NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:100.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22

Sudah hampir jam 9 malam, Daniel pun langsung menutup laptopnya dan keluar dari ruangannya. Pria itu mengernyit, saat tidak mendapati Xena di lobby.

‘’Kemana dia?’’ Daniel memperhatikan sekitar, tapi memang tak ada Xena disana.

‘’Sudahlah, bukannya ini lebih bagus, aku tidak perlu repot-repot meladeni wanita menyebalkan itu.’’ Daniel hendak melangkah, disaat yang bersamaan, dia mendengar bunyi lift. Cepat-cepat dia membalik badannya.

Pria itu tersenyum tipis, melihat Xena yang baru keluar dari lift. Tapi, secepat mungkin dia kembali menampilkan wajah datarnya dan merutuki dirinya yang sempat tersenyum hanya karena melihat Xena.

‘’Baru mau pulang kamu?’’ tanya Rayan saat Xena semakin dekat padanya. Xena hanya mengangguk dan terus melangkah, hingga melewati Rayan. Pria itu hanya menggeleng, saat Xena langsung masuk ke mobilnya.

‘’Kamu sudah makan belum?’’ tanya Rayan melirik Xena yang sudah menutup erat matanya, wanita itu menyandarkan kepalanya di kaca mobil.

Beberapa kali Rayan melirik Xena. Dia pun menggeser duduknya, sedikit lebih dekat pada Xena, lalu menarik Xena dan menyandarkan kepala wanita itu di pundaknya. Rayan menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Xena, dia memperhatikan wajah cantik dan mulus milik sang kekasih yang tak pernah dia anggap itu. Entah sadar atau tidak, Rayan tersenyum tipis, tangannya ikut terangkat, untuk menyentuh wajah Xena.

‘’Astaga Ray, apa yang kamu lakukan?’’ Cepat-cepat dia menarik tangannya, saat sadar akan sikapnya yang menurutnya salah.

‘’Saya melakukan hal ini bukan karena saya menyukainya, saya hanya tidak tega melihat kepalanya yang terus terbentur kaca mobil.’’ Rayan langsung berucap, saat tidak sengaja matanya bertatap dengan mata sopir yang sedang memperhatikannya dari kaca spion.

Si sopir hanya mengangguk, tapi dalam hatinya dia tertawa, karena merasa lucu dengan sikap Rayan yang terlihat panik, seolah tertangkap basah sedang melakukan satu hal besar. ‘’Tidak tega adalah awal mulanya berseminya cinta pak Rayan,’’ gumam pak Sopir dalam hati.

Pak sopir kembali tertawa dalam hati, melihat wajah tegang Rayan, saat tiba-tiba Xena melingkarkan tangannya ke leher pria itu.

‘’Lagi dag dig dug ya pak,’’ gumam sopirnya lagi dalam hati.

Rayan melirik Xena, hanya beberapa detik dan langsung mengalihkan pandangannya. Nafasnya naik turun. ‘’Aku kenapa sih?’’ Dia kesal, karena merasa ada yang aneh pada dirinya.

Sedang disampingnya, tanpa sepengetahuannya Xena baru saja membuka matanya. Ternyata wanita itu hanya berpura-pura tidur. ‘’Senang sekali, bisa bersandar dipundakmu seperti ini.’’ Xena memperhatikan dengan jelas wajah tampan Rayan, ingin sekali dia menyentuh wajah itu, tapi dia cukup tau diri.

Xena kembali menutup matanya. ‘’Ray, terimakasih karena sudah membuatku merasakan bagaimana jatuh cinta itu. Mungkin kisah kita nggak akan berakhir sesuai harapan, tapi senang rasanya bisa mengenalmu. Aku mencintaimu, sangat.’’ Xena melingkarkan tangannya lebih erat lagi, menghirup dalam aroma tubuh Rayan yang pastinya akan sangat dia rindukan, nanti.

‘’Bersabarlah sebentar, aku janji akan membuatmu lepas dari hubungan yang tidak kau inginkan ini.’’

‘’Hallo Na.’’ Xena berusaha baik-baik saja, saat mendengar Rayan yang baru saja mengangkat panggilan telepon dari Sana.

‘’Aldonya?’’

‘’Oh gitu, oke-oke.’’

Xena tidak tau apa yang Rayan dan Sana bicarakan, tapi satu yang pasti, dia tidak terlalu suka hal itu, apalagi mendengar nada bicara Rayan yang sangat lembut, berbeda sekali saat pria itu menelponnya beberapa hari lalu.

*****

‘’Xena,’’ panggil Rayan yang langsung membuat Xena membuka lebar matanya.

‘’Sudah sampai ya?’’ ucap Xena dan langsung turun dari mobil, tanpa mengucapkan apa-apa lagi. Rayan hanya memandang bingung dan setelahnya langsung meminta sopir untuk pergi.

Baru juga masuk rumah dan Xena sudah dikagetkan oleh Yudi yang sudah berdiri didepannya. Untung saja dia tidak berteriak.

‘’Kak.’’

