Rahma seorang mahasiswa semester akhir, terjebak di dalam tubuh pemeran utama di dalam novel dengan ending yang tragis.
tapi nasib baik masih berbaik hati pada nya. wanita modern itu masuk ke tubuh seorang Lady bernama Clarisse Corleone itu sebelum semua malapetaka terjadi beberapa tahun kemudian.
dan itu memberikan Rahma kesempatan untuk mengubah kebodohan Lady Clarisse dan menghindari sumber kematian wanita itu yaitu seorang Grand Duke Alexander Maximilians. dengan cara berhenti menjadi budak cinta pria itu dan berhenti mengejar-ngejar alasan yang membuat wanita itu mati dua kali seperti di dalam novel nya.
tapi mampu kah Rahma mengubah takdir tragis yang di miliki oleh Lady Clarisse?
sequel dari cerita "Lady Clarisse" silahkan di nikmati dan mohon dukungan nya.
disclaimer: cerita ini hanyalah sebuah fantasi dari imajinasi random bawah sadar penulis jadi banyak kejadian di luar nalar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRANSMIGRASI XXIV
Rahma POV
Hari ini sudah dua Minggu aku tidak keluar dari rumah ini. Setelah berkunjung ke istana dan mendengar kan penjelasan dari permaisuri Lilian aku kembali mengurung diri di rumah ini. Tapi bukan hanya mengurung diri namun aku juga belajar dan berlatih kemampuan ku.
Setelah mendengar penjelasan dari permaisuri Lilian tentang lima buku terkutuk itu aku yakin dan semakin jelas jika kelima buku itu harus di hancurkan. Dan setelah nya aku juga harus menghalangi para penyihir hitam untuk membuat kekacauan di dunia tempat di mana Clarisse tinggal.
Aku juga mengetahui jika Clarisse dan Alexander tidak bisa bersatu. Mereka harus berpisah satu sama lain nya. Baru mereka bisa menjalani hidup yang lebih baik. Tapi yang jadi pertanyaan nya adalah bagaimana aku harus memisahkan mereka? Apa aku harus membunuh Alexander?
Kan di seluruh kehidupan yang di jalani Clarisse Alexander lah yang membunuh nya. Jadi jika aku membunuh Alexander mungkin kutukan pada Clarisse akan menghilangkan dan aku bisa kembali ke dunia ku dengan selamat dan melanjutkan hidup ku sebagai seorang ahli obat dan membuka farmasi ku sendiri.
Tapi aku tidak tau bagaimana cara nya memulai dan mengakhiri ini. Bahkan yang ku lihat Alexander terlihat lebih kuat dari diri ku. Tapi untuk saat ini aku harus menyimpan opini itu dahulu. Setelah persiapan ku selesai maka aku akan menjalankan rencana nya. Tapi pertama-tama aku harus mencari empat buku lain nya dan menghancurkan mereka.
Buku-buku itu akan sangat merepotkan ku jika di biarkan berkeliaran.
Permaisuri Lilian juga menjelaskan beberapa titik tempat di mana kelima buku itu berada.
buku pertama ada di perpustakaan kekaisaran yang sudah ku hanguskan.
Buku ke dua ada di kediaman Maximilians dan aku belum sempat untuk mengunjungi tempat itu.
Buku ketiga ada di kekaisaran Xiong
Buku ke empat ada di laut Seare di mana para monster bersemayam dan buku kelima aku harus mencari petunjuk nya sendiri karena permaisuri kurang tau dengan keberadaan nya. Dan aku harap buku kelima tidak berada di sarang para penyihir hitam.
Jika iya maka itu akan sangat merepotkan. Maka dari itu aku akan terus berlatih dan setelah nya aku akan mencari buku-buku itu.
Dengan pedang pemberian dari Alexander ini aku akan berusaha menjadi seorang wanita yang kuat. Ketahanan fisik ku juga sudah stabil dan juga aku termasuk orang yang mudah menerima pelajaran.
Di halaman belakang kediaman keluarga Corleone aku saat ini sedang berlatih mengayunkan pedang ku ke arah salah satu pohon besar yang ada di sini.
"nona Clarisse!! Saya membawa sebuah surat penting untuk anda".
Aku menghentikan gerakan ku saat Lula berlari ke arah ku dengan sebuah surat di tangan nya.
"surat??". Ini pertama kali nya aku mendapatkan surat setelah memasuki dunia ini selama hampir 7 bulan.
Aku segera mengambil surat tersebut dari tangan Lula. Dan segera membaca nya.
Ternyata surat itu dari Alexander yang meminta ku secara resmi untuk menjadi guru berlatih pedang. Dan juga di dalam surat itu dia sudah mendapatkan persetujuan dari Duke Cristian.
Yang aku heran bagaimana bisa ayah ku mengijinkan pria itu dengan sangat mudah nya. Bukan kah Duke Cristian Corleone memiliki dendam tersendiri kepada ayah dari Alexander. Dan membuat mereka saling mengibarkan bendera perang dingin.
Bisa di bilang tidak terlalu akrab. Apalagi dengan sikap Clarisse yang selalu mengejar Alexander dan Alexander yang terus-menerus menolak nya. Sungguh drama yang sangat ironis.
Di dalam surat itu bahkan sudah ada stempel kaisar Damian. Dan dapat ku tebak pasti Duke Cristian terpaksa mengijinkan nya.
