Dia dipandang rendah oleh keluarga istrinya, bahkan dia selalu mendapatkan hinaan, hanya karena dia seorang pria miskin.
Hanya Bastian dan Raisa yang tahu bahwa pernikahan mereka hanya sementara, itu semua agar Raisa mendapatkan warisan dari keluarganya. Dan Bastian rela menjadi suami sementara Raisa, untuk menebus hutang pada Raisa.
Namun, bagaimana kalau ternyata takdir membuatnya berubah? Sebenarnya Bastian berasal dari keluarga kaya raya, dia adalah sang pewaris dari perusahaan nomor satu di Indonesia. Sudah tiga tahun dia diusir oleh kakeknya karena sering menghamburkan uang.
Bastian akhirnya tau bagaimana susahnya mencari uang, ketika dia mendapatkan warisan dari sang kakek, dia bisa menjadi pemimpin perusahaan yang begitu mengagumkan, walaupun dia harus menyembunyikan identitasnya dari keluarga istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Bastian tersenyum membayangkan bagaimana ciuman panasnya bersama Raisa di kolam renang tadi, mungkin saja jika Raisa tidak menghentikan ciuman mereka, bisa saja mereka kebablasan.
Dan setelah mereka berciuman, Raisa pergi begitu saja tanpa berkata sepatah kata apapun.
"Sepertinya malam ini aku harus bergadang." gumam Bastian.
Karena hatinya sedang berbunga-bunga sekarang ini, malam ini adalah kedua kalinya mereka berciuman.
Bastian merasa dia adalah pria yang paling beruntung di dunia ini. Ingin rasanya dia berteriak pada dunia biar dunia tahu bahwa malam ini dia telah berciuman dengan Raisa, istrinya tercinta.
Bastian masih ingat bagaimana pertama kali dia melihat Raisa, waktu itu Raisa sering mengunjungi Pasar Montana Swalayan, banyak yang menyebutnya gadis yang angkuh. Tapi Bastian langsung terpana dengan kecantikannya.
Waktu itu Bastian tidak memiliki uang untuk membayar uang sewa kios, sudah nunggak 3 bulan. Bastian tidak sanggup untuk membayarnya, dan Raisa sebagai manager di Montana mengusir dirinya.
Bastian bersikeras tidak mau pergi dan berjanji akan melakukan apapun asalkan jangan diusir oleh Raisa, tak disangka tiba-tiba saja Raisa meminta dia untuk menjadi suaminya, tepatnya suami untuk sementara.
Siapa yang tidak bisa menolak dari pesona seorang Raisa, apalagi Raisa memberikan bayaran yang tinggi, menggratiskan sewa kios di pasar, dan menggajinya 10 juta setiap bulan.
Dan inilah persyaratan yang harus mereka taati.
Pihak B tidak boleh meminta hak pada pihak A
Pihak A akan membayar uang secara tunai 500 juta untuk biaya menyewa pihak B sebagai suami sementara
Pihak A akan menggratiskan biaya sewa ruko di pasar tempat jualan Pihak B seumur hidup
Pihak A akan membayar gaji 10 juta/bulan pada pihak B untuk melayani segala kebutuhan pihak A
Pihak B harus selalu ada untuk pihak A
Kedua belah pihak dilarang untuk jatuh cinta
Jika ada yang melanggar, maka akan dikenakan denda.
Walaupun awalnya karena uang, tapi sekarang Bastian benar-benar sangat mencintai Raisa, dia akan melakukan apapun demi Raisa, tak peduli jika akhirnya dia harus terluka, yang penting Raisa hidup bahagia.
Bastian memeluk guling, membayangkan bagaimana tadi dia dan Raisa berciuman dan saling memeluk, apalagi mereka berciuman di dasar kolam renang, sangat romantis.
...****************...
Begitu juga Raisa, dia tidak bisa tidur malam ini, dia terus saja membalikkan posisi tidur ke kiri, lalu ke kanan. Namun, tetap saja belum bisa melupakan dengan apa yang terjadi malam ini.
Bibir Bastian rasanya seakan masih menempel dibibir Raisa, membuat hati Raisa bergetar.
Raisa ingin secepatnya bisa melupakan apa yang terjadi malam ini bersama Bastian, namun dia tidak tau bagaimana caranya, jika ada obat penghilang ingatan, dia pasti akan meminumnya.
"Raisa, pasti kamu sudah gila, Tristan sangat setia padamu, tapi kamu malah berciuman dengan pria lain." Raisa menjambak rambutnya sendiri.
Tapi kan Bastian suaminya? Sebenarnya siapa yang sudah Raisa khianati?
"Aaahh!" Raisa hanya bisa melenguh kesal, dia tak tau harus berbuat apa sekarang.
Raisa tak tahu harus bersikap bagaimana pada Bastian sekarang?
Raisa menghirup nafas dalam-dalam, kemudian dia berpikir sejenak. Akhirnya dia telah menemukan jawaban.
"Oke, Raisa. Anggap saja malam ini tidak terjadi apa-apa, kamu harus bersikap tenang. Jangan sampai dia bersikap kurang ajar mencium bibirku lagi."
kamu terlalu naif mengharap banjingan sekelas Tristan, saat kalian menikah kelak kamu akan tau belangnya dan rasa sakit hatimu akan berlipat ganda
gk di novel ini atau di novel yg lainnya sakitnya flu sama batuk... wkwkwkwkwk
Juga tidak banyak ulangan yang sekadar hanya untuk memperpanjangkan novel. Syabbash!!!