‘’Yud, kamu bikin kakak kaget tau nggak. Lagian udah jam segini kenapa belum tidur?’’ Xena kembali melangkah dan Yudi langsung mengikutinya, hingga ke dalam kamarnya. Pria itu langsung duduk di ranjang, memperhatikan Xena yang sudah duduk di meja rias dan mulai mengambil kapas untuk membersihkan wajahnya.

‘’Kak, kuliah diluar negeri, apa sudah benar-benar yakin?’’

‘’Bukannya kamu sudah setuju?’’ Xena melihat Yudi dari cermin sedang tangannya terus mengusap kapas ke wajahnya.

‘’Aku bukannya setuju, tapi terpaksa setuju.’’

‘’Terpaksa setuju juga namanya setuju Yud.’’

‘’Tapi kenapa tiba-tiba kak?’’

Xena menghentikan kegiatannya, dia memutar badannya, melihat adik kecilnya yang sangat posesif itu. ‘’Bukan tiba-tiba, kakak kan emang dari dulu sudah berniat meneruskan kuliah diluar negeri. Kamu juga tau itu.’’

‘’Terus pacar kakak, memangnya dia setuju?’’

Xena terdiam, wanita itu kembali memutar badannya dan kembali melanjutkan kegiatannya yang sedang membersihkan wajah.

‘’Kak, pacar kakak setuju nggak?’’

Xena tersenyum kecut. ‘’Dia pasti setuju.’’

‘’Kakak yakin dia setuju, atau kakak belum membicarakan hal ini dengannya?’’

Bukannya menjawab, Xena malah berdiri, mengambil handuk dan hendak masuk ke kamar mandi, tapi sebelumnya dia kembali melirik Yudi.

‘’Tidurlah,’’ ucapnya dan kembali melangkah. Wanita itu hanya bisa membuang nafas berat, begitu pintu kamar mandi tertutup.

Rayan baru masuk kamar. Pria itu langsung membuang tubuhnya diatas ranjang. Beberapa detik kemudian, dia sudah memiringkan tubuhnya, menatap gambar dirinya dan Sana yang dipajang di atas nakas kecil samping ranjangnya. Lama dia melihat bingkai foto itu sampai akhirnya dia berdiri dan melangkah menuju balkon kamar, untuk sedikit menjernihkan pikiran.

Xena baru keluar dari kamar mandi, dia tersenyum, melihat Yudi yang sudah tertidur di ranjangnya. ‘’Yud.’’ Xena membangunkan Yudi, untuk menyuruhnya pindah ke kamarnya sendiri.

Bukannya bangun, Yudi malah menggeliat, menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya. Xena hanya menggeleng. Sudahlah, dia membiarkan dan tak lagi mengganggu Yudi. Xena melangkah menuju lemari, untuk mengambil pakaian tidurnya, lalu kembali masuk ke kamar mandi, untuk mengganti pakaiannya.

Xena tidak langsung tidur, dia mengecek ponselnya terlebih dulu, siapa tau ada keajaiban dan Rayan mengirimkannya chat, pikirnya.

‘’Nggak ada ternyata.'' Wanita itu tersenyum kecut. ''Xena … Xena, kau sudah tahu hal itu, tapi kenapa masih berharap?’’ gumamnya lalu menertawakan dirinya sendiri. Dia pun meletakan ponselnya, lalu naik ke ranjang dan tidur disamping sang adik.

*****

‘’Yud, bangun Yud, kamu harus sekolah loh.’’ Xena baru bangun dan langsung membangunkan Yudi juga.

‘’Bentar lagi kak.’’

‘’Yud nanti kamu telat loh.’’

Yudi tidak lagi membantah, pria itu langsung bangun, turun dari ranjang dan berjalan keluar dari kamar kakaknya. Xena pun sama, dia turun dari ranjang dan langsung mengambil handuknya.

‘’Pantas aja,’’ sambut mama Ami saat melihat Yudi yang berjalan keluar dari kamar Xena. Tadi, dia sempat ke kamar Yudi, untuk membangunkan anak bungsunya itu, tapi tak mendapati Yudi dikamarnya. Mama Ami langsung tersenyum, melihat Yudi yang ternyata berjalan dengan matanya yang masih setengah tertutup.

‘’Langsung mandi, jangan tidur lagi.’’ Mama Ami memperingatkan. Yudi hanya mengangguk.

‘’Yud, hari ini kamu mau sarapan apa?’ tanya mama Ami.

‘’Terserah kakak aja ma.’’ Yudi menghilang begitu saja, pintu kamarnya sudah tertutup. Mama Ami hanya menggeleng, tapi dalam hatinya dia sangat senang karena anak-anaknya tumbuh dengan saling menyayangi satu sama lain.

Bersambung .....

1
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
Salsa Sal
Novel yang bagus, cerita y ringan, aku syuka, thanx untuk authornya, semangat terus /Heart/
Salsa Sal
sudah Xena gak usah bilang lagi sama Rayyan, biar kehilangan...
missyy
Luar biasa
missyy
poor xenaa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!