NOVEL LUAR BIASA
🏆 Juara Harapan Baru Novel Pria YAAW 10🏆
Perjalanan seorang pemuda bernama Lei Tian, ia adalah pewaris Klan Lei di Ibukota Provinsi Sinchuan. Ketika masih bayi ia dibawa pergi ke sebuah Desa yang sangat jauh dari Ibukota, setelah ia tumbuh menjadi anak-anak ia mengalami penghinaan dan penindasan. Hingga Ia dewasa dan menemukan sebuah rahasia besar di dalam tubuhnya, barulah ia mulai mendapatkan titik terang tentang jati dirinya.
Pada saat usia delapan belas Tahun barulah ia menuju Ibukota untuk berpetualang sekaligus untuk mencari tahu tentang asal usulnya.
Namun setelah ia mengetahui tentang keluarganya, berbagai peristiwa pembunuhan dan pengkhianatan mulai terkuak.
Hingga suatu hari ia membawa Klan Lei sebagai Klan yang disegani di Dunia Biru dan mencatatkan namanya sebagai Legenda Abadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Ke Perpustakaan
Berbeda dengan murid dalam, murid luar masih memerlukan makan untuk sekedar mengisi stamina mereka. Jatah Batu Roh dari Sekte hanya 10 buah tiap bulan, jadi mereka harus benar-benar memanfaatkannya dengan baik.
Setelah merapikan tempat tidur serta barang-barangnya, Lei Tian segera menuju ruang tengah untuk menunggu senior seperguruannya yang saat ini sedang tidak ada di dalam ruangan tersebut. Berdasarkan informasi dari Diaken sebelumnya, ia diinformasikan tinggal bersama dua orang murid luar lainnya.
Sambil menunggu kedatangan dua murid lainnya, Lei Tian membaca buku petunjuk yang baru saja ia terima saat pendaftaran murid. Di dalam buku tersebut menerangkan jika bagian Sekte Belati Merah terdiri atas beberapa bangunan yang menunjang kegiatan Sekte.
Aula utama, merupakan tempat pertemuan para petinggi Sekte dalam membahas permasalahan Sekte serta pengangkatan para petinggi.
Aula Kedisplinan, digunakan untuk menghukum murid yang melanggar peraturan Sekte. Aula ini diketuai oleh seorang Penatua yang bernama Luo Kang, ia terkenal dingin dan tidak mengenal toleransi kepada setiap pelanggaran disiplin.
Aula Misi, digunakan untuk pendaftaran murid baru serta mengambil misi untuk mendapatkan poin kontribusi. Poin yang didapatkan nantinya bisa ditukar dengan berbagai sumberdaya sesuai dengan kebutuhan. Di dalam Aula misi juga terdapat gudang perbendaharaan yang berfungsi untuk menyimpan dan menyalurkan sumberdaya Sekte, Aula misi dikepalai oleh seorang Penatua yang bernama Zuo Lang.
Aula yang berikutnya adalah Aula Pengembangan Bakat, Aula ini terdiri atas dua bangunan utama yaitu perpustakaan Sekte serta sebuah pagoda bertingkat sembilan. Penatua Song Gui adalah orang yang bertanggung jawab atas tempat tersebut, ada rumor yang mengatakan jika Penatua Song Gui adalah adik seperguruan dari Patriark Sekte. Ia juga dikabarkan sudah berada pada ranah Dewa Abadi dan termasuk salah seorang Penatua yang disegani.
Selain itu di Sekte juga terdapat beberapa Paviliun, selain Paviliun murid dalam dan Paviliun murid luar terdapat juga Paviliun untuk tempat tinggal Pemimpin Sekte dan Para Penatua.
Paviliun murid luar berada di kaki bukit, berbeda dengan Paviliun murid dalam yang berada di sekitar puncak Gunung. Setiap kali menatap puncak Gunung, para murid luar selalu merasa ingin ke sana dan bergabung menjadi murid dalam.
"Huh.. Ternyata jadi murid di Sekte tidak mudah" gumam Lei Tian sesaat setelah dia membaca buku petunjuk.
Tidak lama ia selesai membaca buku petunjuk, tiba-tiba ada dua orang anak laki-laki yang sebaya dengannya masuk ke tempat tinggalnya. Mereka adalah Yun Zixin dan Shan Yuze.
"Salam kenal senior perguruan" ucap Lei Tian kepada dua orang yang baru saja tiba.
"Tidak usah panggil senior, di tempat ini kita sama-sama murid luar jadi istilah senior tidak berlaku" ucap salah satu dari mereka.
"Siapa namamu?" tanya yang lainnya.
"Perkenalkan nama saya adalah Lei Tian" jawab Lei Tian.
"Senang berkenalan denganmu. Namaku adalah Yun Zixin, sementara dia adalah Shan Yuze dan kami baru satu tahun di tempat ini sebagai murid luar, sebelumnya kami tinggal di tempat yang berbeda sebagai murid pembantu" ungkap Yun Zixin memperkenalkan diri.
"Ngomong-ngomong apa tingkat kultivasi mu?" tanya Yun Zixin.
"Aku masih berada di ranah Praja" jawab Lei Tian singkat.
"Itu luar biasa, aku waktu pertama kali masuk masih berada pada ranah Pendekar Pemula dan beruntung setelah delapan tahun ranahku naik ke ranah Praja Tingkat Awal" tutur Yun Zixin penuh semangat.
Yun Zixin sendiri bergabung ke Sekte pada usia 7 Tahun, ia seperti kebanyakan anak lainnya yang memulai seni beladiri dari sejak dini. Usia sepertinya saat itu masih masuk ke dalam tahap pembentukan tubuh, masa yang menentukan apakah seseorang mampu berkultivasi atau tidak.
Sementara itu Shan Yuze hanya terdiam, ia terlihat tidak begitu tertarik dengan percakapan yang terjadi seperti ini. Yun Zixin dan Shan Yuze memang memiliki perbedaan karakter, dimana Yun Zixin lebih terbuka dan Shan Yuze memiliki kepribadian yang tertutup.
"Aku yakin kamu akan menjadi pendekar tangguh di masa depan" sambung Yun Zixin sambil menepuk bahu Lei Tian.
Melihat kedatangan Lei Tian seperti mendapatkan kehidupan, selama ini Yun Zixin tidak ada teman mengobrol. Dengan kepribadian Shan Yuze yang pendiam membuatnya seperti terpenjara dalam sepi.
"Terimakasih atas dukungan mu" ucap Lei Tian sambil tersenyum.
Mereka lalu berbincang sebelum mereka beristirahat di kamar masing-masing. Keesokan paginya Yun Zixin dengan penuh semangat memperkenalkan beberapa bangunan yang ada di Sekte. Yun Zixin juga dengan lancar menyebutkan peraturan-peraturan di Sekte, ia juga memperkenalkan orang-orang yang ia kenal sebagai sesama murid luar.
Yun Zixin juga memperkenalkan nama-nama murid jenius di Paviliun murid luar, menurutnya setiap Paviliun memiliki sepuluh orang murid teratas yang posisinya didapatkan pada setiap gelaran kompetisi.
"Kalau aku boleh tahu, apa keistimewaan menjadi 10 besar?" tanya Lei Tian penasaran.
"Para murid yang berada di posisi 10 besar akan mendapatkan perhatian dari para Penatua, jika beruntung maka akan diangkat menjadi murid inti. Selain itu, murid yang berada di peringkat 10 besar bisa memiliki pengikut dan mendapatkan prioritas ke beberapa fasilitas dan sumberdaya kekuatan" jawab Yun Zixin penuh semangat.
Lei Tian sangat senang dengan sikap Yun Zixin yang terbuka, sepanjang perjalanan mengitari bangunan Sekte tak sedikitpun ia merasa bosan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Lei Tian.
Bahkan dalam beberapa hal, Lei Tian mendapatkan pengetahuan baru yang sebelumnya tidak terdapat di dalam buku pedoman Sekte. Hal itu dianggap wajar karena. Yun Zixin sudah menjadi bagian dari Sekte Belati Merah dalam tempo yang cukup lama.
Tidak berapa lama kemudian mereka tiba di Aula Pengembangan Bakat, di dekatnya ada sebuah bangunan yang terdiri atas empat lantai. Yun Zixin dengan penuh semangat langsung menghadap kepada seorang Diaken yang mengurus bangunan tersebut. Dia adalah Xian Guo yang bertugas menjaga dan mencatat kitab-kitab di dalam perpustakaan.
Di Sekte Belati Merah meskipun setiap divisi atau Aula dipertanggungjawabkan oleh masing-masing Penatua, namun tetap akan ditemui Diaken yang bertugas untuk menjalankan operasional tempat tersebut.
Yun Zixin mengenalkan Lei Tian sebagai murid baru kepada Xian Guo.
"Lei Tian cepat kemari" ucap Yun Zixin penuh semangat sambil mengenalkan seorang Diaken.
Lei Tian segera bergegas menghampiri petugas perpustakaan yang dimaksud oleh Yun Zixin. Sambil memperlihatkan token muridnya, Lei Tian bersikap hormat dengan Diaken yang berada di depannya.
"Oh rupanya murid baru. Kamu hanya bisa mengakses lantai satu dan dilarang untuk naik ke lantai berikutnya. Hanya dua buah kitab yang bisa kamu pinjam dalam waktu satu minggu, dan kamu juga wajib menjaga ketertiban serta dilarang membuat kegaduhan" ucap Diaken tersebut.