Apa itu cinta?
Mungkin ini hanyalah kisah cinta monyet yang di alami perempuan muda di masa-masa SMP nya, bisa juga ini adalah awal kisah cinta nya yang akan ia selalu rasakan sampai kapan pun juga.
Aku Reyna Celestia berumur 14 tahun, siswi Sekolah Menengah Pertama yang merasakan apa itu jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin terdengar aneh bila yang mengatakan nya hanyalah gadis muda yang belum cukup untuk merasakan jatuh cinta. Namun inilah kisahku...
Bagaimana akhir nya? Apakah aku akan mendapatkan akhir yang aku inginkan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinand_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masuk sekolah
3 hari liburan kemarin aku menghabiskan waktu bersama kedua orang tua ku. Tak terasa libur kenaikan kelas pun sudah usai.
Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah, sebagai anak kelas 3 SMP. Yup, betul.. 1 tahun lagi aku akan lulus dan menjadi anak SMA.
Sama seperti sebelum nya, saat kenaikan kelas, siswa pun di pecah kembali. Kali ini aku hanya sekelas dengan Erina, Vanya dan Sheila, sementara Alina terpisah sendirian.
Di hari pertama ini, meskipun sebagian sudah saling mengenal kami tetap saling memperkenalkan diri satu sama lain, agar kelas menjadi semakin kompak.
Seperti biasa, pada hari pertama masuk sekolah, tidak ada jadwal pembelajaran dan kelas selesai lebih awal.
Aku dan teman-teman ku memutuskan untuk bermain bersama, setelah 1 bulan lamanya tidak bertemu. Kami semua berkumpul di rumah Alina, kebetulan Marvin pun akan ikut. Aku ingin melihat interaksi Marvin dan Sheila untuk seminggu ini. Jika benar mereka dekat, aku akan jujur dan bercerita pada teman-teman ku bahwa aku menyukai Marvin.
Saat berkumpul, benar saja... Marvin begitu dekat dengan Sheila, bahkan reaksi teman-teman ku tak jauh berbeda denganku, sama-sama terkejut melihat Marvin bisa berbeda seperti itu terhadap Sheila.
"Ini beneran kamu Mar?", ucap Vanya
"Heh Shei, pake pelet ya kamu?", celetuk Rico
"Serius deh ini kayak bukan Marvin", ucap Erina
"Apaan si, biasa aja kali.. Emang salah kalau sekarang Marvin kayak gitu ke aku?", jawab Sheila sedikit kesal
"Engga kok kita gada yang nyalahin, mereka cuma kaget aja shei", ucap ku lalu tersenyum padanya
"Udah-udah, napa malah ributin soal sikap aku ke Sheila, gada urusan nya juga kan sama kalian", ucap lelaki itu, yang tak lain adalah Marvin
Suasana nya terasa berbeda. Kami semua terdiam mendengarnya, sungguh... Aku pun terkejut mendengarnya. Ini gak salah kan? Marvin belain Sheila? Sakit saat mendengar kalimat itu..
"Y-yaudah, kita kan niat nya mau kangen kangen an nih, kenapa malah bahas Marvin sama Sheila, gimana kalau kita ceritain liburan kita kemarin?", saran ku berharap bisa mencairkan suasana.
Mungkin karena yang lain pun paham maksudku, akhirnya kami setuju untuk berbagi cerita mengenai liburan kenaikan kelas kemarin.
"Oke, ayo mulai dari siapa?", tanya ku pada mereka
"Apaan ya, aku kebanyakan diem di rumah, ke warnet paling, hehe", ucap rico
"Sebelum liburan ke bandung, aku lebih sering main dulu sama Alina sih", ucap aksa
"Idihh dasar duo bucin, bener bener dah", celetuk vanya
"Kalau iri bilang bos, main tuh sana sama Dion", bela Alina
"emang kita main bareng kok", celetuk Dion sambil tertawa
"Yeu sama aja bucin dong, dasar ya Van", sinis Alina
Sedangkan Vanya yang mendengar itu cuma nyengir kuda, yang membuat kami semua tertawa melihat tingkah nya.
"Oke oke sekarang aku ya??", ucap Sheila dan di setujui oleh kami semua
"Liburan kemarin, aku liburan selama 2 minggu ke saudara aku yang ada di Yogyakarta, terus sempet main bareng juga deh sama Marvin", Jelas Sheila
"Yeuu pantesan aja deket, orang udah dari waktu libur, parah ya ga cerita anjay", celetuk Vanya
"Hehehe ya maaf", jawab Sheila
"Yah, sama kayak yang di omongin shei, aku sempet main sama dia, tapi sisanya kebanyakan habisin waktu di rumah sih", giliran Marvin yang berbicara, dan kami semua hanya mengangguk mendengarnya.
Terus berlanjut dan bergiliran untuk bercerita, akhirnya tiba lah giliran ku.
"Oke, karena orang tua aku dinas ke luar kota dan aku ga di izinin ikut soalnya mereka sibuk banget, akhirnya aku tinggal di rumah Davin buat sementara", ucapku
"Davin? Kok bisa?", tanya Sheila
"Ya... Mama nya kan temen deket mama ku, jadi dia nitipin aku ke tante Iren", jawab ku
"Berapa lama Rey orang tua kamu dinas?", kali ini Erina yang bertanya
"3 minggu lebih deh kalau ga salah, selama itu juga aku tinggal di Davin",
"Buset, lama bener... Ngapain aja di rumah Davin?", tanya Rico
"Main sama Davin, keliling mall sama tante iren, terus sempet ikut liburan juga 3 hari ke pantai, soalnya om Dipta ada kerjaan keluar kota juga, cuma ya ga se sibuk orang tua ku, terus beberapa hari sebelum masuk sekolah, aku ngabisin waktu sama mama papa deh", jelas ku pada mereka.
"Widih, seru banget kayaknya Rey", Ucap Marvin
"Eh haha iya, pantai nya juga cantik jadi betah disana", jawab ku sambil tersenyum
"Kalian pacaran?", celetuk rico
"Hah? Mana ada, aku sama Davin beneran cuma sebatas temen gak lebih. Lagian Davin juga ada orang yang dia suka kok", tegas ku padanya
"apa iya? Yang di suka sama Davin kamu kali Rey", goda Vanya
"Apa deh ga mungkin hahaha",
Setelah saling bertukar cerita, kami bercanda bersama seperti biasanya. Berkat kelas yang selesai lebih awal, kami pun bisa menghabiskan waktu bersama cukup lama hari ini. Walau di sekolah kita akan lebih sering bertemu lagi, tetap saja hari ini adalah waktunya untuk melepas rindu.
Tak terasa hari sudah mulai gelap, meskipun masih ada rindu yang tersisa, akhirnya kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
aku bacanya nyicil ya.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya