Kisah seorang gadis cantik, arogan, dan tentunya kaya raya.
Kesombongannya membuat orang-orang takut mendekatinya.
Seketika semuanya hancur tepat di hari pertunangannya, Kania nama gadis itu menemukan adik tiri dan calon suaminya bercumbu di sebuah apartemen.
Sedih, emosi bercampur jadi satu. Kania pulang mengemudi dengan kecepatan tinggi hingga terjadi kecelakaan naas itu.
Kania terlempar dari dalam mobil hingga wajahnya rusak parah dan tidak di kenali.
Wajahnya yang buruk membuat Ari Laksono, ayah kandungnya yang dulu selalu menyanjungnya membuangnya begitu saja karena gengsi.
Bukan cuma itu saja, bahkan dua teman baiknya menjauh karena Kania sudah tidak seperti dulu lagi.
Penderitaan Kania tidak sampai disitu saja, ibunya yang selama ini mengalami depresi tiba-tiba di vonis gagal jantung.
Di tengah kebingungannya mencari uang untuk pengobatan ibunya akhirnya Kania memilih jalan pintas dengan menjual kesuciannya di pelelangan dunia malam.
Hanya ada di @noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26. PELELANGAN.
Dengan sigap Kania menahan tangan perempuan itu dan mendorongnya hingga jatuh.
"Aduh.....bokongku." Rintih Rita mencoba kembali berdiri.
Kania tersenyum puas.
Sementara Rere dan Riko membantunya berdiri.
"Ibu tidak apa-apa? Rere Terlihat panik.
"Bokongku sakit, tenaga buruk rupa itu benar-benar kuat."
"Apa masih ada diantara kalian yang ingin merasakan hal yang sama?
"Itu dia orangnya, seret dia, dan jagan biarkan dia masuk lagi kemari mengacaukan acara." Tiga orang datang mendekati mereka.
"Kalian tidak apa-apa?
"Dia menyakiti kami sayang." Rita bermanja-manja pada Ari.
"Benar-benar anak kurang ajar, tunggu apalagi, cepat seret dia keluar dari sini."
Kedua anak buah Ari maju dan mendekat Kania.
"Tidak usah repot-repot menyeret ku, aku bisa pergi sendiri. Tapi ingan, ini belum berakhir setitik penderita ku bersama ibuku akan kalian bayar berlipat-lipat ganda."
Kania berlalu meninggalkan mereka.
"Berani sekali buruk rupa itu mengancam kita, biar aku beri pelajaran padanya."
"Jangan Rere, ini lagi ada acara dan yang hadir bukan orang biasa. Kita cari momen yang tepat lalu menghabisinya." cegah Rita sambil berbisik.
Kania terus berjalan tanpa arah pikirannya semrawut.
"Ha .............." teriak Kania di tengah perjalan.
"Dasar gila." seorang pengendara kebetulan lewat sentak terkaget oleh teriakan Kania.
"Memangnya kenapa kalau aku gila." balas Kania tidak mau kalah.
Tanpa terasa Kania berjalan cukup jauh hingga dia lelah. Kania menyempatkan diri duduk di taman pinggir kota.
"Kemana lagi aku harus mencari uang sebanyak itu untuk pengobatan ibuku. Ya Tuhan, aku sudah berusaha tapi tetap saja hasilnya nihil sekarang jika memang Engkau sayang pada kami tolong tunjukkanlah padaku jalan, halal tidaknya uang itu, permudahkan aku mendapatkannya."
Kania mengeluarkan handphone dari dalam saku lalu membuka sosial media.
Kania berharap Tuhan memberinya petunjuk melalui situs, media pertemanan dan jejaring sosial lainya.
"Sama sekali tidak ada" Kania menarik nafas panjang dengan masih scroll kebawah.
Dan akhirnya dia menemukan sebuah situs tersembunyi yang menawarkan uang yang cukup fantastis.
"Ini dia, sudah kubilang aku akan melakukan apa pun demi kesehatan ibuku walau harus mengorbankan nyawaku sekali pun."
Kania mengisi semua persyaratan lalu mengirimnya.
Dengan tekat bulat Kania berdiri dan kembali menghentikan pengendara ojek lalu pulang ke rumah.
Tidak terasa siang menjemput malam. Kania saat itu duduk di depan cermin sambil merias diri.
Di polesnya wajahnya baik yang buruk maupun masih mulus dengan meka up.
"Dulu wajahku cantik sekarang menyeramkan seperti ini." kembali bulir air matanya menetes mengingat masa lalunya.
"Bangkit Kania, ibumu harus kamu selamatkan, jangan biarkan dia meninggalkanmu untuk selamanya karena hanya dia satu-satunya yang kamu miliki di dunia ini."
Dengan memakai make up seadanya, Kania berdiri lalu berjalan menuju lemari pakaian.
Di keluarkan gaun terbaik yang berwarna merah maron dari dalam sana.
"Aku rasa ini pas ." Kania memakai gaun itu lalu berputar di depan cermin.
Setelah semuanya dirasa cukup, Kania mengambil topeng berbentuk kupu-kupu lalu bergegas keluar rumah.