"apa itu surat cinta dari Grand Duke Maximilians nona?" tanya Lula yang langsung membuat ku menoleh ke arah nya dengan tatapan tajam.
"apa yang kau harapkan Lula?"
"saya hanya berharap nona dan Grand Duke bisa berakhir bersama seperti harapan yang biasa nona doakan". Ucap Lula sambil menundukkan kepalanya Karena takut aku akan memarahi nya.
"berhenti memikirkan dan mengharapkan hal itu Lula. Aku dan pria itu tidak akan bisa bersama!"
"maaf kan saya Nona".
"sudahlah tidak usah di pikirkan. Ayo bantu aku bersiap untuk pergi ke pusat kota".
Aku rasa berlatih pedang untuk hari ini sampai di sini saja. Dan beberapa hari lagi aku akan berlatih pedang dengan Alexander. Jadi untuk saat ini aku akan mempersiapkan diri dan mencoba untuk lebih santai.
Aku akan bersantai untuk beberapa hari sebelum memulai latihan dengan Alexander.
...****************...
Matahari terik menyinari pusat kota yang ramai. Banyak sekali para bangsawan dan juga rakyat biasa melakukan aktivitas nya di pusat kota ini.
Aku berjalan bersama dengan Lula untuk membeli kentang panggang kesukaan ku. untung saja kedai kentang panggang tersebut tidak terlalu ramai hari ini. Jadi aku dan Lula tidak perlu mengantri terlalu lama.
"Nona. Kenapa anda suka sekali dengan kentang panggang? Anda bahkan tidak mau mencoba makanan lain nya". Lula bertanya kepada dengan rasa penasaran nya. Kini kami duduk di salah satu kursi yang ada di depan air mancur yang ada di pusat kota.
"entah lah Lula. mungkin karena kentang ini terasa seperti memakai micin". Ucap ku asal ke arah pelayan pribadi ku ini.
"micin? Apa itu Nona?"
"micin itu sejenis serbuk ajaib yang biasa di gunakan untuk membuat makanan".
"wahh. Saya jadi ingin melihat bentuk dari micin nona!".
"ya suatu hari nanti mungkin kau akan melihat nya". Ucap ku lagi sambil memasukan potongan kentang panggang ke dalam mulut ku.
Hingga seseorang mengacaukan acara makan santai yang aku lakukan saat ini.
"kakak!! Syukur aku bertemu kakak di sini".
Aku menoleh ke arah sumber suara yang ternyata bocah bernama Cloude yang aku tolong beberapa bulan yang lalu. Penampilan bocah ini terlihat buruk bahkan lebih buruk dari terakhir kali aku melihat nya.
aku malas berurusan dengan nya. Dan aku mencoba mengabaikan bocah itu. Namun tidak menyerah bocah itu lagi-lagi bersuara.
"kak Clarisse. Saya mohon bantu saya.. Teman saya sedang sekarat keracunan makanan yang dia pungut di tempat sampah. Saya mohon kak bantu dia".
Bocah ini malah berlutut di hadapan ku dengan wajah yang dekil dan di penuhi air mata.
Oh astaga!! Aku tidak bisa melihat hal seperti ini. Walaupun aku kesal dengan ku saat ini tapi aku tidak boleh egois mengabaikan seorang anak yang meminta pertolongan ku.
Aku menghelakan nafas panjang dan berdiri dari duduk ku.
"berdiri lah tidak perlu berlutut seperti itu, aku bukan tuhan atau dewa dan aku juga bukan lah Kaisar atau permaisuri. Sekarang tunjukkan pada ku di mana teman mu itu berada!"
"terimakasih kak. Aku tau kakak adalah orang baik".
Aku hanya diam dan mengikuti bocah bernama Cloude ini ke pinggiran pusat kota di mana terdapat bangunan kosong yang tidak di tempati lagi.
"nona apa anda yakin anak ini tidak menipu kita?". Bisik Lula yang sedikit curiga dengan Claude.
"tidak apa Lula jika dia berbohong maka aku akan menghajar nya di sini!"
Dan bertepatan aku menyelesaikan kalimat ku beberapa anak terlantar keluar dari persembunyian nya dan menatap ku dengan takut-takut. Mereka terlihat kurus dan juga kedinginan.
Terbesit di pikiran ku tentang anak jalanan yang di tolong oleh Clarisse dengan memenuhi kebutuhan mereka secara diam-diam.
"Lula tinggal lah dulu di sini bersama mereka, aku akan segera kembali. Dan kau Cloude ikut bersama ku!".
Hati nurani ku tergerak untuk membantu mereka. Aku akan membeli roti yang banyak dan juga baju hangat yang layak untuk mereka.
Lagi pula aku sudah menemukan harta Karun milik Clarisse yang dia simpan. jadi aku akan gunakan uang Clarisse.
Aku berjalan cepat ke arah kedai roti dan tanpa sengaja menabrak seseorang.
"tuan maaf kan saya! Saya tidak sengaja!" ucap ku pada pria yang tanpa sengaja aku tabrak.
"lady Clarisse? Apa yang membuat mu terlihat terburu-buru?"
"anda mengenal saya?" tanya ku pada pria yang kini menatap ku dengan tatapan heran nya.
"kau lupa pada ku? Aku sepupu dari pria yang kau sukai".
Mendengar penuturan nya itu membuat mata ku melotot kesal. Dan aku ingat siapa pria ini.
"Duke Jake Anderson".
up up up💪💪💪