya kejalan yg baik dan benar malah mengajarkan yg tidak baik sama anaknya apakah Nana itu bkn ibu kandungnya Nadira.
Ma Em
Nana ini mungkin bkn ibunya Nadira kali masa ada orang tua mau menjodohkan sama orang yg sering memukuli anaknya meskipun itu orang kaya.
Ma Em
Luar biasa
Bundanya Nanda AL
wa'alaikum salam mami
Rani Ri
lanjut up thourrr 💪💪💪👍👍👍🥰🥰🥰
Rani Ri
jujur thourrr sebenarnya aku Kurang serkk nadira sama robby ,,aku ingin robby sama anisa di awall cerita bkn nadira
Rani Ri
Aishhh baru membaca lg niy thourrr ,,tadi aku pikir nadira sama malik,,trss anisa sama robby..ternyata aku salah ,,tapi tadi aku berharap begitu,,Hmmm gpp kan authorrr yg buat cerita
Kasma Aisya
ada ya orang tua begitu🤦😏
ida martinah
Hafuch orang luar aja nolongnya ikhlas.....eh simboknya minta diganti...🤦🤦🤦
Kasma Aisya
jangan salahkan tanggapan orang tentang tentang dirimu, karena dirimu sendiri yg membuat orang berfikir jelek tentang dirimu.
Rani Ri
Wahh seruu niy,,malik sama nadira,,robby sama Anisa gituu yea thourrr 👍👍👍🥰🥰🥰
Rani Ri
Nahhh kan ibram salah paham
Mami AL: Iya, Kak. Terlalu cemburu dia😅
total 1 replies
Rani Ri
Waduhhhh ibram salah paham sama roby...gpp rob yg penting kamu gk nyentuh Arumi,,memang jln menuju kebaikan itu byk cabaan yea robb
SayangEmak
lanjut
Nafisyah Bunda Raihan
Nadira sm Malik aza Thor
Robi sm Anissa
biar sm² bs memperbaiki diri
Kasma Aisya
bajumu terlalu seksi neng, tubuhmu terlalu murah kamu perlihatkan SM org
Welas Trianingsih
arumi lg hamil tuh kayaknya 😊😊😊
Asma Nurfadilah
next kak
Welas Trianingsih
semangat 💪💪💪
Mami AL: terima kasih, kak😊
total 1 replies
Bundanya Nanda AL
Aq mampir ya Mami Al
Mami AL: Iya, Bunda.

Terima kasih, selamat membaca 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!