Sudah ada mobil menunggu di depan pintu pagar yang sengaja kania pesan melalui media online.
Mobil melaju kearah timur kota, pusat perjudian dan barang ilegal.
Tidak berselang lama mobil berhenti di depan sebuah Kasino, pusat perjudian dan prostitusi terbesar di kota itu.
"Kembalinya bapak ambil saja." Kania menyerahkan beberapa uang kertas pada pak sopir lalu pergi.
"Kasihan sekali, masih muda tapi pekerjaannya seperti itu. Untung saja dia pakai topeng hingga tidak mudah di kenali."
Ada dua pintu utama di kasino itu, satu untuk perjudian dan satunya tempat minum dan perempuan malam.
Malam itu pengunjung cukup ramai karena akan diadakan lelang besar-besaran.
Para orang-orang kaya baik dalam kota itu sendiri maupun luar kota datang menghadiri acara itu, malam ladies malam yang hanya setahun sekali diadakan.
Setelah memperlihatkan identitasnya, Kania di perbolehkan masuk dan tidak lupa di beri sebuah nomor untuk di pasang di depan dada.
Kania diarahkan masuk kedalam ruangan khusus dan bergabung dengan yang lain.
Sudah ada sembilan orang perempuan seksi memakai topeng dalam ruangan itu.
Mereka tidak saling mengenal satu dengan yang lain karena memang acara ini ilegal.
"Mohon perhatian sejenak, jika nanti nomor kalian di sebut segera naik panggung dan berdirilah bak seorang model. Tampilkan yang terbaik untuk menarik perhatian para tamu. Paham!
Semuanya mengangguk.
Tidak terasa satu- persatu peserta mulai terpanggil.
Kania yang masih berada di bawah panggung sudah merasa sangat gelisah kapan kiranya nomor urutnya dipanggil seperti yang lain.
"Sekarang nomor 5 sampai 10 silahkan naik naik ke panggung.
Kania yang saat itu mengenakan nomor urut 7 segera bersiap-siap bersama empat lainya.
Satu-persatu mereka mulai naik keatas panggung.
Jantung Kania terasa ingin copot melihat keramaian di bawah panggung.
Beberapa pria berjas dengan perut buncit sedang duduk di bawah sana menikmati minuman sambil menatap mereka.
Kania juga melihat lima peserta sebelumnya sudah duduk diantara mereka.
Mereka di perlakukan sebagai wanita penghibur, di cium diraba di depan banyak orang. Sungguh menjijikkan.
"Mohon perhatiannya, di depan kalian kembali berdiri lima orang perempuan cantik nan seksi. Dua diantaranya janda beranak satu, duanya lagi janda tanpa anak dan satunya masih segel."
"Wow...tunjukan pada kami yang mana masih tersegel?
Riuh suara pengunjung terdengar.
"Semua ada waktunya. Kita mulai yang janda anak satu, apa ada yang berminat? Mulai dari sekarang kami buka penawaran. Penawar yang paling tinggi dialah yang berhak membawanya pulang."
Seorang pria berbadan gemuk dengan kumis tebal berdiri lalu mengangkat tangan.
"10 juta."
"Sebelas setengah." teriak pria paru baya yang berdiri di belakang.
"Sebelas setengah satu kali, dua kali....dan tiga kali. Selamat untuk bapak yang ada di belakang sana silahkan selesaikan transaksinya dan jemput pilihan anda."
Satu demi satu para peserta sudah memiliki pemilik. Kini saatnya yang mereka tunggu-tunggu yaitu nomor urut 7 yang tak lain nomor urut milik Kania.
"Nona silahkan maju ke depan" perintah pembawa acara pada kania.
Dengan langkah ragu-ragu Kania maju dua langkah.
"Inilah peserta terakhir dan peserta yang paling di tunggu-tunggu. Tidak usah berlama-lama lagi mari kita mulai acara puncaknya. Penawaran tertinggi dialah yang berhasil membawa peserta ini pulang. Kami buka dengan harga tujuh puluh juta."
Pembawa acara mengetuk meja sebanyak tiga kali
"Tujuh puluh lima." teriak pria yang duduk di meja paling depan dengan penuh ambisi.
"Delapan puluh." balas meja sebelahnya
"Delapan puluh lima." balas yang lain menaikkan harga.
Pelelangan semakin seru, setiap orang berlomba menaikkan harga untuk mendapatkan Kania.
Hingga penawaran tertinggi sudah mencapai seratus lima puluh juta yang di tawar oleh pria berjas hitam dengan tubuh tinggi besar, sepertinya orang dari timur tengah.
Pria itu tidak hentinya tersenyum, dia benar-benar yakin kalau malam ini dia yang akan berhasil membawa Kania pulang.
"Seratus lima puluh juta satu kali, dua kali....tiga......."
Lnjut thor..
ada ada saatnya kamu akan merasakan kebahagiaan..
anggap saja ini penebus dosamu di masa² kamu masih sombong ..
fighting
Kmu harus jdi perempuan kuat & tangguh..
Sprtiny medi jodohnya linda..
tetap update
justru si cupu itu kyaknya yg nanti bkal nolongin kania...🤭🤭🤭